• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peralatan Pembetonan

Dalam dokumen PELATIHAN KEPALA PROYEK BANGUNAN GEDUNG (Halaman 61-67)

MOBILISASI PERALATAN

3. Dragline yang dipasang di atas truk

4.2.5 Peralatan Pembetonan

Beton memegang peranan renting dalam dunia konstruksi, terutama dalam pembangunan gedung bertingkat, jembatan dan lain-lain atau barang-barang 'precast' seperti tiang pancang, balok-balok, pipa atau juga pembuatan-pembuatan bendungan dan bangunan-bangunan air lainnya.

Peralatan untuk pembetonan tersebut secara garis besar dapat dikemukakan di sini, antara lain:

a. Peralatan pengangkat dan pengangkut material heron ('concrete material handling equipment').

b. Peralatan pencampur heron ('concrete hatching and mixing')

c. Peralatan untuk pembawa campuran beton dalam pengecoran dan lain-lain ('concrete hauling equipment')

d. 'Concrete bucket' dan concrete mixer.

e. Pompa beton ('concrete pumping')

Dengan keterangan sebagai berikut:

a. Peralatan pengangkut dan pengangkat material beton.

Material beton, adalah barang-barang yang terbuat dari beton secara 'precast', misalnya 'caisson', pipa-pipa, tiang pancang dan lain-lain, sehingga untuk sampai pada 'job site' dimana beton itu diperlukan, memerlukan peralatan pengangkut atau peralatan-peralatan bantu

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

lainnya. Untuk alat pengangakut \ biasanya digunakan 'trailer' untuk jalan darat dan memakai kapal untuk jalan laut.

Sedangkan untuk peralatan pembantu (pengangkutan dan lain-lain) digunakan 'fork lift', mobile 'lift' atau 'loader boom'.

Untuk peralatan pengangkutan bahan pembuat beton ini, dapat digunakan berbagai alat yang akan diterangkan kemudian.

Agregat beton yang harus didatangkan dari tempat yang jauh, bahkan kadang-kadang harus melewati laut sehingga diperlukan pengangkutan kapal (pengapalan) dilakukan dengan peri kemas ('container') misalnya, terutama untuk semen yang mudah sekali membatu jika terkena air.

Agregat tersebut disimpan dalam suatu 'bin' yang bert'ungsi sebagai penampung sementara, untuk kemudian diangkut menuju 'bacthing' atau 'mixing plant'.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kelembaban dan reaksi dengan udara dalam waktu yang lama, sehingga tidak dapat dipergunakan.

Pengangkutannya dilakukan dengan:

- 'Special hopper-bottom car', berkapasitas 400 'barel' (+1600 'cu.ft.') - 'Tank trucks' berkapasitas 250 'barel'

- 'Water tight barge' yang berkapasitas lebih dari itu.

Untuk membongkar semen dari 'hopper' digunakan 'Screw Conveyor', 'bucket conveyor' yang tertutup atau 'penumatic air pump conveyor'.

b. Peralatan Penakar dan Pencampur Belon/'Concrete Baching and Mixing'.

1. 'Baching and Mixing Plant'

Alat ini dapat berupa mobil yang dapat dipindah atau yang statis - Berkapasitas mulai dari 10 m3/jam sampai 300 m3/jam

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

Pemecahan Batu Primer : Dengan pra - pemisah pengumpan, pemecah model rahang dan ban berjalan

Pemecahan Batu Sekunder :

Dengan ayakan (2 atau 3 dan pemecah batu model giratori.

Gambar 4.25

2. Peralatan Penakar/'Batcher Equipment'

Konstruksi 'hatcher' berupa sebuah 'container' yang berfungsi untuk menampung dan mengukur material beton sebelum dituangkan ke dalam 'mixer'.

Alat ini mempunyai 'top opening' yang ukurannya lebih besar dari pada 'discharge opening' dan kemampuan minimum tiga kali lebih besar dari 'mixer' dalam satu kali operasi atau dengan perkataan lain, untuk tiap 3 kali beroperasinya 'mixer', maka 'hatcher' cukup diisi 1 kali saja.

'Material' dari 'hatcher' yang akan diberikan kepada 'mixer' melewati 'gate' dapat diatur secara manual, dengan tenaga listrik atau kompresor.

Gambar 4.26

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

'Gate' ini memberi pengaruh positif terhadap 'mixer', karena jumlah material yang akan dimasukkan ke dalam 'mixer' teratur.

'Bacher' ini dikenal orang dalam dua jenis, yaitu:

a. 'Single material bacher'

b. 'Multiple' atau 'cumulative bacher'

c. Peralatan Pengangkut Beton/'Concrete Hauling Equipment'

Berhubung besarnya kapasitas pekerjaan pengecoran beton maka, jika dilaksanakan oleh tenaga manusia akan terlalu lambat, mengingat produktivitasnya kecil jika dibandingkan dengan cara mekanis.

Dalam proyek-proyek yang bobotnya cukup besar, tentu diperlukan peralatan penunjang, antara lain:

1. 'Hand operated cart' (cikar) dengan satu atau dua buah roda

2. 'Power buggy' (semacam gerobag kecil) yang berporos dua dengan jumlah rada, tiga sampai 6 buah.

3. 'Monorail dump car' (gerbong pemuat dengan rei tunggal)

4. ‘Hoist elevator bucket' (' bucket' yang d i lengkap i dengan alat pengangkat)

5. 'Crane handled bucket' yang biasanya bergerak vertikal dan horizontal.

6. 'Concrete belt conveyor' (ban berjalan)

7. 'Concrete pump' (pompa beton) dengan pipa kaku atau luwes 8. 'Concrete dump truck' (truk-pengangkut heron)

9. 'Rail road car' (lori)

10. Kabel-kabel pelengkap 'hoisting' (pengangkat)

Perlu diketahui, bahwa pemilihan peralatan untuk dipakai dalam pengangkutan bahan cor beton, dari mixer ke bidang yang akan dicor memerlukan tiga pertimbangan pokok, yakni :

1. Jarak antara 'mixer' dan bidang pengecoran 2. Jumlah isi pengecoran

3. Metode yang dipakai dalam pencampuran beton dan cara pengecoran beton.

Metode pengangkutan yang mutakhir seperti penanganan dan penempatan bahan beton, dimaksudkan untuk meminimalkan pemisahan

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

Gambar 4.27

d. ‘Concrete Bucket' dan Alat Pengecoran Lainnya

Peralatan yang dipakai dalam pengecoran beton, harus memberikan kemudahan dalam pelaksanaannya dan juga tidak merugikan bagi beton itu sendiri, misalnya pengecoran yang tidak sempuma sehingga akan mengurangi mutu beton.

Macam-macam peralatan yang memuaskan dalam pemakaiannya sehingga patut dipertimbangkan, sebagai contoh adalah 'power buggy' yang dapat mengecor bahan beton yang dibawanya, langsung ke bidang pengecoran. Tetapi bilamana 'concrete haulers' (pengangkut bahan beton) tidak dapat secara langsung mengecor ke bidang pengecoran, maka 'hauling equipment' lain, seperti 'concrete bucket', 'conveyor' dan pompa dapat dipertimbangkan untuk dipakai.

1. 'Bucket' untuk Pengecoran Beton

'Bucket' yang dipakai untuk pengecoran beton ini, dilengkapi dengan kabel-kabel pengangkat dari 'crane'.

'Discharge opening' pengangkat dari 'crane' pada 'bucket' dapat dioperasikan secara 'manual' atau dengan tenaga lain. Bagi yang dioperasikan secara 'manual', 'gate' mempunyai sebuah tuas ('lever')

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

mengoperasikan 'gate', adalah dengan tambahan tenaga yang dihasilkan oleh kompresor udara.

'Concrete bucket' yang dipakai diklasifikasikan berikut : a. 'Light weight bucket' untuk pekerjaan ringan

b. 'Standard duty bucket' untuk pekerjaan sedang c. 'Heavy duty bucket' untuk pekerjaan berat

2. 'Conveyor' (Ban Berjalan)

'Belt conveyor' untuk membawa bahan cor beton dibuat dengan rancangan khusus, sehingga cocok untuk pekerjaan ini. Alat ini ditopang oleh 'roller' yang berputar, sehingga dapat mengurangi effek pemisahan bahan cor beton akibat goncangan.

Lebar 'belt' ini mulai dari 12 sampai 16 'inch' dan panjangnya 24 sampai 60 'feet'.

'Conveyor' biasa dapat beroperasi pada sudut kemiringan 30o terhadap horizontal, dengan kecepatan yang tetap rendah. Untuk 'special belt conveyor', sudut kemiringan ini dapat dinaikkan hingga 40o.

'Concrete belt conveyor' dapat digerakkan dengan tenaga tersendiri pada 'roller'-nya dan kecepatan yang diberikan oleh tenaga tadi dapat mendapai 500 fpm. Dengan kecepatan ini 'belt conveyor' dapat memberikan 150 cu.yd./jam adukan beton. Untuk daerah operasi yang luas, 'belt conveyor' ini dapat disambung seri.

e. Pompa Beton ('Concrete Pump Equipment')

Kegunaan dari pompa beton, adalah untuk menyalurkan bahan cor beton melalui sebuah saluran yang tertutup ke tempat pengecoran. Hal ini karena campuran-campuran beton berupa cairan, sehingga memungkinkan untuk dipompa melalui suatu pipa atau slang. Pipa dan slang ini dapat dipasang secara kombinasi vertikal dan horizontal atau miring, sehingga pemompaan merupakan metode yang luwes untuk memindahkan campuran beton ke seberang tempat pada bidang pengecoran dan merupakan cara yang paling cepat dibandingkan dengan pembawaan material cara lainnya.

Modul GSBC-11: Mobilisasi dan Demobilisasi Sumber Daya Bab 4: Mobilisasi Peralatan

Cara pompa beton telah dicoba pada pekerjaan pembuatan terowongan yang nyatanya merupakan metode yang cocok dari rnetode-metode pengecoran yang tersedia.

Selain digunakan dalam pembuatan terowongan, ternyata cara ini juga cocok untuk pengecoran jembatan, lantai dan dinding yang panjang (misalnya dalam pekerjaan stadion dan lain-lain). Pada pokoknya cara ini cocok untuk kondisi lapangan yang sulit, seperti sempit dan sesak atau tidak terdapat jalan jika dioperasikan 'bucket' dengan 'crane' atau 'buggy'.

Produksi pompa beton ini beragam, antara 10 sampai 100 cu.yd./jam.

Dalam kenyataannya produksi tentunya tergantung kepada beberapa hal, antara lain:

1. Jenis pompa yang dipakai 2. Ukuran pipa pengecor 3. Effisiensi operasi

4.2.6 Alat -Alat Besar Lainnya

Dalam dokumen PELATIHAN KEPALA PROYEK BANGUNAN GEDUNG (Halaman 61-67)

Dokumen terkait