• Tidak ada hasil yang ditemukan

Periode Peningkatan Mutu dan Rekognisi Internasional (2001–2020) 116

Dalam dokumen MASA DEPAN ADALAH UJUNG SEJARAH (Halaman 136-140)

BAB V DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

5.4. Periode Peningkatan Mutu dan Rekognisi Internasional (2001–2020) 116

Periode 2001–2020 ini pengembangan Jurusan Teknik Kimia FAKULTAS TEKNIK-UGM terutama diarahkan membangun international recognition melalui penguatan jejaring kerja sama internasional yang sudah dimiliki seperti AUN-SEED-Net dan konsorsium Regional Symposium on Chemical Engineering (RSCE). Program perolehan penguatan internasional recognition juga diarahkan melalui perolehan akreditasi internasional dari lembaga akreditasi internasional yang dihormati dalam bidang teknik kimia.

Sebagai salah satu Jurusan Teknik Kimia yang terbaik di Indonesia, Jurusan Teknik Kimia selalu memperoleh akreditasi A dari BAN untuk program studi S1, S2 dan S3 sejak pertama assessment BAN PT dilaksanakan sampai saat ini. Dalam periode ini Jurusan Teknik Kimia juga memenangkan berbagai proyek hibah kompetisi untuk pengembangan insitusi dari DIKTI mulai dari Quality of Undergraduate Education (QUE) dari tahun 2000–2004, Proyek Hibah Kompetisi B (PHK B) dari tahun 2006–2008, dan PHK I tema D (2011–2013).

Di bidang kerjasama akademik Internasional, Tahun 2002–2010 Jurusan Teknik Kimia terlibat dalam program Linnaeus-Palmae bersama Chalmers University (Swedia). Melalui program ini, beberapa dosen dan alumni Teknik Kimia UGM berkesempatan untuk melakukan studi lanjut di Chalmers University. Selain itu, diadakan pula program pertukaran dosen dan mahasiswa pascasarjana yang melibatkan kedua institusi tersebut. Dosen Teknik Kimia UGM yang berkesempatan menjadi dosen tamu di Chalmers, diantaranya Prof. Ir. Made Bendiyasa, M.Sc., Ph.D., Ir. Hary Sulistyo, S.U., Ph.D, Prof. Ir. Suryo Purwono, M.A.Sc., Ph.D., dan Ir. Imam Prasetyo, Ph.D. Sedangkan dosen Chalmers University yang pernah menjadi dosen tamu di UGM di antaranya: Prof. Said Irandoust, Ph.D., Prof. M. Shahriari, Ph.D., Claes Niklasson, Ph.D, dan Bengt Andersson, Ph.D.

Pada tahun 2004–2007 Jurusan Teknik Kimia menyelenggarakan program keminatan Master of Business, Entrepreneurship and Environment (MTBEE) sebagai bagian dari program Studi Magister Teknik Kimia, dengan menggandeng partner Reading University (Inggris) dan Boras University (Swedia). Program ini menggunakan pembelajaran jarak jauh dengan video conference. Sebagai koordinator program ini adalah Ir. Supranto, M.Sc., Ph.D.

Tahun 2008 Jurusan Teknik Kimia berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan salah satu sertifikasi internasional yang digunakan sebagai parameter penentu kualitas pendidikan. Tahun 2011 Jurusan Teknik Kimia mulai mempersiapkan akreditasi internasional Institutions of Chemical Engineers (IChemE) yang merupakan

lembaga akreditasi dengan standar mutu internasional untuk pendidikan tinggi teknik kimia yang berbasis di London, Inggris (Sumber: Fakultas Teknik, 2014). Untuk mendapatkan akreditasi IChemE, Jurusan Teknik Kimia harus menunggu selama tiga tahun guna mengikuti tahap proses evaluasi secara menyeluruh dan terus menerus melakukan perbaikan baik dari sisi kurikulum, sumber daya maupun safety culture yang menjadi aspek penilaian IChemE. Sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di Jurusan Teknik Kimia, diperlukan masukan masukan dari berbagai pemangku kepentingan sehingga pada tahun 2013 dibentuk Dewan Penasehat (Advisory Board), dengan Ir. Agus Priyatno (Direksi PT Kaltim Methanol Industry) sebagai ketua. Pada Desember 2015 Jurusan Teknik Kimia berhasil mendapatkan akreditasi internasional B level untuk tiga tahun dan menjadi Jurusan Teknik Kimia pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi IChemE. Tahun 2017 Jurusan Teknik Kimia berhasil melaksanakan reakreditasi dan mendapatkan akreditasi untuk B level IChemE selama 5 tahun sampai tahun 2021 (Sumber: Departemen Teknik Kimia, 2015).

Pada tahun 2014, sesuai dengan perubahan kebijakan dari perkembangan tata kelola UGM, melalui SK MWA No. 4/SK/MWA/2014, frasa “jurusan” diubah menjadi “departemen” (Sumber: Universitas Gadjah Mada, 2015). Dengan demikian, secara resmi istilah Jurusan Teknik Kimia UGM berubah menjadi Departemen Teknik Kimia UGM.

Tanggal 20 Desember 2018 Prodi S1 Teknik Kimia berhasil mendapatkan akre ditasi IABEE (The Indonesian Accreditation Board for Engineering Education). IABEE merupakan sebuah organisasi independen nirlaba yang didirikan sebagai bagian dari lembaga Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Sejak tahun 2019 IABEE telah diterima menjadi Provisional Signatory Member dari Washington Accord (WA). WA merupakan lembaga perjanjian multilateraial institusi yang bertanggung jawab dalam akreditasi program studi teknik dan teknologi.

Dalam bidang akademik, Program Studi Teknik Kimia UGM memiliki ciri khas yang membedakan dengan Program Studi Teknik Kimia di ITB, UI, ITS, maupun perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Gaya keilmuan di UGM lebih menitikberatkan pada pendekatan aspek teoritis dan prinsip-prinsip dasar, daripada pendekatan terhadap tinjauan peralatan (equipment). Dengan pendekatan ini diharapkan para lulusan Teknik Kimia UGM memiliki bekal dasar-dasar ilmu Teknik kimia yang cukup untuk berkembang lebih lanjut, menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

Dalam rangka pengembangan khazanah keilmuan, maka Program Magister Teknik Kimia UGM, hingga tahun 2020 telah memiliki tiga bidang konsentrasi, yakni Teknik Proses, Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan, dan Teknik Pengolahan Bahan Mineral. Untuk memberikan kontribusi keilmuan yang lebih signifikan, pada akhir tahun 2020, konsentrasi Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan diusulkan ke Senat UGM untuk menjadi Program Studi Magister yang berdiri sendiri. Selain itu, di tahun 2020 ini usulan Program Magister Teknik Kimia berbasis penelitian telah mendapat persetujuan dari Senat Fakultas Teknik UGM untuk dilaksanakan.

Di bidang publikasi ilmiah, Departemen Teknik Kimia UGM mengelola dua jurnal yaitu Jurnal Rekayasa Proses dan ASEAN Journal of Chemical Engineering. Jurnal

Rekayasa Proses (J. Rek. Pros.) menerbitkan artikel komunikasi (short article), artikel review dan artikel penelitian. Jurnal Rekayasa Proses awalnya diterbitkan dalam versi cetak (p-ISSN 1978-287X). Edisi pertama diterbitkan pada bulan Juni 2007 sebagai Vol 1 Nomor 1 yang selanjutnya secara berkala terbit dua edisi dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Pada tahun 2012, versi online (e-ISSN 2549–1490) diperkenalkan dan dapat diakses secara online di https://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros. Chief editor dari Jurnal Rekayasa Proses dari awal berdiri hingga saat ini adalah Ir. Hary Sulistyo, S.U., Ph.D (2007–2012), Ir. Siti Syamsiah, Ph.D (almarhumah) (2012–2016), dan Ir. Wiratni, S.T., M.T., Ph.D (2017–saat ini). Pada tahun 2018, Jurnal Rekayasa Proses mendapatkan akreditasi nasional oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 30/E/KPT/2018 sebagai SINTA 2 (2016–2021).

ASEAN Journal of Chemical Engineering (ASEAN J. Chem. Eng.) adalah jurnal internasional yang naungi oleh konsorsium Regional Symposium on Chemical Engineering (RSCE) wilayah ASEAN. Edisi pertama ASEAN J. Chem. Eng. diluncurkan pada tanggal 29 Oktober 2001 ketika RSCE 2001 di Bandung, Indonesia. ASEAN J. Chem. Eng. Pada awalnya dikelola oleh De La Salle University, Philippines dan sejak tahun 2008 pengelolaan jurnal ini diserahkan ke Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM. ASEAN J. Chem. Eng. terbit dua edisi dalam setahun (Juni dan Desember) dan terindeks di SCOPUS (2012–sekarang) dan pada saat ini masuk di Q4 di Scimago Journal Rank

Di bidang kemahasiswaan, dalam periode ini mahasiswa Teknik Kimia UGM

aktif berpartisipasi dalam berbagai kompetisi, baik yang berskala nasional, regional, hingga internasional. Setiap tahun, secara rutin mahasiswa Teknik Kimia UGM mengikuti lomba Perancangan Pabrik (ITB), kompetisi Chemical Product Design (UI), ChemeCar (ITS), Chemical Research Competition (UNDIP) dan beberapa kali berhasil menjuarai kompetisi-kompetisi tersebut. Prestasi membanggakan diraih oleh Tim mahasiswa Teknik Kimia UGM-Chalmers University (Swedia) yang keluar sebagai juara dalam Mondialogo Engineering Award 2009. Dalam final yang berlangsung tanggal 4–9 November di Stuttgart (Jerman), tim yang beranggotakan Annisa Utami (2006), Annisa Sekar Palupi (2006), Benny (2006), dan M. Aqwi Gibran (2007), memenangkan penghargaan tersebut dengan mengusung karya tulis berjudul ”Zero Waste Production System in Small/Medium Industrial Cluster as The Core of Sustainable Innovative Villages”, setelah menyisihkan 932 proposal yang datang dari berbagai negara di dunia.

Pada tahun 2018, mahasiswa Teknik Kimia UGM kembali menorehkan prestasi internasional pada ajang Shell Eco Ideas 360 di London, Inggris. Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh perusahaan Shell tersebut, tim yang beranggotakan Herman Amrullah (2014), Sholahuddin Alayyubi (2014) dan Thya Laurencia Benedita Araujo (2014) berhasil memenangkan dua kategori lomba sekaligus, Judge Choice dan Audience Voice, melalui gagasan mereka terkait pengembangan mobil pintar yang dapat mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar dan rendah emisi.

Di bidang kealumnian, Departemen Teknik Kimia patut berbangga atas keberadaan alumni Teknik Kimia UGM yang tersebar di seluruh penjuru tanah air hingga mancanegara, dan berkiprah di berbagai sektor. Para alumni Teknik Kimia tersebut terhimpun dalam

wadah TEKAGAMA, yang meskipun telah lama beraktivitas, namun baru pada tahun 2019 secara resmi mendirikan Yayasan TEKAGAMA melalui Akta Notaris Nomor 124 tanggal 16 Mei 2019. TEKAGAMA secara aktif turut berperan dalam pengembangan Departemen Teknik Kimia, melalui beberapa kegiatan di antaranya: ide-ide pengembangan kurikulum program Sarjanan dan Magister Teknik Kimia UGM; pemberian beasiswa pada mahasiswa dan putra-putri tenaga kependidikan Teknik Kimia UGM, serta pengembangan sarana-prasarana fasilitas departemen. Selain itu, para alumni dari beberapa angkatan juga turut berpartisipasi secara mandiri dalam pengembangan fasilitas departemen, di antaranya: Taman dan co-working space antara Gedung Utara dan Selatan (Angkatan 1991 dan 1994); Kantin Sehat (Angkatan 1992); Ruang Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia/KMTK (Angkatan 1993); Ruang Pengembangan/Lounge Dosen (Angkatan 1990) dan Ruang Kelas Reaktor 89 (Angkatan 1989).

Sejarah Jurusan Teknik Kimia terasa tidak lengkap apabila tidak mencantumkan nama Pengurus Jurusan yang telah memimpinnya. Nama-nama Pengurus Departemen, dosen dan pegawai telah berperan dalam mengembangkan Departemen Teknik Kimia UGM dapat dilihat pada lampiran.

BAB VI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

Dalam dokumen MASA DEPAN ADALAH UJUNG SEJARAH (Halaman 136-140)