• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Peran Orangtua Dalam Komunikasi Keluarga

Keluarga merupakan komunitas paling kecil dari sebuah masyarakat. Dalam perkembangan anak, orangtua memiliki peranan penting terlebih saat anak memasuki masa remaja awal. Menurut Hapsari (2016:287), peran keluarga dalam optimalisasi perkembangan anak berperan penting di usia ini.Orangtua tempat bertanya dan berkeluh kesah tentang apa yang mereka lihat dan dengar, tentang apa yang mereka rasakan dan inginkan tentang berbagai hal di masa peralihan menuju masa remaja. Peran orangtua dalam mendampingi dan membimbing anaknya merupakan salah satu fungsi dari sebuah keluarga. Menurut Yusuf (2008: 42-43), keluarga yang fungsional ditandai oleh karakteristik:

a. Saling memperhatikan dan mencintai

Orangtua mencintai anaknya dengan menerima segala hal yang dimiliki maupun yang tidak dimiliki. Orangtua memperhatikan anak secara keseluruhan, serta memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diingankan oleh anak.

b. Bersikap terbuka dan jujur

Orangtua terbuka dan jujur pada anak tentang apa yang diharapkan serta dirasakan, sehingga anak menjadi paham serta anak menjadi belajar akan sebuah kejujuran dan keterbukaan. c. Orangtua mau mendengarkan anak, menerima perasaannya dan

menghargai pendapatnya.

Orangtua menyediakan diri secara total untuk mau mendengarkan apa yang ingin disampaikan anak. Bersedia menerima perasaan anak baik perasaan bahagia maupun perasaan yang sedih serta menghargai pendapat anak meskipun tidak selalu sejalan dengan pendapat dari orangtua.

d. Ada “sharing”masalah atau pendapat diantara anggota keluarga Orangtua memberi waktu untuk saling menyampaikan tentang apa saja yang dialami anggota keluarga. Ketika terdapat masalah maka masing – masing anggota keluarga menyampaikan pendapat sebagai pilihan penyelesaian sebuah masalah.

e. Mampu berjuang mengatasi masalah hidupnya.

Orangtua mampu mengatasi setiap persoalan hidup serta mengajarkan pada anak – anaknya dalam memiliki daya juang tinggi dalam penyelesaian masalah hidupnya.

f. Saling menyesuaikan dan mengakomodasi.

Keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak dapat saling menyesuaikan diri dalam interaksi sehari-hari, seperti ketika anak

sedang sakit maka orangtua dapat bergantian dalam merawat dan menjaga anaknya, begitupun ketika orangtua membutuhkan bantuan anak dalam rutinitas harian maka anakpun dapat membantu dengan senang hati. Keluarga dapat mengakomodasi setiap hal yang dilakukan anggota keluarganya, seperti ketika anak membutuhkan suasana tenang untuk belajar maka orangtua mampu menciptakan suasana tenang dan juga nyaman.

g. Orangtua melindungi (mengayomi ) anak.

Orangtua merupakan tokoh utama dan paling penting dalam hal keamanan dan kenyamanan bagi anak. Orangtua haruslah dapat menciptakan suasana dalam keluarga yang harmonis, nyaman, dan damai sehingga anak terlindungi saat berada dalamnya.

h. Komunikasi keluarga berlangsung dengan baik.

Keluarga yang telah mampu menciptakan situasi yang harmonis maka komunikasi akan dapat berlangsung dengan baik. Komunikasi dua arah antara orangtua dan anak yang terjalin secara intensif, positif dan mendalam.

i. Keluarga memenuhi kebutuhan psikososial anak dan mewariskan nilai-nilai budaya.

Keluarga, dalam hal ini orangtua mampu memberikan ruang bagi anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Orangtua memberi pemahaman pada anak akan pentingnya perilaku sosial yang baik dan benar. Orangtua menanamkan nilai-nilai budaya

seperti menghargai perbedaan dan menerima keberagaman dalam hidup.

j. Mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada.

Orangtua tidak melihat pola didikan yang diterimanya di masa lampau untuk digunakan dalam mendidik atau mendampingi anak di masa sekarang, tetapi orangtua harus mampu menyesuaikan dengan melihat sistem serta pola didikan yang lebih efektif bagi anaknya.

Berdasarkan penjelasan mengenai peran orangtua dalam membimbing dan mendampingi perkembangan anak, maka dapat disimpulkan bahwa keluarga memegang peranan sangat penting. Orangtua sebagai pemeran utama dalam menciptakan suasana nyaman dan harmonis bagi anak dalam keluarga. Anak yang tumbuh dan berkembang dalam keluarga yang selalu menciptakan suasana nyaman serta aman, akan lebih mudah bersikap terbuka apabila ia mengalami sesuatu saat berada di luar lingkungan keluarga. Orangtua yang mudah adaptasi pada setiap perubahan akan lebih mudah menjalin kedekatan dengan anak. Peran orangtua dalam perkembangan anak sangat penting bagi pembentukan karakter anak di masa mendatang.

Gambaran karakteristik keluarga yang sesuai dengan fungsinya, menuntut perlakuan orangtua yang efektif terhadap perkembangan anak. Menurut Weiten and Lioyd mengemukakan lima prinsip “effective parenting”(Yusuf,2008:52) yaitu:

a. Menyusun/membuat standar (aturan perilaku) yang tinggi, namun dapat dipahami. Dalam hal ini, anak diharapkan untuk berperilaku dengan cara yang tepat sesuai dengan usianya.

b. Menaruh perhatian terhadap perilaku anak yang baik dan memberikan reward / Ganjaran. Perlakuan ini perlu dilakukan sebagai pengganti dari kebiasaan orangtua pada umumnya, yaitu bahwa mereka suka menaruh perhatian kepada anak pada saat anak berperilaku menyimpang, namun membiarkannya ketika melakukan yang baik.

c. Menjelaskan alasannya (tujuannya), ketika meminta anak untuk melakukan sesuatu.

d. Mendorong anak untuk menelaah dampak perilakunya terhadap orang lain.

e. Menegakkan aturan konsisten.

Penjelasan diatas mengenai peran orangtua yang efektif dalam perlakuan terhadap anak membawa pada sebuah kesimpulan, bahwa peran orangtua bukan peran yang berat apabila sebagai orangtua memahami arti sebuah keluarga serta memahami perkembangan anak sebagai hal positif.

2. Komunikasi Keluarga

Karakteristik sebuah keluarga yang fungsional(normal) salah satunya adalah komunikasi antara anggota keluarga berlangsung baik, Yusuf (2008:43). Komunikasi antara keluarga dimulai dari Orangtua yang berperan aktif. Peran aktif yang dimaksud adalah orangtua mampu mendengarkan secara aktif apa yang disampaikan oleh anak serta

memberi tanggapan berupa informasi dan bukan menyalahkan. Orangtua sebagai orang dewasa dapat lebih banyak dalam mendengarkan aktif bagi anak yang tengah bertumbuh menuju masa remaja. Hal ini dikarenakan anak yang memasuki masa remaja memiliki banyak hal yang ingin dipelajari serta ingin diketahui. Komunikasi dalam keluarga dapat dimulai dengan kesediaan orangtua untuk mendengarkan, memberikan informasi serta memberi perhatian terhaddap anak. Menurut Harlock (1978), komunikasi berarti pertukaran pikiran dan perasaan. Pertukaran tersebut dapat dilaksanakan dengan setiap bentuk bahasa seperti: isyarat, ungkapan emosi, bicara, atau bahasa tulisan, tetapi komunikasi yang paling umum dan paling efektif dilakukan dengan bicara.

Dalam komunikasi keluarga, orangtua dan anak dapat saling bicara mengungkapkan perasaan dan pikiran. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memenuhi pertukaran pikiran dan perasaan, maka terdapat dua unsur penting penting. Menurut Harlock (1978:177) pertama, anak harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi. Sebagai contoh, jika mereka menggunakan isyarat, seperti menunjuk suatu benda yang ingin dilihat orang lain, maka hal itu harus dalam bentuk yang dapat dipahami. Apabila komunikasi dilakukan dengan bicara, hal itu harus dilakukan dalam kata dan struktur tata bahasa yang dapat dipahami pendengar. Kedua, dalam berkomunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan oleh orang lain. sebagai contoh, mereka harus tahu bahwa pada saat seseorang menunjukkan

sesuatu benda berarti mereka mereka diharapkan melihat benda itu. Apabila berkomunikasi dalam bentuk bicara, maka mereka harus mengerti apa yang dikatakan kepada mereka dalam bahasa tersebut.

Penjelasan diatas mengenai peran orangtua dalam komunikasi keluarga membawa pada kesimpulan, bahwa komunikasi tidak hanya bicara tanpa makna atau tujuan, namun komunikasi dibangun dengan memperhatikan fungsi atau esensi dari komunikasi itu sendiri. Keluarga yang dapat menciptakan komunikasi dua arah akan memiliki hubungan kedekatan yang kuat antara anggotanya. Permasalahan yang muncul dalam keluarga akan mudah teratasi karena komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi efektif. Anak akan memiliki pergaulan yang sehat ketika di rumah ia memiliki orangtua yang memiliki peran dalam komukasi keluarga. Orangtua tidak hanya sebagai orang dewasa yang dihormati, namun juga sebagai teman atau sahabat bagi anak ketika mampu berkomunkasi secara efektif. Komunikasi bukanlah sesuatu yag sulit apabila dimulai dari orangtua yang memiliki peran penting dalam perkembangan anak.

Dokumen terkait