• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Pelaksanaan berkaitan dengan KASN

Dalam dokumen Beranda - FIAUI (Halaman 36-42)

dan Melayani

IV. Peraturan Pelaksanaan berkaitan dengan KASN

KASN dibentuk melalui UU ASN. Salah satu masalah yang dihadapi KASN dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenang sebagaimana dimanatkan dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 41 UU ASN, oleh karena tidak terdapat pengaturan lebih lanjut mengenai KASN dalam aturan turunan dari UU ASN yaitu Peraturan Pemerintah. Peraturan Pemerintah adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya. Materi muatan Peraturan Pemerintah berisi materi untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya—yaitu penetapan Peraturan Pemerintah untuk melaksanakan perintah Undang-Undang atau untuk menjalankan Undang-Undang sepanjang diperlukan dengan tidak menyimpang dari materi yang diatur dalam Undang-Undang yang bersangkutan. Ketiadaan Peraturan Pemerintah terkait KASN menjadikan KASN belum dapat melaksanakan tugas-tugas strategis sebagaimana diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 (Hasil Wawancara dengan Rudiarto Sumarwono, 07 September 2017).

Namun, jenis Peraturan Pelaksanaan yang menjadi peraturan operasional KASN berada pada level Peraturan Presiden, yaitu:

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, Serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara.

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015 tentang Honorarium Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Komisi Aparatur Sipil Negara.

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang Hak Keuangan Asisten Komisi Aparatur Sipil Negara. 5. Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Aparatur Sipil Negara.

Selain produk hukum peraturan perundang-undangan (regeling) sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 141/M/2014 tentang Pengangkatan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara tertanggal 30 September 2014, Presiden mengangkat

Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara periode pertama (2014-2019). Uraian lebih rinci mengenai peraturan pelaksanaan terkait KASN sebagai berikut:

4.1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, Serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 42 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pada tanggal 18 September 2014, diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, Serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara. Secara garis besar, Perpres Nomor 118 Tahun 2014 berisikan pengaturan berkaitan dengan: (1) Sekretariat KASN, (2) Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia KASN, (3) Tata Kerja, (4) Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan. 4.1.1. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretariat KASN

Sekretariat KASN dipimpin oleh Kepala Sekretariat, dimana Sekretariat KASN berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua KASN. Sekretariat KASN mempunyai tugas memberikan dukungan administratif dan teknis operasional kepada KASN. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat KASN menyelenggarakan fungsi: (a) penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja serta laporan kegiatan Komisi Aparatur Sipil Negara; (b) pemberian dukungan administratif kepada Komisi Aparatur Sipil Negara; (c) pemberian dukungan teknis operasional kepada Komisi Aparatur Sipil Negara; (d) pelaksanaan pembinaan organisasi, administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana Sekretariat KASN; dan (e) pengumpulan, pengolahan dan penyajian data serta penyusunan laporan kegiatan Sekretariat KASN.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Sekretariat KASN memiliki wewenang untuk mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan administrasi Komisi Aparatur Sipil Negara; dan melakukan pembinaan manajemen sumber daya manusia Sekretariat KASN, Asisten Komisi Aparatur Sipil Negara dan Pejabat Fungsional Keahlian Komisi Aparatur Sipil Negara. Sekretariat KASN bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pemberian dukungan administratif dan teknis operasional terhadap Komisi Aparatur Sipil Negara.

4.1.2. Susunan Organisasi Sekretariat KASN

Sekretariat KASN terdiri atas paling banyak 5 (lima) bagian—yang terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian. Di lingkungan Sekretariat KASN dapat ditetapkan jabatan fungsional sesuai peraturan perundang-undangan. Jumlah unit organisasi di lingkungan Sekretariat KASN disusun berdasarkan analisis organisasi dan beban kerja.

Kepala Sekretariat berasal dari Pegawai Negeri Sipil, Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan diangkat serta diberhentikan oleh Ketua KASN. Secara administratif ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Selanjutnya, Pegawai Sekretariat KASN berstatus Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai Sekretariat KASN diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi birokrasi atas usul Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara.

4.1.3. Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia KASN

Sumber Daya Manusia Komisi Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai KASN adalah Warga Negara Indonesia yang karena kompetensinya diangkat sebagai pegawai pada Komisi Aparatur Sipil Negara. Pegawai KASN menduduki jabatan: a. Asisten; b. Fungsional Keahlian; dan c. Jabatan lain di lingkungan Sekretariat KASN

4.1.4. Tata Kerja KASN

Dalam melaksanakan tugasnya, KASN wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik secara internal di lingkungan Komisi Aparatur Sipil Negara maupun secara eksternal dengan instansi lain di luar Komisi Aparatur Sipil Negara yang terkait sesuai dengan tugas masing-masing baik dengan instansi pusat maupun instansi daerah. KASN berpedoman pada kebijakan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Guna melaksanakan tugas monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen ASN, Komisi Aparatur Sipil Negara berkoordinasi dengan lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kepegawaian khususnya terkait dengan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara. KASN melaporkan pelaksanaan kinerjanya pada akhir tahun kepada Presiden. Salinan laporan ditembuskan kepada menteri yang

menyelenggarakan urusan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi. Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara melakukan pengawasan terhadap Asisten dan Pejabat Fungsional Keahlian dalam hal pelaksanaan nilai dasar, kode etik dan kode perilaku. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme kerja antara anggota Komisi Aparatur Sipil Negara dengan Asisten dan Pejabat Fungsional Keahlian diatur dengan Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara. Asisten dan Pejabat Fungsional Keahlian secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretariat KASN.

4.1.5. Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan

Tanggung jawab dan pengelolaan keuangan dilakukan secara transparan dan akuntabel berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara. Anggaran yang diperlukan bagi pelaksanaan fungsi, tugas, dan kewenangan Komisi Aparatur Sipil Negara bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara diberikan penghasilan dan/atau fasilitas lainnya. Penghasilan dan/atau fasilitas lainnya diatur dengan Peraturan Presiden.

4.2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015 tentang Honorarium Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara

Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 31 Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara, ditetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2015 tentang Honorarium Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota KASN diberikan hak keuangan berupa honorarium setiap bulan. Besaran honorarium adalah sebagai berikut: (1) Ketua sebesar Rp34.824.000,00 (tiga puluh empat juta delapan ratus dua puluh empat ribu Rupiah); (2) Wakil Ketua sebesar Rp33.083.000,00 (tiga puluh tiga juta delapan puluh tiga ribu Rupiah); dan Anggota sebesar Rp29.600.000,00 (dua puluh sembilan juta enam ratus ribu Rupiah) yang diberikan sejak tanggal pelantikan.

4.3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Komisi Aparatur Sipil Negara

Pegawai di Lingkungan KASN adalah PNS dan Pegawai Lainnya yang berdasarkan Keputusan Pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan KASN. Pegawai yang mempunyai jabatan di lingkungan KASN, selain diberikan penghasilan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, diberikan Tunjangan Kinerja setiap bulan. Tunjangan Kinerja tidak diberikan kepada:

a. Pegawai di Lingkungan KASN yang tidak mempunyai jabatan tertentu;

b. Pegawai di Lingkungan KASN yang diberhentikan untuk sementara atau dinonaktifkan;

c. Pegawai di Lingkungan KASN yang diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu dan belum diberhentikan sebagai PNS;

d. Pegawai di Lingkungan KASN yang diperbantukan/dipekerjakan pada badan/ instansi lain di luar lingkungan KASN;

e. Pegawai di Lingkungan KASN yang diberikan cuti di luar tanggungan negara atau dalam bebas tugas untuk menjalani masa persiapan pensiun; dan

4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2016 tentang Hak Keuangan Asisten Komisi Aparatur Sipil Negara Dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi, produktivitas kerja, dan pengabdian Asisten KASN, perlu diberikan hak keuangan sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawabnya. Hak keuangan Asisten KASN adalah gaji, tunjangan, dan pajak penghasilan yang diberikan kepada Asisten KASN yang diangkat oleh Ketua KASN berdasarkan persetujuan rapat anggota KASN untuk membantu Komisi Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan fungsi, tugas, dan kewenangannya. Kepada Asisten Komisi Aparatur Sipil Negara diberikan hak keuangan sebesar Rp 25.150.500 (dua puluh lima juta seratus lima puluh ribu lima ratus rupiah) setiap bulan. Hak keuangan terdiri atas: (a) gaji, (b) tunjangan jabatan, dan (c) tunjangan kinerja.

4.5. Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Aparatur Sipil Negara

Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 32 Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, serta Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Komisi Aparatur Sipil Negara, dipandang perlu menetapkan organisasi dan tata kerja Sekretariat KASN. Oleh karena itu, pada tanggal 31 Desember 2014, diundangkan Peraturan Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Aparatur Sipil Negara. Secara garis besar, Peraturan Ketua KASN Nomor 1 Tahun 2015 berisikan pengaturan tentang: (1) Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Wewenang; (2) Susunan Organisasi; (3) Kelompok Jabatan Fungsional; (4) Asisten dan Pejabat Fungsional Keahlian; (5) Tingkatan Jabatan ASN; (6) Tata Kerja; (7) Pembiayaan.

Bab IV

Pengawasan KASN dalam

Dalam dokumen Beranda - FIAUI (Halaman 36-42)