BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
B. Analisis Data Kualitatif
1. Kondisi Awal
Kondisi awal ini menjelaskan keadaan Sekolah Dasar Model Insan Madani, Bekasi Timur sebelum dilakukan penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebutuhan penelitian. Kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kondisi awal sekolah melalui wawancara, pengamatan, dan pretes.
a. Keadaan SD Model Insan Madani Bekasi timur
Sebelum peneliti menjelaskan kondisi awal penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas IV, peneliti terlebih dahulu mendeskripsikan tentang kondisi SD Model Insan Madani Bekasi Timur. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan gambaran tentang posisi dan letak SD Model Insan Madani yang akan berpengaruh terhadap proses penelitian.
SD-IT Model Insan Madani merupakan institusi pendidikan dasar yang menyelenggarakan program belajar 6 (enam) tahun dengan menerapkan sistem keterpaduan meliputi keterpaduan pendidikan umum dan Islam serta akhlaq Islamiyah. Orientasi pendidikan SD-IT Model Insan Madani adalah meningkatkan secara seimbang kepribadian Islam, pengetahuan Islam dan ilmu pengetahuan.
Visi SD-IT Model Insan Madani adalah menjadi sekolah terdepan yang mampu menghasilkan generasi yang sholeh, cerdas dan terampil. Adapun misi SD-IT Model Insan Madani antara lain :
a. Menyelenggarakan pendidikan Islam yang terarah, terprogram, dan terintegrasi.
b. Menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan, efektif, dan efisien.
c. Mempersiapkan peserta didik agar memiliki penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian, akhlakul karimah serta mampu berkomunikasi dengan bahasa asing.
d. Pengembangan SDM dengan motto “ Long Life Learning”
Tujuan sekolah SD Model Insan Madani adalah :
a. Siswa memiliki kemampuan membaca dan hafal Al-qur’an minimal 2 juz (juz 29 dan juz 30).
b. Siswa memiliki kemampuan berekperimentasi sains sederhana.
c. Siswa memiliki Akhlakul Karimah dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
d. Siswa memiliki kebiasaan kesadaran dalam beribadah.
e. Siswa memiliki kemampuan mencapai tingkat ketuntasan belajar.
f. Siswa menguasai minimal 700 kosakata dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing.
g. Siswa mampu membuat karya tulis dalam bahasa asing minimal 10 halaman.
h. Siswa memiliki jiwa wirausaha.
i. Siswa dapat lulus ujian sekolah berstandar Nasional dengan nilai baik.
PROFIL SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SD-IT MODEL INSAN Madani 2. Nomor Identitas Sekolah (NIS) : 20254042
3. Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 102026512031
4. Alamat Sekolah : Jl. Macem (Telkom) No.105 RT.01/03 Padurenan
Kecamatan : Mustika Jaya
Kabupaten/ Kota : Bekasi
Propinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 17156
Telepon & Faksimili : 021.8261 1116 – 826 11117
Website : www.Insanmadani.sch.id
5. Status Sekolah : Swasta
6. Nama Yayasan : Yayasan Insan Madani Nusantara 7. Nomor Akte Pendirian : Yatin Rufiatin, SH, MH
No. 4 Tanggal 31 Mei 2007 8. Tahun Berdiri Sekolah : 2007
9. Luas Tanah Sekolah : 9100 m2 10. Luas Bangunan Sekolah : 1.061 m2 11. Status Tanah : Milik sendiri 12. Status Akreditas : A (Amat Baik)
13. Status Bangunan : Milik sendiri 14. Keadaan Siswa/i
Murid Jumlah Murid Per Kelas Total Jumlah Murid Usia
7-12
1 2 3 4 5 6
Laki-laki 41 40 37 38 11 9 176
339 Perempuan 33 28 50 28 13 11 163
Total 74 68 87 66 24 20 339
PROGRAM 1. KURIKULUM
Kurikulum yang diterapkan DI SD-IT Model Insan Madani adalah kurikulum pendidikan nasional tahun 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum Internasional berupa Keislaman, Character Building, Life Skill, Wirausaha, Sekolah Alam untuk kelas I, ll, lll, lV, V, dan Vl. Dengan demikian siswa mendapat pengajaran 100%
bermuatan pendidikan nasional dan 100 % muatan Agama. Sementara untuk bahasa Inggris, SD-IT menggunakan Kurikulum Internasional dengan buku teks yang berasal dari Singapura.
Selain mata pelajaran yang sifatnya formal, para siswa masih mendapatkan pelajaran berbentuk ekstrakurikuler seperti : Futsal Club, Cooking Club, Drawing, Public Speaking, Math Club, Tahfidz, English Club, dan Pramuka.
Belajar dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan 13.45 WIB untuk kelas 1 dan 2, pukul 07.30 sampai dengan 15.00 WIB untuk kelas 3 sampai 6, dengan 2 kali istirahat yaitu pukul 09.50 s.d 10.10 dan 12.00 s.d 13.00 WIB.
2. Karakteristik Siswa
Menginag SD-IT Model Insan Madani menerapkan kurikulum KTSP dan kurikulum local yang bermuatan ilmu-ilmu keagamaan, dan bahasa Inggris dan kurikulum Internasional sehingga berimplikasi pada proses pembelajaran adalah dengan padatnya jam pelajaran atau lebih dikenal dengan istilah full day school. Maka siswa yang diterima adalah siswa yang lulus dalam tes seleksi yang ditetapkan sekolah, menekankan pada aspek kematangan emosi yang ditandai oleh usia yaitu minimal 5,7 tahun.
Adapun yang menjadi prioritas penerimaan adalah siswa yang berasal dari TK Insan Madani, selanjutnya calon yang berasal dari TK lainnya.
Keadaan sekarang kelas 1 = 3 kelas, kelas ll = 3 kelas, kelas lll = 4 kelas, kelas lV = 3 kelas, kelas V = 1 kelas, kelas Vl = 1 kelas. Seluruh siswa SD-IT Model Insan Madani melaksanakan dan mentaati tata tertib sekolah untuk mencapai prestais belajar yang maksimal.
3. Keunggulan
• Sholat berjamaah, sholat Dhuha, hafal juz ‘Amma, dan Khatam Al-qur’an
• Matematika dan Bahasa Inggris
• Kurikulum terpadu
• Berkebun
• Adventure, outbond dan ESQ kids
• Beragam ekskul
• Market day
TARGET – TARGET
1) Juara Umum Calistung Kecamatan dan Kota Bekasi.
2) Juara Umum Lomba Mata Pelajaran Tk.Kecamatan dan Kota Bekasi 3) Juara Olimpiade hingga sampai tingkat Nasional bahkan Internasional 4) Siswa/I unggul dalam sholat
• Ketat dalam pengawasan sholat di rumah dan sekolah
• Disiplin dalam sholat
• Hafal bacaan dan artinya bagi kelas 3 ke atas
• Sebagai program Rohis Unggulan 5) Target-target kegiatan
• Adventure / outbond 4 kali setahun
• Perkemahan Anak Sholeh 1 kali setahun
• ESQ Kids 2 kali setahun
• Mabit 4 kali setahun
• PHBI / Tablig Akbar 3 kali setahun
• Pentas Seni dan Kreatifitas 2 kali setahun
• Kesiswaan dan lomba internal 1 kali setahun
• Class meeting 2 kali setahun
• Peduli lingkungan / Baksos 2 kali setahun
• Idul Adha 1 kali setahun
• Pembinaan SDM internal 10 kali setahun
• Training SDM eksternal 3 kali setahun
Secara umum Sekolah Dasar Insan Madani di Bekasi, kelas empatnya terdiri dari tiga kelas. Kelas ini terdiri dari 9 laki-laki dan 12 perempuan. Mata pelajaran bahasa Inggris di jadwalkan pada kelas ini sebanyak dua kali dalam seminggu, yaitu hari selasa dan jum’at, kelas 4 pada mata pelajaran bahasa Inggris pada hari selasa di mulai dari jam 07:30 sampai jam 08:40 pagi dan pada hari jum’at dimulai dari jam 10:00 sampai jam 11.00 pagi. Disekolah ini, pada setiap hari Jumat siang diadakan ekstra kurikuler. Untuk siswa kelas 1 SD sampai kelas 2 guru menjadwalkan kegiatan ekstra kurikuler seperti English club, melukis, tahfidz, dan karate . Untuk kelas 3, 4, dan 5 harus memilih kegiatan mereka sendiri seperti, English club, melukis, tahfidz, karate, footsal, science club, Dokter cilik, dan kreativitas club. Setiap kegiatan dilaksanakan dalam dua jam yaitu dimulai dari jam 13.30 sampai jam 15.30.
Kelas enam harus mengikuti Bimbel untuk persiapan Ujian Nasional.
b. Kondisi Siswa Sebelum Tindakan
Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas lV, peneliti terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap guru dan siswa.
Selain itu, untuk melengkapi data yang telah diperoleh melalui wawancara,
peneliti juga melakukan kegiatan pengamatan tentang kebiasaan komunikasi guru dengan siswa, metode mengajar yang digunakan oleh guru, proses kegiatan belajar mengajar, kondisi kelas, media atau sarana penunjang belajar yang ada di dalam kelas, serta kemampuan siswa dalam belajar tentang kosakata. Untuk melakukan kegiatan pengamatan ini, peneliti ikut hadir di dalam kelas selama proses KBM berlangsung.
Kegiatan wawancara dilakukan dalam satu kali pertemuan di awal saja, yaitu tanggal 20 Juli 2011. Kegiatan wawancara dan pengamatan dilakukan untuk memperoleh permasalahan yang selama ini dihadapi oleh guru dan siswa dalam proses belajar kosakata bahasa Inggris. Dalam proses penelitian ini, peneliti terlibat secara langsung dalam setiap kegiatan yang dilakukan agar siswa dapat mengenal peneliti lebih dekat. Hal ini dilakukan supaya para siswa tidak merasa malu, ataupun takut pada saat penelitian, sehingga proses KBM berjalan secara alami dan seperti biasanya tidak dalam kondisi yang dibuat seperti penelitian. Permasalahan yang telah ditemukan oleh peneliti dari kegiatan wawancara dan pengamatan tersebut selanjutkan akan digunakan untuk membuat perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian.
Untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa, peneliti memperhatikan nilai kemampuan berbahasa mereka melalui empat aspek yaitu membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Karena penguasaan kosakata dapat terlihat dari penguasaan kemampuan berbahasa.
Dari hasil wawancara dan pengamatan awal dapat diidentifikasi masalah penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kelas lV dari nilai bahasa Inggris mereka yang masih rendah dan tidak memenuhi standar nilai minimum yang telah ditentukan dalam kurikulum. Siswa masih kesulitan dalam membaca, menulis maupun berbicara saat memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan subyek belajar mereka.
setelah permasalahan diperoleh, peneliti melakukan analisa bahwa permasalahan yang paling mendasar yang dialami siswa adalah penguasaan kosakata bahasa Inggris. Masih ditemukan siswa yang kesulitan dalam membaca dan menulis kata bahasa Inggris meskipun sudah diberikan penjelasan terlebih dahulu oleh gurunya. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami instruksi yang diberikan oleh guru pada saat KBM. Hal tersebut diketahui ketika siswa merespon dan menjawab pertanyaan atau instruksi guru. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memfokuskan penelitian untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa.
Tahap awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata siswa, peneliti memberikan pretes terhadap siswa kelas IV. Dari hasil pretes yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata 50 (dalam skala 100). Nilai tertinggi 64 dan nilai terendah 36. Nilai tersebut tentunya masih belum memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan oleh SD Model Insan Madani, yakni 70. Sehingga dari nilai rata-rata yang masih belum memenuhi persyaratan KKM membuat
peneliti bersemangat untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas siswa, terutama dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris.
Untuk melengkapi data hasil pretes, peneliti melakukan wawancara juga dengan siswa untuk memperoleh kesulitan mereka dalam menjawab soal. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa siswa kurang memahami instruksi guru dalam memberikan soal, siswa tidak memahami teks atau bacaan dalam soal, siswa masih merasa asing dengan beberapa kosakata dalam soal, siswa tidak memahami maksud soal tersebut, serta siswa masih bingung dengan arti kata.
Dengan demikian, berdasarkan hasil pretes tersebut, peneliti merumuskan rencana pembelajaran kosakata yaitu kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Perencanaan ini dilakukan mengikuti silabus yang ada pada kelas lV.
2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian
Dalam proses pelaksanaan penelitian ini menguraikan hal-hal yang terjadi dalam tindakan penelitian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Sesuai dengan metode dan desain penelitian yang telah peneliti uraikan dalam bab lll bahwa pelaksanaan tindakan penelitian meliputi empat langkah yang didasarkan pada model Kemmis dan Taggart, yaitu ; kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, refleksi hasil pengamatan, dan revisi perencanaan atau pengembangan selanjutkan yang dilakukan pada siklus berikutnya.
Masing-masing kegiatan yang dilakukan pada setiap siklus diuraikan secara sistematis. Setiap siklus terdiri dari empat pertemuan. Adapun setiap pertemuan terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
a. Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, dan Refleksi Siklus l Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, peneliti melaksanakan perencanaan pada siklus l, pelaksanaan pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima, pengamatan dan observasi, refleksi dari kegiatan pertemuan, dan menyusun perbaikan untuk siklus ll. Pada setiap pertemuan dalam pelaksanaan tindakan dilengkapi dengan tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
1. Perencanaan Tindakan Siklus l
Pada tahap perencanaan tindakan siklus l, peneliti mempersiapkan hal-hal dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada siklus l. Kegiatan perencanaan ini disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi siswa dan guru dalam proses KBM bahasa Inggris, khususnya dalam peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, dan pretes.
a. Langkah perencanaan pertama yang peneliti lakukan adalah membuat agenda kegiatan sebagai langkah-langkah dalam penelitian, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir serta tahap analisis data. Penyusunan agenda kegiatan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sendiri.
b. Langkah selanjutnya, menyusun RPP (rencana pembelajaran).
Penyusunan rencana pembelajaran ini dilakukan sesuai dengan hasil koordinasi dengan guru kelas sebagai kolaborator sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan. Bukan hanya itu, penyusunan RP ini sudah tentu disesuaikan pula dengan kurikulum yang telah digunakan. Contohnya pada kurikulum sekolah dasar bahwa setiap jam pelajaran dilakukan selama 35 menit. Pada siklus pertama ini disusun lima buah RPP. Setiap pertemuan menggunakan permainan bahasa.
c. Materi pengajaran menggunakan permainan bahasa di laboratorium multimedia Town4Kids sebagai media pembelajaran yang terdiri dari kata kerja dan kata benda, dan kata sifat dalam bentuk gambar dan suara.
d. Langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan menggunakan beraneka ragam permainan bahasa yang terdapat di laboratorium multimedia Town4Kids , dengan cara yang menyenangkan dan baik untuk siswa.
e. Kesepakatan dengan kepala sekolah dan guru pembimbing, peneliti akan memberikan kontribusi terhadap semua ide-ide asli dan bertanggung jawab kepada semua akibat yang akan terjadi dalam penelitian.
f. Sumber, pengontrol, pendamping, kelas, dan media pembelajaran yang sudah digunakan dalam penelitian. Orang yang akan menjadi nara sumber adalah kepala sekolah, pengontrol adalah peneliti dan pembimbing adalah guru bahasa Inggris. Kelas yang digunakan adalah
ruangan kelas 4. Permainan bahasa melalui multimedia Town4Kids akan dipersiapkan oleh peneliti.
g. Peneliti akan ambil bagian sebagai guru di sekolah. Guru mengikuti peraturan di sekolah dengan tujuan bahwa peneliti akan mencari jalan keluar dalam proses belajar mengajar bahasa Inggris dan tidak hanya melihat kelemahan dari guru tetapi bagaimana cara mengatasinya.
h. Menyusun materi dan evaluasi serta media pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Secara lengkap rencana tindakan pada siklus pertama dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Rencana Tindakan Siklus l Pertemuan Langkah-langkah
2 Pendahuluan
Kegiatan inti
a. Memahami jenis-jenis hobi
b. Permainan bahasa
“memory games”
Penutup a. Latihan soal b. Salam dan do’a
Pertemuan pertama dilakukan dengan menggunakan teknik permainan bahasa find the word. Tema yang digunakan pada pertemuan kesatu adalah occupation. Pertemuan kedua dilakukan dengan menggunakan teknik permainan bahasa name the picture. Tema yang digunakan pada pertemuan kedua adalah animals. Pertemuan ketiga dilakukan dengan menggunakan teknik permainan bahasa listen and unscramble. Tema yang digunakan pada pertemuan kali ini adalah kinds of food. Sedangkan pertemuan keempat dilakukan dengan menggunakan teknik permainan bahasa memory games. Tema yang digunakan pada pertemuan keempat adalah hobbies. Pemilihan pokok bahasan atau tema tersebut telah disesuaikan dengan materi pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar yang mencakup kosakata.
Selain menyiapkan pokok bahasan untuk setiap pertemuan, peneliti juga menyiapkan latihan untuk setiap pertemuan tersebut. Latihan itu akan
dilakukan secara kelompok dan individu. Karena dalam penelitian ini tentang kosakata, maka disiapkan juga lembar latihan khusus untuk setiap pertemuan yang akan menilai kemampuan penguasaan kosakata siswa.
Secara keseluruhan rencana tindakan disusun berdasarkan hasil koordinasi dengan guru atau kolaborator. Setelah peneliti selesai membuat rencana, tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah tindakan, pengamatan,dan refleksi.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus l
Siklus pertama dilakukan dalam lima kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus. Setiap pertemuan akan digunakan permainan bahasa yang telah direncanakan.
Siklus pertama dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2011 (pertemuan pertama); Rabu tanggal 10 Agustus 2011 (pertemuan kedua); Selasa tanggal 16 Agustus 2011 (pertemuan ketiga); dan Rabu tanggal 7 September 2011 (pertemuan keempat). Pertemuan kelima akan digunakan untuk kegiatan review sambil menggunakan permainan di lapangan yaitu pada hari Rabu tanggal 14 September 2011. Pelaksanaan tes siklus pertama dilakukan pada hari Rabu 27 September 2011.
a) Pertemuan Pertama Siklus Pertama
Pertemuan pertama pada siklus pertama dilakukan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus 2011. Pelajaran dilakukan pada jam pertama dan kedua,
yakni pukul 07.30 s.d 08.40 WIB. Sebelum peneliti melakukan tindakan, terlebih dahulu berdiskusi dengan kolaborator untuk merencanakan tindakan yang disesuaikan dengan RPP, setelah itu baru melaksanakan tindakan dengan pelaksanaan proses pembelajaran, pencatatan hasil pengamatan, refleksi dan evaluasi proses pembelajaran.
1. Tahap Pendahuluan
Fokus kosakata yang akan dipelajari pada pertemuan pertama adalah kata benda. Aplikasi permainan bahasa yan digunakan yaitu find the word.
Pada tahap pendahuluan, peneliti sebagai pengajar masuk ke dalam kelas dan duduk di depan kelas. Sedangkan untuk kolaborator duduk di belakang barisan siswa. Setelah peneliti masuk dilanjutkan dengan berdoa dan salam yang dipimpin oleh ketua kelas. Setelah itu masuk pada tahap apersepsi atau pemberian persepsi tentang pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan hari itu.
Dengan suara yang bersemangat, peneliti mengawali pertemuan dengan bertanya, “How are you today?”. Para siswa menjawab dengan malu-malu sambil tersenyum seperti berbisik, “fine!”. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa untuk menjawab gunakan suara yang keras dan bersemangat, jangan malu-malu, serta harus menjawab dengan lengkap seperti “l am fine, thank you.” Lalu peneliti mengulang pertanyaan untuk menanyakan kabar siswa sekali lagi dan siswa menjawab masih dengan suara pelan. Dengan penuh kesabaran peneliti membimbing siswa lagi untuk
menjawab pertanyaan dengan suara lantang. Lalu peneliti meminta siswa untuk berdiri dan menggunakan tangan mereka untuk menunjukkan bahwa diri mereka dalam keadaan baik atau pada saat mengucapkan kata “l am fine” dan mengulurkan tangan mereka untuk mengucapkan “thank you, mam” kepada peneliti. Dengan bimbingan seperti akhirnya siswa bersemangat dan menjawab pertanyaan peneliti dengan keras. Namun, masih ada siswa yang masih malu-malu. Untuk memberikan semangat kepada siswa, peneliti berkata, “Give applause for us.” Sambil mempraktekkan tepuk tangan dan diikuti oleh para siswa. Lalu siswa dipersilahkan duduk kembali.
Kemudian peneliti menjelaskan bahwa hari ini akan belajar tentang
“Occupation.” Peneliti menyapa siswa dengan sebuah pertanyaan “What are your parents’ occupations? Are they doctors? teachers? Lawyers? etc”, namun sejenak kelas sunyi dan siswa hanya terdiam bingung dengan pertanyaan peneliti. Siswa saling berpandangan dan tidak ada seorangpun yang menjawab. Kemudian peneliti mengulang pertanyaan tersebut dan menjelaskan serta menterjemahkan maksud dari pertanyaan tersebut kedalam bahasa Indonesia. Bahwa siswa diminta untuk menjelaskan apa pekerjaan orang tua mereka. Kemudian siswa dengan penuh semangat menjawab, “doctor, teacher, lawyer, etc.” Lalu peneliti menjelaskan bahwa para siswa akan belajar tentang jenis-jenis makanan untuk hari ini.
Demikianlah apersepsi yang diberikan peneliti dalam pembelajaran pada pertemuan kali ini. Kemudian peneliti meminta para siswa untuk mengikuti
peneliti ke ruangan multimedia. Para siswa mulai berbisik satu sama lain dan menjadi sibuk, tetapi mereka tetap mengikuti peneliti menuju ruangan multimedia.
2. Kegiatan Inti
Sesampainya di ruangan multimedia dan melihat reaksi siswa yang tampak masih kurang bersemangat pada apersepsi, kemudian peneliti memulai ice breaking dengan lagu, dengan meminta para siswa duduk di karpet dan bertanya kepada mereka “Apakah kalian ingin bernyanyi dengan ibu?”, “mau, mau, mau miss”. Kemudian para siswa mulai terdiam, dan peneliti mulai bernyanyi.
There was a farmer has a dog and bingo is his name o o o o
B I N G O . . . . B I N G O . . . . B I N G O and Bingo was his name o o o
Peneliti menyanyikan lagu dengan gerakan dan siswa tertarik untuk mengikuti lagu dan gerakan peneliti. “bu, eh miss ulang, ulang, ulang” siswa meminta peneliti untuk mengulang kembali lagunya. “Ok, follow me! sekarang saya minta kalian berdiri dan mengikuti ibu”, para siswa melihat peneliti dan mengerutkan dahinya yang berarti mereka tidak mengerti apa yang dimaksud oleh peneliti. “Ok, yang miss maksud supaya semuanya berdiri dan ikuti apa yang miss nyanyikan dan ikuti gerakannya.” Semua siswa berdiri dan mengikuti lagu serta gerakannya. Mereka terlihat senang ketika peneliti
mengulangi lagu sampai tiga kali sehingga mereka dapat menghafal lagunya dan untuk ke empat kalinya para siswa menyanyikannya dengan cepat.
Kemudian peneliti mulai membuka program Town4Kids, dan menunjukkan gambar pekerjaan (Occupation) melalui LCD, lalu peneliti menunjukan gambar dengan menggunakan mimio. Kemudian peneliti menyentuh layar sentuh dan mulai keluar suara dari program tersebut, seperti : teacher, waiter, actor, postman, barber, bus driver, dentist, doctor, etc. Kemudian peneliti meminta para siswa untuk maju ke depan kelas dan mencoba seperti yang peneliti lakukan. Peneliti menanyakan para siswa apa bahasa Inggris gambar yang di tunjuk. “What is this?” para siswa mengatakan kata tersebut bersama-sama kemudian peneliti memperbaiki pengucapan mereka.
Ada beberapa siswa yang masih salah dalam pengucapan, lalu peneliti tetap membimbingnya satu per satu sampai mereka melafalkan dengan benar. Tahap selanjutnya memberikan pemahaman tentang arti kata tersebut dan meminta siswa untuk mencari arti kata itu di dalam kamus.
Setelah itu peneliti memberikan pertanyaan untuk latihan agar memori mereka tentang apa yang sudah dipelajari dapat terulang dan bisa lebih pahami. Setelah seluruh siswa menjawab soal, lalu peneliti meminta untuk membacakan jawabannya dengan cara bernyanyi.
Setelah itu guru mengkoreksi dan ternyata masih banyak siswa yang nilainya masih dibawah 60 atau rata-rata 60. Setelah dianalisa ternyata siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 merupakan siswa yang kurang aktif.
3. Tahap Penutupan
Setelah selesai melaksakan kegiatan pembelajaran dengan bernyanyi.
Setelah selesai melaksakan kegiatan pembelajaran dengan bernyanyi.