• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran BPD Dalam Menyusun RPJM Desa

Dalam dokumen Skripsi Peran BPD Dalam Mengoptimalkan P (Halaman 65-74)

a jumlah responden jumlah seluruh responden dengan kategori sangat X 100 %

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Mengoptimalkan Pengelolaan Pembangunan Desa.

1. Peran BPD Dalam Menyusun RPJM Desa

Perencanaan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan desa di optimalkan dalam penyusunan RPJM Desa yang berdasarkan dengan manfaat dan tujuannya. Maka optimalisasi pembangunan didasarkan pada tingkat pemahaman unsur masyarakat, perangkat pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa tentang RPJM Desa di kecamatan Buntumalangka dapat dilihat pada Hasil angket berikut:

Tabel.4.18 Pengetahuan Informan tentang RPJM Desa

Kategori

Informan

Perangkat Desa BPD Unsur masyarakat

f % F % f % Sangat Tahu 8 21 3 25 1 5 Tahu 22 57 8 67 6 25 Kurang tahu 5 13 1 9 11 46 Tidak Tahu 4 11 - - 6 25 Jumlah 39 100 12 100 24 100

(Sumber: hasil angket,2016)

Berdasarkan dengan hasil angket tersebut diatas menggambarkan tingkat pengetahuan perangkat Desa tentang RPJM Desa dengan persentase 21% sangat tahu dan 57% tahu, sedangkan hanya 13% kurang tahu dan 11% tidak tahu. hal tersebut menunjukkan pengetahuan perangkat desa tentang RPJM Desa cukup baik. untuk pengetahuan BPD tentang RPJM Desa dengan persentase 25% sangat tahu dan 67% tahu, sedangkan pengetahuan untuk Unsur Masyarakat tentang RPJM Desa sangat tidak baik dengan persentase 46% kurang tahu dan 25% tidak tahu sedangkan hanya 25% cukup tahu dan 5% sangat tahu. Keterangan jawaban

keseluruhan informan yang jawab kategori tahu dan sangat tahu ialah “RPJM Desa adalah sekedar dokumen Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa selam 6 (enam) tahun”. Tanpa memberikan tujuan dan manfaatnya.

Badan permusyawaratan Desa ialah wakil dari penduduk yang mempunyai peran penting dalam penyusunan RPJM Desa dimana Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD yang dihadiri perangkat Desa dan unsur masyarakat dalam rangka perencanaan pembangunan Desa, untuk menghimpun serta merumuskan gagasan desa dan partisipasi masyarakat yang disusun dalam dokumen yang disebut RPJM Desa yang berjangka 6 (enam) tahun. Jadi BPD bertanggung jawab atas penyusunan RPJM Desa yang sesuai dengan kepentingan masyarakat. Hal ini pun dapat kita lihat bagaimana Peran BPD mendorong masyarakat luas dalam penyusunan RPJM Desa di Kecamatan Buntumalangka dapat dilihat pada grafik berikut :

(Sumber: hasil angket,2016)

Berdasarkan pada grafik tersebut diatas menunjukkan bahwa peran BPD kurang mendorong masyarakat luas dalam membahas penyusunan RPJM Desa berdasarkan jawaban informan dengan persentase 42% kurang mendorong dan 7%

28% 25% 42% 7% 0% 10% 20% 30% 40% 50% Kategory p e rs e n ta se

Grafik 4.3. Peran BPD Dalam Mendorong Masyarakat Membahas Penyusunan RPJM Desa

tidak mendorong sedangkan 28% sangat mendorong dan 25% mendorong. dengan rata-rata responden hanya memberikan keterangan dari semua kategori ialah bahwa “BPD merupakan mitra pemerintah desa dan terlibat dalam tim penyusun RPJM Desa”. Namun jawaban yang seharusnya kita harapkan ialah BPD melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan penjelasan tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam penyusunan RPJM Desa.

Musyawarah Desa yang diselenggarakan BPD dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan desa (RPJM Desa jangka 6 (enam) tahun dan RKPD Desa berjangka 1 (satu) tahun serta APBD Desa perencanaan keuangan desa dalam setahun) adalah sebuah forum konektivitas kesepakatan antara perintah desa dan masyarakat. Dengan tetap mengutamakan tanggapan masyarakat terhadap hasil pengkajian keadaan desa oleh tim penyusun RPJM Desa. jawaban responden terhadap efektivitas musyawarah desa terhadap masyarakat dalam rengkah menanggapi rancangan RPJM Desa di kecamatan Buntumalangka ialah sebagai berikut :

Tabel.4.19 Efektivitas masyarakat dalam menanggapi pembahasan rancangan RPJM desa dalam Musyawarah Desa di Kecamatan Buntumalangka.

Kategori Frekuensi (f) Persentase

(%) Sangat efektif 8 11 Efektif 25 34 Kurang efektif 42 56 Tidak efektif - - Jumlah 75 100

Jawaban informan tentang efektivitas masyarakat dalam menanggapi rancangan RPJM Desa dalam musyawarah desa ternyata masih kurang efektif dengan persentase 56% kurang efektif sedangkan hanya 11% sangat efektif dan 34% cukup efektif, maka hal tersebut menunjukkan bahwa Musyawarah Desa yang diselenggarakan oleh BPD kurang memberi ruang kepada masyarakat dalam berpartisipasi perencanaan pembangunan desa. sedangkan dalam dalam peraturan menteri desa tertinggal dan transmigrasi Republik Indonesia No 2 tahun 2015 Tentang Tata Tertib musyawarah Desa pasal 3 disebutkan, musyawarah diselenggarakan secara partisipatif, demokrasi transparansi dan akuntabel dengan berdasarkan hak dan kewajiban masyarakat.

Keberhasilan BPD sebagai perwakilan masyarakat dalam membahas penyusunan RPJM Desa, salah satu indikatornya ialah RPJM Desa mempunyai manfaat bagi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa. Manfaat RPJM Desa adalah a) sebagai dokumen perencanaan desa selama 6 (enam) tahun ke depan; b) menyatukan pemikiran masyarakat dengan pemerintah desa dalam menyusun rencana pembangunan desa; c) adanya keterlibatan masyarakat dalam menyusun RPJM Desa; d) tercapainya prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan RPJM Desa (RPJM desa Buntumalangka,2016). Adapun jawaban informan tentang manfaat penyusunan RPJM Desa dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.20 Manfaat penyusunan RPJM Desa di kecamatan Buntumalangka

Kategori

Informan

Perangkat Desa dan BPD Unsur Masyarakat

Sangat bermanfaat 39 78 4 17

Bermanfaat 12 24 8 34

Kurang bermanfaat - - 12 50

Tidak bermanfaat - - - -

Jumlah 51 100 24 100

(Sumber: hasil angket,2016)

Dari hasil angket diatas menggambarkan manfaat penyusunan RPJM Desa untuk Pemerintah Desa (perangkat desa dan BPD) dengan persentase 78% sangat bermanfaat dan 24% bermanfaat. Untuk unsur masyarakat dengan persentase 50% kurang bermanfaat sedangkan hanya 34% bermanfaat dan 17% sangat bermanfaat. Berdasarkan hal tersebut diatas menunjukkan manfaat penyusunan RPJM Desa hanya sekedar dokumen persyaratan untuk mendapatkan Dana Desa bukan berdasarkan dengan partisipasi masyarakat, yaitu sebuah dokumen yang tidak dihasilkan dari kesepakatan antara pemerintah desa dan masyarakat dengan mengutamakan suara perempuan dan masyarakat miskin

Pemerintah desa ialah yang bertanggung jawab atas pembangunan desa dan pemerintahan masyarakat terutama dalam pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pelayanan informasi dalam setiap akan dilaksanakannya penyusunan RPJM Desa agar masyarakat mempunyai kesiapan dalam berpartisipasi kepada tim penyusun RPJM Desa, dalam Musyawarah Desa dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa. sebagai mana disebutkan dalam pasal 82 ayat 4 UU Desa, Pemerintah Desa wajib menginformasikan perencanaan dan pelaksanaan Rencana Pembangunan melalui layanan informasi kepada umum dan melaporkannya dalam Musyawarah Desa paling sedikit 1 (satu) tahun sekali. Kewajiban pemerintah desa tersebut pun lebih lanjut diatur dalam peraturan Permendagri No.46/2016 yang

memuat tentang kewajiban Kepala Desa dalam menyampaikan informasi penyelenggaraan pemerintah kepada masyarakat. kewajiban pemerintah desa di kecamatan Buntumalangka dalam menginformasikan ke masyarakat jika akan dilaksanakannya penyusunan RPJM Desa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.21 Peran pemerintah desa dalam menginformasikan ke masyarakat jika akan dilaksanakannya penyusunan RPJM Desa di kecamatan Buntumalangka

Kategori Frekuensi

(f)

Persentase (%)

Sangat sering menginformasikan 13 17,33

Sering menginformasikan 26 34,66

Kurang menginformasikan 34 45,33

Tidak pernah menginformasikan 2 2,66

Jumlah 75 100

(Sumber: hasil angket,2016)

Dari hasil angket tersebut pada tabel 4.21 tentang Peran Pemerintah Desa dalam menginformasikan ke masyarakat jika akan dilaksanakannya penyusunan RPJM Desa di kecamatan Buntumalangka dengan persentase 45,33% kurang menginformasikan dan 2,66% tidak pernah menginformasikan tanpa keterangan jawaban informan sedangkan hanya 34,66% sering menginformasikan dan 17,33 sangat sering, dengan keterangan jawaban informan “pemerintah desa menginformasikan setiap kegiatan dalam desa”. jadi pemerintah desa di Kecamatan Buntumalangka kurang memenuhi kewajibannya dalam menginformasikan kepada masyarakat jika akan dilaksanakannya penyusunan RPJM Desa. informasi kepada masyarakat bertujuan untuk agar masyarakat punya kesiapan dalam menghadiri Musyawarah Desa dan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan untuk berpartisipasi dan memudahkan pemerintah desa dalam menyusun gagasan dari masyarakat dan potensi desa.

Setelah dilaksanakannya Musyawarah Desa (Musdes) dan dengan Adanya hasil kesepakatan dalam musyawarah tersebut yang disusun dalam rancangan RPJM Desa selanjutnya kepala desa menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang Desa) dalam rangka membahas dan menetapkan rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan desa tentang RPJM Desa bersama Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa yang dihadiri oleh seluruh unsur masyarakat. Jawaban informan di kecamatan Buntumalangka tentang efektivitas Musrembang Desa dalam mendapatkan persetujuan bersama dari hal-hal yang perlu diprioritaskan antara kepala desa dan BPD ialah sebagai berikut:

(Sumber: hasil angket,2016)

Dari diagram 4.4 tersebut mendeskripsikan efektivitas Musrembang Desa dalam mendapatkan persetujuan bersama dari hal-hal yang perlu diprioritaskan Sangat Efektif; 56% Efektif; 30% Kurang Efektif; 13% Tidak Efektif; 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Category persentase

Grafik 4.4. Efektivitas Musrembang Desa Dalam Mendapatkan Persetujuan Bersama BPD Dan Kepala Desa

antara kepala desa dan BPD sangat efektif dengan persentase 56% dan 30% efektif sedangkan hanya 13% kurang efektif. Hal tersebut menunjukkan hubungan antara Kepala Desa dan BPD cukup harmonis sebagai mana keterangan jawaban informan bahwa “Kepala Desa dan BPD selalu duduk berdampingan” sehingga komunikasi antara BPD sangat sinergis dalam mendapatkan persetujuan bersama. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah persetujuan tersebut berdasarkan dengan kepentingan masyarakat atau tidak. Karena Peran BPD dalam Musrembang Desa Juga sangat penting karena rancangan RPJM Desa di susun dalam Musyawarah Desa yang muat dalam berita acara musyawarah desa. ialah merupakan dokumen BPD yang menjadi pedoman dalam menetapkan rancangan Perdes tentang RPJM Desa. jikalau kesepakatan sangat efektif antara Kepala Desa dan BPD hal ini pun dapat dilihat bagaimana jawaban informan di kecamatan Buntumalangka tentang kinerja BPD dalam menanggapi rancangan RPJM Desa jika tidak sesuai dengan hasil musyawarah desa sebelum ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.23 Kinerja BPD Dalam Menanggapi Isi Rancangan RPJM Desa Jika Tidak Sesuai Dengan Hasil Kesepakatan Dalam Musyawarah Desa Sebelum Ditetapkan Dalam Perdes

Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)

Sangat sering 6 8

Sering menanggapi 17 23

Kadang-kadang 15 20

Tidak pernah 37 50

Jumlah 75 100

Informan memberi jawaban bahwa kinerja BPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai mitra pemerintah desa dan perwakilan masyarakat dalam menanggapi isi rancangan RPJM Desa sebelum ditetapkan dalam Peraturan Desa tentang RPJM Desa, dari hasil angket tersebut diatas memberi gambaran bahwa BPD tidak pernah memberi tanggapan jika tidak sesuai dengan hasil Musyawarah Desa dengan persentase 50% dan 20% kadang-kadang menanggapi jika tidak sesuai, dengan tanpa keterangan jawaban informan sedangkan hanya 23% sering memberi tanggapan dan 8% sangat sering memberi tanggapan jika sesuai, dengan keterangan jawaban “BPD sering memberikan masukan dan tanggapan”. Dengan demikian kinerja BPD sebagai lembaga pengawasan dalam perencanaan jangka 6 (enam) tahun masih sangat kurang efektif di kecamatan Buntumalangka.

Setelah peraturan desa tentang RPJM Desa di tetapkan harus di sosialisasikan kepada masyarakat tentang hasil prioritas yang disetujui oleh pemerintah Desa sebagai prinsip pembangunan desa yang transparan, akuntabilitas dan partisipatif. Kinerja BPD dalam menjalankan kewajiban sebagai perintah desa di kecamatan Buntumalangka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.22 Peran BPD Dalam Mengsosialisasikan Hasil Pembahasan RPJM Desa Kepada Masyarakat

Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)

Sangat sering 3 4

Sering mengsosialisasikan 28 38

Kadang-kadang 32 43

Tidak pernah 12 16

Jumlah 75 100

Tabel 4.23 menggambarkan kewajiban BPD melakukan sosialisasi atas hasil yang ditetapkan di kecamatan Buntumalangka ternyata BPD kadang-kadang melakukan sosialisasi dengan persentase 43% sedangkan hanya 38% sering melakukan sosialisasi. Jadi BPD di kecamatan Buntumalangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hanya paruh waktu yang artinya jabatan sebagai BPD hanya pekerjaan sampingan saja. Sehingga kinerja BPD dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dan jika mempunyai hubungan kekerabatan dan harmonisasi dengan Kepala Desa maka BPD tidak benar-benar berdasarkan dengan kepentingan masyarakat sehingga adanya sikap konspirasi untuk berKKN.

Dalam dokumen Skripsi Peran BPD Dalam Mengoptimalkan P (Halaman 65-74)