• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Peranan Bimbingan dalam Penerimaan Sosial Siswa

3. Peran Bimbingan dalam Penerimaan Sosial Siswa.…

Juntika dan Sudiarto (2005: 9) menjabarkan bahwa bimbingan di SMA sebagai upaya pemberi bantuan kepada individu (peserta didik) yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya mereka dapat memahami dirinya sehingga mereka sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan

Masalah yang berkaitan dengan penerimaan sosial merupakan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan pribadi siswa. Siswa yang tidak mendapat penerimaan dalam kelompok sebayanya maka akan menimbulkan masalah pribadi maupun sosial bagi siswa tersebut baik di sekolah,.masyarakat, serta kehidupan pada umumnya.

Demi meningkatkan penerimaan sosial siswa dalam kelompok teman sebayanya, maka diperlukan bimbingan yang pada hakekatnya membantu individu untuk berkembang secara optimal dan utuh. Bimbingan membantu siswa untuk memahami dirinya dan juga masalah baik pribadi maupun sosial, persoalan, tantangan, yang sedang dihadapinya demi perkembangan pribadi yang menjadi semakin lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari kaitannya antara beberapa hal yang mempengaruhi penerimaan sosial seseorang siswa.

Bimbingan membantu seorang siswa untuk melihat dan mengenal dirinya. Hal ini tentunya yang berkaitan dengan ciri-ciri kepribadiannya.

Hal-hal positif dan negatif, potensi dan bakat dalam dirinya sehingga siswa bisa mensyukurinnya dan mengembangkannya dengan baik. Dengan mengenal dirinya siswa mampu berpikir, berperasaan, berperilaku, dan berelasi dengan teman-teman yang lain maupun dengan orang lain dengan baik. Setelah mengenal dirinya siswa diharapkan mampu membawa dirinya dengan baik dalam menjalin relasi dengan teman ataupun orang lain.

Melalui bimbingan siswa dibantu dan disadarkan tentang perilaku-perilaku sosialnya. Bruno (1989) mendefinisikan perilaku-perilaku sosial sebagai perilaku yang berkaitan dengan interaksi antara dua orang atau lebih. Dalam berelasi pasti setiap kita akan dihadapkan dengan orang lain oleh karena ini siswa butuh memahami cara-cara yang tepat dalam berperilaku. Agar dapat diterima oleh teman-temannya siswa harus berperilaku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Siswa dituntun untuk lebih memperhatikan perilaku sosialnya. Perilaku yang dapat diterima adalah perilaku yang prososial. Prososial adalah perilaku yang cenderung membangun dan membantu dalam pencapaian tujuan kelompok.

Siswa yang dapat berpartisipasi sosial mempunyai keterampilan sosial. Keterampilan sosial merupakan perilaku sosial yang dipelajari berulang-ulang sehingga menjadi milik seseorang. Meyers dan Nelson (Rice, 1996) yang mengatakan bahwa keterampilan sosial merupakan salah satu faktor yang sangat membantu seorang siswa dalam mendapat penerimaan sosial dari teman-temannya. Oleh karena itu pelayanan bimbingan sangat dibutuhkan siswa untuk memahami

keterampilan-ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam pergaulan. Dengan memahami keterampilan tersebut siswa diharapkan mampu memberikan kesan yang baik sehingga bisa mendapat penerimaan dari teman sebayanya.

Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengoptimalkan perkembangannya. Optimal perkembangan itu dapat dicapai melalui pemahaman diri, pengarahan diri, dan penyesuaian diri baik terhadap dirinya maupun lingkunganya (Syaodih, 2007: 9). Siswa yang dapat diterima adalah siswa yang mampu menyesuaikan dirinya dengan kelompok maupun lingkungan setempat. Inilah peran bimbingan bagi siswa yang belum bisa menyesuaikan dirinya dengan baik dengan dirinya, dengan orang lain khususnya teman sebaya maupun lingkungan setempat sehingga dapat diterima oleh temannya ataupun orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Frank W. Miller (Syaodih, 2007: 9) yang mendefinisikan bimbingan sebagai proses membantu individu agar memiliki pemahaman diri dan pengarahan diri, agar dapat menyesuaikan diri secara maksimal dalam kehidupan di sekolah, rumah, dan masyarakat. Dalam peran ini bimbingan ini, bentuk layanan yang bisa diberikan adalah layanan penyesuaian diri.

Demi mendapat penerimaan dari teman sebaya siswa perlu mengenal jenis kelompoknya dan nilai-nilai apa saja yang berlaku dalam kelompok tersebut. Setiap kelompok biasanya memiliki aturan yang berbeda-beda. Siswa yang diterima dalam suatu kelompok biasanya memiliki minat dan kebiasaan yang sesuai dengan kelompok tersebut. Disini

peran bimbingan yang sangat penting. Bimbingan membantu mengarahkan siswa untuk memilih kelompok-kelompok yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa. Sehingga dapat bermanfaat bagi siswa itu sendiri.

Siswa yang tidak menjaga penampilan fisiknya kemungkinan akan mendapat penolakan dari temannya. Siswa yang kondisi fisiknya tidak sehat cenderung tidak berpartisipasi dalam kelompok sehingga kurang mendapat penerimaan dari teman-temannya. Siswa yang memiliki kesehatan yang baik lebih cenderung mendapat penerimaan dari temannya daripada siswa yang kondisi kesehatan fisiknya kurang sehat. Hal ini sejalan dengan pendapat Hurlock (1978 : 96) yang mengatakan bahwa kebanyakan remaja yang populer tampaknya memiliki kesehatan yang baik. Jika siswa itu sehat maka dia akan mampu melakukan segala aktifitas dengan baik. Dengan demikian peran bimbingan disini untuk membantu siswa untuk menjaga penampilan fisiknya. Siswa disadarkan bahwa penting untuk menjaga kesehatan fisik karena dengan fisik yang sehat siswa mampu mendapat penerimaan yang lebih baik.

Penerimaan sosial siswa dalam teman sebaya adalah sejauhmana seseorang dapat diterima dalam kelompok teman sebayanya. Penerimaan sosial ini mencakup aspek pribadi sosial. Keduanya aspek ini saling berkaitan dan sangat penting dalam perkembangan kehidupan siswa. Oleh karena itu siswa butuh bimbingan sehingga bisa berkembang dengan utuh dan optimal. Jika dalam perkembangan relasinya siswa di terima maka

siswa akan memiliki kepribadian yang positif dan semakin berkembang secara positif pula.

Dalam bimbingan ada berbagai bentuk layanan yang dapat membantu siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan penerimaan sosial mereka dalam kelompok sebaya. Siswa-siswa yang belum baik dalam penerimaan sosialnya dapat dibantu dengan layanan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan layanan kepada sejumlah individu dalam bentuk kelompok (Prayitno, 1999 : 307). Layanan dalam bentuk kelompok dapat memberikan maanfaat yang positif bagi siswa yang mengalami masalah penerimaan sosial. Dalam layanan kelompok interaksi antar individu. Dengan interaksi sosial yang intensif dan dinamis selama berlangsungnya layanan, diharapkan siswa dapat saling belajar untuk saling menerima satu sama lainnya, sehingga di luar sekolah siswa lebih luwes dalam berinteraksi dengan orang lain. Dalam suasana kelompok ini siswa akan belajar berbagai hal yang akan dijadikan bekal untuk berinteraksi di luar jam dan lingkungan sekolah.

Melalui dinamika kelompok siswa belajar bekerjasama dengan teman-temannya, belajar berempati dengan teman-temannya, belajar asertif, belajar menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Suasana yang berkembangan dalam pada saat dinamika kelompok juga dapat menjadi tempat pengembangan keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan orang lain. Beberapa hal yang diperoleh siswa dalam dinamika

kelompok dapat dikembangkan lebih lanjut saat siswa berelasi dengan temannya baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Bila dilihat dari definisi, tujuan, dan bidang bimbingan pada hakekatnya bimbingan sangat berperan dalam membantu siswa untuk mendapat penerimaan dari teman-temannya sehingga siswa bisa berkembang secara utuh dan optimal baik dari segi pribadi dan sosialnya melalui fungsi-fungsi pelayanan bimbingan. Fungsi pemahaman membantu siswa dengan berbagai cara agar siswa mampu memahami dirinya dan orang lain baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah sehingga siswa tersebut mampu menyesuaikan diri dengan mudah pada saat berinteraksi. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan mengusahakan agar siswa tetap pertahankan hal-hal positif dalam dirinya sehingga lebih diterima oleh teman-temannya. Dengan demikian siswa diharapkan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

44

Dokumen terkait