• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Kantor Bank Indonesia Solo dalam mengendalikan

BAB II. LANDASAN TEOR

B. Pembahasan

2. Peran Kantor Bank Indonesia Solo dalam mengendalikan

Peran Kantor Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi di Solo Raya adalah dengan membentuk TPID yaitu Tim Pengendali Inflasi Daerah. Tim Pengarah mempunyai wewenang untuk mengambil kebijakan terkait pengendalian inflasi daerah berdasarkan usulan dan laporan dari Tim Teknis TPID Kota Surakarta.

Tim Teknis mempunyai tugas:

a. Melakukan pemantauan harga dan pemetaan masalah inflasi di Kota Surakarta.

b. Melakukan pengendalian harga di Kota Surakarta.

c. Melakukan penelitian dan evaluasi sumber potensi tekanan inflasi di Kota Surakarta.

d. Melakukan langkah-langkah preventif dan kuratif dalam

pengendalian inflasi daerah meliputi:

1) Mengupayakan terpenuhinya ketersediaan pasokan, terutama

bahan pangan.

2) Meminimalkan dampak administered prices di daerah.

e. Memberikan informasi dan atau rekomendasi/usulan kebijakan

commit to user

f. Melakukan diseminasi sasaran dan upaya pencapaiannya kepada

masyarakat daerah setempat.

g. Melaporkan semua kegiatan kepada Tim Pengarah.

a. Sinkronisasi Tugas TPID Sesuai Tupoksi

Tabel 3.1 Sinkronisasi Tugas TPID

NO

SKPD/INSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA

KETERANGAN

1 DISPERINDAG

Survei pemantauan harga 2 kali dalam seminggu, rutin, internal

Pemantauan harga menjelang lebaran & tahun baru

2 kali dalam setahun, rutin, melibatkan instansi terkait

Operasi pasar

Jika harga melonjak signifikan dan menunggu kebijakan pemerintah

2 BAPPEDA

Kajian mengenai peta jalur distribusi

komoditas Usulan

3 ADM. PEREKONOMIAN

Monitoring produk pangan

Melibatkan instansi terkait, anggaran Rp 50 juta

Pendistribusian Raskin Anggaran Rp 80 juta

commit to user

NO

SKPD/INSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA

KETERANGAN

Monitoring harga sembako

Melibatkan instansi terkait, anggaran Rp16.506.000

4 BI

Pertemuan insidental, termasuk Rakornas dan Forum TPID se-Jateng

Rakornas 1 kali dlm setahun, Rakor TPID Jateng-DIY 2 kali dlm setahun

Survei pemantauan harga mingguan Laporan setiap bulan

Penelitian terkait inflasi 1 kali dalam setahun

Forum diskusi/diseminasi terkait inflasi Insidental

Pertemuan Tim Teknis TPID Setiap bulan

5 DISPERTAN

Yustisi atau pengawasan peredaran daging dan bahan makanan

3 bulan sekali/tergantung situasi dan kondisi, melibatkan instansi terkait

Pencegahan penyakit hewan menular Seminggu sekali, rutin

Pemeriksaan penyakit hewan menular Seminggu sekali, rutin

Pengendalian hama tanaman

Pelaksanaan tergantung situasi dan kondisi

6 KKP

Pemantauan harga bahan pangan strategis

Setiap hari untuk 15 jenis bahan pangan strategis

commit to user

NO SKPD/INSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA KETERANGAN

Monitoring ketersediaan bahan pangan

pokok Strategis

Setiap bulan untuk 13 jenis bahan pangan pokok strategis

7 DPP

Penyiapan sarana dan prasarana pasar

Penjagaan arus lalu lintas menuju pasar Koordinasi dengan Dishub

Monitoring ketersediaan komoditas dan

dinamika Harga

Koordinasi dengan Dinkes, Dispertan, Disperindag dan Satpol PP

8 DISHUB

Survei pemantauan load factor

angkutan umum April & Mei

Pemeriksaan perizinan dan pemantauan

tarif Angkutan Juli & Agustus

Operasi angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru

Melibatkan tim utk operasi gabungan

9 INTELKAM POLTABES

Asesmen situasi dan kondisi sosial ekonomi

Setiap hari, koordinasi dengan instansi terkait

Kegiatan preventif Hari besar nasional dan keagamaan

Kegiatan represif Jika ada pelanggaran hukum

commit to user

NO SKPD/INSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA KETERANGAN

Monitoring harga beras di tingkat

produsen dan Konsumen

Seminggu sekali/setiap hari jika terjadi fluktuasi harga

Survei persediaan beras di tingkat

produsen dan Konsumen 2 minggu sekali

Monitoring produk pangan

Sebulan sekali, melibatkan instansi terkait

Operasi pasar beras

Jika harga melonjak signifikan dan menunggu kebijakan pemerintah

11 PTPN IX

Pelaksanaan giling Pabrik Gula

Mei-akhir Oktober, estimasi produksi 1.701.925 Ku

Melaksanakan impor gula putih

Jika ada instruksi pemerintah dan stok nasional kurang mencukupi

Menjual gula impor

April-akhir Mei 2010, Jml gula 67.980 ton

Pasar murah

Jika ada permintaan dr instansi terkait dan harga di atas normal

12 BPS

Pemantauan rutin

Harian, mingguan, setengah mingguan, setengah bulanan dan bulanan

commit to user

NO

SKPD/INSTANSI TERKAIT PROGRAM KERJA

KETERANGAN

administered price atau peristiwa alam

13 BAKORWIL

Rakor ekoinda

2 minggu sblm Lebaran di tk. Provinsi, melibatkan instansi terkait

Rakor ekonomi regional

Insidental jk harga sembako, BBM naik ekstrim

14 DINSOSNAKERTRANS

Survei KHL Bulanan, melibatkan instansi terkait

15 DISKOMINFO

Publikasi harga dari Disperindag dan Dispertan

Melalui website/media center, tabloid "Solo Berseri", press release

(Sumber: Kantor Bank Indonesia Solo)

b. Kegiatan Utama TPID Tahun 2010

Kegiatan utama TPID Kota Surakarta pada tahun 2010 sebagai berikut:

1. High Level Meeting TPID (Dihadiri minimal oleh 2 anggota Tim

commit to user

a. Tanggal 28 Januari 2010 di Kantor Bank Indonesia (KBI) Solo,

membahas perkembangan harga dan pembentukan TPID.

b. Tanggal 24 April 2010 di Tawangmangu, membahas program kerja

TPID, penyamaan persepsi bobot penghitungan inflasi dan diskusi perkembangan harga.

c. Tanggal 3 September 2010 di Ruang Walikota Surakarta,

menyampaikan laporan kerja Tim Teknis periode Januari s.d. Agustus 2010 kepada Tim Pengarah dan diskusi upaya pengendalian inflasi ke depan.

2. Rapat Tim Teknis TPID:

Rapat Tim Teknis yang telah diselenggarakan pada tahun 2010 sebanyak 12 kali, menghasilkan rekomendasi diantaranya sebagai berikut:

1. Penyaluran raskin bulan April 2010 diharapkan tepat waktu. Bag. Adm. Perekonomian menyalurkan raskin bulan April 2010 tepat waktu.

2. Mengharapkan Disperindag memantau gudang distributor gula pasir untuk menjamin kelancaran distribusi gula pasir, mengingat Disperindag mempunyai kewenangan untuk memberikan izin distributor serta memonitor distribusi dan persediaan.

3. Mengadakan program pemanfaatan pekarangan masyarakat untuk

ditanami sayur-sayuran, terutama cabai, agar ketersediaan pasokan selalu mencukupi. KKP membuat program pemanfaatan pekarangan pada tahun 2011.

commit to user

4. Mendorong Diskominfo memuat press release TPID pada tabloid

Pemkot dan website resmi Kota Surakarta untuk mempengaruhi

ekspektasi inflasi masyarakat. Diskominfo memuat siaran pers TPID Kota Surakarta pada tabloid Pemkot dan website Kota Surakarta. 5. Setiap anggota TPID yang melakukan kegiatan pengendalian harga,

termasuk hasil rapat rutin Tim Teknis setiap bulan, diharapkan juga dipublikasikan melalui Diskominfo.

6. Bappeda diharapkan melakukan kajian mengenai peta jalur distribusi komoditas.

7. Bag. Adm. Perekonomian/Disperindag/Bakorwil diharapkan dapat

mengundang Hiswana Migas/Pertamina untuk membahas langkah- langkah antisipasi sistem distribusi tertutup elpiji 3 kg.

8. Untuk efektivitas pelaksanaan pemantauan/pemeriksaan oleh Poltabes Surakarta ke gudang/tempat penyimpanan barang yang diduga digunakan untuk menimbun barang sehingga melanggar hukum, diharapkan dukungan informasi dari SKPD terkait, misal monitoring

data stok/persediaan dari gudang distributor. Poltabes Kota Surakarta melaksanakan pemantauan/pemeriksaan terhadap lokasi yang diduga tempat penimbunan barang (terutama bahan pokok dan gas) dan membuat rencana kegiatan (jadwal) pelaksanaannya secara mingguan. 9. Mengintensifkan monitoring harga dan ketersediaan bahan makanan (terutama beras dan tepung terigu), sandang, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.

commit to user

10. Mengawasi distribusi elpiji 3 kg dan melaporkan pihak-pihak yang menggunakan elpiji 3 kg yang diisikan ke elpiji 12 kg kepada pihak yang berwajib.

11. Memperluas/memperbanyak pangkalan distribusi elpiji 3 kg, idealnya adalah 1 RW ada 1 pangkalan untuk mengeliminir pengecer.

12. Mendorong pihak-pihak terkait menentukan kriteria/syarat sebuah pangkalan distribusi elpiji 3 kg, misalnya harus punya gudang, harus punya izin, harus punya minimal stok, dll.

13. Membuat perkiraan ketersediaan komoditas strategis seperti beras, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan telur ayam menjelang dan setelah lebaran.

14. Moral suasion kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu

tinggi menjelang puasa dan lebaran, serta kepada konsumen agar tidak terlalu konsumtif dan tidak perlu menumpuk stok barang.

15. Bagian Perekonomian masing-masing kabupaten/kota di wilayah Eks Karesidenan Surakarta diundang pada pertemuan TPID bulan Juli 2010.

16. Terkait dengan pemberitaan di media massa mengenai kenaikan harga beras yang tajam, perlu adanya berita penyeimbang dari TPID dengan didukung oleh data yang akurat untuk meredakan keresahan masyarakat. Beberapa anggota TPID Kota Surakarta sudah membuat pernyataan di media massa tentang upaya pengendalian harga yang menenangkan masyarakat.

commit to user

17. TPID akan membuat surat kepada pejabat yang berwenang untuk

mengkaji kembali terkait peraturan operasi pasar beras yang harus mencapai kenaikan harga 15% dan penyederhanaan birokrasi. Karena pada kenyataannya kenaikan harga beras sedikit saja sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Daerah di wilayah Eks Karesidenan Surakarta sepakat mengusulkan ke Kementerian Perdagangan untuk diadakannya operasi pasar.

18. Perlu adanya monitoring dan pertemuan dengan para

pedagang/distributor beras di Kota Surakarta untuk menggali informasi lebih jauh lagi mengenai sebab-sebab kenaikan harga beras yang terjadi saat ini dan melakukan pendekatan kepada mereka untuk tidak menaikkan harga karena pasokan dan stok masih aman. TPID Kota Surakarta sudah mengadakan monitoring dan pertemuan dengan pedagang/distributor Sembako pada 3 Agustus 2010.

19. Penyaluran raskin Kota Surakarta akan dilakukan lebih awal atau dirapel untuk mengurangi tekanan inflasi pada bulan puasa dan menjelang Hari Raya/Lebaran. Bag. Adm. Perekonomian menyalurkan raskin lebih awal/dirapel. Jatah raskin untuk Juli 2010 dibagikan pada awal bulan, jatah raskin untuk Agustus 2010 dibagikan pada akhir Juli 2010 dan jatah raskin untuk September 2010 dibagikan pada akhir Agustus 2010.

commit to user

20. Jika ada OP, jenis beras yang digunakan untuk OP diusulkan jenis untuk menengah atas (yang banyak dikonsumsi) sehingga efektif mempengaruhi harga beras.

21. Kelompok Usaha Ekonomi Pedesaan harus mengambil peran dalam

rangka mengamankan HPP dari pemerintah untuk mengimbangi tengkulak.

22. Standar kualitas beras yang masuk Bulog dan HPP diusulkan tidak sama dalam setahun, melainkan disesuaikan dengan faktor musiman. 23. Distributor/pedagang Sembako dihimbau agar tidak bermain di ranah

pidana seperti menimbun, menjual di atas HET, mencampur, mengoplos, dll.

24. Diperlukan monitoring harga dan stok/Sidak di distributor dan pasar tradisional agar distributor/pedagang tidak menaikkan harga secara spekulatif.

25. Ke depan diharapkan ada anggaran pasar murah dalam rangka

mendukung upaya pengendalian harga.

26. Bulog diharapkan dapat menjaga stabilitas harga beras dengan

mengumumkan kepada masyarakat bahwa stok beras aman.

27. Diperlukan antisipasi ketersediaan stok saat mudik Lebaran mengingat jumlah pemudik cukup besar sehingga dikhawatirkan menimbulkan tekanan inflasi dari sisi permintaan.

28. Media massa diharapkan tidak terlalu mem-blow up beras premium atau minyak goreng Super jika terjadi kenaikan harga, melainkan

commit to user

menitikberatkan berita pada beras jenis medium atau minyak goreng curah yang banyak dikonsumsi masyarakat dan mempunyai bobot yang cukup tinggi dalam penghitungan inflasi.

29. Perlunya diamati pola perilaku komoditas-komoditas penting agar bisa diantisipasi.

30. Masyarakat dihimbau agar tidak belanja sebanyak-banyaknya

menjelang Lebaran sehingga tidak menimbulkan tekanan terhadap inflasi.

31. Akan dilakukan penelitian “Pemetaan Distribusi Komoditas

Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Surakarta”. KBI Solo sudah melakukan penelitian “Pemetaan Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Surakarta”.

32. Anggaran TPID diharapkan dapat dimasukkan dalam APBD Kota

Surakarta.

33. Perlu adanya kebijakan untuk mengatasi ulah distributor yang

biasanya menyimpan/menimbun barang menjelang Natal dan kong-

kalikong atau menutup-nutupi informasi saat Sidak.

34. Perlunya pemantauan agen/distributor untuk memastikan tidak adanya penimbunan barang.

35. Perlu deteksi dini atau antisipasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap inflasi.

36. Pada tahun 2011 akan diusulkan lagi anggaran untuk TPID dalam

commit to user

37. Perlu dikaji struktur pasar komoditas-komoditas tertentu di Kota Surakarta.

38. Perlu dikaji pembentukan BUMD Badan Penyangga atau seperti

Bulog Bayangan untuk mengatasi gejolak harga komoditas yang bisa dimainkan oleh pedagang besar.

39. Dalam pertemuan-pertemuan TPID, perlu diundang wartawan untuk

menginformasikan hasil rapat kepada masyarakat dalam rangka membentuk ekspektasi inflasi yang positif.

40. Perlu diadakan bantuan beras premium untuk masyarakat dan ada

pelatihan membuat intip dan karak dari beras Raskin.

41. Perlu pendataan pola produksi komoditas-komoditas utama setiap tahunnya seperti beras, cabai dan daging, serta prediksi kebutuhannya. 42. Pangkalan-pangkalan distribusi elpiji 3 kg yang belum resmi perlu

diresmikan.

43. Perlu sosialiasasi mengenai besarnya UMK 2011, supaya tidak terjadi gejolak. Dinsosnakertrans Kota Surakarta sudah melakukan sosialisasi UMK 2011.

44. Jadwal penyaluran Raskin dilakukan seperti biasa, dalam keadaan tertentu bisa dijadwal ulang apabila terjadi gejolak harga pasar.

45. Perlu ditinjau ulang tata niaga gula pasir karena stok dikuasai oleh distributor-distributor tertentu dan banyak stok penyalur yang tidak disalurkan.

commit to user

46. Diperlukan monitoring bersama dan ekspose ke media massa

mengenai ketersediaan stok beras dari Kantor Ketahanan Pangan Kota Surakarta dan Bulog Sub Divre III Surakarta agar tidak ada spekulasi harga.

47. Perlu menjaga ekspektasi masyarakat supaya tetap baik, dengan

memberikan informasi yang tidak meresahkan masyarakat.

48. Dalam rangka untuk mencukupi kebutuhan, masyarakat dihimbau

untuk melakukan skala prioritas.

49. Untuk mengendalikan harga beras, di samping Raskin diharapkan

dapat dianggarkan melalui APBD melalui program untuk keluarga miskin dengan beras premium.

50. Untuk mengatasi gejolak harga, bantuan bibit cabai diharapkan segera direalisasikan pada tahun 2011 dalam program pemanfaatan pekarangan.

51. Perlunya sosialisasi mengenai rencana kenaikan tarif PDAM pada Januari 2011, sehingga tidak meresahkan masyarakat. PDAM sudah melakukan sosialisasi sejak kenaikan tarif ditetapkan secara berkala sebesar Rp200 per tahun dari tahun 2009-2012. Jajaran direksi sudah melakukan sosialisasi tersebut ke kelurahan-kelurahan setiap 2 minggu.

52. Perlu dibentuk forum lintas regional wilayah Eks Karesidenan

commit to user

3. Inspeksi lapangan & dialog dengan distributor/pedagang Sembako, 3 Agustus 2010.

Merupakan upaya persuasif agar distributor/pedagang tidak menimbun Sembako sebelum bulan Puasa dan tidak menaikkan harga menjelang Lebaran. Selain itu, juga sebagai sarana untuk menginformasikan kepada distributor/pedagang bahwa ketersediaan Sembako masih surplus sehingga tidak perlu ada kekhawatiran kelangkaan barang.

4. Konferensi/siaran pers, setiap bulan setelah rapat.

5. Mengikuti Rakornas TPID (12 April 2010) & Rakor TPID se-Jateng (5-6 Agustus 2010 & Desember 2010).

6. Survei pemantauan harga mingguan.

7. Penelitian: Pemetaan Distribusi Komoditas Penyumbang Inflasi Terbesar di Kota Surakarta.

c. Berita Terkait dengan Inflasi

1) BI: Inflasi naik 0,28 persen (Joglosemar, 1 Februari 2010)

2) Harga beras terkendali, inflasi diperkirakan turun (Suara Merdeka, 1 Maret 2010)

3) Inflasi tahun kalender dicermati (Solopos, 3 Maret 2010) 4) Inflasi bulan Maret lebih rendah (Kompas, 29 Maret 2010)

5) Pilkada, inflasi Kota Surakarta tetap terkendali (Solo Berseri, Edisi III 2010)

commit to user

7) Harga beras diduga dimainkan (Solopos, 17 Juli 2010)

8) Pedagang beras bantah permainkan harga (Solopos, 19 Juli 2010) 9) Pemkot lamban gelar OP (Suara Merdeka, 27 Juli 2010)

10) Batal OP, Pemkot salurkan raskin (Radar Solo, 27 Juli 2010) 11) Inflasi Kota Solo diperkirakan menurun (Joglosemar, 30 Juli 2010) 12) Pemkot batal gelar OP, raskin dibagi (Suara Merdeka, 5 Agustus 2010) 13) Harga Sembako masih stabil (Suara Merdeka, 31 Agustus 2010) 14) Pedagang diimbau tak naikkan harga (Joglosemar, 31 Agustus 2010)

15) TPID Sidak harga dan pasokan Sembako di pasaran (Radar Solo, 1

September 2010)

16) Agustus, inflasi Solo terkendali (Solopos, 3 September 2010) 17) Agustus, inflasi Solo hanya 0,16% (Joglosemar, 3 September 2010) 18) Inflasi Solo Terendah di Jateng (Radar Solo, 3 September 2010) 19) TPID susun peta pangan (Joglosemar, 4 September 2010) 20) Stok pangan dijamin aman (Suara Merdeka, 4 September 2010) 21) Jokowi minta TPID lebih titen (Solopos, 4 September 2010)

22) Inflasi bulan September meningkat 0,16 persen (Radar Solo, 30

September 2010)

23) Lebaran beri tekanan inflasi (Suara Merdeka, 30 September 2010)

24) Inflasi Kota Solo di bawah angka nasional (Suara Merdeka, 4 Oktober 2010)

25) TPID Kota Surakarta Usulkan Bedah Struktur Pasar (Solo Berseri, Edisi X 2010)

commit to user

26) Inflasi November diprediksi meningkat (Suara Merdeka, 27 November 2010).

Dokumen terkait