• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan Koefisien Jalur dan Uji Statistik

Peta 5.8 Peta Perembetan Spasial Permukiman Kota Surakarta ke Kawasan Solobaru Tahun 1997-

5.4.2 Perhitungan Koefisien Jalur dan Uji Statistik

Dalam penelitian ini, perhitungan koefisien jalur menggunakan SPSS. Karena model jalur ada 4 model, maka perhitungan koefisien jalur dilakukan pada setiap model yang ada.

1. Perhitungan koefisien jalur pada model jalur pengaruh

perkembangan Kota Surakarta terhadap jumlah penduduk di Kawasan Solobaru.

i Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .981a .962 .960 4434.69302 2 .991b .981 .980 3142.12419 3 .995c .989 .988 2410.01720 4 .997d .994 .993 1924.56670

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk c. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk, Luas_Permukiman

d. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk, Luas_Permukiman, Jumlah_Rumah

e. Dependent Variable: Jumlah_Penduduk_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

 Uji R Square

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa model ke-4 mempunyai R Square paling besar dan standard error paling kecil yang berarti model regresi ke-4 merupakan model yang dapat digunakan untuk mengetahui variabel perkembangan Kota Surakarta yang mana saja yang mempengaruhi jumlah penduduk Kawasan Solobaru. Dari kolom predictors (d), dapat disimpulkan bahwa jumlah sarana Kota Surakarta (X4), jumlah penduduk Kota Surakarta (X1), luas permukiman Kota Surakarta (X3) dan jumlah rumah Kota Surakarta (X2) mempunyai pengaruh secara bersama-sama sebesar 0,994 atau 99,4% (uji R Square : berpengaruh kuat) terhadap jumlah penduduk Kawasan Solobaru (X7). Hal ini berarti sebesar 0,006 atau 0,6% jumlah penduduk Kawasan Solobaru dipengaruhi oleh variabel prasarana Kota Surakarta (X5), peningkatan PDRB Kota Surakarta (X6), dan variabel lain yang semula tidak diduga (€).

Tabel 5.15 Anova

ANOVAe

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.428E10 1 1.428E10 725.882 .000a

Residual 5.703E8 29 1.967E7

Total 1.485E10 30

2 Regression 1.457E10 2 7.285E9 737.847 .000b

Residual 2.764E8 28 9872944.406

Total 1.485E10 30

i

Total 1.485E10 30

4 Regression 1.475E10 4 3.687E9 995.529 .000d

Residual 9.630E7 26 3703956.983

Total 1.485E10 30

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk

c. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk, Luas_Permukiman d. Predictors: (Constant), Jumlah_Sarana, Jumlah_Penduduk, Luas_Permukiman, Jumlah_Rumah

e. Dependent Variable: Jumlah_Penduduk_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

 Uji F

Dari tabel anova diatas, diperoleh nilai F dengan nilai sig = 0,000.

Karena nilai sig < α (0,05), maka besaran pengaruh variabel jumlah sarana, jumlah penduduk Kota Surakarta, luas permukiman Kota Surakarta, dan jumlah rumah Kota Surakarta secara bersama-sama terhadap variabel jumlah penduduk Kawasan Solobaru sebesar 0,994 atau 99,4% adalah signifikan berpengaruh yang berarti terdapat pengaruh antara jumlah sarana (X4), jumlah penduduk Kota Surakarta (X1), luas permukiman Kota Surakarta (X3), dan jumlah rumah Kota Surakarta (X2) terhadap jumlah penduduk Kawasan Solobaru (X7). Karena terdapat pengaruh secara bersama-sama maka pengujian analisis jalur (uji t) secara individual dapat dilakukan.

Tabel 5.16 Koefisien Jalur

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero-order Partial Part 1 (Constant) 3898.175 4173.540 .934 .358 Jumlah_Sarana 14.849 .551 .981 26.942 .000 .981 .981 .981 2 (Constant) -77664.716 15239.149 -5.096 .000 Jumlah_Sarana 8.007 1.313 .529 6.096 .000 .981 .755 .157 Jumlah_Penduduk .260 .048 .473 5.456 .000 .978 .718 .141 3 (Constant) -70757.026 11787.157 -6.003 .000 Jumlah_Sarana 3.806 1.368 .251 2.782 .010 .981 .472 .055 Jumlah_Penduduk .374 .044 .680 8.433 .000 .978 .851 .167 Luas_Permukiman -10.796 2.379 -.135 -4.538 .000 -.574 -.658 -.090 4 (Constant) 1501.217241 9571.670 -8.126 .000 Jumlah_Sarana 3.35872271 1.102 .212 2.919 .007 .981 .497 .046

i

Luas_Permukiman -8.316 1.996 -.104 -4.165 .000 -.574 -.633 -.066 Jumlah_Rumah .136 .034 .110 4.042 .000 .824 .621 .064 a. Dependent Variable: Jumlah_Penduduk_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

Dari tabel koefisien jalur diatas, didapatkan koefisien jalur yang merupakan besaran pengaruh dari setiap variabel. Besaran koefisien tersebut harus diuji t terlebih dahulu untuk mengetahui apakah variabel tersebut signifikan berpengaruh atau tidak. Uji t yang dilakukan dalam model jalur ini menghasilkan kesimpulan bahwa semua variabel signifikan berpengaruh. Untuk proses uji t setiap variabel dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel koefisien di atas dapat diketahui : B : 1501.217241 X4 (Jumlah Sarana) : 3.35872271 X1 (Jumlah Penduduk): 0.357 X3 (Luas Permukiman): -8.316 X2 (Jumlah Rumah) : 0.136 Dan didapatkan persamaan jalur =

X7 (Jumlah Penduduk Solobaru) = B + pyX4 X4 + pyX1 X1 + pyX3 X3 + pyX2 X2 + py€

X7 (Jumlah Penduduk Solobaru) = 1501.217241 + 3.35872271 X4 + 0.136 X1 - 8.316 X3 + 0.357 X2 + py€

Persamaan tersebut bila diterapkan pada data tahun 1975 maka : 77120 = 1501.217241 + 3.35872271 (5210) + 0.136 (426032)

-8.316 (2868.16) + 0.357 (67314) + py€ 77120 = 77119.994 + py€

py€ = 77120 - 77119.994

py€ = 0.6% berarti variabel lain mempengaruhi sebesar 0.6%, tanda negatif berarti arah variabel bebas berlawanan dengan variabel terikat.

Dari hasil perhitungan SPSS diatas dapat disimpulkan koefisien jalur dan kontribusi pengaruh jumlah sarana Kota Surakarta, jumlah penduduk Kota Surakarta, luas permukiman Kota Surakarta, dan jumlah rumah Kota Surakarta terhadap variabel jumlah penduduk Kawasan Solobaru terhadap variabel terikat (jumlah penduduk Kawasan Solobaru) sebagai berikut :

i

Sumber : Hasil Analisis

Kontribusi pengaruh variabel perkembangan Kota Surakarta yang dominan terhadap jumlah penduduk Kawasan Solobaru dari pengaruh terbesar sampai terkecil adalah luas pemukiman Kota Surakarta (68.27%), jumlah sarana Kota Surakarta (27.57%), jumlah rumah Kota Surakarta (2.93%), dan jumlah penduduk Kota Surakarta (1.11%).

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel perkembangan Kota Surakarta yang dominan berpengaruh terhadap jumlah penduduk di Kawasan Solobaru adalah jumlah sarana Kota Surakarta, jumlah rumah di Kota Surakarta, luas permukiman di Kota Surakarta, dan jumlah penduduk Kota Surakarta. Semua variabel penyebab mempunyai arah pengaruh searah kecuali variabel luas permukiman. Walaupun demikian jumlah sarana Kota Surakarta, jumlah rumah di Kota Surakarta, luas permukiman di Kota Surakarta, dan jumlah penduduk Kota Surakarta adalah terikat dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah penduduk di Kawasan Solobaru.

Menurut Yunus (dalam Megapolitan, 2006), perkembangan spasial dan penduduk suatu kota akan membawa pengaruh terhadap kondisi sosial, ekonomi, cultural dan lingkungan dimana kota tersebut berkembangan. Berdasarkan teori tersebut dan berdasarkan hasil analisis serta kecenderungan perkembangan Kota Surakarta dan Kawasan Solobaru, maka dapat disimpulkan bahwa :

- Jumlah penduduk Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah penduduk Kota Surakarta bertambah menjadi 0.136 X jumlah penduduk Kota Surakarta + variabel lain. Variabel Statistik Uji Koefisien Jalur (P) Kontribusi Pengaruh (%) Arah Pengaruh

Uji R Uji F Uji t

Jumlah Sarana (X4)

99.4% Signifikan

Signifikan

Berpengaruh 3.35872271 27.57% Positif (searah)

Jumlah Rumah (X2)

Signifikan

Berpengaruh 0.357 2.93% Positif (searah)

Luas Permukim an (X3) Signifikan Berpengaruh - 8.316 68.27% Negatif (berlawanan) Jumlah Penduduk (X1) Signifikan

i Kota Surakarta bertambah menjadi 0.357 X jumlah rumah Kota Surakarta + variabel lain.

- Jumlah penduduk Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah sarana Kota Surakarta bertambah menjadi 3.35872271 X jumlah sarana Kota Surakarta + variabel lain.

- Jumlah penduduk Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah luas permukiman berkurang menjadi 8.316 X luas permukiman Kota Surakarta + variabel lain.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa jumlah penduduk Kawasan Solobaru lebih dominan dipengaruhi oleh luas lahan permukiman Kota Surakarta yang semakin berkurang dan jumlah sarana yang semakin bertambah. Penduduk dari luar yang berurbanisasi ke Kota Surakarta menginginkan tinggal di Kota Surakarta yang jumlah sarananya semakin komplit namun karena terbatasnya lahan permukiman maka penduduk pendatang tersebut lebih memilih Kawasan Solobaru untuk bermukim sehingga hal ini menambah jumlah penduduk yang ada di Kawasan Solobaru.

Dari teori konsep bermukim yang dikemukakan oleh Turner, golongan ekonomi menengah keatas cenderung memilih lokasi bermukim yang semakin jauh dari pusat kota karena menginginkan kenyamanan dari lingkungan perumahan yang ditempati. Tidak terlalu memikirkan besarnya biaya transportasi yang tinggi apabila lokasi tersebut jauh dari pusat kota. Hal ini yang ditemukan pada penduduk Kawasan Solobaru khususnya penduduk pendatang Kawasan Solobaru. Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan penduduknya, kebanyakan mereka adalah penduduk Kota Surakarta yang mempunyai dua hunian di Kota Surakarta dan Kawasan Solobaru ataupun dahulu mereka adalah penduduk Kota Surakartamyang kemudian menghuni Kawasan Solobaru.

2. Perhitungan koefisien jalur pada model jalur pengaruh

perkembangan Kota Surakarta melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru terhadap jumlah rumah di Kawasan Solobaru.

Tabel 5.18 Model Summary Model Summaryd Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

i

2 .999 .999 .998 221.03553

3 .999c .999 .999 207.78474

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk_Solobaru b. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk_Solobaru, Luas_Permukiman

c. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk_Solobaru, Luas_Permukiman, Jumlah_Rumah

d. Dependent Variable: Jumlah_Rumah_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

 Uji R Square

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa model ke-3 mempunyai R Square paling besar dan standard error paling kecil yang berarti model regresi ke-3 merupakan model yang dapat digunakan untuk mengetahui variabel perkembangan Kota Surakarta yang mana saja yang melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru mempengaruhi jumlah rumah di Kawasan Solobaru. Dari kolom predictors (c), dapat disimpulkan bahwa luas permukiman Kota Surakarta (X3) dan jumlah rumah di Kota Surakarta (X2) melalui jumlah penduduk Solobaru (X7), mempunyai pengaruh secara bersama-sama sebesar 0,999 atau 99,9% (uji R Square : berpengaruh kuat) terhadap jumlah rumah Kawasan Solobaru (X8). Hal ini berarti sebesar 0,001 atau 0,1% jumlah rumah Kawasan Solobaru dipengaruhi oleh variabel jumlah penduduk Kota Surakarta (X1), jumlah sarana Kota Surakarta (X4), prasarana Kota Surakarta (X5), peningkatan PDRB Kota Surakarta (X6), dan variabel lain yang semula tidak

diduga (€).

Tabel 5.19 Anova ANOVAd

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.525E8 1 9.525E8 17294.098 .000a

Residual 1597169.856 29 55074.823

Total 9.541E8 30

2 Regression 9.527E8 2 4.763E8 9749.927 .000b

Residual 1367987.761 28 48856.706

Total 9.541E8 30

3 Regression 9.529E8 3 3.176E8 7356.973 .000c

Residual 1165711.472 27 43174.499

Total 9.541E8 30

i c. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk_Solobaru, Luas_Permukiman, Jumlah_Rumah d. Dependent Variable: Jumlah_Rumah_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

 Uji F

Dari tabel anova diatas, diperoleh nilai F dengan nilai sig = 0,000. Karena nilai sig < α (0,05), maka besaran pengaruh variabel luas permukiman Kota Surakarta dan jumlah rumah Kota Surakarta melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru, secara bersama-sama terhadap variabel jumlah rumah di Kawasan Solobaru sebesar 0,999 atau 99,9% adalah signifikan berpengaruh yang berarti terdapat pengaruh antara luas permukiman Kota Surakarta (X3) dan jumlah rumah Kota Surakarta (X2) melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru (X7) terhadap jumlah rumah di Kawasan Solobaru (X8). Karena terdapat pengaruh secara bersama-sama maka pengujian analisis jalur (uji t) secara individual dapat dilakukan.

Tabel 5.20 Koefisien Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations Collinearity Statistics B Std. Error Beta Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) -306.606 224.103 -1.368 .182 Jumlah_Pendudu k_Solobaru .253 .002 .999 131.50 7 .000 .999 .999 .999 1.000 1.000 2 (Constant) 1206.005 729.591 1.653 .110 Jumlah_Pendudu k_Solobaru .251 .002 .988 113.07 0 .000 .999 .999 .809 .670 1.492 Luas_Permukima n -.384 .177 -.019 -2.166 .039 -.586 -.379 -.015 .670 1.492 3 (Constant) 1797.387394 735.487 2.421 .022 Jumlah_Pendudu k_Solobaru .24828 .003 1.007 83.759 .000 .999 .998 .563 .313 3.196 Luas_Permukima n -.392317 .175 -.025 -2.846 .008 -.586 -.480 -.019 .610 1.638 Jumlah_Rumah -.008000001 .004 -.027 -2.165 .039 .818 -.385 -.015 .292 3.424

a. Dependent Variable: Jumlah_Rumah_Solobaru Sumber : Hasil SPSS

i merupakan besaran pengaruh dari setiap variabel. Besaran koefisien tersebut harus diuji t terlebih dahulu untuk mengetahui apakah variabel tersebut signifikan berpengaruh atau tidak. Uji t yang dilakukan dalam model jalur ini menghasilkan kesimpulan bahwa semua variabel signifikan berpengaruh. Untuk proses uji t setiap variabel dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel koefisien di atas diketahui :

B : 1797.387394

X7 (Jumlah Penduduk Solobaru): 0.24828 X3 (Luas Permukiman) : -0.392317 X2 (Jumlah Rumah) : -0.008000001 Dan didapatkan persamaan jalur =

X8 (Jumlah Rumah di Kawasan Solobaru) = B + pyX7 X7 + pyX3 X3 + pyX2 X2

+ py€

X8 (Jumlah Rumah di Kawasan Solobaru) = 1797.387394 + 0.24828 X7 - 0.392317 X3– 0.008000001 X2

+ py€

Persamaan tersebut bila diterapkan pada data tahun 1975 maka : 19281 =1797.387394 + 0.24828 (77120) - 0.392317 (2868.16)

- 0.008000001 (67314) + py€ 19281 = 19281.001 + py€

py€ = 19281 - 19281.001

py€ = (-) 0.1%

variabel lain mempengaruhi sebesar (-) 0.1%, tanda negatif berarti arah variabel bebas berlawanan dengan ariabel terikat.

Dari hasil perhitungan SPSS diatas dapat disimpulkan koefisien jalur dan kontribusi pengaruh variabel luas permukiman Kota Surakarta dan jumlah rumah Kota Surakarta melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru terhadap variabel terikat (jumlah rumah di Kawasan Solobaru) sebagai berikut :

Tabel 5.21 Kontribusi Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat (Jumlah Rumah di Kawasan Solobaru)

Variabel Statistik Uji Koefisien Jalur (P) Kontribusi Pengaruh (%) Arah Pengaruh

Uji R Uji F Uji t

Jumlah Penduduk Kawasan 99.9% Signifikan Signifikan Berpengaruh 0.24828 38.24% Positif (searah)

i

Sumber : Hasil Analisis

Kontribusi pengaruh variabel perkembangan Kota Surakarta yang dominan terhadap jumlah rumah di Kawasan Solobaru adalah luas pemukiman Kota Surakarta yang kontribusi pengaruhnya sebesar 60.42% dan jumlah rumah Kota Surakarta yang kontribusi pengaruhnya sebesar 1.23%. Namun selain variabel perkembangan Kota Surakarta tersebut, jumlah penduduk Kawasan Solobaru juga berpengaruh terhadap jumlah rumah di Kawasan Solobaru dengan kontribusi pengaruh sebesar 38.42%.

Maka dapat disimpulkan bahwa variabel perkembangan Kota Surakarta yang dominan berpengaruh terhadap jumlah rumah di Kawasan Solobaru adalah luas permukiman dan jumlah rumah di Kota Surakarta. Walaupun demikian jumlah rumah dan luas permukiman Kota Surakarta dalam mempengaruhi jumlah rumah di Kawasan Solobaru adalah terikat dengan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jumlah rumah di Kawasan Solobaru.

Luas permukiman dan jumlah rumah di Kota Surakarta mempengaruhi jumlah rumah di Kawasan Solobaru dengan arah berlawanan melalui jumlah penduduk di Kawasan Solobaru. Hal ini dapat disimpulkan bahwa :

- Jumlah rumah Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah penduduk Kawasan Solobaru bertambah menjadi 0.24828 X jumlah penduduk Kawasan Solobaru + variabel lain.

- Jumlah rumah Kawasan Solobaru akan bertambah ketika luas permukiman di Kota Surakarta berkurang menjadi 0.392317 X luas permukiman Kota Surakarta + variabel lain.

- Jumlah rumah Kawasan Solobaru akan bertambah ketika luas permukiman di Kota Surakarta berkurang menjadi 0.008000001 X jumlah rumah Kota Surakarta + variabel lain.

Jumlah rumah dan luas permukiman di Kota Surakarta semakin bergeser ke arah luar kota ketika lahan menjadi terbatas karena peningkatan sarana khususnya perdagangan. Perkembangan permukiman yang semakin bergeser ke

Permukiman (X3) Berpengaruh -0.392317 60.42% Negatif (berlawanan) Jumlah Rumah (X2) Signifikan Berpengaruh -0.008000001 1.23% Negatif (berlawanan)

i Surakarta di sub bab perkembangan fisik Kota Surakarta.

Menurut Edward Ulman salah satu faktor penyebab interaksi antar wilayah adalah region complementary (wilayah yang saling melengkapi). Dalam hal ini, Kota Surakarta mempunyai potensi teknologi, sarana perkotaan yang komplit dan sektor lapangan kerja yang dapat menyerap penduduk dari luar kota. Sedangkan Kawasan Solobaru memiliki potensi lahan permukiman yang masih banyak. Sehingga potensi di Kota Surakarta banyak menyerap penduduk dari luar Kota Surakarta. Bertambahnya penduduk menambah jumlah rumah dan kepadatan permukiman di Kota Surakarta sehingga berdampak pada kurangnya lahan untuk permukiman. Kawasan Solobaru dengan potensi lahan permukiman menjadi luapan kebutuhan perumahan dari Kota Surakarta. Hal ini didukung dengan kebijakan penggunaan lahan Kabupaten Sukoharjo yang mengarahkan Kawasan Solobaru sebagai daerah permukiman.

3. Perhitungan koefisien jalur pada model jalur pengaruh

perkembangan Kota Surakarta melalui jumlah penduduk dan jumlah rumah di Kawasan Solobaru terhadap luas permukiman di Kawasan Solobaru.

Tabel 5.22 Model Summary Model Summarye Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .982a .965 .964 132.83658 2 .992b .984 .983 91.17300 3 .993c .987 .986 83.73838 4 .993d .987 .986 82.40787

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru b. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru, Jumlah_Rumah

c. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru, Jumlah_Rumah, Jumlah_Penduduk_Solobaru d. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah, Jumlah_Penduduk_Solobaru

e. Dependent Variable: Luas_Permukiman_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

 Uji R Square

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa model ke-4 mempunyai R Square paling besar dan mempunyai standar error paling kecil yang berarti

i variabel perkembangan Kota Surakarta yang mana saja yang melalui jumlah penduduk dan jumlah rumah di Kawasan Solobaru mempengaruhi luas permukiman di Kawasan Solobaru. Dari kolom predictors (d), dapat disimpulkan bahwa jumlah rumah di Kota Surakarta mempengaruhi luas permukiman di Kawasan Solobaru melalui pengaruh dari jumlah penduduk Kawasan Solobaru dengan koefisien jalur (besaran pengaruh) sebesar 0,987 atau 98,7% (uji R Square : berpengaruh kuat). Hal ini berarti sebesar 0,013 atau 1,3% luas permukiman di Kawasan Solobaru dipengaruhi oleh variabel jumlah penduduk Kota Surakarta (X1), luas permukiman di Kota Surakarta (X3), jumlah sarana Kota Surakarta (X4), prasarana Kota Surakarta (X5), peningkatan PDRB Kota Surakarta (X6), jumlah rumah di Kawasan Solobaru (X8) dan variabel lain yang semula tidak diduga (€).

Tabel 5.23 Anova ANOVAe

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.402E7 1 1.402E7 794.686 .000a

Residual 511721.143 29 17645.557 Total 1.453E7 30 2 Regression 1.430E7 2 7150827.259 860.248 .000b Residual 232750.442 28 8312.516 Total 1.453E7 30 3 Regression 1.434E7 2 7172127.679 1056.114 .000d Residual 190149.602 28 6791.057 Total 1.453E7 30 4 Regression 1.435E7 3 4781692.610 681.919 .000c Residual 189327.129 27 7012.116 Total 1.453E7 30

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru

b. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru, Jumlah_Rumah c. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah_Solobaru, Jumlah_Rumah, Jumlah_Penduduk_Solobaru

d. Predictors: (Constant), Jumlah_Rumah, Jumlah_Penduduk_Solobaru e. Dependent Variable: Luas_Permukiman_Solobaru

Sumber : Hasil SPSS

i Karena nilai sig < α (0,05), maka besaran pengaruh variabel jumlah rumah di Kota Surakarta mempengaruhi luas permukiman di Kawasan Solobaru melalui pengaruh dari jumlah penduduk Kawasan Solobaru dengan koefisien jalur (besaran pengaruh) sebesar 0,987 atau 98,7% adalah signifikan berpengaruh yang berarti terdapat pengaruh antara jumlah rumah di Kota Surakarta (X2) melalui pengaruh dari jumlah penduduk Kawasan Solobaru (X7) terhadap luas permukiman di Kawasan Solobaru (X9). Karena terdapat pengaruh secara bersama-sama maka pengujian analisis jalur (uji t) secara individual dapat dilakukan.

Tabel 5.24 Koefisien Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero-

order Partial Part 1 (Constant) -1356.633 125.453 -10.814 .000 Jumlah_Rumah_ Solobaru .121 .004 .982 28.190 .000 .982 .982 .982 2 (Constant) -1200.336 90.233 -13.303 .000 Jumlah_Rumah_ Solobaru .146 .005 1.179 28.351 .000 .982 .983 .678 Jumlah_Rumah -.009 .002 -.241 -5.793 .000 .724 -.738 -.139 3 (Constant) -1243.224 84.648 -14.687 .000 Jumlah_Rumah_ Solobaru -.023 .068 -.189 -.342 .735 .982 -.066 -.008 Jumlah_Rumah -.010 .002 -.269 -6.753 .000 .724 -.793 -.148 Jumlah_Pendudu k_Solobaru .044 .018 1.392 2.488 .019 .982 .432 .055 4 (Constant) -1237.914 81.894 -15.116 .000 Jumlah_Rumah - .047 .001 -.266 -6.964 .000 .724 -.796 -.151 Jumlah_Pendudu k_Solobaru .03806791 .001 1.201 31.466 .000 .982 .986 .680

a. Dependent Variable: Luas_Permukiman_Solobaru Sumber : Hasil SPSS

Dari tabel koefisien jalur diatas didapatkan koefisien jalur yang merupakan besaran pengaruh dari setiap variabel. Besaran koefisien tersebut harus diuji t terlebih dahulu untuk mengetahui apakah variabel tersebut signifikan berpengaruh atau tidak. Uji t yang dilakukan dalam model jalur ini menghasilkan kesimpulan bahwa semua variabel signifikan berpengaruh. Untuk proses uji t setiap variabel dapat dilihat pada lampiran. Dari tabel koefisien di atas diketahui :

i X2 (Jumlah Rumah) : - 0.047

X7 (Jumlah Penduduk Solobaru) : 0.03806791 Dan didapatkan persamaan jalur =

X9 (Luas Permukiman di Kawasan Solobaru) = B + pyX2 X2 + pyX7 X7 + py€ X9 (Luas Permukiman di Kawasan Solobaru) = -1237.914 - 0.047 X2

+ 0.03806791 X7 + py€ Persamaan tersebut bila diterapkan pada data tahun 1975 maka : 1009.94 = 1237.914 - 0.047 (67314) + 0.03806791 (77120) + py€ 1009.94 = 1009.953 + py€

py€ = 1009.94 - 1009.953

py€ = (-) 1,3%

variabel lain mempengaruhi sebesar (-) 1.3%, tanda negatif berarti arah variabel bebas berlawanan dengan variabel terikat.

Dari hasil perhitungan SPSS diatas dapat disimpulkan koefisien jalur dan kontribusi pengaruh variabel jumlah rumah Kota Surakarta melalui jumlah penduduk Kawasan Solobaru terhadap variabel terikat (luas permukiman di Kawasan Solobaru) sebagai berikut :

Tabel 5.25 Kontribusi Pengaruh Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat (Luas Permukiman Kawasan Solobaru)

Variabel Statistik Uji Koefisien Jalur (P) Kontribusi Pengaruh (%) Arah Pengaruh

Uji R Uji F Uji t

Jumlah Rumah (X2) 98.7% Signifikan Signifikan Berpengaruh -0.047 54.53% Negatif (berlawanan) Jumlah Penduduk Kawasan Solobaru (X7) Signifikan Berpengaruh 0.03806791 44.16% Positif (searah)

Sumber : Hasil Analisis

Kontribusi pengaruh variabel perkembangan Kota Surakarta yang dominan terhadap luas permukiman di Kawasan Solobaru adalah variabel jumlah rumah yang kontribusi pengaruhnya sebesar 54.53%. Namun selain variabel perkembangan Kota Surakarta tersebut, jumlah penduduk Kawasan Solobaru juga mempengaruhi luas permukiman di Kawasan Solobaru dengan kontribusi sebesar 44.16%.

i Surakarta yang berpengaruh terhadap luas permukiman di Kawasan Solobaru adalah jumlah rumah di Kota Surakarta. Yang dapat disimpulkan bahwa :

- Luas pemukiman di Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah penduduk Kawasan Solobaru bertambah menjadi 0.03806791 X jumlah penduduk Kawasan Solobaru + variabel lain.

- Luas permukiman di Kawasan Solobaru akan bertambah ketika jumlah rumah di Kota Surakarta berkurang menjadi 0.047 X jumlah rumah Kota Surakarta + variabel lain.

4. Perhitungan koefisien jalur pada model jalur perkembangan Kota