• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN

Lampiran 8 Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)

Produk Perangkat

Pembelajaran

16 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan pada jenis ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development atau sering di singkat dengan penelitian R&D. Penelitian Research and Development (R&D) merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013: 407). Jadi penelitian ini adalah penelitian yang sifatnya menguji dengan melakukan analisis kebutuhan yang akan diperlukan dalam suatu bidang. Dalam penelitian ini, produk yang akan dikembangkan berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan Borg dan Gall yang di adopsi oleh Sugiyono, (2014 : 408-426). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, (6) uji coba desain, (7) validasi siswa, (8) revisi desain, (9) Revisi Produk, (10) Pembuatan Produk Massal sampai menghasilkan desain produk final perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk kelas IV SD subtema tema kebersamaan dalam keberagaman. Peneliti hanya menggunakan 5 langkah dalam prosedur pengembangan ini . Borg and Gall menyarankan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah- langkah penelitian dan pengembangan (1983: 792).

58 Adapun prosedur pengembangan Borg dan Gall sebagai berikut :

Gambar 2. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D

Langkah – langkah dalam prosedur penelitian pengembangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Potensi Masalah

Penelitian diawali dengan adanya potensi atau masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukkan data faktual yang sesuai dari pengalaman (empirik). Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri tetapi bisa dari berdasarkan laporan penelitian orang lain.

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi atau masalah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan informasi yang digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk. Perencanaan produk tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah yang didapatkan.

59 3. Desain Produk

Pada langkah ini desain produk yang dihasilkan harus lengkap dan spesifikasi. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013.

4. Validasi Desain

Langkah ini bertujuan untuk menilai rancangan produk yang telah dibuat dan mengetahui kelemahan serta kelebihan pada produk yang dihasilkan. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai desain tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah melakukan desain produk, langkah selanjutnya yaitu memperbaiki desain produk dari kelemahan yang telah diketahui. 6. Uji coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya.

60 8. Uji coba Pemakaian

Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan pada pemakaian kondisi nyata.

10.Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.

B. Prosedur Pengembangan

Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berdasarkan Jerold E. Kemp yang telah direvisi dan prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall. Peneliti akan menjelaskan kelima langkah tersebut dalam bagan lengkap dengan penjelasan dibawah ini. Berikut ini peneliti akan menjelaskan 5 langkah dalam bagan lengkap berserta keterangan secara lengkap pada bagan di bawah ini.

61 Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan ibu Sri pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 di SD Negeri Kalasan 1 yang ditunjuk oleh dinas pendidikan sebagai SD percobaan kurikulum 2013. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber.

3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan

pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan RPP maka dapat dibuat krangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPP. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan dan terakhir terbentuk desain produk yang berupa prototipe. Peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrument penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapakan dalam perangkat pembelajaran.

4. Validasi Desain

Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh dua validator ahli dan dua guru SD kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh penliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran ini.

5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Hasil revisi dari produk ini akan diterapkan pada setiap lembaga pendidikan bila sudah dinyatakan efektif dan merupakan metode mengajar baru.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

April Mei Jun

i Juli A gust us S ep te m b er O ktob er No v embv em berr D es em b er Janu ari Februar i Mar et A pri l

1 Potensi dan Masalah √

2 Pengumpulan Data √ 3 Menentukan tema √ 4 Menentukan KI-KD dan subtema √ 5 Merumuskan indikator dan tujuan

6

Menyusun silabus dan RPP

7

Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi.

8 Validasi ahli

9

Analisis data validasi ahli 10 Revisi Desain 11 Ujian Skripsi 12 Revisi akhir 13 Pembuatan artikel ilmiah

D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013

Menurut Sa’dun Akbar (2013: 37) validasi ahli dilakukan dengan cara seseorang atau beberapa ahli pembelajaran melakukan penilaian pada perangkat pembelajaran dengan menggunakan instrumen validasi. Pada penelitian ini, peneliti melakukan validasi kepada dua orang ahli Kurikulum SD 2013. Validator memberikan kritik dan saran pada perangkat pembelajaran yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan revisi untuk lebih baik.

E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013

Selain melakukan validasi oleh dua orang ahli Kurikulum SD 2013, peneliti juga melakukan validasi kepada dua orang guru SD Kelas IV. Validasi guru bertujuan untuk mengetahui dan menilai kesesuaian perangkat pembelajaran yang telah dibuat dengan perkembangan peserta didik kelas IV SD. Selain itu, guru memberikan kritik dan saran yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk merevisi perangkat pembelajaran dengan lebih baik.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran yang baik untuk melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh validator ahli dan satu guru kelas IV . Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas perangkat pembelajaran yang dibuat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti telah mengetahui pasti mengenai informasi yang telah diperoleh. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, peneliti tidak memiliki pedoman yang telah disusun dan bebas untuk bertanya tentang apa saja yang terkait dengan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur yang dilakukan dengan guru yang bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan. Hasil analisi kebutuhan tersebut digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru mengenai bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. Wawancara dilakukan pada tanggal 12 April 2014 pukul 10.30 WIB.

2. Kuesioner

Menurut sugiyono (2013: 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Pada penelitian ini kuesioner bertujuan untuk mengetahui validasi yang dapat membantu peneliti dalam melakukan revisi perangkat pembelajaran yang dibuat. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan pada tanggal 20 Maret 2015 dan pada tanggal 25 Maret 2014.

H. Teknik Analisis Data

Data yang digunakan oleh peneliti berupa data kualitatif dan kuantitatif. 1. Data kualitatif

Data Kualitatif ini diperoleh dari komentar yang dikemukakan oleh guru kelas 1 SD Negeri Kalasan 1 Yogyakarta dan pakar Kurikulum SD 2013. Data analisis ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan produk yang akan dihasilkan.

2. Data kuantatif

Analisis data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner dari responden dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Langkah-langkah analisis statistik deskriptif meliputi: (1) pengumpulan data kasar, (2) pemberian skor untuk data kuantitatif, dan (3) skor yang diperoleh melalui uji validasi dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima. Nilai skala lima digunakan untuk memberikan nilai terhadap kelayakan produk yang dihasilkan. Acuan nilai skala lima dikemukakan oleh (Sukardjo, 2008: 101) sebagai berikut:

Tabel 5. Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima Menurut Sukardjo (2008: 101).

Interval Skor Kategori

X > X̅i + 1,80 Sbi Sangat baik X̅i+ 0,60 SBi< X ≤ X̅i + 1, 80Sbi Baik X̅i–0,60 SBi < X ≤ X̅i + 0,60Sbi Cukup X̅i–1,80 SBi < X ≤ X̅i– 0,60Sbi Kurang

Keterangan:

Rerata ideal (X̅i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) :

6 (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.

Diketahui:

Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal (X̅i) : (5+1) = 3 Simpangan baku ideal (SBi) : 6 (5-1) = 0,67 Ditanyakan:

Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban:

Kategori sangat baik = X > X̅i + 1,80 SBi = X > 3 + (1,80 . 0,67) = X > 3 + (1,21) = X > 4,21 Kategori baik = X̅i + 0,60SBi < X ≤ X̅i + 1,80SBi = 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67) = 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21) = 3,40 < X ≤ 4,21

Kategori cukup baik = X̅i - 0,60SBi < X≤ X̅i + 0,60SBi

= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67) = 3 –(0,40) < X≤ 3 + (0,40)

= 2,60 < X≤ 3,40

Kategori kurang baik = X̅i - 1,80SBi < X≤ X̅i - 0,60SBi

= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67) = 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)

= 1,79 < X ≤ 2,60

Kategori sangat kurang baik = � ≤ X̅i– 1,80SBi = X ≤ 3 - (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 - (1,21) = X ≤ 1,79

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.

Tabel 6. Kriteria Skor Skala Lima

Interval Skor Kriteria

X > 4,21 Sangat Baik

3,40 < X ≤ 4,21 Baik

2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

1,79 < X ≤ 2,60 Kurang

X ≤ 1,79 Sangat Kurang

Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala l.

86 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada ibu S guru kelas IV pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 jam 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 jam 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut adalah data hasil dari

87 wawancara dengan ibu S pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 jam 11:30-12:00 di SD Negeri Kalasan 1 Sleman Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.

1) Sejauh mana pemahaman Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Guru tersebut memberikan jawaban bahwa guru hanya memahami sebatas apa yang diberikan pemerintah lewat pelatihan kurikulum 2013, Ibu S juga menambahkan bahwa masih butuh banyak waktu untuk belajar mengenai kurikulum 2013, dan yang beliau tahu bahwa kurikulum 2013 disampaikan secara holistik dalam 1 tema dan tidak terpisah antar mata pelajaran berbeda dengan KTSP pada kelas VI yang terdapat beberapa mata pelajaran yang terpisah.

2) Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Guru memberikan jawaban bahwa pada KTSP perumusan indikator dan tujuan lebih mempertimbangkan pada aspek pengetahuan semata berbeda dengan perumusan indikator dan tujuan pada Kurikulum 2013 yang meliputi 4 kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual dan sikap sosial. Kompetensi 1 dan 2 boleh tidak semuanya di tulis setiap mata pelajaran asalkan dalam satu pembelajaran ada mata pelajaran yang memuat kompetensi 1 dan 2.

3) Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Guru menjawab bahwa pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang memuat beberapa mata pelajaran kemudian disatukan dalam 1 kegiatan pembelajaran dan penyampaiannya tidak boleh terpisah.

4) Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan pendekatan saintifik

88 adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki 5 tahap kegiatan, yakni; mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan. Beliau menambahkan bahwa 5 kegiatan pembelajaran dari pendekatan saintifik ini tidak harus berurutan.

5) Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan penilaian otentik? Guru menjawab bahwa yang dimaksud dengan penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara keseluruhan, menurut beliau penilaian otentik dilakukan secara keseluruhan yang meliputi semua aspek, hal ini untuk melihat perkembangan siswa. Beliau menambahkan penilaian otentik hendaknya dilakukan secara berkesinambungan. 6) Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Guru

menjawab bahwa rubrik-rubrik penilaian non tes beliau sudah punya, tetapi kalau ada contoh yang lebih riil dan lebih baik guru membutuhkan sebagai bahan perbandingan untuk memahami dan belajar. Beliau menambahkan bahwa penilaian otentik itu sangat berat, beliau sudah melaksanakan penilaian otentik tetapi pelaksanaannya belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan SDM yang belum mahir, serta keterbatasan sarana dan prasarana, dan juga yang menjadi sangat berat adalah jumlah murid yang banyak dengan waktu yang sedikit. Beliau belum dapat menemukan bagaimana penilaian otentik yang efektif, selama ini penilaian otentik dilakukan tertatih-tatih, beliau menjalankan sebisa mungkin.

7) Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran? Guru menjawab dalam kurikulum 2013 pendidikan karakter setiap hari muncul dalam kegiatan pembelajaran berbeda dengan KTSP yang hanya menitikberatkan pendidikan karakter pada mata pelajaran agama dan PKn saja. Beliau menambahkan dengan adanya pendidikan karakter yang termuat setiap harinya dalam

89 kegiatan pembelajaran diharapkan setelah lulus siswa tidak hanya memiliki pengetahuan yang cukup tetapi juga memiliki karakter yang baik.

8) Sejauh mana pemahaman Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Guru menjawab bahwa ada 18 jenis karakter yang dikembangkan oleh kemedikbud, beliau belum menghafal apa saja 18 karakter yang dikembangkan, menurut beliau karakter itu merupakan sikap yang baik, beliau dalam mengajar tidak pernah melihat apa saja karakter yang dikembangkan yang penting sikap apa saja yang baik dan cocok untuk siswa beliau berikan. Sebagai contoh yang beliau sampaikan, seperti budaya jawa kalau berjalan di depan orang tua harus menunduk, beliau pun mengajarkannya kepada siswanya. 9) Kesulitan-kesulitan apa yang Ibu alami dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Guru menjawab kesulitan tidak terlalu signifikan hal ini karena sudah ada buku guru dan siswa meskipun belum sempurna, yang menjadi kesulitan menurut beliau adalah instrumen penilaian yang beragam itu yang membuat beliau sedikit kesulitan, hal ini dikarnakan dengan jumlah siswa yang banyak dan waktu yang sedikit. Beliau menambahkan bila ada penilaian yang lebih efektif dan cukup mengukur beliau sangat mau menerimanya.

10)Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Ibu? Guru menjawab sudah tersedia tapi belum maksimal, beliau masih membutuhkan rubrik penilaian dari karakter sikap yang beliau belum miliki, guru menambahkan untuk penilaian sikap yang beliau miliki belum sesungguhnya mengukur dari aspek yang mau diukur, jadi guru masih membutuhkan rubrik penilaian sikap yang efektif dan bisa mengukur aspek yang mau diukur.

90 11)Apakah Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Guru menjawab contoh perangkat pembelajaran sudah ada, namun beliau membutuhkan jika ada sebagai bahan rujukan terutama untuk rubrik penilaian. Rubrik penilaian terutama penilaian sikap, guru sangat membutuhkan karena selama ini contoh rubrik penilaian sikap sangat jarang kalaupun ada itu kurang efektif menurutnya.

12)Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Ibu butuhkan? Guru menjawab beliau sudah bisa mengembangkan RPPTH namun belum maksimal hal ini dikarnakan kurikulum 2013 masih baru menurutnya, secara teoritis beliau sudah tau meskipun belum mendalam tetapi pada pelaksanaannya, beliau masih banyak menemukan kesulitan-kesulitan terutama saat mengembangkan rubrik penilaian.

13)Saran apa yang dapat Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? Guru menjawab perangkat pembelajaran yang dibuat menurutnya harus dapat mengembangkan potensi siswa dan sesuai dengan tujuan kurikulum SD 2013.

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru sudah menunjukkan pemahaman terhadap Kurikulum SD 2013, namun belum maksimal. Guru lebih banyak mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku guru dan sedikit mengembangkannya dengan memperhatikan rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, muatan pendidikan karakter juga belum begitu mendalam. Kesulitan yang

91 sering dialami oleh guru berkaitan dengan penilaian otentik terutama pada penilaian sikap. Guru masih membutuhkan perangkat pembelajaran sebagai bahan rujukan terutama dalam mengembangkan rubrik penilaian.

Guru masih kurang mampu dalam melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 karena belum begitu memahami secara lebih mendalam. Hal ini dikarenakan kurikulum 2013 masih baru, dan menurut guru perlu 5 tahun untuk menjadi bagian dari hidupnya, beliau juga masih perlu mengumpulkan ilmu dari berbagai macam sumber. Saat ini guru lebih banyak mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku guru dan buku siswa. Guru masih membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang efektif dan efisien terutama dari pemerintah dan dari siapa saja yang mau memberikannya. Guru juga masih merasa kesulitan dengan penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan sikap spiritual. Selain itu sarana dan prasarana yang disediakan di sekolah perlu lebih mendukung dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih maksimal.

B. Deskripsi Produk Awal

Peneliti telah melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga orang yang akan dibagi menjadi tiga subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester. Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana

92 Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran. Kemudian peneliti mengembangkan rangkuman materi pembelajaran. Dalam RPPTH Peneliti juga mengembangkan instrumen penilaian yang sesuai dengan penilaian otentik. Komponen terakhir dalam RPPTH peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai

Dokumen terkait