• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sumber daya Lokal Masyarakat Osing dalam

Dalam dokumen PERAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT OSING DA (Halaman 123-127)

BAB III ANALISIS DATA

A. Identitas Informan

4. Peran Sumber daya Lokal Masyarakat Osing dalam

Menurut Jim Ife (2002), Sumber daya lokal pada umumnya adalah smber daya alam yang tak terbaharui dan yang dpat diperbaharui. Masyarakat menggunakan sumber daya lokal sesuai dengan kebutuhannya dan tidak akan mengeksploitasi secara besar- besar atau dikomersilkan. Pada penelitian ini, peran Sumber daya Lokal dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Giyono selaku Tokoh Adat di Desa Aliyan yang bekerja sebagai jaga tirta, beliau mengatakan:

Jadi tukang air itu ya tugasnya ngatur air, kalau ada apa-apa itu nanti yang kena saya. Ya kalau banjir ya harus cepet tanggap buang ke sungai besar, kalau airnya surut ya itu harus beli air bah di pengairan. Kalau enggak, ya pasti kena marah orang banyak. Kadang, ada yang curang itu.. ya alirannya itu harus dijaga.

(Wawancara, 18/03/18)

Pernyataan tersebut mendukung akses ketersediaan pangan di mana sumber air menentukan hasil produktivitas, seperti yang dikatakan oleh Pak Anton selaku kepala Desa Aliyan,

“Ya sehari-hari kan masyarakat sini petani jadi saya berharap ke depan tanaman-tanaman masyarakat berproduktif, berkualitas baik, tentunya bisa menunjang perekonomian masyarakat. Terkait ketahanan pangan itu kan ya tentang akses yang baik, ketersediaan pangan, gizi buat masyarakat juga baik. Itu semua dengan cara apa.. ya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.”

(Wawancara, 19/03/18)

Pernyataan Pak Anton tersebut menekankan bahwa dengan adanya sumber daya yang ada, diharapkan dapat berperan dalam mewujudkan ketahanan yang baik bagi masyarakat. Selain itu, peran sumber daya lokal khususnya hasil pangan organik yang ditanam dengan cara stek oleh masyarakat maupun tanaman yang tumbuh liar dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti yang dikatakan oleh Mbah Absah berikut:

“Nanti kalau makan itu susah, lauknya itu paling ikan kelor. Itu ngambil di sawah juga banyak. Enaknya jadi orang kampung itu ya gitu, nduk.. di sawah masih ada yang bisa dimasak kalau gitu kan nggak beli, ya diambilnya seperlunya aja. (Wawancara, 19/03/18).

Menurut peneliti dalam menanggapi pernyataan di atas, bahwa dengan adanya pertanian yang sudah diterapkan oleh nenek moyang masyarakat memberikan dampak positif pada masa sekarang, bahwa dengan menggunakan pupuk organik dan cara tradisional dalam bercocok tanam memberikan efek jangka panjang. Selain itu, dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam yang ada di Desa Aliyan, masyarakat dapat mencukupi kebutuhan pangan berbasis sumber daya lokal yang ada.

Kemudian Pak Paturi selaku Sekretaris Desa Aliyan memberikan penjelasan mengenai pembagian lahan yang ada di Desa Aliyan, beliau mengatakan:

Di Desa ini kan tanahnya luas, tanah persawahan itu di ada di sekitar dam yang dekat dengan sumber air, nah ada lahan persawahan sekian hektar, lahan permukiman sekian hektar, lahan perkebunan sekian hektar. Itu kan juga jadi potensi, mbak. Itu kalau lewat di depan jalan kantor desa ini di sekitar Dusun Bolot itu ada sawah, nah itu ada killing yang kalau kena angin itu mengeluarkan bunyi-bunyian. Itu yang buat juga warga sini, yang panjang kayak pecut (biasanya digunakan untuk menggiring hewan terbuat dari tali) kan buat ngusir burung, itu yang punya ya

cuma di Desa Aliyan.” (Wawancara, 19/03/18)

Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa di Desa Aliyan terdapat sumber daya lokal yang beranekaragam. Masyarakat mempunyai keterampilan yang dapat digunakan dengan maksimal dalam memanfaatkan sumber daya yang ada seperti masyarakat memanfaatkan bambu sebagai killing untuk mengusir hewan yang menganggu tanaman padi, selanjutnya masyarakat memanfaatkan sumber daya alam berupa air sebagai sumber irigasi

persawahan masyarakat. Meskipun demikian, masyarakat memanfaatkan sumber daya seperlunya.

Hal dapat diketahui bahwa dalam mengetahui peran sumber daya lokal dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian organik bahwa sumber daya lokal mempunyai kekuatan yang besar dalam menjaga dinamika dalam kelompok karena masyarakat dapat menjangkau sumber pangan karena berorientasi pada sumber pangan lokal dan potensi sumber daya alam. Selain itu, dengan sistem pertanian yang diterapkan secara organik sejak dulu dapat memberikan pengaruh positif hingga masa kini karena dapat menjamin pangan aman dari bahan berbahaya.

Pertanian organik yang lainnya tidak hanya pertanian yang sengaja dirawat, tetapi tanaman lainnya yang tumbuh dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti daun kelor, rebong, daun pakis seperti yang dinyatakan oleh Mbah Daris berikut ini:

“...saya hidup itu ya dari petak itu, mau punya sepetak, dua petak ya kalau dirumat itu bisa. Nggak harus punya lahan berhektar-hektar. Tapi kalau nggak ada sampingan lain kayak ternak kambing, ayam, atau apa gitu ya nggak bisa cukup tapi harus dicukup-cukupkan wes.. Ada, pengganti nasi itu ya pakai jagung, gandum, beras gelugur. Saya ngalami padi nggak bisa hidup, nggak ada wereng sampai ada penyemprotan lewat udara dan kapal, bunder-bunder warnanya ungu. Saya makan itu buat pengganti nasi. Tapi kalau sekarang ada jagung ya makan jagung, gaplek, wes.. (Wawancara, 18/03/18).

Pernyataan informan tersebut, dapat diketahui dalam memanfaatkan sumber daya lokal yang ada digunakan dengan

secukupnya dan seperlunya. Masyarakat memanfaatkan bahan lainnya sebagai pengganti nasi, juga tanaman lain sebagai pengganti lauk berdasarkan sumber daya lokal yang ada di tanah Osing. Sumber daya lokal memiliki peran dalam membangun ketahanan pangan sebagai suatu strategi yang mendukung keberlanjutan kehidupan masyarakat Osing di Desa Aliyan. Hal ini juga tidak lepas dari keterlibatan dan apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat.

5. Peran Mekanisme Pengambilan Keputusan Lokal Masyarakat

Dalam dokumen PERAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT OSING DA (Halaman 123-127)

Dokumen terkait