• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU YANG MENGGANGGU KEDAMAIAN DI SEKOLAH

1.

Rasa Senioritas

Catatan :

Kesenj angan yunior dan senior

Kesenj angan ant ara senior dan yunior sangat

mengganggu, pada beberapa sekolah kesenj angan ini t erbangun ket ika pelaksanaan perploncoan pada awal-awal peneriamaan siswa baru

Seniorit as adalah pandangan bahwa f igur yang lebih t ua di sekolah memiliki kualit as yang lebih t inggi daripada yang lebih muda, sehingga yang lebih t ua dapat menindas yang lebih muda dengan sej umlah at uran yang dit et apkan olehnya. Keseniorit asan dinilai sebagai pengganggu kedamaian di sekolah, karena siswa yang lebih muda selalu merasa t erancam dan t ert indas dengan at uran-at uran t ersebut .

Keseniorit asan (Carmelia Rahayu)

Perbedaan ras/ agama/ keseniorit asan dalam sekolah (Herasari) Diskriminasi senior dan yunior di sekolah (Gindah)

Rasa seniorit as kakak kelas. Pengelompokan siswa (Bram)

2.

Permusuhan, perkelahian, kekerasan

Proses belaj ar adalah proses manusiawi yang menunt ut adanya rasa kebersamaan. Ket ika yang diut amakan adalah Perkelahian ( Razmaeda, Adj ie)

Adanya kerusuhan (Put ri)

Terj adi permusuhan/ ket idakcocokan ant ar kelas ( Endah)

Kalau di t empat sekolah saya it u past i, past i selalu ada t awuran sehingga j am sekolah j adi t erganggu (DKT)

Pernah sih mau berkelahi dengan sekolah lain sehingga j adi was-was (DKT)

3.

Perilaku Diskriminatif

Catatan :

Kelompok non formal yang dirasa mengganggu Kelompok non formal (clique), bagi sebagian siswa, terasa mengganggu. Kelompok ini kerap bersikap eksklusif dan diskriminatif pada orang di luar kelompoknya.

Ada kelompok-kelompok kecil di sekolah (Endah, Carmelia)

Kelompok-kelompok ini memiliki nilai-nilai dan membuat aturan sendiri, yang terkadang membuat rasa iri siswa lain

Aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh mereka (Ariesta)

Perilaku diskriminat if dalam pandangan sisiwa adalah perilaku yang membeda-bedakan orang, t idak menghargai orang lain sert a merendahkan t eman

Muncul diskriminasi, pengelompokan ant ar ras yang ada (Rama) Mengeksklusif kan diri (Gerri)

Kit a it u sering membeda-bedakan t eman, bahkan mengucilkan anak-anak nakal (DKT)

4.

Komunikasi tidak lancar

Komunikasi yang t idak lancar adalah komunikasi yang t ert ut up t anpa ket erbukaan sehingga memunculkan prasangka.

Komunikasi ant ar anggot a sekolah t idak lancar (Anggara) Tak ada komunikasi (Yoga)

Komunikasi yang t erhambat (Sigit )

Belum ada komunikasi yang menyenangkan ant ar warga ( Trina)

Sikap Tertutup

Uang sekolah yang t erlalu t inggi yang menyebabkan siswa mengeluh dan banyak t erj adi kesalahpahaman ant ara guru dan siswa (Dody) Membayar uang BP3 yang membuat kant ong semakin kering

Banyaknya uang sumbangan yang harus dibayar ket ika masuk sekolah at au daf t ar ulang (Freddy)

5.

Sikap mau menang sendiri, egois dan

individualis

Individualis adalah sikap yang meremehkan kerj a sama denga orang lain. Apa yang dihadapinya diselesaikan sendiri. Sikap ini dilihat sebagai sikap yang mengganggu kedamaian di sekolah.

Mudah t ersinggung (Nakulo) Egois (Faj ar)

Ego individu t erlalu t inggi (Bahrun) Eois, sombong (Ingga)

6.

Merusak fasilitas sekolah, membuang

sampah sembarangan

Fasilit as adalah bagian saran pendukung proses belaj ar mengaj ar. Perusakan t erhadap f asilit as sekolah akan merugikan banyak siswa, Perusakan f asilit as ini t erj adi karena kekecewaan sebagian siswa pada guru at au sekolah. Perusakan f asilit as sekolah sering t erj adi ket ika hari kelulusan. Dimana siswa mencorat -coret bangku at au bahkan memecahkan kaca kelas sebagai ekspresi kekecewaan. Mengot ori f asilit as sekolah (Rahayu)

Mengrusak f asilit as sekolah (Gerri) Membuang sampah sembarangan (DKT)

7.

Guru yang pilih kasih

Kedekat an guru dengan sebagian siswa j uga menj adi sorot an siswa dan guru sebagai hal yang mengganggu kedamaian di kelas. Sikap pilih kasih ini dit unj ukkan dengan kedekat an guru hanya pada komunit as t ert ent u saj a, misalnya siswa yang akt if dalam organisasi at au siswa yang berprest asi. Sikap ini memunculkan rasa permusuhan kepada komunit as t ersebut dan kebencian kepada guru.

Guru yang pilih kasih pada siswa ( Iqbal)

Ket idakadilan/ pilih kasih guru t erhadap murid ( Herasari)

Iya, kadang guru hanya dekat dengan murid-murid pent ing saj a, rasany j adi gimana … git hu (DKT)

8.

Sikap Otoriter

Siswa memiliki harapan bahwa kebij aksanaan sekolah, sebelum dit et apkan, sudah dikomunikasikan kepada siswa melalui dialog, karena hal t ersebut merupakan penghargaan t erhadap aspirasi siswa

Catatan :

Aspirasi Siswa dalam Penentuan Kebijakan Sekolah

Banyak siswa yang

menginginkan adanya proses dialogis antara pihak sekolah dan siswa dalam

merumuskan peraturan

Sekolah mengambil keput usan secara sepihak t anpa mendengarkan pendapat siswa sehingga siswa merasa t idak dihargai ( Iqbal)

Sekolah memut uskan perat uran sepihak t anpa perset uj uan siswa/ t anpa musyawarah ( Herawat i)

Pernah sekolah bikin perat uran gak boleh pakai kaos kaki selain put ih, kit a kan j adi sebel (DKT)

9.

Tekanan dari pihak luar

Catatan :

Campur Tangan Alumni

Ada sebuah sekolah dimana benih-benih perselisihan sekolah disebabkan oleh indokt rinasi alumni. Banyak alumni yang nongkr ong di luar sekolah dan menemui adik-adiknya unt uk

menebarkan rasa benci pada sekolah t ert ent u. Banyak siswa yang merasa t erganggu, t et api mereka t idak mampu unt uk menangani masalah t ersebut .

Tekanan dari luar ini dapat berwuj ud ancaman dari sekolah luar, penilaian masyarakat (st ereorip) yang negat if pada sekolah sert a campur t angan alumni yang membawa dampak negat if .

Siswa dari SMU lain menunggu/ menant ang di depan gerbang sekolah (Yust ika)

Ada anak yang buat masalah sama penduduk sekit ar at au anak sekolahan lain ( Ariest a)

Tekanan-t ekanan dari alumni yang menuj u negat if ( Rumi)

Alumni it u lho yang sampai melat ih sekolahku supaya bisa berkelahi (DKT)

UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN BAIK OLEH

Dokumen terkait