• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.2 Peralatan dan Pengolahan

A. Peralatan

Untuk menghasilkan minyak CPO digunakan beberapa alat untuk mengolah buah kelapa sawit menjadi minyak CPO, alat-alat yang digunakan lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :

a. Peralatan pengolahan CPO

1. Jembatan Timbang (weight Bridge)

Jembatan timbang merupakan alat yang digunakan untuk menimbang berat dari Tandan Buah Segar (TBS) yang diangkut oleh truk. Stasiun penimbangan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Penimbangan Buah Pada PT Muriniwood Indah Industri

Buah kelapa sawit dari kebun dinaikan ke truk dan diangkut ke lokasi pengolahan menggunakan truk, kemudian Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk pabrik akan dilakukan penimbangan pada jembatan timbangan yang terbuat dari plat baja yang berbentuk persegi panjang dilengkapi detektor berat yang mencatat bertanya pada alat digital. Hasil buah dan truk dinyatakan sebagai bruto, berat truk setelah pembongkaran dinyatakan sebagai tarra dan selisih antara berat bruto dan tarra merupakan berat bersih (Netto). Kapasitas dari timbangan yaitu 50-60 ton.

2. Plate form

Tempat pengumpulan buah yang akan dilakukan sortasi adalah plate form loading ramp, plate from ini terbuat dari beton dengan kapasitas yaitu 1500 ton, luas dari plate form loading ramp yaitu 50 x 30 m2. Beberapa alat yang digunakan dalam sortasi yaitu tojok yang berfungsi untuk menusuk buah, kampak a. Peralatan pengolahan CPO

1. Jembatan Timbang (weight Bridge)

Jembatan timbang merupakan alat yang digunakan untuk menimbang berat dari Tandan Buah Segar (TBS) yang diangkut oleh truk. Stasiun penimbangan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Penimbangan Buah Pada PT Muriniwood Indah Industri

Buah kelapa sawit dari kebun dinaikan ke truk dan diangkut ke lokasi pengolahan menggunakan truk, kemudian Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk pabrik akan dilakukan penimbangan pada jembatan timbangan yang terbuat dari plat baja yang berbentuk persegi panjang dilengkapi detektor berat yang mencatat bertanya pada alat digital. Hasil buah dan truk dinyatakan sebagai bruto, berat truk setelah pembongkaran dinyatakan sebagai tarra dan selisih antara berat bruto dan tarra merupakan berat bersih (Netto). Kapasitas dari timbangan yaitu 50-60 ton.

2. Plate form

Tempat pengumpulan buah yang akan dilakukan sortasi adalah plate form loading ramp, plate from ini terbuat dari beton dengan kapasitas yaitu 1500 ton, luas dari plate form loading ramp yaitu 50 x 30 m2. Beberapa alat yang digunakan dalam sortasi yaitu tojok yang berfungsi untuk menusuk buah, kampak a. Peralatan pengolahan CPO

1. Jembatan Timbang (weight Bridge)

Jembatan timbang merupakan alat yang digunakan untuk menimbang berat dari Tandan Buah Segar (TBS) yang diangkut oleh truk. Stasiun penimbangan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Penimbangan Buah Pada PT Muriniwood Indah Industri

Buah kelapa sawit dari kebun dinaikan ke truk dan diangkut ke lokasi pengolahan menggunakan truk, kemudian Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk pabrik akan dilakukan penimbangan pada jembatan timbangan yang terbuat dari plat baja yang berbentuk persegi panjang dilengkapi detektor berat yang mencatat bertanya pada alat digital. Hasil buah dan truk dinyatakan sebagai bruto, berat truk setelah pembongkaran dinyatakan sebagai tarra dan selisih antara berat bruto dan tarra merupakan berat bersih (Netto). Kapasitas dari timbangan yaitu 50-60 ton.

2. Plate form

Tempat pengumpulan buah yang akan dilakukan sortasi adalah plate form loading ramp, plate from ini terbuat dari beton dengan kapasitas yaitu 1500 ton, luas dari plate form loading ramp yaitu 50 x 30 m2. Beberapa alat yang digunakan dalam sortasi yaitu tojok yang berfungsi untuk menusuk buah, kampak

berfungsi untuk melukai buah untuk mengetahui warna daging buah dan ketebalan cangkah buah. Untuk lebih jelasnya plate form loading ramp dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Plate form 3. Loading Ramp

Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori dan juga berfungsi untuk mengatur masuknya TBS ke lori. Pada loading ramp dilengkapi dengan Hidrolik Pack yang berfungsi sebagai penggerak pintu, kapasitas dari ramp yaitu 400 ton sedangkan kapasitas dari pintu loading ramp yaitu 25 ton, kemiringan dari corong loading ramp yaitu 450seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Loading Ram

berfungsi untuk melukai buah untuk mengetahui warna daging buah dan ketebalan cangkah buah. Untuk lebih jelasnya plate form loading ramp dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Plate form 3. Loading Ramp

Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori dan juga berfungsi untuk mengatur masuknya TBS ke lori. Pada loading ramp dilengkapi dengan Hidrolik Pack yang berfungsi sebagai penggerak pintu, kapasitas dari ramp yaitu 400 ton sedangkan kapasitas dari pintu loading ramp yaitu 25 ton, kemiringan dari corong loading ramp yaitu 450seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Loading Ram

berfungsi untuk melukai buah untuk mengetahui warna daging buah dan ketebalan cangkah buah. Untuk lebih jelasnya plate form loading ramp dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Plate form 3. Loading Ramp

Loading ramp merupakan tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan ke dalam lori dan juga berfungsi untuk mengatur masuknya TBS ke lori. Pada loading ramp dilengkapi dengan Hidrolik Pack yang berfungsi sebagai penggerak pintu, kapasitas dari ramp yaitu 400 ton sedangkan kapasitas dari pintu loading ramp yaitu 25 ton, kemiringan dari corong loading ramp yaitu 450seperti pada Gambar 3.

4. Sterilizer

Sterilizer adalah bejana panas yang menggunakan tekanan 2,8–3,0 bar dengan suhu 150-180 0C yang digunakan untuk merebus 9 lori TBS sehingga kapasitas dari sterilizer yaitu 45 ton/jam, panjang dari sterilizer yaitu 28 m. Fungsi dari sterilisasi yaitu untuk menginaktifkan enzim lipase sehingga dapat menekan terjadinya peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB) buah, untuk menurunkan kadar air, dan memasakan buah sehingga mempermudah proses selanjutnya. Prinsip kerja dari sterilizer adalah proses sterilisasi (pemanasan) dengan menggunakan uap panas. Dalam Sterilizer terdapat 3 puncak pemasakan agar kematangan dari buah merata dimana pada puncak pertama dan kedua berfungsi untuk membuang udara ketika lori masuk ke sterilizer sedangkan puncak ketiga berfungsi untuk meratakan pemasakan dari buah. Sterilizer dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Sterilizer 5. Stasiun Rail trek

Pada rail trek ini terdapat beberapa alat yaitu cap stand dimana fungsi dari alat ini yaitu untuk menarik lori dengan kapasitas ± 45 ton/jam, pada alat ini juga dilengkapi bolard sebagai penahan seling dan seling berfungsi sebagai tali untuk penariknya yang dikendalikan oleh Cap stand. Kemudian Tippler berfungsi untuk menuangkan lori yang berisi buah yang sudah direbus sebelum masuk ke 4. Sterilizer

Sterilizer adalah bejana panas yang menggunakan tekanan 2,8–3,0 bar dengan suhu 150-180 0C yang digunakan untuk merebus 9 lori TBS sehingga kapasitas dari sterilizer yaitu 45 ton/jam, panjang dari sterilizer yaitu 28 m. Fungsi dari sterilisasi yaitu untuk menginaktifkan enzim lipase sehingga dapat menekan terjadinya peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB) buah, untuk menurunkan kadar air, dan memasakan buah sehingga mempermudah proses selanjutnya. Prinsip kerja dari sterilizer adalah proses sterilisasi (pemanasan) dengan menggunakan uap panas. Dalam Sterilizer terdapat 3 puncak pemasakan agar kematangan dari buah merata dimana pada puncak pertama dan kedua berfungsi untuk membuang udara ketika lori masuk ke sterilizer sedangkan puncak ketiga berfungsi untuk meratakan pemasakan dari buah. Sterilizer dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Sterilizer 5. Stasiun Rail trek

Pada rail trek ini terdapat beberapa alat yaitu cap stand dimana fungsi dari alat ini yaitu untuk menarik lori dengan kapasitas ± 45 ton/jam, pada alat ini juga dilengkapi bolard sebagai penahan seling dan seling berfungsi sebagai tali untuk penariknya yang dikendalikan oleh Cap stand. Kemudian Tippler berfungsi untuk menuangkan lori yang berisi buah yang sudah direbus sebelum masuk ke 4. Sterilizer

Sterilizer adalah bejana panas yang menggunakan tekanan 2,8–3,0 bar dengan suhu 150-180 0C yang digunakan untuk merebus 9 lori TBS sehingga kapasitas dari sterilizer yaitu 45 ton/jam, panjang dari sterilizer yaitu 28 m. Fungsi dari sterilisasi yaitu untuk menginaktifkan enzim lipase sehingga dapat menekan terjadinya peningkatan Asam Lemak Bebas (ALB) buah, untuk menurunkan kadar air, dan memasakan buah sehingga mempermudah proses selanjutnya. Prinsip kerja dari sterilizer adalah proses sterilisasi (pemanasan) dengan menggunakan uap panas. Dalam Sterilizer terdapat 3 puncak pemasakan agar kematangan dari buah merata dimana pada puncak pertama dan kedua berfungsi untuk membuang udara ketika lori masuk ke sterilizer sedangkan puncak ketiga berfungsi untuk meratakan pemasakan dari buah. Sterilizer dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Sterilizer 5. Stasiun Rail trek

Pada rail trek ini terdapat beberapa alat yaitu cap stand dimana fungsi dari alat ini yaitu untuk menarik lori dengan kapasitas ± 45 ton/jam, pada alat ini juga dilengkapi bolard sebagai penahan seling dan seling berfungsi sebagai tali untuk penariknya yang dikendalikan oleh Cap stand. Kemudian Tippler berfungsi untuk menuangkan lori yang berisi buah yang sudah direbus sebelum masuk ke

Thresher, kapasitas dari tippler yaitu 5 ton. Gambar proses dan alat dapat dilihat pada Gambar 5.

Cap stand Tippler

Jembatan transfer Gambar 5. Stasiun real trek

6. Stasiun pembrondolan

Stasiun pembrondolan merupakan stasiun yang digunakan untuk membrondolan buah kelapa sawit agar terpisah dengan tandannya. Dalam stasiun pembrondolan terdapat beberapa alat yang digunakan untuk membantu proses pembrondolan buah, alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Fruit elevator

Merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke thresher, alat ini memiliki kecepatan 12-15 rpm. Untuk lebih jelasnya fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 6.

Thresher, kapasitas dari tippler yaitu 5 ton. Gambar proses dan alat dapat dilihat pada Gambar 5.

Cap stand Tippler

Jembatan transfer Gambar 5. Stasiun real trek

6. Stasiun pembrondolan

Stasiun pembrondolan merupakan stasiun yang digunakan untuk membrondolan buah kelapa sawit agar terpisah dengan tandannya. Dalam stasiun pembrondolan terdapat beberapa alat yang digunakan untuk membantu proses pembrondolan buah, alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Fruit elevator

Merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke thresher, alat ini memiliki kecepatan 12-15 rpm. Untuk lebih jelasnya fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 6.

Thresher, kapasitas dari tippler yaitu 5 ton. Gambar proses dan alat dapat dilihat pada Gambar 5.

Cap stand Tippler

Jembatan transfer Gambar 5. Stasiun real trek

6. Stasiun pembrondolan

Stasiun pembrondolan merupakan stasiun yang digunakan untuk membrondolan buah kelapa sawit agar terpisah dengan tandannya. Dalam stasiun pembrondolan terdapat beberapa alat yang digunakan untuk membantu proses pembrondolan buah, alat yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Fruit elevator

Merupakan alat yang berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke thresher, alat ini memiliki kecepatan 12-15 rpm. Untuk lebih jelasnya fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Fruit elevator b. Thresher

Thresher merupakan alat yang digunakan untuk membanting TBS setelah perebusan yang belum membrondol sebelum masuk ke stasiun press. Alat ini memiliki kapasitas 40 ton TBS/jam dengan kecepatan putaran 18-20 rpm.

Prinsip kerja thresher adalah dengan pembantingan tandan masak pada tromol yang berputar (dibantu dengan siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol sehingga pada ketinggian maksimal tandan jatuh ke thresher akibat gaya gravitasi. Thresher dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Thresher/bantingan Gambar 6. Fruit elevator b. Thresher

Thresher merupakan alat yang digunakan untuk membanting TBS setelah perebusan yang belum membrondol sebelum masuk ke stasiun press. Alat ini memiliki kapasitas 40 ton TBS/jam dengan kecepatan putaran 18-20 rpm.

Prinsip kerja thresher adalah dengan pembantingan tandan masak pada tromol yang berputar (dibantu dengan siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol sehingga pada ketinggian maksimal tandan jatuh ke thresher akibat gaya gravitasi. Thresher dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Thresher/bantingan Gambar 6. Fruit elevator b. Thresher

Thresher merupakan alat yang digunakan untuk membanting TBS setelah perebusan yang belum membrondol sebelum masuk ke stasiun press. Alat ini memiliki kapasitas 40 ton TBS/jam dengan kecepatan putaran 18-20 rpm.

Prinsip kerja thresher adalah dengan pembantingan tandan masak pada tromol yang berputar (dibantu dengan siku penahan) akibat gaya sentrifugal putaran tromol sehingga pada ketinggian maksimal tandan jatuh ke thresher akibat gaya gravitasi. Thresher dapat dilihat pada Gambar 7.

7. Stasiun Press

Pada stasiun press terdiri dari beberapa alat yaitu sebagai berikut : a. Bottom cross conveyor

Berfungsi untuk mendorong buah masuk ke Fruit elevator. Prinsip kerja alat ini terjadi putaran sentrifugal sehingga terjadi dorongan terhadap buah. Sentrifugal yaitu gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat lingkaran gambar bottom cross conveyor dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bottom cross conveyor b. Fruit elevator

Berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke distribution conveyor untuk dibawa ke digester. Ketinggian dari fruit elevator 40-50 feet dengan kecepatan 12-15 rpm. Gambar fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Fruit elevator 7. Stasiun Press

Pada stasiun press terdiri dari beberapa alat yaitu sebagai berikut : a. Bottom cross conveyor

Berfungsi untuk mendorong buah masuk ke Fruit elevator. Prinsip kerja alat ini terjadi putaran sentrifugal sehingga terjadi dorongan terhadap buah. Sentrifugal yaitu gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat lingkaran gambar bottom cross conveyor dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bottom cross conveyor b. Fruit elevator

Berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke distribution conveyor untuk dibawa ke digester. Ketinggian dari fruit elevator 40-50 feet dengan kecepatan 12-15 rpm. Gambar fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Fruit elevator 7. Stasiun Press

Pada stasiun press terdiri dari beberapa alat yaitu sebagai berikut : a. Bottom cross conveyor

Berfungsi untuk mendorong buah masuk ke Fruit elevator. Prinsip kerja alat ini terjadi putaran sentrifugal sehingga terjadi dorongan terhadap buah. Sentrifugal yaitu gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat lingkaran gambar bottom cross conveyor dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bottom cross conveyor b. Fruit elevator

Berfungsi untuk mengangkut buah yang akan masuk ke distribution conveyor untuk dibawa ke digester. Ketinggian dari fruit elevator 40-50 feet dengan kecepatan 12-15 rpm. Gambar fruit elevator dapat dilihat pada Gambar 9.

c. Distribution conveyor

Berfungsi untuk mendorong dan memasukkan buah ke Digester. Sistem kerjanya sama dengan bottom cross conveyor. Untuk lebih jelasnya gambar distribution conveyor dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Distribution conveyor d. Digester

Digester merupakan alat yang berfungsi untuk pelumatan buah sehingga mudah dalam proses pressing, kemudian untuk memisahkan antara nut dan daging buah. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya pemisahan nut dan daging buah karena dibantu oleh pemanasan, pengadukan, dan pencacahan dari pisau. Kapasitas alat ini yaitu 15 ton/jm dengan standar kecepatan putaran pisau 24-25 rpm, dalam digester apabila kecepatan pisau kurang atau lebih dari standar ditakutkan proses pelumatan pada buah kurang sempurna, suhu dalam digester yaitu 90-95 0C, apabila suhu rendah akan membuat ekstraksi minyak tidak sempuna dan apabila suhu terlalu tinggi akan membuat buah terlalu lunak yang berakibat pada fiber basah, proses pelumatan buah diusahakan selama 20-25 menit. Untuk lebih jelasnya gambar digester dapat dilihat pada Gambar 11.

c. Distribution conveyor

Berfungsi untuk mendorong dan memasukkan buah ke Digester. Sistem kerjanya sama dengan bottom cross conveyor. Untuk lebih jelasnya gambar distribution conveyor dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Distribution conveyor d. Digester

Digester merupakan alat yang berfungsi untuk pelumatan buah sehingga mudah dalam proses pressing, kemudian untuk memisahkan antara nut dan daging buah. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya pemisahan nut dan daging buah karena dibantu oleh pemanasan, pengadukan, dan pencacahan dari pisau. Kapasitas alat ini yaitu 15 ton/jm dengan standar kecepatan putaran pisau 24-25 rpm, dalam digester apabila kecepatan pisau kurang atau lebih dari standar ditakutkan proses pelumatan pada buah kurang sempurna, suhu dalam digester yaitu 90-95 0C, apabila suhu rendah akan membuat ekstraksi minyak tidak sempuna dan apabila suhu terlalu tinggi akan membuat buah terlalu lunak yang berakibat pada fiber basah, proses pelumatan buah diusahakan selama 20-25 menit. Untuk lebih jelasnya gambar digester dapat dilihat pada Gambar 11.

c. Distribution conveyor

Berfungsi untuk mendorong dan memasukkan buah ke Digester. Sistem kerjanya sama dengan bottom cross conveyor. Untuk lebih jelasnya gambar distribution conveyor dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Distribution conveyor d. Digester

Digester merupakan alat yang berfungsi untuk pelumatan buah sehingga mudah dalam proses pressing, kemudian untuk memisahkan antara nut dan daging buah. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya pemisahan nut dan daging buah karena dibantu oleh pemanasan, pengadukan, dan pencacahan dari pisau. Kapasitas alat ini yaitu 15 ton/jm dengan standar kecepatan putaran pisau 24-25 rpm, dalam digester apabila kecepatan pisau kurang atau lebih dari standar ditakutkan proses pelumatan pada buah kurang sempurna, suhu dalam digester yaitu 90-95 0C, apabila suhu rendah akan membuat ekstraksi minyak tidak sempuna dan apabila suhu terlalu tinggi akan membuat buah terlalu lunak yang berakibat pada fiber basah, proses pelumatan buah diusahakan selama 20-25 menit. Untuk lebih jelasnya gambar digester dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Digester e. Press

Pada press memiliki fungsi untuk mengekstrak minyak yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang mengalami beberapa proses pengolahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya gaya tekan dari screw press sehingga minyak menjadi terekstrak. Pada alat press ini terdapat beberapa komponen yaitu press check dimana berfungsi untuk penahan dan tempat keluarnya minyak yang telah terekstrak dari buah, kemudian screw press dimana berfungsi sebagai pendorong sehingga minyak keluar dan hidrolik press berfungsi sebagai penahan dari scerw press sehingga fiber terjepit dan mengakibatkan minyak keluar. Kecepatan dari motoran screw press yaitu 10-12 rpm dengan tekanan 40-45 bar karena tekanan yang terlalu tinggi dari screw press dapat mengakibatkan banyak nut yang pecah dan apabila tekanan terlalu rendah akan membuat fiber basah dan losses minyak semakin tinggi pada fiber, kapasitas dari press yaitu 15 ton/jam. Standar losses minyak pada press ini yaitu < 7%. Gambar press lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 11. Digester e. Press

Pada press memiliki fungsi untuk mengekstrak minyak yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang mengalami beberapa proses pengolahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya gaya tekan dari screw press sehingga minyak menjadi terekstrak. Pada alat press ini terdapat beberapa komponen yaitu press check dimana berfungsi untuk penahan dan tempat keluarnya minyak yang telah terekstrak dari buah, kemudian screw press dimana berfungsi sebagai pendorong sehingga minyak keluar dan hidrolik press berfungsi sebagai penahan dari scerw press sehingga fiber terjepit dan mengakibatkan minyak keluar. Kecepatan dari motoran screw press yaitu 10-12 rpm dengan tekanan 40-45 bar karena tekanan yang terlalu tinggi dari screw press dapat mengakibatkan banyak nut yang pecah dan apabila tekanan terlalu rendah akan membuat fiber basah dan losses minyak semakin tinggi pada fiber, kapasitas dari press yaitu 15 ton/jam. Standar losses minyak pada press ini yaitu < 7%. Gambar press lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 11. Digester e. Press

Pada press memiliki fungsi untuk mengekstrak minyak yang terdapat dalam buah kelapa sawit yang mengalami beberapa proses pengolahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu adanya gaya tekan dari screw press sehingga minyak menjadi terekstrak. Pada alat press ini terdapat beberapa komponen yaitu press check dimana berfungsi untuk penahan dan tempat keluarnya minyak yang telah terekstrak dari buah, kemudian screw press dimana berfungsi sebagai pendorong sehingga minyak keluar dan hidrolik press berfungsi sebagai penahan dari scerw press sehingga fiber terjepit dan mengakibatkan minyak keluar. Kecepatan dari motoran screw press yaitu 10-12 rpm dengan tekanan 40-45 bar karena tekanan yang terlalu tinggi dari screw press dapat mengakibatkan banyak nut yang pecah dan apabila tekanan terlalu rendah akan membuat fiber basah dan losses minyak semakin tinggi pada fiber, kapasitas dari press yaitu 15 ton/jam. Standar losses minyak pada press ini yaitu < 7%. Gambar press lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Press f. Sand trap tank

Merupakan tanki yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara kemudian untuk menstabilkan suhu minyak, dan untuk pengendapan sludge. Kapasitas dari sand trap tank yaitu 10 ton, suhu pada tanki ini yaitu 90-95 0C dengan menggunakan steam injection suhu ini harus dijaga agar minyak tidak mengalami turbulend (mendidih), standar suhu ini digunakan karena pada suhu ini pemisahan minyak dengan komponen yang tidak diinginkan lebih sempurna seperti air, pasir dan sludge. Prinsip kerja alat ini yaitu adanya gaya gravitasi dimana minyak dengan berat jenis rendah berada dibangian atas sedangkan sludge dengan berat jenis lebih tinggi berada pada bagian bawah. Sand trap tank dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 12. Press f. Sand trap tank

Merupakan tanki yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara

Dokumen terkait