• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BARAT TERHADAP GEJOLAK POLITIK TIMUR TENGAH

Dalam dokumen PROSIDING UI ISME 2015 Dinamika Budaya T (Halaman 130-133)

BIODATA ANGGOTA

PERAN BARAT TERHADAP GEJOLAK POLITIK TIMUR TENGAH

Muhammad Azizul Ghofar

ABSTRAK

Konstelasi geopolitik Timur Tengah selama ini selalu dikaitkan dengan sumber daya energi yang menjadi tulang punggung perekonomian Barat. Kandungan sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki Timur Tegah menjadi obyek pengaruh dan intervensi Barat di kawasan tersebut baik secara politik, ekonomi, maupun keamanan, terkait dengan isu terorisme dan nuklir, dan instabilitas regional. Kekuatan Barat yang memiliki kepentingan nasional di kawasan tersebut yaitu Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Rusia. Secara politik kawasan Timur Tengah masih erat dengan rezim otoritarianisme yang pada 2011 lalu mendapat tantangan yang menuntut keterbukaan politis sekaligus mulai berlakunya “gelombang demokrasi”. Patut dicatat bahwa arus demokrasi ini digerakkan oleh salah satunya oleh kemajuan informasi melalui jaringan sosial yang mengakibatkan turunnya rezim yang berkuasa saat itu, seperti di Rezim Ben Ali di Tunisia, Hosni Mobarak di Mesir, kekacauan di Lybia, dan Bahrain. Pengaruh Barat dalam membuat propaganda di Timur Tengah melalui para agentnya sudah tidak dapat diragukan lagi. Keinginan barat untuk menguasai dunia menjadikan mereka menghalalkan segara cara untuk mencapai tujuan demi memperkaya diri sendiri. Banyaknya isu yang dibuat oleh barat tentang Timur Tengah seolah menggiring persepsi masyarakat dunia untuk selalu membenarkan Barat dan menggap Timur Tengah selalu dalam keadaan bermasalah. Meskipun pengaruh Arab Spring terhadap Indonesia tidak terlalu besar, namun Indonesia memiliki peranan penting dalam mengatasi Arab Spring yang terjadi. Peran aktif Indonesia sangat diharapkan mengingat hubungan baik Indonesia dengan Timur Tengah di bidang ekonomi, ideology, politik, keamanan, dsb.

ABSTRACT

Geopolitical constellation of the Middle East has always been connected with energy resources which become the main thing of the economy of the Western countries. The content of the abundant natural resources owned the Middle East countries became the object and cause of Western intervention in political, economics, security-related issues, nuclear terrorism, and regional instability in that region. Several Western Countries that have powers and national concerns in that region are France, UK, USA, Australia and Russia. Politically, Middle East region still tied to the authoritarian regime which got a challenges, those are political openness, and "democratic wave" in 2011. It is noteworthy that the current of

130

democratic is driven by the technology of information through social networking that leads to the decline of the regimes at that time, such as regime of Ben Ali in Tunisia, Hosni Mubarak in Egypt, turmoil in Libya, and Bahrain. Western influence in making propaganda in the Middle East through their agents could not be doubted. The desire to rule the world make them doing anything for achieving the goal in order to enrich themselves. A number of issues created by the West about the Middle East leads public perception for always approving the West's issues and rejected the Middle East's. Altough the influence of the Arab Spring to Indonesia was not substantial, yet Indonesia has an important role in overcoming it. Indonesia is expected to be active since has good relations with the Middle East Countries in many Segments.

Kata Kunci : Arab Spring, minyak, Intelijen, Timur Tengah, Amerika.

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan Sumber Daya Alam (SDA) selalu dimiliki oleh stiap negara didunia, mengingat kecanggihan teknologi yang terus berkembang dan terus membutuhkan sumber energi berupa SDA. Minyak merupakan SDA yang tidak dapat diperbarui dan kebutuhan akan minyak kian bertambah seiring dengan bertambahnya tahun. Kabutuhan minyak semakin bertambah yang dialami setiap negara, membuat keberadaan minyak disuatu negara menjadi tolok ukur dari kemakmuran suatu bangsa.

Keadilan Tuhan dalam mengatur kehidupan tidak dapat dibantahkan. Daerah tandus padang pasir yang berada di kawasan Timur Tengah ternyata memiliki kekayaan SDA yang luar biasa didalamnya. Minyak dan gas bumi yang terkandung didalamnya membuat negara- negara Timur Tengah menjadi negara dengan tingkat kemakmuran tinggi. Seperti misalnya Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iraq, Qatar, dan sebagainya adalah contoh beberapa negara yang memiliki berkah minyak yang melimpah di dalam kehidupan masyarakat.

Kekayaan SDA seperti minyak dan gas bumi merupakan kekayaan yang tidak dapat diperbarui. Sehingga kekayaan SDA ini harus diatur secara professional demi mencegah penggunaaan SDA secara sia-sia. Itulah sebabnya negara-negara teluk ini menjadi rebutan secara ekonomi oleh negara-negara barat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari penguasaan ekonomi dunia oleh barat dan kroninya. Penjajahan di era modern seperti sekarang memang tidak seperti di masa lalu, akan tetapi penjajahan tersebut berupa penguasaan ekonomi melalui perusahaan-perusahaan internasional yang melakukan

131

penguasaan secara sistematis yang dibantu oleh negara adi daya. Jika di masa lalu penjajahan tersebut berupa penguasaan wilayah dan mendudukinya, maka sekarang menggunakan pola lain, yaitu penguasaan ekonomi internasional.

Negara-nagara barat memang sangat bergantung kepada negara-negara Timur Tengah dalam menghidupi perekonomiannya sehari-hari. Berjuta-juta barel disedot untuk menopang kebutuhan perekonomian negara-negara barat dan kroni-kroninya. Sehingga kepentingan barat terhadap timur tengah tidak dapat diragukan lagi. Berbagai bentuk invasi yang dilakukan barat terhadap timur tengah pada dasarnya ialah upaya barat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Beberapa kepentingan barat terhadap timur tengah antara lain:

1. Pengamanan dan memeperlancar aliran minyak dari kawasan teluk persia ke Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya. Untuk mencapai kepentingannya tersebut maka negara-negara barat perlu untuk mengamankan cadangan minyak tersebut dari gangguan teroris atau negara-negara musuh.

2. Memastikan bahwa negara maupun non-negara di kawasan tersebut tidak mengembangkan, memperoleh, atau menggunakan senjata pemusnah massal atau Weapon of Mass Destruction. Saat ini negara di Timur Tengah yang menjadi ancaman bagi kepentingan Amerika Serikat adalah Iran, negara tersebut dengan bangganya memamerkan teknologi nuklir yang mereka miliki dan mengecam negara-negara barat yang mengahalangi usaha mereka serta dengan gampangnya mengabaikan resolusi dan sanksi yang diberikan PBB kepadanya. Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap nuklir di Iran tentunya mempunyai alasan karena ditakutkan Iran akan menyerang sekutu dan sahabat Amerika Serikat di Timur Tengah yakni Israel. Yang kemudian akan mengundang aksi balasan dari negara sekutu dan akhirnya berujung pada perang nuklir. 3. Membantu kawasan tersebut agar tidak menjadi sarang, panggung aksi, ataupun

pengekspor ekstrimis Islam yang mengandalkan kekerasan. Amerika Serikat membenci dan berusaha memberantas terroris karena mereka inilah yang melawan Amerika Serikat secara terang-terangan dan melakukan aksi-aksi nekat yang dapat membuat kekacauan dan akhirnya mengganggu kepentingan Amerika Serikat yang lain seperti usaha bom bunuh diri yang dilakukan anggota Al Qaeda di pabrik minyak Abqaiq di Saudi Arabia. Ditambah apabila senjata pemusnah massal jatuh ditangan teroris, tentunya Amerika akan semakin takut dengan ancaman yang ditimbulkan.

132

Dalam dokumen PROSIDING UI ISME 2015 Dinamika Budaya T (Halaman 130-133)