• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan anggota PDKK maupun umat Katolik di St. Antonius Kotabaru.

1. Koordinator dan pengurus inti komunitas PDKK St. Antonius Kotabaru PDKK memerlukan rencana untuk melakukan suatu pembekalan atau rekoleksi bagi anggota PDKK Kotabaru sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan anggota tentang karismatik katolik dan tentang Gereja katolik.

2. Pastor paroki Gereja St. Antonius Kotabaru

Bila dimungkinkan, sebaiknya pastor paroki mendampingi kegiatan doa setiap kegiatan PDKK dilaksanakan, sebagai bentuk dukungan dan menjalankan fungsi pastor paroki sebagai pengawas dengan lebih baik lagi sehingga dapat menjaga kegiatan PDKK ini sesuai dengan tradisi Gereja Katolik.

3. Umat

Secara keseluruhan umat sebaiknya mencaritahu dahulu sebelum menyatakan bahwa hal tersebut tidak baik. Setelah itu baru memutuskan hal tersebut baik atau tidak. Sesuatu yang tidak baik, tidak akan diberkati oleh Tuhan, namun sesuatu yang baik, pasti diberkati Tuhan sehingga berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Adhi Wiraswata, F. http://komunitas25plus.org/produk-109-f-adhi-wiraswata.html accesed on June 26, 2014.

Agus Handoyo. https://id-id.facebook.com/notes/hidup-baru/repost-kanonik-pembaharuan-karismatik-katolik/393382147285 accesed on January 27, 2014.

Alkitab. (2002). Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Arya, dkk. papitanews.blogspot.com/?m=1 accesed on 12 june 2013.

Ben, Benardus. (1999). Sumbangan Katekese Umat bagi Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik Paroki Antonius Kotabaru Yogyakarta. Skripsi Mahasiswa Prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Deshi Ramadhani. (2008). Mungkinkah Karismatik Sungguh Katolik?

Yogyakarta: Kanisius.

Dewo. http://mazdewo.blogspot.com/2012/10/pengertian-gereja.html accesed on October 19, 2012.

Dodik Hariono. http://kitabterbuka.blogspot.com/2013/02/memahami-arti-kebaikan-dalam-roma-828.htmlAdd a comment accesed on November 18, 2013.

Erika. http://www.pirkobar.com/2013/09/teentime-lentera-jiwa.html accesed on June 18, 2013.

Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Tuntunan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1995a). Katekismus Gereja Katolik. Ende: Arnoldus.

________. (1995b). Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda. Ende: Arnoldus. ________. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta:

Kanisius.

________. https://www.facebook.com/notes/iman-katolik/panca-tugas-gereja-liturgia-koinonia-kerygma-diakonia-martyria/10150456710675178 accesed on July 15, 2013a.

________. http://katolisitas.org/9453/dokumen-kwi-mengenai-pembaharuan-karismatik-katolik-aneka-karunia-satu-roh accesed on August 13, 2013b.

________.http://katolisitas.org/9579/dokumen-kwi-mengenai-pembaruan-hidup-kristiani-sebagai-karisma-roh accesed on January 27, 2014.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966). Mariella, dkk. (2009). Pelaksanaan Persekutuan Doa Karismatik Katolik.

Makalah Tugas Pastoral Paroki Mahasiswa Semester V, Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

MAWI. (1983). Pedoman Pastoral Para Uskup Indonesia Mengenai Pembaharuan Karismatik Katolik. Jakarta: Obor.

Mojau, Julianus. http://www.oaseonline.org/artikel/mojauperubahansosial.htm accesed on December 2, 2013.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mutiara Andalas. (2011). 85th Gereja St. Antonius Kotabaru.Yogyakarta: Kanisius.

Njiolah, P. Hendrik. (2003). Misteri Bahasa Roh. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Prodi IPPAK.

Pusat Musik Liturgi. (2009). Madah Bakti. Yogyakarta: PD Selamat.

Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian: untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarno Ds., M. (2005). Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa Semester VI, Program Studi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

________. (2014). Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik Paroki untuk Mahasiswa Semester IV, Program Studi IPPAK, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Sutrisno Hadi. (1982). Metodologi Research 3. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Suwartinah, Margaretha. (1999). Katekese dan Relevansinya bagi Persekutuan Doa Pembaharuan Karismatik Katolik dalam Rangka Pembinaan Iman Remaja di Sekolah bagi Siswa SMU Negeri 1 Kasihan Bantul. Skripsi Mahasiswa Prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

(1)

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian kepada Romo Paroki dan Koordinator PDKK Gereja St. Antonius Kotabaru

(3)

(6)

Lampiran 3: Pedoman wawancara anggota organis Kotabaru

1. Berapa lama anda tergabung dalam tim organis Kotabaru? 2. Apakah tim organis memiliki jadwal pertemuan rutin? 3. Bilamana pertemuan tersebut dilaksanakan?

4. Apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut? 5. Apa tujuan pertemuan tersebut?

(7)

Lampiran 4: Pedoman wawancara anggota pendamping PIA Kotabaru

1. Selama kakak bergabung dalam PIA Kotabaru, berapa banyak anggota PIA yang aktif?

2. Apakah ada pertemuan rutin antar anggota PIA? Bilamana pertemuannya berlangsung?

3. Biasanya dalam pertemuan rutin, apa saja yang dibicarakan?

4. Apa saja kegiatan yang dilakukan tim PIA Kotabaru selain pendampingan PIA pada hari Minggu?

5. Di mana acara HAN berlangsung?

(8)

Lampiran 5: Pedoman wawancara anggota PATEMON Kotabaru

1. Sudah berapa lama menjadi anggota PATEMON?

2. Selama anda bergabung dalam komunitas PATEMON, ada berapa anggota yang aktif?

3. Apa tugas PATEMON?

4. Apakah ada kegiatan rutin yang dilakukan oleh komunitas ini?

(9)

Lampiran 6: Pedoman wawancara anggota OMK Kotabaru

1. Apakah OMK Kotabaru memiliki kegiatan rutin yang dilakukan? 2. Apa yang dimaksud dengan savari lingkungan itu?

3. Apa tujuan dilaksanakannya savari lingungan tersebut? 4. Siapakah sasarannya?

(10)

Lampiran 7: Pedoman wawancara anggota PDKK Kotabaru

1. Selama ini berapa orang anggota PDKK yang terlibat aktif dalam komunitas ini?

2. Bilamana diadakan kegiatan doa dalam PDKK ini? 3. Di mana tempat dilaksanakannya kegiatan doa ini?

4. Bagaimana langkah-langkah kegiatan doa dalam kegiatan ini?

5. Apakah ada kegiatan yang dilakukan komunitas ini selain kegiatan rutin? 6. Dalam rangka apa ziarah yang dilakukan oleh komunitas ini?

(11)

Lampiran 8:Pedoman wawancara koordinator PDKK tentang struktur organisasi PDKK St. Antonius Kotabaru

1. Sebagai sebuah organisasi, apakah komunitas PDKK ini memiliki struktur organisasi yang formal?

(12)

Lampiran 9: Pedoman wawancara koordinator PDKK

1. Menurut bapak, dari segi mana PDKK ini dapat dilihat sebagai karismatik yang Katolik?

2. Adakah kegiatan lain yang dilakukan oleh PDKK ini selain kegiatan doa? 3. Apa saja kegiatan tersebut?

(13)

Lampiran 10: Hasil wawancara anggota organis Kotabaru

A.Pelaksanaan

1. Responden : Yulius Frendi Pradinato 2. Tanggal : 16 Juni 2013

3. Tempat : Kos-kosan tempat Frendi tinggal

B.Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara

1. Berapa lama anda tergabung dalam tim organis Kotabaru?

Jawaban:

Saya sudah 2,5 tahun bergabung dalam organis Kotabaru. Dulu sebelum bergabung di dalam tim organis Kotabaru, saya sempat kursus di PML. Jadi ketika praktek saya juga melakukannya di Gereja Kotabaru.

2. Apakah tim organis memiliki jadwal pertemuan rutin?

Jawaban:

Jadwal pertemuan rutin memang selalu diadakan pada saat menjelang hari raya-hari raya besar di Gereja seperti Natal, Tri hari suci, Paskah dan pesta-pesta orang kudus.

3. Apakah salah satu tema yang diangkat dalam pertemuan?

Jawaban:

Ya, temanya tentang hari raya atau perayaan yang bersangkutan. Kalau sudah menjelang Natal ya temanya lagu-lagu natal, dan seterusnya.

4. Apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut?

Jawaban:

Biasanya kami membicarakan tentang lagu-lagu yang akan dimainkan saat perayaan Ekaristi dan membagi tugas siapa yang bisa bertugas di hari yang bersangkutan.

5. Apa tujuan pertemuan tersebut? Siapakah sasarannya?

Jawaban:

Seperti saya katakan tadi, ya tujuannya adalah untuk mengkoordinir agar jelas siapa yang bertanggung jawab mengiringi koor saat perayaan ekaristi berlangsung. Sasarannya adalah anggota tim organis Kotabaru.

 

 

(14)

Lampiran 11: Hasil wawancara anggota pendamping PIA

A. Pelaksanaan

1. Responden: Kristina Santa Marta 2. Tanggal : 25 Juli 2013

3. Tempat : Kampus V Sanata Dharma (IPPAK)

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara

1. Selama kakak bergabung dalam PIA Kotabaru, berapa banyak anggota PIA yang aktif?

Jawaban:

Saat ini ada 21 pendamping yang aktif, namun selalu ada tambahan dan ada pula yang memutuskan keluar.

2. Apakah ada pertemuan rutin antar anggota PIA? Bilamana pertemuannya berlangsung?

Jawaban:

Ya ada. Kami melakukan pertemuan di ruang PIA yang ada di gedung widya mandala Kotabaru. Pertemuannya diadakan setiap hari Jumat pukul 18.00 WIB.

3. Biasanya dalam pertemuan rutin, apa saja yang dibicarakan?

Jawaban:

Biasanya kami membicarakan tentang PIA di hari minggu. Siapa yang bisa mendampingi anak-anak. Apabila akan ada EKM, kami akan membagi tugas untuk mempersiapkan EKA tersebut.

4. Apa saja kegiatan yang dilakukan tim PIA Kotabaru selain pendampingan PIA pada hari Minggu?

Jawaban:

EKA (Ekaristi Anak), dan kemudian mendampingi anak-anak setiap hari minggu, dan kami juga selalu membuat spesial HAN. Kami menyusun rencana untuk mengadakan acara dalam rangka Hari Anak Nasional. Pada tahun lalu juga kami mengadakan HAN.

5. Di mana acara HAN berlangsung?

Jawaban:

Tahun lalu kebetulan kami memilih mengadakan acara HAN di kampus V Sanata Dharma (IPPAK).

6. Apa tujuan dan sasaran dari kegiatan tersebut?

Jawaban:

Tujuan dari kegiatan itu adalah mengakrabkan anak-anak PIA yang berada di paroki dan sekolah-sekolah Katolik di sekitar Kota Baru. Sasarannya adalah anak-anak PIA dan anak-anak Katolik yang berada di sekolah Katolik.

(15)

Lampiran 12: Hasil wawancara anggota PATEMON Kotabaru

A. Pelaksanaan 

1. Responden : Laurentius Anang Widi Prakosa 

2. Tanggal : 12 Mei 2013 

3. Tempat : Kampus V Sanata Dharma (IPPAK)   

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara 

1. Sudah berapa lama menjadi anggota PATEMON?

Jawaban:

Sudah satu tahun ini.

2. Selama anda bergabung dalam komunitas PATEMON, ada berapa anggota yang aktif?

Jawaban:

Ada 23 anggota yang aktif dan secara bergantian bertugas saat misa berlangsung.

3. Apa tugas PATEMON?

Jawaban:

Mensyuting, mengontrol TV dan monitor yang ada di sudut-sudut Gereja agar umat terbantu dalam mengikuti misa.

4. Apakah ada kegiatan rutin yang dilakukan oleh komunitas ini?

Jawaban:

Ada. Regeneration setiap tahunnya dengan tujuan untuk regenerasi anggota PATEMON.

5. Siapakah sasarannya?

Jawaban:

Sasarannya kaum muda Katolik di Kotabaru yang mau terlibat dan mampu mengemban tugas.                      

(16)

Lampiran 13: Hasil wawancara anggota OMK Kotabaru

A. Pelaksanaan  

1. Responden : Veronika Dwi Lestari 

2. Tanggal : 14 Agustus 2013 

3. Tempat : Asrama Retno Wulan, Tukangan   

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara 

1. Apakah OMK Kotabaru memiliki kegiatan rutin yang dilakukan?

Jawaban:

Iya ada yaitu savari lingkungan.

2. Apa yang dimaksud dengan savari lingkungan itu?

Jawaban:

Savari lingkungan adalah sebutan untuk acara bersih desa atau lingkungan. 3. Apa tujuan dilaksanakannya savari lingungan tersebut?

Jawaban:

Untuk menggugah OMK lingkungan agar mereka memiliki kepekaan terhadap lingkungan hidup sekitar mereka.

4. Siapakah sasarannya?

Jawaban:

Sasarannya adalah OMK-OMK lingkungan Gereja St. Antonius Kotabaru. 5. Siapakah ketua OMK Kotabaru sekarang ini?

Jawaban:

Saat ini OMK Kotabaru diketuai oleh mas Yuyus Kurniado.

                             

(17)

Lampiran 14: Hasil wawancara anggota PDKK Kotabaru A. Pelaksanaan 

1. Responden: Benny Susanto  2. Tanggal : 19 Maret 2013  3. Tempat : GKS Widya Mandala 

 

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara 

1. Selama ini berapa orang anggota PDKK yang terlibat aktif dalam komunitas ini?

Jawaban:

Ada 50 orang yang hadir setiap kegiatan doa PDKK ini. 2. Bilamana diadakan kegiatan doa dalam PDKK ini?

Jawaban:

Kegiatan doa ini selalu dilakukan rutin pada setiap hari Selasa pada pukul 18.00 samapi 20.00 WIB.

3. Di mana tempat dilaksanakannya kegiatan doa ini?

Jawaban:

Kami selalu mengadakan kegiatan doa ini di gedung ini, Widya Mandala, karena kami umat Kotabaru sehingga memudahkan kami untuk bertemu di gedung ini.

4. Bagaimana langkah-langkah kegiatan doa dalam kegiatan ini?

Jawaban:

Kami menggunakan ritus ibadat dalam tata caranya. Hanya perbedaannya caranya saja. Seperti penggunaan lagu-lagu yang khas karismatik dan ekspresi yang leluasa untuk menunjukkan, merasakan keagungan Tuhan melalui Roh Kudus.

5. Apakah ada kegiatan yang dilakukan komunitas ini selain kegiatan rutin?

Jawaban:

Kami sering melakukan perjalanan untuk ziarah ke Gua Maria Ratu Kenya di wonogiri.

6. Dalam rangka apa ziarah yang dilakukan oleh komunitas ini?

Jawaban:

Ini adalah perjalanan ziarah yang kami lakukan saat bulan Mari dan bulan Rosario. Jadi bulan Mei dan Oktober.

7. Apa tujuannya? Siapakah sasarannya?

Jawaban:

Tujuannya tentu saja meningkatkan iman kepercayaan kami dalam perantaraan Bunda Maria ibu Yesus, dengan sasarannya adalah anggota PDKK Kotabaru ini.

(18)

Lampiran 15: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru A. Pelaksanaan 

1. Responden: Benny Susanto 

2. Tanggal : 19 Maret 2013 

3. Tempat : GKS Widya Mandala   

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara 

1. Sebagai sebuah organisasi, apakah komunitas PDKK ini memiliki struktur organisasi yang formal?

Jawaban:

Tentu saja ada. Kami memiliki struktur organisasi yang cukup jelas. Saya sebagai koordinator. Ibu Tini sebagai wakil saya. kemudian saya juga memiliki sekretaris yaitu Ibu Leni dan bendahara Ibu Leli. Dalam sie liturgi, ada ibu Yukie sebagai penanggungjawabnya, sie konsumsi oleh ibu Naniek, sie pelayanan bapak Raymond, sie pemerhati bapak Hartono, sie terima tamu ibu Darsini dan sie perkap oeh bapak Andi.

2. Apakah tugas dari masing-masing bidang dalam struktur tersebut?

Jawaban:

Mereka memiliki anggota-anggota sebagai partner dalam bekerja. Masing-masing sie memiliki tugasnya Masing-masing-Masing-masing yaitu:

- Koordinator memiliki tugas untuk mengecek semua personil yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan PDKK.

- Wakil koordinator memiliki peran membantu pekerjaan koordinator. - Sekretaris memiliki tanggung jawab untuk mencatat setiap kegiatan dan

jumlah orang yang hadir setiap kegiatan.

- Bendahara memiliki peran untuk menghitung jumlah anggaran yang keluar dan masuk.

- Sie liturgi bertanggung jawab untuk mempersiapkan segala hal saat PDKK bertugas di Gereja.

- Sie konsumsi selalu bersiap menyediakan makanan untuk setiap kegiatan karismatik dan setiap setelah iabadat karismatik.

- Sie pelayanan memiliki peran untuk mempersiapkan dan bertanggung jawab saat PDKK akan melaksanakan suatu kegiatan pelayanan.

- Sie pemerhati, bertanggungjawab untuk memperhatikan berjalannya kegiatan.

- Sie terima tamu, bertanggung jawab untuk mempersilakan semua anggota PDKK yang baru datang dalam suatu kegiatan.

- Sie perkab, bertanggung jawab atas seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam setiap kegiatan termasuk saat ibadat karismatik.

(19)

Lampiran 16: Hasil wawancara koordinator PDKK Kotabaru A. Pelaksanaan 

1. Responden: Benny Susanto 

2. Tanggal : 19 Maret 2013 

3. Tempat : GKS Widya Mandala   

B. Pokok-pokok Pertanyaan dan Rangkuman Hasil Wawancara   

1. Menurut bapak, dari segi mana PDKK ini dapat dilihat sebagai karismatik yang Katolik dan tidak menentang Katolik?

Jawaban:

Persekutuan Doa Karismatik Katolik di Gereja St. Antonius Kotabaru adalah salah satu bukti konkret bahwa tidak semua karismatik itu menentang ajaran Katolik. PDKK ini, menggunakan ritus-ritus yang masih mempertahankan tradisi Katolik yaitu dengan ritus ibadat. Selain itu, PDKK ini juga membuktikan bahwa mereka berdiri untuk berbagi kasih dengan sesama. 2. Adakah kegiatan lain yang dilakukan oleh PDKK ini selain kegiatan doa?

Jawaban:

Tentu saja.

3. Apa saja kegiatan tersebut?

Jawaban:

Kami tidak hanya berhenti pada berdoa saja, namun juga beraksi secara konkret. Kami melakukan bakti sosial, Doa Taize, Doa Yesus, Sharing, Doa Rosario bersama (selama bulan Maria dan bulan Rosario), Praise and Worship, Pelayanan Doa, dan Retret Hidup Baru dalam Roh Kudus (Retret Awal) yang diadakan dua tahun sekali, kira-kira bulan September dan Februari. Dalam retret ini peserta diajak untuk mengalami dan merasakan kembali cinta kasih dari Allah dan pembaharuan hidup dalam Roh Kudus. Kegiatan lain yang juga dilakukan oleh PDKK adalah pendampingan PIA, berkunjung ke panti asuhan, ziarah bersama, liburan bersama, tugas Koor di Gereja St. Antonius Kotabaru dan Kebangunan Rohani Katolik (KRK), dan kami melaksanakan semuanya itu secara bergantian.

4. Mengapa kegiatan tersebut merasa dibutuhkan untuk dilakukan?

Jawaban:

Ya, karena kami selalu berusaha melakukan sesuatu yang terbaik bagi anggotanya dan bagi semua orang yang membutuhkan pelayanan, terutama bagi perkembangan Gereja untuk meningkatkan keaktifan hidup menggereja khususnya di Gereja At. Antonius Kotabaru.

(20)

Lampiran 17: Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN PERANAN MENGIKUTI KEGIATAN PERSEKUTUAN DOA KHARISMATIK (PDKK)

GEREJA ST. ANTONIUS KOTABARU KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG TERHADAP KEAKTIFAN ANGGOTA DALAM KEGIATAN MENGEREJA

A. IDENTITAS

Nama : Usia :

B. PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN

a. Bacalah masing-masing pertanyaan berikut dengan teliti. Kemudian berilah tanda Check ( √ ) pada kolom alternatif jawaban anda pilihlah sesuai dengan keadaanya. Misalnya: SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju No. Pernyataan Alternatifjawaban 4 3 2 1 SS S KS TS 1. Pergi ke Gereja hanya formalitas saja. √

C.

JAWABLAH PERTANYAAN SESUAI DENGAN PENGALAMAN

NO Pernyataan

Alternatif jawaban

4 3 2 1 SS S KS TS 1 Persekutuan Doa Karismatik Katolik

(PDKK) adalah sarana yang digunakan untuk mengembangkan iman kepada Kristus.

2 Persekutuan Doa Karismatik Katolik selalu mengutamakan peranan Roh Kudus.

3 Semua anggota Karismatik dapat mendaraskan Bahasa Roh.

4 Kegiatan PDKK menggunakan banyak lagu dengan gerakan sebagai ungkapan iman.

(21)

5 Kegiatan PDKK menggunakan kerangka ibadat.

6 Doa umat selalu mengikutsertakan umat untuk dengan spontan mengungkapkan doanya.

7 Dapat mempersiapkan kegiatan PDKK. 8 Kegiatan PDKK membuat orang semakin

merindukanTuhan.

9 Dengan mengikuti kegiatan PDKK, umat semakin rajin ke Gereja.

10 Saya merasakan Roh Kudus benar-benar hadir dalam PDKK.

11 PDKK membuat saya menjadi lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

12 Saya dapat menjadi Pemandu Umat dalam kegiatan PDKK.

13 PDKK mendorong saya untuk lebih melayani sesama saya yang membutuhkan bantuan.

14 Saya mau menjadi relawan.

15 Saya mau memberi sumbangan kepada korban bencana alam.

16 Gereja adalah gedung dimana umat Katolik menjalankan kewajiban agamanya.

17 Persekutuan umat yang percaya kepada Kristus disebut Gereja.

18 Gereja dapat digunakan untuk mencari penghasilan.

19 Saya merasa Yesus masuk ke dalam hati saya ketika saya makan Hosti.

20 Damai sejahtera ada di dalam hati saya sepulang dari Gereja.

21 Yesus hadir dalam Konsekrasi pada Doa Syukur Agung.

22 Berani membuat tanda salib di manapun saya berada.

23 Berdoa menjadi keutamaan dalam menjalani aktivitas hidup sehari-hari.

24 Berpartisipasi dalam kegiatan Gereja untuk mempersiapkan calon komuni pertama. 25 Ikut serta dalam kerja bakti di Gereja untuk

menyambut Paskah.

26 Saya adalah anggota Gereja yang peka. 27 Berani meminta maaf kepada orang yang

(22) 28 Perubahan tingkah laku saya membuahkan

kedamaian di tengah masyarakat tempat saya tinggal.

29 Ada dukungan dari lingkungan sekitar saya yang membuat saya rajin ke Gereja.

30 Saya mengaku dosa dan melaksanakan penitensi tobat saya secara konkret.

=============================================== Terimakasih, Berkah Dalem

(23)

Lampiran 18: Intisari video mengasihi tanpa kata-kata

Video tersebut merupakan kutipan inspirasi tentang bagaimana kita saling mengasihi sesama kita. Seperti seorang ayah yang sungguh mengasihi anaknya dengan segala keterbatasan yang ia miliki, tetapi ia sesalu memberikan yang terbaik untuk anaknya. Tetapi anaknya meresa malu memiliki orang tua yang memiliki keterbatasan, sehingga ia menjadi anak yang tidak mau mendengarkan nasihat dari ayahnya. Walaupun begitu sang ayah tetap setia dengan mengasihi anaknya.