• Tidak ada hasil yang ditemukan

Performance of each Business segment

Sepanjang tahun 2015, perseroan fokus pada upaya-upaya menjaga profitabilitas perusahaan dengan mengelola investasi secara cermat dan hati-hati pada sektor- sektor bisnis yang menjanjikan peluang pertumbuhan jangka panjang dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan nasional.

namun demikian, gejolak makroekonomi telah mempengaruhi kinerja per segmen usaha perseroan. Secara akumulatif, pendapatan yang diperoleh oleh perseroan dari setiap segmen usaha, baik konstruksi maupun non-konstruksi, mengalami perlambatan sebesar 16,2%, dari sebelumnya rp1.418,73 miliar menjadi rp1.188,99 miliar di tahun 2015.

penurunan kinerja ini hampir terjadi di semua lini usaha. pada segmen usaha konstruksi, lini usaha peralatan jalan, kendaraan khusus, dan oil gas equipment mencatat penurunan sebesar 4,5% dari rp481,19 miliar di tahun 2014 menjadi rp459,45 miliar di tahun 2015. Segmen ini pada tahun ini menjadi kontributor utama terhadap total pendapatan perseroan di tahun 2015, yakni dengan porsi sebesar 38,6%, atau lebih besar dari kontribusi yang diberikan segmen ini di tahun 2014 yang mencapai 33,9% terhadap total pendapatan di periode tersebut.

In 2015, the Company set the focus on the efforts to maintain the profitability of the Company through prudent management of investment in sectors that would promise the long-term growth opportunities with respect to the national development plans.

In general, each business segment of the Company felt the impacts of the macroeconomic turbulence. The accumulated revenue the Company derived from each business segment of both construction and non- construction slowed by 16.2%, from rp1,418.73 billion to rp1,188.99 billion in 2015.

The declining performances took place across business lines. In construction segment, road construction equipment, special vehicle and oil gas equipment slipped by 4.5% from rp481.19 billion in 2014 to rp459.45 billion in 2015. The business segment became the main contributor to total revenue of the Company in 2015, as it shared a portion of 38.6%, or bigger than the segment contribution in 2014 which reached to 33.9% to total revenue in that period.

Sebaliknya, segmen fasilitas dan perlengkapan bandara menjadi satu-satunya bisnis konstruksi yang dijalani perseroan yang mencatat performa positif sepanjang tahun 2015 dengan perolehan pendapatan sebesar rp210,65 miliar, atau naik sebesar 14,6% dari rp183,76 miliar yang diperoleh di tahun 2014.

Kinerja segmen konstruksi pada tahun ini ditopang oleh keberhasilan perseroan meraih beberapa kontrak, di antaranya proyek senilai rp320 miliar dari Jabil Circuit Indonesia untuk pembangunan fasilitas manufaktur komponen pesawat terbang dan proyek “Procurement Installation and Maintenance Services of Pumping Unit” dari Chevron pacific Indonesia senilai uS$76 juta. proyek lainnya berupa pekerjaan fabrikasi 5, pengadaan

clinker cooler dan alat transportasi proyek Indarung VI senilai rp16,32 miliar dan proyek pembangunan pabrik V – Indarung 7 senilai rp13,5 miliar dengan pT Semen padang (persero) dan pengadaan steel structure untuk proyek epC urea Bulk Storage 6 & Conveyor System

senilai rp21,44 miliar dengan pT Krakatau engineering.

Kemudian pada segmen non-konstruksi, lini bisnis jaringan transmisi listrik, energi dan jembatan maupun segmen penjualan produk forging masing-masing mencatat perlambatan sebesar 34,9% dan 13,4% menjadi rp403,55 miliar dan rp104,47 miliar di tahun 2015.

on the other hand, the airport facilities and equipment business became the only construction business that booked positive performance throughout 2015 with rp210.65 billion revenue, or up by 14.6% from rp183.76 billion in 2014.

The performance of the construction segment this year was merely supported with the Company’s success to secure some contracts, among which were a rp320 billion project from Jabil Circuit Indonesia for developing aircraft spare parts manufacturing facility and a “procurement Installation and Maintenance Services of pumping unit” project from Chevron pacific Indonesia worth uS$76 million. other projects included fabrication 5, the development of clinker cooler and transportation project for Indarung VI project worth rp16.32 billion and construction project of V – Indarung 7 plant worth rp13.5 billion with pT Semen padang (persero) and the construction of steel structure for epC urea Bulk Storage 6 & Conveyor System project worth rp21.44 billion with pT Krakatau engineering. Then in non-construction segment, electrical transmission, energy and bridge as well as selling forging products each recorded lower performances by 34.9% dan 13.4% to rp403.55 billion and rp104.47 billion, respectively, in 2015.

Di tahun ini, perseroan meraih beberapa kontrak di antaranya pengadaan jembatan gantung multifungsi sepanjang 176 m di Desa Sugiwaras, Lawang agung, Kabupaten empat Lawang, jembatan rangka baja a40 di Citajur, Cipari-Cibitung, jembatan Kelay Blok 8 BMo area 2 pT Berau Coal, pengadaan deck plate jembatan Ciasem serta jembatan rangka baja B40 pinang Gadang-Kota padang. perseroan juga menandatangani kontrak terkait kelistrikan untuk proyek T/L 150 KV GI eMpanG –GI DoMpu senilai rp65,60 miliar dengan pT pLn (persero) pikitring JBn dan proyek konstruksi pLTa Semangka hepp, 150 kV Transmission Line-Semangka hepp senilai rp57,00 miliar dengan pT BS energy.

Segmen lain yang juga mengalami perlambatan kinerja adalah segmen penjualan listrik pLTM yang mencatat pendapatan sebesar rp10,85 miliar di tahun 2015 dari sebelumnya rp12,60 miliar, seiring dengan penurunan nilai penjualan yang diperoleh perseroan, salah satunya dari pT pLn (persero) Wilayah Kalimantan Timur yang tahun ini hanya mencapai rp54,21 miliar dari sebelumnya rp146,86 miliar di tahun 2014.

namun demikian, seluruh segmen usaha perseroan masih mampu menghasilkan laba usaha yang lebih besar, yakni senilai rp118,93 miliar, dibandingkan laba usaha yang tercatat di periode 2014, sebesar rp90,97 miliar, yang membuktikan pengelolaan manajemen risiko serta pengendalian internal yang lebih baik di lingkungan perseroan.

(Dalam miliar rp)

nama Segmen usaha Names of Business Segments

pendapatan Revenue

Laba usaha Operating Profits

2015 2014 2015 2014

Jaringan transmisi, listrik, energi dan jembatan

Transmission network, electricity, energy and bridge 403.552 620.545 106.458 81.369

Fasilitas dan perlengkapan bandara

airport facilities and equipment 210.654 183.756 48.421 41.856

penjualan produk forging

Selling forging products 104.473 120.635 18.736 6.946

peralatan jalan, kendaraan khusus, oil gas equipment

dan lainnya

road construction equipment, special vehicle, oil and gas equipment and the others

459.454 481.193 38.380 23.433

pendapatan listrik pLTM

electricity sales revenue from Mini hydro power plant 10.854 12.602 5.040 7.399

Total 1.188.990 1.418.734 118.993 90.973

In this year, the Company succeeded to gain contracts such as the construction of a 176-m multifunction flying bridge at Sugiwaras Village, Lawang agung, empat Lawang regency, a40 steel bridge at Citajur, Cipari- Cibitung, Kelay Bridge at Block 8 of BMo area 2 at pT Berau Coal, the construction of deck plate of Ciasem bridge and B40 steel bridge at pinang Gadang - padang City. The Company signed a contract relating to electricity in the T/L 150 KV GI eMpanG –GI DoMpu project worth rp65.60 billion with pT pLn (persero) pikitring JBn and hydro power plant construction project at Semangka hepp, a 150-kV Transmission Line at Semangka hepp worth rp57.00 billion with pT BS energy.

other segment that had a slowing performance was sale of electricity generated from mini hydro power plant which could raise rp10.85 billion revenue in 2015 from rp12.60 billion, as the sales value declined, one of which was the sales to pT pLn (persero) of east Kalimantan region which only generated rp54.21 billion revenue from rp146.86 billion in 2014.

however, all business segments still could generate higher operating profit, amounting to rp118.93 billion, from the operating profit of 2014 amounting to rp90.97 billion, indicating better implementation of risk management and internal control in the Company.

sepanjang tahun 2015 berimbas cukup signifikan terhadap kinerja perseroan, sebagaimana ditunjukkan dari perlambatan kinerja di beberapa indikator finansialnya.