• Tidak ada hasil yang ditemukan

Crude Palm Oil (kg)

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Metode pengerjaan

5.2.3. Pengolahan Data

5.2.3.1. Perhitungan Rata-rata Pembobotan untuk Setiap Level

Dalam AHP, perhitungan rata-rata pembobotan dilakukan dengan menggunakan rata-rata geometrik. Nilai rata-rata geometrik dianggap sebagai hasil penilaian kelompok dari nilai-nilai yang diberikan oleh responden. Berikut

ini adalah contoh perhitungan rata-rata geometrik untuk elemen level 1 antara perspektif plan dengan source dari 4 responden dapat dilihat pada Tabel 5.2. Nilai perbandingan diambil dari hasil matriks perbandingan berpasangan antar perspektif pada Tabel 5.3.

Tabel 5.6. Rekapitulasi Perbandingan Antara indikator Antar Perspektif Plan dengann Source

Responden Nilai Perbandingan

1 3

2 1

3 3

4 2

Maka rata-rata geometriknya :

1,7826

Dengan cara yang sama rata-rata pembobotan untuk setiap perspektif untuk dicari dan hasil rekapitulasinya dapat dilihat pada Tabel. 5.7

Tabel 5.7 Perhitungan Rata-rata Pembobotan Perspektif Plan Dimensi Reliabilitity

Sumber: pengolahan data

Setelah dilakukan pembobotan rata-rata kemudian dilakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks dengan menggunakan rumus berikut ini (Saaty:1994):

1. Perhitungan Rasio Konsistensi

= (Matriks Perhitungan Rata-Rata Pembobotan) x (Vektor Bobot tiap baris) 2. Perhitungan Konsistensi Vektor

= (Rasio Konsistensi / Bobot Parsial tiap baris) 3. Rata-rata Entri (Zmaks)

4. Consistency Index (CI)

1

= n

n CI Zmaks

5. Consistency Ratio (CR)

Index y Consistenc Random

CR = CI

Jawaban responden dianggap konsisten bila nilai CR < 0,1

Tahap awal melakukan perhitungan bobot parsial dan konsistensi matriks adalah mencari jumlah rata-rata pembobotan untuk setiap perspektif. Perhitungan jumlah rata-rata diambil dari Tabel 5.7. Perhitungan jumlah rata-rata pembobotan untuk perspektif plan adalah:

Jumlah rata-rata pembobotan plan = 1,0000 + 0,4251+ 1,9332 + 0,6084+

0,6598

= 4,6264

Hasil perhitungan jumlah rata-rata pembobotan disajikan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Penjumlahan Rata-rata Pembobotan Setiap PerspektifPlan Dimensi Reliabilty

Perspektif Nilai Perbandingan

Plan 4,6264

Source 5,8605

Make 3,6507

Deliver 6,8350

Return 5,9147

Sumber: pengolahan data

Selanjutnya, nilai di setiap sel dibagi dengan hasil penjumlahan yang ada di kolom masing-masing. Hasil pembagian ini disebut dengan matriks normalisasi dimana hasil penjumlahan angka yang terdapat di setiap kolom akan menghasilkan angka 1. Perhitungan matriks normalisasi ini mengambil data dari Tabel 5.7 dan Tabel 5.8. Sebagai contoh maka dilakukan perhitungan terhadap sel pertama kolom plan pada Tabel 5.8.

Nilai matriks sel pertama kolom plan = nilai sel/jumlah rata-rata plan

= 1,0000/4,6264

= 0,2161

Setiap sel diolah dengan cara yang sama dengan contoh diatas. kemudian untuk mencari bobot parsial dilakukan dengan mencari rata-rata dari matriks normalisasi hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9 Matriks Normalisasi dan Bobot Setiap Baris Perspektif Plan Dimensi Reliabilitity

Plan Sorce Make Deliver Return Bobot Parsial

Plan 0,2161 0,3042 0,2199 0,2405 0,2563 0,2474

Source 0,0919 0,1706 0,1914 0,1202 0,2333 0,1615

Make 0,4179 0,2442 0,2739 0,3249 0,1942 0,2910

Sumber: pengolahan data

Tabel 5.9 Matriks Normalisasi dan Bobot Setiap Baris Perspektif Plan Dimensi Reliabilitity (Lanjutan)

Plan Sorce Make Deliver Return Bobot Parsial Deliver 0,1315 0,1573 0,1234 0,1463 0,1472 0,1411

Return 0,1426 0,1237 0,1914 0,1681 0,1691 0,1590 Total 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000

Sumber: pengolahan data

Langkah-langkah pencarian nilai rasio konsistensi dan konsistensi matriks adalah sebagai berikut.

1. Rasio konsistensi dicari dengan rumus sebagai berikut

=(Matriks Perhitungan Rata-rata Pembobotan) x (vektor bobot tiap baris) (X) (Y) (Z) 1,0000 1,7826 0,8027 1,6438 1,5157 0,2474 1,2418 0,4251 1,0000 0,6988 0,8219 1,3797 0,1615 0,8054 1,9332 1,4310 1,0000 2,2206 1,1487 0,2910 = 1,4964 0,6084 0,9221 0,4503 1,0000 0,8706 0,1411 0,7100 0,6598 0,7248 0,6988 1,1487 1,0000 0,1590 0,8047

2. Perhitungan Konsistensi Vektor

Nilai konsistensi vektor didapatkan melalui pembagian setiap nilai dari rasio konsistensi dengan bobot dari masing-masing baris.

Konsistensi vektor = (Rasio Konsistensi / bobot parsial setiap baris) 1,2418/0,2474 = 5,0196

0,8054/0,1615 = 4,8970 1,4964/0,2910 = 5,1420 0,7100/0,1411 = 5,0305 0,8047/0,1590 = 5,4830

3. Perhitungan Rata-rata i (Zmaks)

4. Perhitungan Consistency Index

0121

5. Perhitungan Consistency Ratio

ex istencyInd RandomCons

CR = CI

Dimana nilai random index untuk n= 5 adalah 1,12 0107

Nilai CR < 0,1 maka jawaban yang diberikan oleh responden konsisten.

Dengan cara yang sama maka dapat dilihat hasil pembobotan parsial dan nilai konsistensi matrik untuk setiap level. Berikut ini hasil rekapitulasi dari setiap level pada pada hierarki supply chain dengan perhitungan AHP yang di sebar melalui kuesioner ke pihak pihak yang di anggap mengerti tentang supply chaindi PMKS PT. Sisirau;

1. Pembobotan Perspektif pada Level 1

Hasil dari pembobotan perspektif pada level 1 dapat dilihat pada Tabel. 5.10

.

Tabel 5.10 Hasil Pembobotan Perspektif Plan Dimensi Reliabilitity

Perspektif Bobot

Plan 0,2474

Source 0,1615

Make 0,2910

Deliver 0,1411

Return 0,1590

Jumlah 1

Sumber: Pengolahan Data

Dari Tabel 5.10 dapat dilihat bahwa perspektif Make memiliki nilai tertinggi dibanding empat perspektif lainnya sebesar 0,2910 sehingga dapat diartikan perspektif Make harus lebih diprioritaskan untuk dilakukan peningkatan performance tanpa mengesampingkan keempat perspektif lainnya demi peningkatan kinerja.

2. Pembobotan Dimensi untuk Masing-masing Perspektif pada Level 2

Hasil pembobotan dimensi untuk masing-masing perspektif pada level 2 dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel. 5.11 Hasil Pembobotan Dimensi Masing-masing Perspektif pada Level 2 Perspektif Dimensi Bobot Jumlah

Plan Reliability 0,9010 Responsiveness 0,0990 1

Source Reliability 1 1

Deliver Reliability 0,7898 Flexibility 0,0812 1 Deliver Responsiveness 0,1290 1

Make

Reliability 0,5530 1 Flexibility 0,1248 Responsiveness 0,3222

Sumber: Pengolahan Data

Tabel. 5.11 Hasil Pembobotan Dimensi Masing-masing Perspektif pada Level 2 (Lanjutan)

Perspektif Dimensi Bobot Jumlah Return Reliability 0,7795

Responsiveness 0,2205 1

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan Tabel 5.11, pada dimensi untuk masing-masing perspektif memilki tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya bobot yang dihasilkan. Pada perspektif plan, dimensi realibility memiliki bobot 0,9010 dan dimensi responsiveness memilki bobot 0,0990 dengan inconsistency ratio sebesar 0,0746 . Sehingga dapat dikatakan bahwa pada perspektif plan, dimensi reliability memilki tingkat kepentingan yang lebih tinggi dibanding dengan dimensi responsiveness. Begitu pula dapat dilihat untuk perspektif Source, Deliver, Make dan Return.

3. Pembobotan KPI pada Level 3

Hasil pembobotan Key Performance Indicator (KPI) Level 3 berdasarkanperhitungan AHP dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.12 Hasil Pembobotan Key Performance Indicator (KPI) di PMKS PT.

Sisirau

Perspektif Dimensi KPI Bobot Jumlah

Plan Reliability

P1 01 0,1944

1 P1 02 0,1763

P1 03 0,2692 P1 04 0,1485 P1 05 0,2116

Sumber Pengolahan Data

Tabel 5.12 Hasil Pembobotan Key Performance Indicator (KPI) di PMKS PT.

Sirsirau (Lanjutan)

Perspektif Dimensi KPI Bobot Jumlah

Plan Responsiveness

P2 01 0,2217

Source Reliability

S1 01 0,1851

Tabel 5. 12 Hasil Pembobotan Key Performance Indicator (KPI) di PMKS PT.

Sirsirau (Lanjutan)

Perspektif Dimensi KPI Bobot Jumlah

make/process Responsivness M3 05 0,1921 1

Return

Sumber Pengolahan Data

Pada Tabel 5.12 diketahui bahwa dari 55 KPI yang teridentifikasi dalam sistem pengukuran performansi supply chain perusahaan, masing-masing KPI memiliki tingkat kepentingan yang berbeda, dimana semakin besar bobotnya menunjukkan bahwa KPI tersebut semakin penting.

. Adapun contoh perhitungan pembobotan untuk KPI P1 01 adalah seperti berikut:

Bobot total KPI P1 01 = Bobot Perspektif plan x Bobot dimensi Reliability x Bobot KPI P1 01

Bobot total KPI P1 01 = 0,2474 x 0,9010 x 0,1944= 0,0433

Setelah semua KPI yang valid dihitung seperti contoh diatas, maka didapatkan hasil nilai bobot KPI untuk pengukuran performansi supply chain perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13. Nilai Bobot Total Masing-masing KPI

Source Reliability

S1 01 0,1615 1,0000 0,1851 0,0299

Sumber Pengolahan Data

Tabel 5.13. Nilai Bobot Total Masing-masing KPI (Lanjutan)

Sumber Pengolahan Data

Dokumen terkait