• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adimihardja A. 2008. Teknologi dan Strategi Konservasi Tanah dalam Kerangka Revitalisasi Pertanian. Peng Inov Perta 1:105-124.

Adjid DA. 1992. Peranan Kelompok dalam Menggerakkan Partisipasi

Masyarakat dalam Pembangunan. Di Dalam: Hubeis et al. Editor.

Penyuluhan Pembangunan Indonesia Abad XXI. Jakarta:Pustaka

Pembangunan Swadaya Nusantara.

Agbogidi OM, Ofuoku AU. 2009. Forestry extension: Implications for forest protection. Int J. of Biody and Conserv 1: 98-104.

Ahmadi A. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Amanah S, Hastuti EL, Basuno E. 2008. Aspek Sosial Budaya dalam Penyelenggaraan Penyuluhan: Kasus Petani di Lahan Marjinal. Sodality 2:301-320.

Anom P. 2008. Studi Perubahan Perilaku pada Gerakan Sosial Konservasi Dengan Kampanye Pride di Kawasan Hutan Produksi Potorono dan Hutan Lindung Gunung Sumbing Magelang [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Asngari P. 2001. Peranan Agen Pembaharu/Penyuluh dalam Usaha Memberdayakan (Empowerment) Sumberdaya Manusia Pengelola Agribisnis, Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Peternakan, IPB.

_________. 2008. Pentingnya Memahami Falsafah Penyuluhan Pembangunan dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat. Di dalam: Yustina I, Sudrajat A,

penyunting. Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat.

Bogor:Pustaka Bangsa Press. hlm 2-9.

Ariani TK, Apsari SR. 2011. Aplikasi Model Pendampingan Berbasis Among dalam Penyuluhan Pertanian Padi “SRI” di Mutihan Prambanan. J. Ilmu Perta. 8:166-176.

Arimbawa P. 2004. Peran Kelompok untuk Meningkatkan Kemampuan Anggota dalam Penerapan Inovasi Teknologi (Kasus Kelompok Usaha Bersama (KUB) Program HKm di Desa Amotowo Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara) [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Babbie E. 1989. The Practice of Social Research. 10th Edition. USA:Thomson

Wadsworth.

Bahrin, Sugihen BG, Susanto D, Asngari PS. 2010. Luas Lahan dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (Kasus Rumah Tangga Petani Miskin di Daerah Dataran Rendah Kabupaten Seluma). J. Penyuluhan 6:58-66.

Boyle PG. 1981. Planning Better Programs. The Adult Education Association

Professional Development Series. USA: McGraw-Hill Book Company. [BPS] Badan Pusat Statitistik, Kabupaten Bima. 2010. Statistik Daerah Kabupaten

Bima 2010. Bima:Badan Pusat Statistik Kab. Bima.

Brännlund R, Sidibe A, Gong P. 2009. Participation to Forest Conservation in National Kabore Tambi Park in Southern Burkina Faso. J of Poli and Eco 11: 468-474

Bukhari, Febryano IG. 2010. Desain Agroforestri pada Lahan Kritis (Studi Kasus di Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar). J Perennial 6 : 53-59

Cernea MM. 1988. Unit-unit Alternatif Organisasi Sosial untuk Mendukung Strategi Penghutanan Kembali. Di Dalam: Cernea MM. Editor. Mengutamakan Manusia di dalam Pembangunan, Variabel-variabel Sosiologi di dalam Pembangunan Pedesaan. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia.

Daniels M, Darmawati, Nieldalina. 2005. PRA Participatory Rural Appraisal, Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian. Jakarta:Bumi Aksara.

Danim, S. 2004. Motivasi, kepemimpinan, dan efektivitas kelompok. Jakarta: PT: Rineka Cipta.

Daud AH. 2011. Peran Pendamping Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Dalam Pemberdayaan Kelompok Nelayan di Propinsi Maluku Utara [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

[DEPHUT] Departemen Kehutanan, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. 1999. Undang-Undang Nomor 41 Tentang Kehutanan. Jakarta:Departemen Kehutanan.

_________. 2004. Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan, Edisi Ketiga. Jakarta:Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.

_________. 2006. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta:Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.

___________. 2009. Pemberdayaan PKSM (Penyuluh Kehutanan Sawadaya Masyarakat) Jakarta:Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2007. Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani. Jakarta:Departemen Pertanian.

[DISHUT] Dinas Kehutanan Kabupaten Bima. 2011. Statistik Dinas Kehutanan Kabupaten Bima. Bima:Dinas Kehutanan.

Drakel A. 2008. Analisis Usaha Tani terhadap Masyarakat Kehutanan di Dusun Gumi Desa Akelamo Kota Tidore Kepulauan. J. Ilmiah Agribisnis dan Perikanan (Agrikan UMMU-Ternate) 1:24-33.

Elida T. 2008. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan. J. Psikologi. 2:75-83

Ginting R. 1999. Peranan Pemimpin Informal dalam Menggerakkan Partisipasi Masyarakat untuk Pembangunan Desa [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hakim AM. 2008. Kajian Peran Stakeholders dalam Pelaksanaan Penataan Fisik dan Pendampingan Masyarakat di Kawasan Kumuh Kali Surabaya (Studi Kasus di Lingkungan RW. 07 Pulo Tegal Sari, Kelurahan Wonokromo, Surabaya). J.Komunitas 4:27-51.

Hamzah I. 2011. Faktor Penentu Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Haqiqiansyah G. 1999. Partisipasi Petani dalam Kegiatan Kelompok Tani Tambak Udang Di Kabupaten Kutai Kalimantan Timur [tesis]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Havigurst RJ. 1974. Developmental Tasks and Education. New York:David

McKay Company Inc.

Herawati, Pulungan I. 2006. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi Kontaktani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian (Kasus WKUPP Nyalindung, Kabupaten Sukabumi). J.Penyuluhan 2:107-114. Hubeis. 1992. Peranan Penyuluhan Menjelang Era Tinggal Landas. Di Dalam:

Hubeis et al. Editor. Penyuluhan Pembangunan Indonesia Abad XXI.

Jakarta:Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Huda N, Sumardjo, Slamet M, Tjitropranoto P. 2010. Strategi Pengembangan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam Pendidikan Jarak Jauh Universitas Terbuka:Kasus Alumni UT di wilayah Serang, Karawang, Cirebon, dan Tanggamus. J.Penyuluhan 6:18-24.

Huraerah A. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Cetakan Pertama. Bandung:Humaniora.

Ikbal M. 2007. Analisis Peran Pemangku Kepentingan dan Implementasinya dalam Pembangunan Pertanian. J. Litbang Perta, 26:83-99

Indraningsih KS, Sugihen BG, Tjitropranoto P, Asngari PS, Wijayanto H. 2010. Kinerja Penyuluh dari Perspektif Petani dan Eksistensi Penyuluh Swadaya Sebagai pendamping Penyuluh Pertanian PNS (Studi Kasus di Kabupaten Cianjur dan Garut, Propinsi Jawa Barat). J. Analis Jak Perta 8:303-321. Karsidi R. 2007. Pemberdayaan Masyarakat Untuk Usaha Kecil dan Mikro

(Pengalaman Empiris di Wilayah Surakarta Jawa Tengah) [konsep]. J.Penyuluhan 3:136-145.

Kartono K. 1992. Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?. Jakarta:Rajawali Pers.

[KEMENHUT] Kementerian Kehutanan, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. 2010. Rencana Strategis Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan tahun 2010-2014. Jakarta:Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan.

__________. 2011. Eksekutif Data Strategis Kehutanan 2011. Jakarta:Kementerian Kehutanan.

__________. 2011. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Kehutanan Bidang Penyuluhan Kehutanan. Jakarta:Kementerian Kehutanan.

__________. 2012. Updating Data Penyuluh Kehutanan PNS dan PKSM. Jakarta:Kementerian Kehutanan.

Kusnendi. 2008. Model-model Persamaan Struktural. Bandung. Alfabeta.

Leeuwis C. 2009. Komunikasi untuk Inovasi Pedesaan, Berpikir Kembali tentang Penyuluhan Kehutanan. Yogyakarta:Kanisius.

Leilani, Jahi A. 2006. Kinerja Penyuluh Pertanian di Beberapa Kabupaten Provinsi Jawa Barat. J Penyuluhan 2:99-106

Lippitt R, et al. 1958. Planned Change: a Comparative Study of Principles and Techniques. New York: Harcourt, Brace, and World Inc.

Lionberger HF, Paul HG. 1982. Communication Strategies: A Guide for

Agricultural Change Agents. llinois: The Interstate Printers dan Publisher, Inc.

Mardijono, 2008. Persepsi dan Partisipasi Nelayan Terhadap Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Kota Batam [tesis]. Semarang:Program Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Mardikanto T. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Kerjasama Penyuluhan Kehutanan Dephut RI dengan Fakultas Pertanian UNS. Jakarta:Departemen Kehutanan.

__________. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta:Sebelas Maret

University Press.

Marius JA, Sumarjo, Slamet M, Asngari PS. 2007. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Penyuluh Terhadap Kompetensi Penyuluh Di Nusa Tenggara Timur. J.Penyuluhan 3:78-89

Marliati, Sumardjo, Asngari PS, Tjitropranoto P, Saefuddin A. 2008.

Faktor-faktor Penentu Peningkatan Kinerja Penyuluh Pertanian dalam

Memberdayakan Petani (Kasus di Kabupaten Kampar Provinsi Riau). J.

Penyuluhan 4:92-99.

Mukmin U. 1992. Peranan Penyuluhan Pembangunan dalam Pelestarian

Sumberdaya Alam. Di Dalam: Hubeis et al. Editor. Penyuluhan

Pembangunan Indonesia Abad XXI. Jakarta:Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Penerbit Ghalia Indonesia

Ndraha T. 1987. Pembangunan Masyarakat: Mepersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta:PT Bina Aksara.

Njurumana GND. 2007. Penerapan Sistem Mondu dan Upaya Masyarakat dalam

Konservasi Daerah Aliran Sungai Palamedu Di Pulau Sumba. Info Hut

4:605-616

Nugroho SP. 2000. Minimalisasi Lahan Kritis Melalui Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Konservasi Tanah dan Air secara Terpadu. J.Tekno Lingk, 1: 73-82

Ozcatalbas O, Boz I, Demiryurek K, Budak BD, Karaturhan B, Akcaoz H. 2011. Developing participatory extension applications in Turkey. African J.Of Agric Research. 6:407-415.

Padmowiharjo S. 2006. Penyuluhan Pendampingan Partisipatif [konsep]. J.Penyuluhan 2:63-64.

Pasha GK, Jupri MT, Murtianto H. 2008. Tingkat Kerusakan dan Arahan Konservasi Lahan di Das Cikaro, Kabupaten Bandung. Bandung:FPIPS, UPI.

Pardosi J, Asngari PS, Tarumingkeng RC, Susanto D, Sumarjo. 2005. Pemberdayaan Peladang Berpindah, Kasus Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Barat di Propinsi Kalimantan Timur. J. Penyuluhan 1:33-40.

Pescosolido. 2001. Informal Leaders and The Development of Group Efficacy. Small Group Research 32: 74-93.

Pretty et al. 1995. Using Rapid or Participatory Rural Appraisal. Di dalam:

Burton E.Swanson et al. Improving Agriculture Extension: A Reference

Manual. Rome:FAO of the UN.

Pratiwi. 2006. Prosiding Ekspose Hasil-Hasil Penelitian: Konservasi Tanah dan Air, Pemanfaatan Limbah dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terdegradasi. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.

Purwatiningsih, A., Ismani, Noor, I. 2004 Faktor-faktor yang mempengaruhi

Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa. J. Admin Publik 2:75-83

Rayuddin ZT, Ramli. 2010. Partisipasi Petani dalam Pembangunan Pedesaan di Kabupaten Konawe. J. Penyuluhan 6:76-85

Riduwan. 2007. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta

_______. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung:Alfabeta.

Riyanto B. 2008. Hutan Adat dan Hutan Desa, Peluang dan Kendala bagi

Masyarakat. [Kajian dan Opini]. Working Group on Forest Land Tenure

www.wg-tenure.org. Warta Tenure 5:6-8.

Ruwiyanto W. 2008. Andil Penyuluhan Pembangunan dalam Mengurangi Laju Pemanasan Global. Di dalam: Yustina I dan Sudrajat A, penyunting. Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Bogor:Pustaka Bangsa Press. Pr. hlm 66-75.

Sarwono. 2005. Psikologi Sosial, Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta:Balai Pustaka.

Schaduw JNW. 2008. Pelestarian Ekosistem Mangrove pada daerah Perlindungan Laut Desa Blongko Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan Propinsi Sulawesi Utara [tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Setiana L. 2005. Tehnik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor:Ghalia Indonesia.

Setiawan HH. 2008. Peranan Pekerja Sosial dalam Pendampingan Anak Berkonflik dengan Hukum. Informasi 13:23-31.

Setiawan I, Hapsari H, Tridakusumah C. 2009. Peningkatan Efektivitas Integrasi dan koordinasi Peran antara Penyuluh Pertanian Pemerintah, Swasta dan Swadaya bagi Pelaku Agroindustri Skala Kecil Menengah (Suatu Kasus di Kec. Cililin Kab. Bandung Barat) [laporan penelitian]. Bandung: Universitas Padjadjaran.

Setiawinata AB. 2001. Peran Tokoh Masyarakat dalam Komunikasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Pariwisata Puncak [Tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Setyowati E. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Di Desa Surodadi Kecamatan Sayung Kebupaten Demak [tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Sinambela S, Naibao P. 2011. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri. J Manaj dan Akun. 7: 96-158. Sismanto. 2009. Analisa Lahan Kritis Sub DAS Riam Kanan DAS Barito

Kabupaten Banjar Kalimantan Tengah. J Aplikasi 6:1-11.

Slamet M. 2002. Perspektif Ilmu Penyuluhan Pembangunan Menyongsong Era Tinggal Landas. Di dalam: Hubeis AVS, Tjitropranoto P, Ruwiyanto W,

editor. Penyuluhan Pembangunan Di Indonesia. Jakarta:Pustaka

Pembangunan Swadaya Nusantara.

Soedijanto. 1981. Keefektifan Kelompok Tani dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian [desertasi]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Soekanto S. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Ed ke-30. Jakarta:Rajawali Press. Stanley CL. 2005. Sikap-Sikap Dan Kesadaran Orang Bajo Terhadap Lingkungan

Hidup Dan Konservasi Studi Kasus: Kampung Sampela, Taman Nasional Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara [tesis]. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Subagyono K, Marwanto S, Kurnia U. 2003. Tehnik Konservasi Tanah Secara Vegetatif. Bogor:Balitbang Pertanian, Departemen Pertanian.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-12. Bandung:Alfabet.

Suhanda NS, Jahi A, Sugihen BG, Susanto D. 2008. Kinerja Penyuluh Pertanian Di Jawa Barat. J. Penyuluhan. 4:100-108.

Suharto E. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Kajian Strategis Pembangunan Kesejateraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Cetakan ke-3. Bandung:PT Rafika Adiatama.

Sumardjo. 2008. Penyuluhan Pembangunan Pilar Pendukung Kemajuan dan Kemandirian Masyarakat. Di dalam: Yustina I, Sudrajat A, penyunting. Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Bogor:Pustaka Bangsa Press. hlm 76-98.

Sumarlan. 2004. Peran Tokoh Masyarakat Sekitar Hutan Dalam Pemanfaatan Hutan Rakyat (Kasus Di Kecamatan Warmare dan Prafi Kabupaten Manokwari) [tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Suprayitno AR. 2008. Pelibatan Masyarakat Lokal:Upaya Memberdayakan Masyarakat Menuju Hutan Lestari [kajian analitik]. J Penyuluhan 4:135-138 Susanto D. 2008. Peranan Penyuluhan Pembangunan dalam Meningkatkan

Kualitas SDM. Di dalam:Yustina I dan Sudrajat A, penyunting. Pemberdayaan Manusia Pembangunan yang Bermartabat. Bogor:Pustaka Bangsa Press. Pr. Hlm 52-65.

Sutrisna N. 2009. Model Usaha Tani Konservasi Berbasis Sumberdaya Spesifik Lokasi Di Daerah Hulu Sungai (Studi Kasus: Lahan Pertanian Berlereng di Hulu Sub DAS Cikapundung, Kawasan Bandung Utara. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Suyadi. 2009. Tropical Deforestation in Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatera, Indonesia. Bogor:Bogor Agricultural University.

Umar. 2009. Persepsi dan Perilaku Masyarakat dalam Pelestarian Fungsi Hutan sebagai Daerah Resapan (Studi Kasus Hutan Penggaron Kabupaten Semarang) [tesis]. Semarang:Universitas Diponegoro.

Utama S, Sumardjo, Susanto D, Gani DS. 2010. Dinamika Kelompok Tani Hutan pada Pengelolaan Hutan Produksi Bersama Masyarakat di Perum Perhutani Unit I Provinsi Jawa Tengah. J. Penyuluhan 6:43-57

Van Den Ban, Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta:Kanisius. Wardoyo. 1992. Pendekatan Penyuluhan Pertanian Untuk Meningkatkan

Partisipasi Masyarakat. Di Dalam: Hubeis et al. Editor. Penyuluhan

Pembangunan Indonesia Abad XXI. Jakarta:Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Yani DE, Ludifica ES, Noviyanti R. 2010. Meningkatkan Kemampuan

Penguasaan Teknologi Budidaya Belimbing. J Mat Sains dan Tekno

Yuhono JT, Suhirman S. 2006. Analisis Sosial Ekonomi Usaha Tani Konservasi Pada Lahan Miring dengan Pola Tanam Jambu, Mete, Kemiri, Melinjo dan jati di kabupaten Lombok Barat. Bul Littro XVII:22-29.

Yumi. 2002. Efektivitas Penyuluhan Partisipatif sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (Kasus Di Desa Sumber Agung dan Desa Sungai Langka Gunung Betung, Propinsi Lampung) [tesis]. Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1 Kisi-kisi instrumen penelitian

Variabel Indikator Jumlah

Pertanyaan Nomor Pertanyaan INDEPENDEN Karakteristik individu petani (X1): Pertanyaan umum 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pendapatan 4. Jumlah tanggungan 5. Luas lahan 6. Status lahan 7. Motivasi 8. Kekosmopolitan

Nama responden sampai dengan jenis kegiatan yang dilakukan

Jumlah tahun sejak dilahirkan

Tingkat pendidikan formal /nonformal

Jumlah pendapatan rata-rata /bulan

Jumlah keluarga yang ditanggung

Jumlah lahan garapan Status kepemilikan lahan Dorongan untuk konservasi lahan

Keterbukaan terhadap informasi dan hubungan dengan dunia luar

5 1 2 1 1 2 1 1 1,3,4,5,6 2 7, 8 9 10 11,12 13 14 INDEPENDEN Peran Pendampingan PKSM (X2): 1. Analisator 2. Stimulator 3. Fasilitator 4. Pendorong

Peran penyuluh swadaya dalam menganalisis sistuasi, masalah dan kebutuhan masyarakat tiap tahap partisipasi

Peran penyuluh sebagai pemicu masyarakat pada setiap tahap partisipasi Peran PKSM sebagai

penghubung pada setiap tahap partisipasi

Peran PKSM sebagai pendorong bagi masyarakat

4 4 4 4 15,19,23, 27 16,20,24, 28 17,21,25, 29 18,22,26, 30

Lampiran 1 Kisi-kisi instrumen penelitian (lanjutan)

Variabel Indikator Jumlah

Pertanyaan

Nomor Pertanyaan INDEPENDEN

Peran dan Fungsi Kelompok (X3): Pertanyaan umum 1. Kelas belajar 2. Wahana kerjasama 3. Unit produksi DEPENDEN Partisipasi Masyarakat (Y1): 1. Perencanaan 1. Pelaksanaan 2. Pemanfaatan 3. Evaluasi

Proses terbentuknya kelompok tani

Kelompok berfungsi sebagai wahana belajar bagi masyarakat

Kelompok berfungsi sebagai wahana saling interaksi antar anggota kelompok dan masyarakat

Kelompok berfungsi sebagai unit produksi bagi masyarakat

Tingkat keikutsertaan dalam merencanakan kegiatan konservasi lahan Tingkat keikutsertaan

melaksanakan kegiatan konservasi lahan

Tingkat keikutsertaan

memanfaatkan hasil kegiatan konservasi lahan

Tingkat keikutsertaan memelihara hasil kegiatan konservasi lahan

7 12 9 7 3 2 2 2 31,32,33, 34,35,36, 37 38,39,40, 41,42,43, 44,45,46, 47, 48, 49 50,51,52, 53,54,55, 56,57,58 59,60,61, 62,63,64, 65 66,67,68 69,70 71,72 73,74

Lampiran 10 Contoh usaha produktif yang dimiliki oleh kelompok tani

Dokumen terkait