• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjanjian Kerja Outsourcing pada PT. Permata Indonesia

Pasal 52 (1) Perjanjian kerja dibuat atas dasar :

C. Perjanjian Kerja Outsourcing pada PT. Permata Indonesia

Perjanjian kerja merupakan perjanjian yang dibuat antara buruh dan majikan, dimana buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada majikan dengan menerima upah dan majikan menyatakan kesanggupannya untuk memperkerjakan buruh dengan membayar upah.35 Wiwoho Soedjono berpendapat bahwa yang dimaksud dengan perjanjian kerja adalah hubungan hukum antara seseorang yang bertindak sebagai majikan, atau perjanjian orang perorangan pada suatu pihak dengan lain pihak sebagai majikan, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan mendapat upah.36 Perjanjian menurut pasal 1338 KUH perdata (Asas Kebebasan Berkontrak) adalah semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian-perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Persetujuan-persetujuan itu harus

34

Wawancara Pribadi dengan Betty Mariyani. Jakarta, 14 Juni 2010.

35

H. Zainal Asikin, dkk, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 5, h. 37

36

dilaksanakan dengan itikad baik.37 Syarat sahnya perjanjian kerja mengacu pada syarat sahnya perjanjian perdata pada umumnya, adalah sebagai berikut:

1. Adanya kesepakatan antara para pihak (tidak ada dwang-paksaan, dwaling -penyesatan/kehilafan atau bedrog-penipuan)

2. Pihak-pihak yang bersangkutan mempunyai kemampuan atau kecakapan untuk (bertindak) melakukan perbuatan hukum (cakap usia dan tidak dibawah perwalian/pengampun

3. Ada (objek) pekerjaan yang diperjanjikan, dan

4. (Causa) pekerjaan yang diperjanjikan tersebut tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku ( pasal 52 ayat 1 undang-undang ketenagakerjaan).38

Bentuk perjanjian kerja yang lazim digunakan dalam alih daya (outsourcing) adalah Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Begitu juga bentuk perjanjian kerja antara tenaga kerja dengan PT. Permata Indonesia adalah perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).39 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk

37

Amin Widjaja Tunggal, Outsourcing Konsep dan Kasus, (Jakarta: Harvarindo, 2008), h. 45

38

Iftida Yasar, Merancang Perjanjian Kerja Outsourcing, (Dicetak oleh PT. Ikrar Mandiriabadi, 2009), cet. Ke-1., h. 14

39

pekerjaan tertentu.40 Berdasarkan pasal 1 keputusan Menteri Tenaga Terja dan Transmigrasi No. KEP 100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, memberikan pengertian bahwa Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) adalah perjanjian kerja/buruh dengan pengusaha untuk pekerjaan tertentu yang bersifat sementara.41 Biasanya orang awam menyebut orang yang bekerja berdasarkan PKWT dengan sebutan karyawan kontrak. Bentuk perjanjian kerja ini dipandang cukup fleksibel bagi perusahaan pengguna jasa outsourcing karena lingkup pekerjaannya yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan perusahaan. Hal tersebut menyebabkan karyawan

outsourcing, walaupun secara organisasi dibawah perusahaan outsourcing, namun pada saat rekrutmen, karyawan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pihak perusahaan pengguna jasa outsourcing. Apabila perjanjian kerja sama antara perusahaan outsourcing dengan perusahaan pengguna jasa berakhir, maka berakhir juga perjanjian kerja antara perusahaan pengguna jasa dengan karyawannya.42

Hal-hal yang dimuat dalam perjanjian PKWT secara tertulis antara PT. Permata Indonesia dengan tenaga kerja outsourcing, yaitu meliputi:

40

Amin Widjaja Tunggal, Outsourcing Konsep dan Kasus, h. 45

41

Adrian Sutedi, Hukum Perburuhan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),Cet. 1, h. 48

42

Iftida Yasar, Merancang Perjanjian Kerja Outsourcing, (Dicetak oleh PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2009), cet. Ke-1., h. 14

1. Hubungan kerja

a. PT. Permata Indonesia menerima dan memperkerjakan tenaga kerja sebagai X di perusahaan pengguna jasa yang telah mengadakan kerjasama dengan PT. Permata Indonesia dimana dalam perjanjian ini adalah pengguna jasa dengan lokasi kerja di daerah A

b. Perjanjian waktu tertentu ini berlaku untuk jangka waktu mulai dari (tanggal, bulan dan tahun) dan akan berakhir pada (tanggal, bulan dan tahun)

c. Dalam hal PT. Permata Indonesia masih membutuhkan jasa tenaga kerja

outsourcing maka perjanjian kerja ini dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak dan juga perusahaan pengguna jasa sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Tugas dan kewajiban tenaga kerja outsourcing

d. Menyediakan waktu secara utuh dan mematuhi sepenuhnya pembagian tugas dan lokasi dalam pemberian pelayanan jasa termasuk perubahan-perubahannya yang diberikan oleh PT. Permata Indonesia atau perusahaan pengguna jasa

e. Mentaati peraturan umum, jadwal kerja, dan tata tertib kerja perusahaan serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku di perusahaan PT. Permata Indonesia dan atau perusahaan pengguna jasa

f. Memenuhi target perbulan yang harus dicapai minimal 80% dari target yang telah ditentukan oleh perusahaan pengguna jasa

g. Apabila pencapaian kurang dari pencapaian minimal perbulan yang telah ditentukan, maka kinerja tenaga kerja outsourcing yang bersangkutan akan dievaluasi

h. Tindak lanjut terhadap hasil evaluasi tersebut adalah hak dari perusahaan pengguna jasa dan dilanjutkan kepada pihak PT. Permata Indonesia

i. Selain sebagaimana diatur dalam pasal ini pihak PT. Permata Indonesia akan menetapkan lebih lanjut tugas dan kewajiban tenaga kerja

outsourcing.

Apabila tenaga kerja outsourcing tidak dapat atau gagal memenuhi tugas dan kewajiban-kewajibannya sebagaimana tertulis di atas, maka tenaga kerja bersedia mengundurkan diri.

3. Imbalan

a. Gaji pokok adalah sebesar Rp. X yang berlaku di wilayah kerja masing-masing pada tahun berjalan, yang dibayarkan setiap tanggal (A) setiap bulan oleh pihak PT. Permata Indonesia

b. Pembayaran gaji pokok secara penuh dilakukan bila tenaga kerja masuk untuk pertama kali satu bulan penuh dalam periode tanggal 15 bulan berjalan sampai dengan tanggal 14 bulan berikutnya

c. Pihak tenaga kerja yang tercatat efektif join ataupun mengundurkan periode tersebut akan menerima gaji secara prorate

d. Pengiriman form absensi dan nomor rekening paling lambat tanggal 16 setiap bulannya, jika tanggal 16 pihak pihak PT. Permata Indonesia belum menerima absensi dan nomor rekening maka gajian pihak pihak tenaga kerja dilkukan bulan berikutnya

e. Gaji pokok dikenai potongan Jamsostek sebesar 2 % menjadi beban pihak tenaga kerja, dan sebesar 4,24 % menjadi beban pihak perusahaan pengguna jasa

f. Pajak atas penggajian (Pph 21) yang diterima oleh pihak tenaga kerja akan menjadi beban pihak perusahaan pengguna jasa. Dan pembayarannya apabila pihak tenaga kerja sudah menyerahkan absensi yang telah disetujui/diketahui oleh atasan masing-masing

g. Pajak atas komisi dan bonus (Pph 21) yang diterima pihak tenaga kerja akan menjadi beban pihak tenaga kerja

h. Perhitungan insentif dilakukan oleh pihak perusahaan pengguna jasa dengan mengacu pada juklak pembayaran insentif yang berlaku pihak perusahaan tersebut dan akan dibayarkan oleh pihak PT. Permata Indonesia kepada pihak tenaga kerja setiap tanggal 15 bulan berikutnya berdasarkan pencapaian pada bulan berjalan dengan periode perhitungan target pencarian adalah tanggal 1 s/d 30 setiap bulan

i. Tunjangan kesehatan berupa rawat inap dan rawat jalan, kecuali tunjangan kesehatan mata, gigi dan melahirkan.

4. Pemutusan perjanjian

Pihak PT. Permata Indonesia setiap saat dapat memutuskan perjanjian ini jika pihak tenaga kerja melakukan perbuatan tersebut dibawah ini dengan sengaja atau tidak sengaja yang merugikan pihak PT. Permata Indonesia dan atau pihak perusahaan pengguna jasa antara lain:

a. Pihak tenaga kerja tidak masuk kerja 1 hari tanpa pemberitahuan dianggap mangkir maka akan diberikan surat peringatan

b. Pihak tenaga kerja tidak masuk kerja 5 hari berturut-turut tanpa pemberitahuan maka dianggap mengundurkan diri

c. Pihak tenaga kerja tidak dapat memenuhi target yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh pihak PT. Permata Indonesia dan atau pihak perusahaan pengguna jasa yaitu minimal 80 % dari target pada bulan tersebut

d. Pihak tenaga kerja telah melakukan pelanggaraan/ kesalahan berat yang akibatnya baik langsung maupun tidak langsung dapat merugikan atau mencemarkan nama baik perusahaan

e. Jika terjadi kesalahan atau kelalaian yang dilakukan pihak tenaga kerja baik disengaja maupun tidak disengaja merupakan kewajiban pihak tenaga kerja

f. Pihak kedua meninggal dunia

g. Memberikan keterangan palsu dan dipalsukan sehingga merugikan pihak PT. Permata Indonesia dan atau pihak perusahaan pengguna jasa

h. Pihak tenaga kerja melakukan pelanggaran terhadap isi perjanjian ini i. Dalam hal pihak tenaga kerja mengundurkan diri sebelum berakhirnya

masa perjanjian, maka pihak tenaga kerja wajib membayar ganti rugi sebesar biaya asuransi kesehatan yang telah dikeluarkan pihak PT. Permata Indonesia atau sesuai pasal 62 UU No. 13 Tentang Ketenaga kerjaan, dimana penentu besarnya ganti rugi ditentukan dari nilai yang terkecil

j. Dalam hal pihak tenaga kerja mengundurkan diri sebelum berakhirnya masa perjanjian, maka pihak tenaga kerja harus memberitahukan kepada pihak PT. Permata Indonesia paling lambat 30 hari sebelumnya

k. Pihak tenaga kerja tidak berhak dan dilarang keras membeberkan semua data atau informasi yang bersifat rahasia dalam bentuk dan alasan apapun yang ada kaitannya dengan pihak PT. Permata Indonesia dan atau perusahaan pengguna jasa kepada pihak lain tanpa izin tertulis dari pihak PT. Permata Indonesia atau pihak perusahaan pengguna jasa baik selama PKWT ini berlangsung maupun sesudah hubungan kerja ini berakhir.

l. Seluruh hasil kerja pihak tenaga kerja yang dihasilkan dalam hubungan kerja berdasarkan PKWT ini menjadi milik pihak ketiga dan menjadi hak kekayaan intelektual pihak perusahaan pengguna jasa

m. Apabila pihak tenaga kerja melakukan pelanggaran atas pernyataan ini maka pihak tenga kerja bersedia untuk menanggung atau mengganti rugi atas semua kerugian yang diakibatkan olehnya

n. Apabila pihak tenaga kerja tidak bisa melakukan penggantian atas kerugian yang terjadi baik seluruhnya maupun sebagian, maka pihak tenaga kerja siap untuk bertanggung jawab sepenuhnya baik secara perdata maupun pidana atau sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Dalam hal ini pihak tenaga kerja membebasakan pihak PT. Permata Indonesia.

5. Penyelesaian perselisihan

a. Perselisihan yang timbul sebagai akibat perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat

b. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka masing-masing pihak sepakat untuk menyelesaikannya di pengadilan negeri setempat dan masing-masing pihak memilih kediaman hukum yang tetap di kepaniteraan pengadilan negeri.43

43

PT. Permata Indonesia, Klausul Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) PT. Permata Indonesia

Unsur-unsur hubungan kerja terdiri atas adanya pekerjaan, adanya perintah, dan adanya upah.44 PT. Permata Indonesia melaksanakan perjanjiannya berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, pihak-pihak yang melakukan perjanjian juga mempunyai kemampuan dan kecakapan untuk (bertindak) melakukan perbuatan hukum, adanya objek pekerjaan yang diperjanjiakan dan pekerjaan yang diperjanjikannya pun tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, maupun dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dokumen terkait