• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. MODEL PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN USAHA

5.5 Perbandingan Antar Skema Pembiayaan

Untuk mencari skema terbaik dalam pembiayaan pengembangan usaha pengolahan tepung ubi jalar Kelompok Tani Hurip, perlu dibandingkan antar skema yang disediakan oleh Bank komersial dengan menggunakan suatu ukuran yang sama antar skema. Ukuran yang digunakan adalah nilai rate yaitu laju pengembalian dari angsuran yang dibayarkan setiap periodenya selama waktu tertentu.

Dalam penelitian ini dikumpulkan beberapa produk pembiayaan yang disediakan oleh Bank komersial di sekitar daerah usaha Kelompok Tani Hurip yaitu Dramaga. Tipe pembiayaan yang akan dianalisis terdiri dari tipe pembiayaan konvensional dan syariah dengan pembiayaan skala mikro dengan pinjaman sebesar Rp 40.000.000. Produk pinjaman yang memberikan nilai rate akan dipilih sebagai skema pembiayaan terbaik untuk pengembangan usaha Kelompok Tani Hurip. Adapun hasil survey produk pembiayaan sejumlah Bank komersial akan disajikan pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9. Produk pembiayaan Bank Komersial sekitar Dramaga

Nama Bank Produk

Pembiayaan

Bunga / Nisbah Skema pinjaman Angsuran per bulan Bank Syariah Bina

Dari Tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa setiap Bank mmpunyai produk pembiayaan dengan bunga dan skema yang berbeda satu sama lain. Pada produk pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank konvensional didominasi oleh skema flat karena skema flat lebih umum di masyarakat dan lebih mudah dalam proses penghitungan angsurannya. Pada pembiayaan syariah akad yang digunakan adalah akad jual beli (murabahah), akad ini paling popular digunakan sebagai akad dalam pembiayaan syariah dibandingkan akad lainnya yaitu sewa (ijarah) dan kemitraan (musyarakah).

Dalam menentukan sistem pembiayaan terbaik untuk pengembangan usaha pengolaan tepung ubi jalar Kelompok Tani Hurip, dapat dianalisis dengan membandingkan nilai bunga efektif (rate) antara sistem pembiayaan konvensional dengan sistem pembiayaan syariah. Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 10 berikut.

Tabel 10. Perbandingan tingkat suku bunga (rate) antar skemaproduk pembiayaan

Nama Bank Nilai rate

Bank Syariah Bina Rahmah 35.95%

Bank Mitra BPR Mitra Daya Mandiri 38.00%

Bank Mandiri 39.43%

Bank Jabar Banten 23.25%

Mikro Laju (PT Bank CIMB Niaga Tbk) 39.43%

Bank DBS 30.59%

USP Swamitra Kilat 39.43%

Bank Syariah Mandiri 32.00%

30 Tabel 10 lanjutan. Perbandingan tingkat suku bunga (rate) antar skemaproduk pembiayaan

Nama Bank Nilai rate

Bank Permata 26.91%

Bank Bukopin 30.59%

Bank BRI 14.00%

Berdasarkan hasil analisis tingkat suku bunga (rate) yang telah dijelaskan pada Tabel 10, produk pembiayaan terbaik untuk pengembangan usaha pengolahan tepung ubi jalar Kelompok Tani Hurip adalah produk dengan nilai rate yang paling kecil. Dari pinjaman sebesar Rp 40.000.000 dan dengan periode pengembalian selama tiga tahun oleh Kelompok Tani Hurip, nilai rate paling kecil dimiliki oleh produk pembiayaan KUR ritel dari PT Bank BRI Tbk yaitu sebesar 14%. Pada kenyataannya, pemilihan produk pembiayaan selain didasarkan pada nilai rate dilihat juga dari fasilitas dan kemudahan proses pengajuan pinjaman ke Bank tersebut. Setiap Bank mempunyai keunggulan masing-masing dalam memberikan pelayanan (services) dalam penanganan pembiayaan usaha.

Bank Syariah memiliki potensi besar sebagai solusi untuk pembiayaan usaha, salah satu keuntungan pembiayaan syariah adalah bebas dari riba. Selain itu nisbah pembiayaan syariah bersifat fixed yang artinya akan selalu tetap selama masa waktu pinjaman. Berbeda dengan Bank Konvensional yang kebanyakan memakai bunga floating dimana suku bunga bank berubah mengikuti suku bunga Bank Indonesia yang berlaku, sehingga angsuran pada Bank Konvensional dapat berubah sewaktu-waktu.

Hanya saja pada Bank Syariah yang ada di Indonesia, kebanyakan akad yang digunakan adalah murabahah dikarenakan paling diminati oleh nasabah dan mudah dalam penghitungannya dibandingkan akad lainnya seperti Ijarah dan Musyarakah. Selain itu pada Bank Syariah terkemuka di Indonesia, nilai nisbah tidak bisa dinegosiasikan dalam artian Bank telah menentukan tingkat nisbah yang harus disetujui oleh nasabah jika ingin melakukan pinjaman.

Dari Tabel 10 diatas dapat dilihat untuk produk pembiayaan syariah memiliki nilai rate yang cukup tinggi begitu juga dengan Bank Konvensional yang lain selain Bank BRI. Bank Nilai rate pada KUR dari Bank BRI memang rendah jika dibandingkan dengan produk pembiayaan yang lain. KUR adalah Kredit Usaha Rakyat, yang selanjutnya disingkat KUR, adalah kredit/ pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah Koperasi (UMKM-K) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. Pada dasarnya KUR merupakan program pemerintah dalam kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM sesuai dengan Inpres No. 6 tanggal 8 Juni 2007.

KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank. Pemerintah memberikan penjaminan terhadap resiko KUR sebesar 70%

sementara sisanya sebesar 30% ditanggung oleh bank pelaksana. Penjaminan KUR diberikan dalam rangka meningkatkan akses UMKM-K pada sumber pembiayaan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan penjaminan dilakukan oleh PT Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha.

Selain Bank BRI, terdapat 5 bank pelaksana KUR lainnya yaitu Mandiri, BRI, BNI, Bukopin, BTN, dan Bank Syariah Mandiri (BSM). Hanya saja pada penelitian ini Bank yang bersangkutan tidak menawarkan produk KUR dalam pembiayaan untuk usaha Kelompok Tani Hurip.

BRI sebagai salah satu bank yang berfokus pada pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah menempati posisi pertama dalam penyaluran KUR per bulan Maret 2011 dengan nilai penyaluran kredit sebesar Rp 4,04 trilyun diikuti Bank BNI sebesar Rp 515,6 milyar dan Bank Mandiri sebesar Rp 339,1 milyar. Dengan mempertimbangkan adanya KUR, produk pembiayaan dari Bank BRI menjadi pilihan terbaik untuk pembiayaan pengembangan usaha Kelompok Tani Hurip dengan nilai rate 14%. Jika KUR tidak diperhitungkan maka akan dilihat pembiayaan yang berasal dari produk Bank sendiri (bukan program pemerintah). Pembiayaan yang paling baik adalah pembiayaan dari Bank Jabar Banten dengan nilai rate 23,25% dan Bank Permata dengan nilai rate 26,91%.

32

Dokumen terkait