• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan Strategi Penanganan Konflik

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN - 1 - (Halaman 82-87)

ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM PENANGANAN KONFLIK DI INDONESIA

3.2. Peraturan Perundang-undangan Berdasarkan Strategi Penanganan Konflik

Peraturan perundang-undangan di bidang penanganan konflik yang ada sekarang terdiri dari semua jenis peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam Pasal 7 UU No. 10 Tahun 2004, yang mencakup pengaturan yang berkaitan pencegahan (prevention), pada saat konflik (during) dan pada saat setelah konflik (post conflict).

Tergambar bahwa secara substantif, satu Undang-Undang dapat memuat ketentuan penanganan konflik untuk pencegahan saja, tetapi ada juga peraturan perundang-undangan yang mecakup

ketiga tahap tersebut. Oleh karena itu, dapat ditemukan satu Undang-Undang yang dicantumkan dalam kelompok sebelum terjadi konflik, pada saat konflik, dan sesudah konflik. Kesan yang menonjol dari daftar peraturan perundang-undangan ini adalah ternyata sudah begitu banyak peraturan perundang-undangan yang substansinya mengatur mengenai penanganan konflik. Pengaturan yang sudah tersebar dalam berbagai peraturan perundang-undangan tersebut, pada satu sisi menggembirakan, namun pada sisi lain belum tentu menjamin tersedianya peraturan perundang-undangan yang spesifik, mendalam dan sesuai dengan kebutuhan hukum penanganan konflik pada saat ini.

3.2.1. Tahap Sebelum Terjadinya Konflik/Pencegahan (Prevention)

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar bagi kegiatan pencegahan konflik terutama regulasi mengenai kebijakan dan strategi pembangunan yang sensitif terhadap konflik dan upaya-upaya untuk tidak terjadinya konflik. Secara hirarkies peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar bagi upaya pencegahan konflik dimulai dari UUD 1945 sampai dengan Peraturan Daerah.

Beberapa dari undang-undang yang memiliki konstribusi yang kuat untuk itu adalah:

1) Undang-Undang No. 6 Tahun 1975 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan; 2) Undang-Undang No. 29 Tahun 1999 tentang Pengesahan International Convention Of All

Forms Of Racial Discrimination 1965 (Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965);

3) Undang-Undang No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;

4) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5) Undang-Undang No. 18/2001 tentang Otonomi Khusus Nangroe Aceh Darussalam,

Undang-Undang No. 45 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Irian Jaya Tengah, dan Irian Jaya Timur (UU ini kemudian dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi);

6) Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang Anti Terorisme;

7) Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaaan Republik Indonesia;

8) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) berkaitan dengan tugas-tugas intelijen dan tugas-tugas POLRI dalam rangka bimbingan masyarakat;

9) Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

10) Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana;

11) Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

12) Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

13) Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.

14) Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga International dan Lembaga Asing Nonpemerintah Dalam Penanggulangan Bencana.

15) Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2002 mengenai penanganan terorisme; 16) Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2002 Kepada Badan Intelijen RI;

17) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1361/Menkes/SK/XII/2001 tentang Pedoman Peringatan Dini di Wilayah Potensial Bencana.

3.2.2. Tahap Saat Terjadi Konflik

Kegiatan penanganan konflik pada saat terjadi konflik meliputi upaya penghentian kekerasan sosial, serta upaya darurat untuk mencegah jatuhnya banyak korban manusia maupun harta benda, meluasnya eskalasi konflik, serta bantuan darurat bagi korban konflik. Untuk tugas-tugas tersebut, peraturan perundang-undangan yang digunakan pada saat ini adalah:

1. Undang-Undang No. 23/Prp/1959 tentang Keadaan Bahaya;

2. Undang-Undang No. 27 Tahun 1997 tentang Mobilisasi dan Demobilisasi; 3. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih;

4. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI); 5. Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI);

6. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara;

7. Undang-Undang No. 6 Tahun 1975 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan ; 8. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah;

9. Undang-Undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia; 10. Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang Anti Terorisme;

11. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

12. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 1 Tahun 2002 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme (sejak peristiwa peledakan bom di Bali tanggal 12 Oktober 2002);

13. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

14. Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaaan Republik Indonesia; 15. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP);

16. Undang-Undang Drt No. 52 Tahun 1952 tentang Penggunaan Senjata Api;

17. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

18. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

19. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.

20. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga International dan Lembaga Asing Nonpemerintah Dalam Penanggulangan Bencana.

21. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 Tahun 2004 tentang Pernyataan Perpanjangan Keadaan Bahaya Dengan Tingkatan Keadaan Darurat Sipil Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;

22. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2002 mengenai penanganan terorisme; 23. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2002 Kepada Badan Intelijen RI;

24. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Langkah-Langkah Komprehensif Penanganan Masalah Poso;

25. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131 Tahun 2003 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah;

26. Keputusan bersama Menteri Kesehatan dan KAPOLRI No. 1078/Menkes/SKB/VII/2003/ No.POL : B/3889/VII/2003 tentang Korban Meninggal dalam Bencana Masal;

27. Keputusan Menteri Kesehatan No. 12/Menkes/SK/I/2002 tentang Pedoman Penanganan Bencana di Lapangan;

28. Keputusan Menteri Kesehatan No. 14/Menkes/SK/I/2002 tentang Pedoman Penanganan Masalah Kesehatan Yang Diakibatkan Keadaan Bahaya;

29. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1278/Menkes/SK/XII/2001 tentang Pedoman Perumusan Perencanaan Kontijensi;

30. Keputusan Menteri Kesehatan No. 979/Menkes/SK/IX/2001 tentang Standar Operasi Penanganan Bencana dan Pengungsi;

31. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1362/Menkes/SK/XII/2001 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pelayanan Kesehatan Darurat dan Bencana tahun 2002-2005;

32. Keputusan Menteri No. 1357/Menkes/SK/XII/2001 tentang Standar Minimum Pelayanan Kesehatan Korban Akibat Bencana dan Pengungsi; dan

33. Keputusan bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Sosial No. 765/Menkes/SKB/VI/2002 No. 53/Peghukum/2002 tentang Penanggulangan Bencana.

3.2.3. Tahap Pemulihan Pasca Konflik

Peraturan yang menjadi landasan bagi pelaksanaan penanganan pasca konflik adalah ketentuan yang berkaitan dengan tugas penyelesaian sengketa/proses hukum, serta kegiatan-kegiatan pemulihan, reintragrasi dan rehabilitasi. Untuk tugas-tugas tersebut, maka peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan adalah:

1. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. ndang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI);

2. Undang-Undang No. 6 Tahun 1975 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan; 3. UU No. 27 Tahun 1999 tentang Perubahan terhadap Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

yang Berkaitan dengan Kejahatan terhadap Negara.

4. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang No. 27 Tahun 2004 tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (cat. telah dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi);

6. Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang Anti Terorisme; 7. Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;

8. Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaaan Republik Indonesia; 9. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);

10. Undang Undang No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.

11. Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2005 tentang Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana;

12. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

13. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

14. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana.

15. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga International dan Lembaga Asing Nonpemerintah Dalam Penanggulangan Bencana.

16. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Langkah-Langkah Komprehensif Penanganan Masalah Poso;

17. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 2002 mengenai penanganan terorisme; 18. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2002 Kepada Badan Intelijen RI;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131 Tahun 2003 tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di Daerah;

20. Keputusan bersama Menteri Kesehatan dan KAPOLRI No. 1078/Menkes/SKB/VII/2003/ No.POL : B/3889/VII/2003 tentang Korban Meninggal dalam Bencana Masal;

3.3. Analisis Keterkaitan, Sinkronisasi, Harmonisasi RUU PK dengan Beberapa

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN - 1 - (Halaman 82-87)