• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Pada bagian ini dikemukakan saran bagi berbagai pihak yang memiliki kaitan dengan penelitian ini yaitu;

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Sebagai guru bimbingan dan konseling dapat melaksanakan usulan program pemberian informasi pada orangtua dengan diadakan seminar parenting, diskusi bersama orangtua siswa untuk meningkatkan komunikasi efektif antara orangtua dan anak sehingga dampak yang timbul akan positif baik bagi siswa maupun bagi sekolah.

2. Bagi peneliti lainnya

Peneliti lain yang hendak melakukan penelitian tentang komunikasi atau sejenisnya hendaknya lebih banyak berkonsultasi pada para ahli bidang komunikas serta ahli bahasa. Peneliti lain diharapkan dapat melakukan metode obsevasi dan wawancara lebih intensif dan mendalam untuk mendapatkan data yang lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. & Asrori, M. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budyatna, M, (2015). Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Prenada Persada Group. Devito, J. A. (2011). Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan: Karisma.

Fithria. (2011). Hubungan komunikasi keluarga dengan konsep diri remaja. Versi Elektronik. Vol. II, No I, 32-37.

Hapsari, I.I. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: PT Indeks.

Harlock, E.B. (1978).Perkembangan anak, Jakarta: Erlangga

Jalaluddin, R. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Jatmikowati, T.E. (2018). Efektrivitas Komunikasi Orangtua Terhadap Kepribadian Interpersonal Anak. skripsi. Universitas Muhamadyah Jember.

Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Morisson. (2013). Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenada Media Group.

Prayitno, H. & Amti, E. (2013). Dasar – Dasar Bimbingan&Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Purbo, A. (2018). Tingkat kebahagiaan siswa menengah atas. skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Ramadhana, M. R. (2018). Keterbukaan diri dalam komunikasi orangtua-anak pada pola asuh orangtua authoritarian. Versi Eleketronilk. Vol. VI, No.2, 197-204.

Siahaan, S. M. (2000). Komunikasi: Pemahaman dan Penerapannya.Jakarta: Gunung Mulia.

Sugiyono, ( 2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Supratiknya, A. (2016). Tinjauan Psikologis Komunikasi antarpribadi. Yogyakarta: PT Kanisius.

Turistiati, A. T (2016). Pentingnya komunikasi efektif dalam mensosialisasikan dan mewujudkan pembangungan yang berkelanjutan.Jurnal Prosiding Seminar STIAMI. Vol III No I, 103-111.

Viva, M. A. (2017). Deskripsi kecenderungan pola asuh orangtua siswa/i Pangudi Luhur I Klaten dan implikasinya pada usulan topik – topik Bimbingan Dan Konseling Tahun Jaran 2017/2018. skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Winkel, W. S. & Sri Hastuti, M. M. (2013). Bimbingan&Konseling. Jakarta: PT Grasindo.

Yusuf, H.S. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2019

Kuesioner

Siswa/i SMP BOPKRI I

Yogyakarta

A. Identitas 1. Nama Lengkap : 2. Jenis Kelamin : 3. Usia : 4. Tanggal Pengisian : B. Kata Pengantar

Teman – teman yang terkasih,

Pada kesempatan ini, saya meminta kesediaan teman – teman untuk membantu mengisi kuesioner ini dengan jujur, teliti serta sesuai dengan pengalaman pribadi.

Atas kesediaan dan kebaikan hati teman – teman saya ucapkan terima kasih.

Selamat Mengerjakan. C. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini terdapat sejumlah pernyataan. Bacalah masing – masing pernyataan dengan teliti. Berikanlah tannda Ceklist ( √ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan diri dan pengalaman pribadi anda. Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. Sangat Setuju ( SS ):Hal ini menunjukkan anda Sangat Setuju berdasarkan pada pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari. 2. Setuju (S):Hal ini menunjukkan anda Setuju berdasarkan pada

pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tidak Setuju(TS):Hal ini menunjukkan andaTidak Setujuberdasarkan pada pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sangat Tidak Setuju (STS) :Hal ini menunjukkan andaSangat Tidak Setujuberdasarkan pada pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-hari

No Pernyataan SS S TS ST

S

1. Saya bingung jika melihat orangtua saya sedih.

2. Saya menjawab pertanyaan dari orangtua secara langsung.

3. Saya memilih langsung masuk kamar daripada mengobrol dahulu dengan orangtua ketika mereka pulang dari bekerja.

4. Saya menceritakan kegiatan selama di sekolah pada orangtua saya dan mereka mendengarkan dengan antusias.

5. Saya langsung merasa kesal bila diajak bicara tentang nilai pelajaran yang buruk.

6. Saya memberikan penghiburan pada orangtua ketika mereka bercerita tentang kesusahan hatinya.

7. Saya suka menghindar bila orangtua ada di rumah. 8. Saya menangis bila melihat orangtua saya bersedih. 9. Saya selalu belajar sendiri ketika belajar di rumah.

10. Saya langsung menghubungi dan bercerita pada orangtua saya ketika saya mengalami masalah.

11. Orangtua sibuk mengobrol dengan orang lain daripada

mendengarkan tentang kesedihan saya karena saya bermasalah dengan teman.

12. Orangtua saya langsung mencari saya bila saya belum pulang dari sekolah dan tidak ada kabar.

13. Orangtua saya memilih pergi berlibur sementara saya harus menyiapkan diri untuk ujian sekolah.

14. Orangtua saya selalu memberi kesempatan untuk saya bercerita banyak hal.

15. Saya cenderung menyimpan sendiri masalah saya dan orangtua tidak bertanya atau diam saja.

16. Saya bersemangat jika bercerita tentang kegiatan di sekolah dan orangtua mendengarkan dengan antusias.

17. Saya langsung marah jika orangtua mulai menanyakan nilai pelajaran saya.

18. Saya senang membicarakan tentang banyak hal pada orangtua karena mereka bersedia mendengarkan saya.

19. Saya memilih banyak diam saat bersama orangtua saya. 20. Orangtua saya mengijinkan saya mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah, meski saya harus seharian di sekolah. 21. Orangtua selalu membatasi saya ketika saya hendak menanyakan

tentang banyak hal.

22. Saya mendapatkan pelukan dari orangtua saya ketika saya sedih. 23. Semua yang saya ceritakan selalu salah bagi orangtua saya. 24. Ketika orangtua saya bertanya tentang kegiatan saya selama di

sekolah, saya langsung antusias menceritakan semuanya. 25. Saya langsung jengkel jika diminta oleh orangtua saya untuk

membereskan kamar saya.

26. Saya sedih jika melihat orangtua saya sedih.

27. Saya ingin belajar musik tetapi orangtua saya mendaftarkan les berenang.

28. Orangtua saya tetap tenang dan menemani saya saat menangis karena menceritakan masalah saya.

29. Saya memilih diam ketika ditanya tentang sekolah saya oleh orangtua saya.

30. Saya diberi fasilitas handphone oleh orangtua saya, supaya saya dan orangtua saling berkomunikasi.

31. Orangtua kerap marah-marah tanpa saya tahu penyebabnya dan lalu saya memilih pergi atau berada di dalam kamar.

32. Saya dan orangtua saling menyediakan waktu khusus setiap hari untuk bercerita tentang pengalaman kami masing-masing.

33. Saya berhenti bercerita ketika orangtua saya tiba-tiba sibuk dengan hapenya.

34. Saya selalu ditemani orangtua saat belajar.

35. Saya kesal ketika orangtua saya bercerita tentang kesulitan keuangan keluarga kami.

36. Orangtua saya langsung memeluk saya ketika saya menceritakan kesedihaan saya.

37. Orangtua fokus pada pekerjaanya, ketika saya sedang bercerita tentang kekuatiran saya karna nilai ulangan saya buruk.

38. Saya diberi kebebasan dalam menyampaikan pendapat saya yang berbeda dengan pendapat orangtua saya.

39. Orangtua menunjukkan wajah kesal bila saya bercerita tentang ketertarikan saya pada lawan jenis.

40. Orangtua saya memeluk bahu saya dan menepuk pundak saya dengan sayang ketika saya bercerita tentang nilai pelajaran saya yang buruk.

41. Saya lebih suka menjawab singkat bila berbicara dengan orangtua saya.

42. Saya selalu memberi salam dengan mencium tangan orangtua saya ketika berangkat ke sekolah.

43. Saya memilih berhenti belajar apabila nilai ujian saya rendah. 44. Orangtua saya memasak dan menyiapkan bekal sekolah untuk

saya setiap pagi sebelum saya berangkat ke sekolah.

45. Orangtua saya langsung diam marah saat mengetahui nilai ujian saya jelek.

46. Meski saya dan orangtua ada perbedaan pendapat namun kami tetap bisa saling bertukar cerita dengan bebas.

47. Orangtua saya meminta pendapatnya saya ikuti. 48. Saya sopan saat saya berbicara dengan orangtua saya.

49. Orangtua saya berkata pada saya, bahwa orangtua saya selalu benar dalam segala hal.

50. Saya memiliki waktu waktu untuk berdiskusi dengan orangtua setioap hari.

51. Saya sungkan berkumpul dengan orangtua karena saya muda. 52. Orangtua saya langsung menggenggam tangan saya ketika saya

merasa gugup atau takut.

53. Saya melihat orangtua saya lebih berminat mengobrol dengan orang lain atau sodara daripada mengobrol dengan saya. 54. Orangtua saya jujur tentang banyak hal pada saya.

55. Saya langsung berangkat sekolah bila orangtua saya sedang marah.

56. Saya mau mendengarkan dan menurut pada nasehat baik orangtua saya.

57. Saya melihat orangtua saya lebih sayang pada kakak atau adik saya karena ia memiliki banyak kelebihan.

58. Saya langsung mendapat bantuan dari orangtua ketika saya mendapat masalah.

59. Saya enggan bercerita dengan orangtua saya karena saya pasti salah.

60. Saya mudah mengakui kesalahan dihadapan orangtua saya. 61. Saya banyak mendapat larangan dalam hal berbicara. 62. Orangtua saya mudah memberi apapun yang saya minta.

63. Saya menolak bila orangtua saya meminta saya bernyanyi, karena saya merasa suara saya sumbang.

64. Saya menerima bila orangtua saya memiliki pendapat yang berbeda.

65. Saya suka bila pendapat saya saja yang digunakan.

66. Saya mendengarkan saran dan nasehat dari orangtua dengan gembira.

67. Saya memilih memandang ke tempat lain saat melihat wajah kesal orangtua saya saat berbicara.

68. Saya memahami bila orangtua menegur saya supaya rajin belajar itu karena mereka menyayangi saya.

69. Saat liburan orangtua pergi bersama temannya dan saya juga pergi berlibur bersama teman saya.

70. Orangtua saya adalah teman yang sangat menyenangkan.

71. Saya menyalakan televisi saat orangtua mengajak saya berbicara serius.

72. Orangtua saya menerima jika saya memiliki pendapat yang berbeda.

73. Orangtua dan saya memiliki kesibukan sendiri-sendiri.

74. Saya menerima ketika saya berbuat salah lalu orangtua menegur dan menasehati saya.

75. Orangtua saya senang memotong pembicaraan saya ketika saya sedang bercerita.

76. Ketika saya dan orangtua tengah berdiskusi, kami saling bergantian dalam menyampaikan pendapat.

77 Saya melihat orang lain membantu karena ada pamrih.

78. Semua kata- kata yang disampaikan oleh orangtua saya adalah untuk kebaikan saya

79. Saya menggunakan pendapat saya saja tanpa mendengarkan pendapat orangtua saya.

80. Orangtua saya langsung minta maaf jika ternyata yang dikatakan maupun yang dilakukan adalah salah.

81 Meskipun kami berada di rumah tapi kami berada di kamar masing-masing.

82. Saya senang bila dalam sharing bersama orangtua banyak saran dan masukan buat saya.

83. Orangtua saya bersikap kuatir pada saya hanya karena ingin disebut orangtua yang perhatian.

84. Saya dan orangtua sama-sama saling menyayangi dan saling menjaga.

85. Saya suka melihat ke arah jam bila orangtua berbicara dengan nada atau intonasi keras.

86. Setiap hari orangtua dan saya selalu duduk bersama untuk bertukar cerita.

87. Saya merasa malas ketika harus menyampaikan pendapat dalam keluarga.

88. Saya adalah orang yang baik.

Lampiran 4. Uji Validitas

TOTAL KEPUTUSAN p.1 Pearson Correlation -.026 TIDAK VALID

Sig. (2-tailed) .838

N 65

p.2 Pearson Correlation .153 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .224

N 65

p.3 Pearson Correlation .418** VALID Sig. (2-tailed) .001

N 65

p.4 Pearson Correlation .492** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.5 Pearson Correlation .234 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .060 N 65

p.6 Pearson Correlation .375** VALID Sig. (2-tailed) .002 N 65 p.7 Pearson Correlation .461** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.8 Pearson Correlation .304* VALID Sig. (2-tailed) .014

N 65

p.9 Pearson Correlation .355** VALID Sig. (2-tailed) .004

N 65

p.10 Pearson Correlation .581** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.11 Pearson Correlation .433** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.12 Pearson Correlation .267* TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .031

N 65

p.13 Pearson Correlation .260* TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .036

N 65

p.14 Pearson Correlation .327** VALID Sig. (2-tailed) .008

N 65

p.15 Pearson Correlation .722** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.16 Pearson Correlation .712** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.17 Pearson Correlation .331** VALID Sig. (2-tailed) .007

N 65

p.18 Pearson Correlation .616** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.19 Pearson Correlation .675** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.20 Pearson Correlation -.044 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .729

N 65

p.21 Pearson Correlation .423** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.22 Pearson Correlation .668** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.23 Pearson Correlation .563** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.24 Pearson Correlation .670** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.25 Pearson Correlation .632** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.26 Pearson Correlation .352** VALID Sig. (2-tailed) .004

N 65

p.27 Pearson Correlation -.067 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .597

N 65

p.28 Pearson Correlation .549** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.29 Pearson Correlation .628** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.30 Pearson Correlation .478** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.31 Pearson Correlation .385** VALID Sig. (2-tailed) .002

N 65

p.32 Pearson Correlation .565** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.33 Pearson Correlation .453** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.34 Pearson Correlation .685** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.35 Pearson Correlation .342** VALID Sig. (2-tailed) .005

N 65

p.36 Pearson Correlation .702** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.37 Pearson Correlation .526** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.38 Pearson Correlation .580** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

Sig. (2-tailed) .015 N 65 p.40 Pearson Correlation .478** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.41 Pearson Correlation .451** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.42 Pearson Correlation .549** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.43 Pearson Correlation .567** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.44 Pearson Correlation .553** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.45 Pearson Correlation .459** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.46 Pearson Correlation .552** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.47 Pearson Correlation -.018 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .886

N 65

p.48 Pearson Correlation .483** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.49 Pearson Correlation .043 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .731

N 65

p.50 Pearson Correlation .570** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.51 Pearson Correlation .234 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .061

N 65

p.52 Pearson Correlation .611** VALID Sig. (2-tailed) .000

p.53 Pearson Correlation .761** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.54 Pearson Correlation .549** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.55 Pearson Correlation .526** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.56 Pearson Correlation .352** VALID Sig. (2-tailed) .004

N 65

p.57 Pearson Correlation .384** VALID Sig. (2-tailed) .002

N 65

p.58 Pearson Correlation .491** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.59 Pearson Correlation .331** VALID Sig. (2-tailed) .007

N 65

p.60 Pearson Correlation .336** VALID Sig. (2-tailed) .006

N 65

p.61 Pearson Correlation .217 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .083

N 65

p.62 Pearson Correlation -.025 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .841

N 65

p.63 Pearson Correlation .325** VALID Sig. (2-tailed) .008 N 65 p.64 Pearson Correlation .425** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.65 Pearson Correlation .479** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.66 Pearson Correlation .730** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.67 Pearson Correlation .598** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.68 Pearson Correlation .447** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.69 Pearson Correlation .403** VALID Sig. (2-tailed) .001

N 65

p.70 Pearson Correlation .466** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.71 Pearson Correlation .427** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.72 Pearson Correlation .478** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.73 Pearson Correlation .396** VALID Sig. (2-tailed) .001

N 65

p.74 Pearson Correlation .522** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.75 Pearson Correlation .593** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.76 Pearson Correlation .552** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.77 Pearson Correlation .098 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .438

N 65

p.78 Pearson Correlation .596** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65 p.79 Pearson Correlation .547** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.81 Pearson Correlation .073 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .564 N 65 p.82 Pearson Correlation .700** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.83 Pearson Correlation -.004 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .975

N 65

p.84 Pearson Correlation .509** VALID Sig. (2-tailed) .000

N 65

p.85 Pearson Correlation .233 TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .062 N 65 p.86 Pearson Correlation .702** VALID Sig. (2-tailed) .000 N 65

p.87 Pearson Correlation .419** VALID Sig. (2-tailed) .001

N 65

p.88 Pearson Correlation .263* TIDAK VALID Sig. (2-tailed) .034

N 65

Total Pearson Correlation 1

-

Sig. (2-tailed)

N 65

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lampiran 5. Usulan Topik

ASPEK

ITEM PERNYATAAN YANG SEDANG DAN

RENDAH

TEMA LAYANAN

INFORMASI TUJUAN METODE

Keterbukaan saya lebih suka menjawab singkat bila berbicara dengan orangtua saya.

Orangtua bersikap terbuka pada anak serta menyediakan diri untuk berkomunikasi bersama anak.

Memberi pemahaman bahwa komunikasi efektif dalam keluarga dapat terjadi apabila orangtua bersedia terlebih dahulu membuka diri kepada anak sehingga anak akan mudah mendekat dan

berkomunikasi secara terbuka terhadap orangtua.

Pertemuan orangtua dan ahli komunikasi keluarga

(ceramah dan tanya jawab)

Sikap Mendukung

1. Saya selalu belajar sendiri ketika belajar di rumah. 2. Orangtua saya

langsung diam saat mengetahui nilai ujian saya jelek. 3. Saya langsung berangkat sekolah Menemani dan mendampingi anak. Bersedia mendengarkan apa yang disampaikan oleh anak kepada orangtua, sebagai bentuk dukungan

Memberi pemahaman pada orangtua bahwa anak walaupun telah beranjak remaja tetapi masih tetap membutuhkan teman saat ia belajar.menemani belajar anak akan

menumbuhkan semangat lebih pada anak. Pada akhirnya

bila orangtua saya sedang marah. 4. Orangtua kerap marah-marah tanpa saya tahu penyebabnya dan lalu saya memilih pergi atau berada di dalam kamar. 5. saya berhenti

bercerita ketika orangtua saya tiba-tiba sibuk dengan hapenya.

orangtua terhadap anak.

prestasi

anak akan meningkat.

Empati Orangtua saya memeluk bahu saya dan menepuk pundak saya ketika saya bercerita tentang nilai pelajaran saya.

Mendengarkan dan memahami anak sebagai bentuk sikap empati orangtua kepada anak.

Memberi pemahaman pada orangtua akan pentingnya mendengarkan apa yang menjadi pemikiran serta apa yang dirasakan oleh anak terhadap orangtuanya.

Pertemuan Orangtua Ceramah dan tanya jawab

Sikap Positif 1. Saya enggan bercerita dengan orangtua saya karena saya pasti salah.

Bersikap sopan dan baik kepada anak dalam bertutur kata

Memberi pemahaman bahwa sebuah kalimat yang diucapkan oleh orangtua akan berdampak besar pada perkembangan

Pelatihan ,diskusi dengan ahli psikologi

2. Saya menolak bila orangtua saya meminta saya bernyanyi, karena saya merasa suara saya sumbang. 3. Saya melihat

orangtua saya lebih sayang pada kakak saya karena kakak saya lebih cantik.

maupun berperilaku. anak, sehingga sangat penting bagi orangtua untuk dapat berkomunikasi secara positif.

Kesetaraan 1. Saya memilih memandang ketempat lain saat melihat wajah kesal oranngtua saya saat berbicara. 2. Orangtua dan saya

memiliki kesibukan sendiri-sendiri. 3. Saat liburan orangtua pergi bersama temannya dan saya juga pergi berlibur bersama teman saya.

4. saya suka pendapat

Menghargai

keberadaan anak serta menyediaan waktu bersama yang berkualitas antara orangtua dan anak.

Memberi pemahaman

mengenai penghargaan untuk anak sebagai pribadi yang unik yang tengah berproses dalam perkembangan masa

remajanya. Orangtua

diharapkan dapat meluangkan waktu untuk anak sebagai bentuk menghargai serta dapat mengajarkan pada anak bahwa orangtua dan anak

memilikikesetaraan.

Rekoleksi atau Outbond bersama orangtua dan anak.

saya saja yang digunakan.

Dokumen terkait