a. Undang-undang Pertambangan No.
4/2009 dan Peraturan Pemerintah
a. Mining Law No. 4/2009 and Government Regulation
Pada tanggal 12 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Undang- Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Saat ini, Entitas anak, sebagai pemilik Kontrak Karya (KK) dan Ijin Usaha Pertambangan (IUP), sedang mengevaluasi dampak dari Undang-Undang ini terhadap operasional Entitas anak, seperti:
On January 12, 2009, the Government of the Republic of Indonesia issued Law No. 4 year 2009 regarding Mineral and Coal Mining (Law). Currently, the Subsidiary, as a Contract of Work (CoW) and Mining Rights (KP) holders, is still evaluating the impact of this new Law on its operations, such as:
a. Dalam provisi transisi KK, menyatakan
bahwa peraturan baru akan
menghormati KK yang sudah ada sampai dengan jatuh tempo. Namun, dinyatakan pula bawa KK yang ada harus disesuaikan dengan provisi yang ada dalam peraturan baru, Undang- undang baru.
a. The CoW transitional provisions, states the new Law will honor existing CoW until their expiration. However, it also states that existing CoW must be amended within one year to conform with the provisions of the new Law.
b. Persyaratan dari pemegang KK yang sudah berjalan, dalam waktu satu tahun sejak berlakunya Undang-Undang baru, mengajukan perencanaan aktivitas pertambangan untuk lokasi kontrak. Jika rencana tersebut tidak dipenuhi, lokasi kontrak akan dikurangi sesuai dengan ijin Undang-Undang yang baru.
b. The requirement for CoW holder which has already commenced with some form of activities to, within one year of enactment of the new Law, submit the mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area maybe reduced to that allowed for licenses under the new Law.
Sehubungan dengan implementasi Undang- Undang No. 4 Tahun 2009, pada tanggal 1 Februari 2010, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dua Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 dan 23 Tahun 2010, yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
In relation with the implementing regulation for Mining Law No. 4 year 2009, on February 1, 2010, the Government of Indonesia released two Government Regulation (PP) No. 22 and 23 year 2010, covering the following:
a. PP No. 22 menjelaskan mengenai pendirian area pertambangan dalam ijin bisnis pertambangan yang baru (“Ijin Usaha Pertambangan” atau “IUP”).
a. PP No. 22 deals with the
establishment of mining areas under the new mining business license (“Ijin Usaha Pertambangan” or “IUP”). b. PP No. 23 memperjelas prosedur
untuk memperoleh IUP yang baru dan juga menyatakan bahwa KK yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah. Namun demikian, perpanjangan atas KK tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. Terdapat beberapa perubahan dalam PP No. 23 yang dicantumkan dalam PP No. 24 tanggal 21 Februari 2012
b. PP No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. It also indicates that existing CoW will be honored by the Government although any extension of existing CoW will be through the issuance of an IUP. There are some changes in PP No. 23 are included in PP No. 24 dated February 21, 2012.
Pada tanggal 5 Juli 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan PP No. 55/2010, PP ini mengatur mengenai pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan usaha
pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On July 5, 2010, The Government of Indonesia released PP No. 55/2010, regarding the development and supervision of implementation of mineral and coal mining activities in Indonesia.
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah
Indonesia mengeluarkan peraturan
implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (PP No. 78) yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbaharui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang di keluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
On December 20, 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (GR No. 78) that deals with reclamations and
post-mining activities for both
IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Minister Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Ene rgy and Mineral Resources on May 29, 2008.
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi didalam rencana kerja dan
anggaran biaya eksplorasinya dan
menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state- owned bank.
Entitas anak terus memonitor perkembangan peraturan pelaksanaan Undang-Undang
tersebut secara ketat dan akan
mempertimbangkan dampak terhadap
operasi Entitas anak. Manajemen Entitas anak berpendapat bahwa provisi dari Undang-Undang baru tidak akan memiliki dampak signifikan terhadap Entitas anak dalam waktu jangka pendek.
The Subsidiary has monitored the development and implementation of new Mining Law and analyzed the impact on the Subsidiary’s operations. The Subsidiary’s management believes that the provisions of the new Law will have no significant impact to the Subsidiary in the near term.
Pada tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, Entitas anak telah menempatkan jaminan reklamasi sebesar Rp 359.246.168 ribu dalam bentuk deposito.
As at the date of these consolidated financial statetements, the Subsidiary has placed reclamation guarantees amounting to Rp 359,246,168 in the form of time deposit.
b. Perjanjian Kerjasama b. Cooperation Agreement
Pada tanggal 5 Oktober 2006, JRN mengadakan kerjasama dengan PT Istindo Mitraperdana (Istindo) untuk mendirikan JRN baru (Bumanik) untuk tujuan pengalihan Kuasa Pertambangan (KP). Atas pengalihan KP tersebut, JRN memberikan kompensasi sebesar US$ 1.500.000 kepada Istindo dan akan membayar tambahan komisi kepada Istindo sebesar US$ 1 per ton bijih nikel yang dijual Bumanik.
On October 5, 2006, JRN entered into a
cooperation agreement with with
PT Istindo Mitraperdana (Istindo) to establish a new company (Bumanik) for transfer of mining license (Kuasa Pertambangan/KP) purpose. In relation to the KP transfer, JRN compensated Istindo amounting to US$ 1,500,000 and will pay additional fee to Istindo amounting to US$ 1 per ton nickel sold by Bumanik.
c. Perjanjian pengalihan c. Assignment Agreement
Pada tanggal 24 Juni 2011, JRN
menandatangani perjanjian dan pengalihan sehubungan dengan proses kewajiban pembayaran dari JRBM dengan Avocet Mining Plc (AMP) dan Franco-Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) dimana AMP (i) telah mengalihkan kepada JRN semua hak, isi dan bunga di dalam dan atas Sales and Purchase Agreement tertanggal 25 Januari 2002 yang dibuat AMP dan
Newmont Indonesia Ltd., pemilik
sebelumnya JRBM (“Perjanjian Royalti”); (ii)
mendelegasikan kepada JRN semua
kewajibannya atas jumlah yang harus dibayarkan seperti yang tertera di Perjanjian Royalti; dan (iii) harus menyediakan akta jaminan fidusia atas hak kepada Franco- Nevada sebagai jaminan untuk pelunasan kewajiban sampai dengan US$ 10,3 juta atau ekuivalen dengan harga emas per ons tertentu seperti yang tertera di Perjanjian Royalti. Pada tanggal 18 Juli 2011, JRN telah menyelesaikan dan memberikan akta tersebut kepada Franco-Nevada.
On June 24, 2011, JRN entered into an Agreement and Assignment Relating to Proceeds Payment Obligations of JRBM with Avocet Mining Plc (AMP) and Franco- Nevada US Corporation (“Franco Nevada”) whereby AMP (i) has assigned to JRN all of its rights, title and interest in and to that Sales and Purchase Agreement dated January 25, 2002 made by AMP and Newmont Indonesia Ltd., the former owner of JRBM (now referred to as “Royalty Agreement”); (ii) has delegated to JRN all its obligations thereunder including, without limitation those obligations for Payment Amounts as defined under the Royalty Agreement; and (iii) has to provide Franco- Nevada a deed of Fiduciary Security over Rights as security for the settlement of the obligations up to a maximum principal amount of US$10.3 million or equivalent to certain ounces of gold under the Royalty Agreement. On July 18, 2011, JRN has executed this deed to Franco-Nevada. d. Komoditas Lindung Nilai
Pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN melakukan perjanjian Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet dengan CIMB Bank Berhad (‘‘CIMB Bank”) dalam rangka lindung nilai untuk melindungi kemungkinan terjadinya penurunan produksi emas seperti yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 13). Dalam perjanjian Term Sheet ini, JRN dan CIMB Bank Berhad setuju untuk melakukan perjanjian dengan ketentuan- ketentuan sebagai berikut:
d. Commodity Hedging
On August 2, 2011, JRN has entered into Gold Zero Cost Collar Dealing Term Sheet with CIMB Bank Berhad (“CIMB Bank”) to hedge its possible downside of its gold production as required in the Loan Agreement PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 13). Under this term sheet JRN and CIMB Bank have agreed to have a net settlement on the following terms:
• Tanggal perdagangan dan tanggal awal
masing-masing pada tanggal
1 Agustus 2011 dan 1 September 2011 sampai dengan tanggal pemutusan 31 Agustus 2013.
• The trade date and start date will be on August 1, 2011 and September 1, 2011, respectively until
the termination date on
August 31, 2013. • Jumlah kuantitas emas nosional per
periode penghitungan dan jumlah kuantitas nosional masing-masing sebesar 2.500 ounces dan 60.000 ounces.
• The notional quantity of gold per calculation period and total notional quantiy is 2,500 ounces and 60,000 ounces, respectively.
• JRN akan membayar CIMB Bank pada setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga rata-rata melebihi harga tertinggi sebesar US$ 1.900 per ounces emas.
• JRN will pay CIMB Bank if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of average floating price over the cap price of US$ 1,900 per ounce of gold.
• CIMB Bank akan membayar JRN pada
setiap periode penghitungan, bila terdapat kelebihan dari harga terendah sebesar US$ 1.400 per ounces diatas harga rata.
• CIMB Bank will pay JRN if in respect of each calculation period, there will be an excess (if any) of the floor price of US$ 1,400 per ounce over the floating price of gold
Sehubungan dengan perjanjian Term Sheet, pada tanggal 2 Agustus 2011, JRN
menandatangani ISDA 2002 Master
Agreement dengan CIMB Bank untuk menyetujui perjanjian dan ketentuan seperti yang disebutkan di Term Sheet.
In connection with the term sheet, on August 2, 2011, JRN entered into ISDA 2002 Master Agreement with CIMB Bank Berhad to agree on the settlement and other terms of the above Term Sheet.
e. Perjanjian Jaminan
Pada tanggal 27 Oktober 2011, Entitas anak mengadakan berbagai perjanjian jaminan berikut, sehubungan dengan fasilitas
pinjaman yang diperoleh JRN dari
PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 16):
e. Collateral Agreements
On October 27, 2011, the Subsidiary entered into the following collateral agreements, in accordance with the terms of the loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk (Note 16):
• Jaminan atas saham JRBM yang
dimiliki JRN;
• Pledge of shares in JRBM by JRN;
• Jaminan atas saham JRGL yang
dimiliki JRN; •
Pledge of shares in JRGL by JRN; • Jaminan atas saham SRS yang dimiliki
JRGL;
• Jaminan atas saham GSM yang dimiliki JRN;
• Jaminan atas saham ASA yang dimiliki JRN;
• Pledge of shares in SRS by JRGL; • Pledge of shares in GSM by JRN; • Pledge of shares in ASA by JRN; • Pengalihan fidusia atas klaim asuransi
JRBM; •
Fiduciary assignment of Insurance claims proceeds by JRBM;
• Pengalihan fidusia atas aset bergerak JRBM;
• Fiduciary transfer of moveable assets by JRBM;
• Jaminan rekening bank JRBM; dan • Pledge of bank accounts by JRBM;
and
• Surat jaminan dari JRGL. • Guarantee by JRGL.
Berdasarkan surat perjanjian dari CIMB Niaga tanggal 29 Desember 2011, telah disetujui bahwa pinjaman dijamin dengan 51% dari seluruh saham JRN yang
ditempatkan oleh pemegang saham.
Pinjaman ini juga didukung dengan jaminan
aset bergerak beserta asuransinya
(Catatan 16d).
Based on the letter of agreement from CIMB Niaga dated December 29, 2011, it was agreed that the loan is secured by 51% of the total shares issued to JRN’s shareholders. This loan is also secured with collateral of movable assets and insurance
proceeds of Indonesian acquired
f. Novation Agreements ASA
Pada tanggal 30 September 2011,
sehubungan dengan akuisisi ASA, JRN, AMP dan ASA telah menandatangani Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dalam perjanjian pinjaman tanggal 11 April 2011 dan perubahannya akan dialihkan kepada JRN.
f. Novation Agreements
ASA
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of ASA, JRN, AMP and ASA have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP under the loan agreement dated April 11, 2011 and its amendments was transferred to and undertaken by JRN.
GSM
Pada tanggal 30 September 2011,
sehubungan dengan akuisisi GSM, JRN, AMP dan GSM telah menandatangani Novation Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dalam perjanjian pinjaman tanggal 1 Januari 2008 dialihkan kepada JRN.
GSM
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of GSM, JRN, AMP and GSM have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP under the loan agreement dated January 1, 2008 was transferred to and undertaken by JRN.
Pada tanggal 30 September 2011,
sehubungan dengan akuisisi GSM, JRN, AMP, Mathanha Mining Pty Ltd (MMP) dan
GSM telah menandatangani Novation
Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP dan MMP dalam
penugasan pinjaman tanggal
1 Januari 2008 dialihkan kepada JRN.
On September 30, 2011, in relation to the acquisition of GSM, JRN, AMP, Mathanha Mining Pty Ltd (MMP) and GSM have signed a Novation Agreement. Based on the agreement, the rights and obligations of AMP and MMP under the loan assignment dated January 1, 2008 was transferred to and undertaken by JRN.
JRMSI JRMSI
Pada tanggal 6 September 2011,
sehubungan dengan diakusisinya JRMSI oleh JRN pada 1 Februari 2012, JRN, AMP,
dan JRMSI mengadakan Novation
Agreement. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 1 Oktober 2007 yang telah diamandemen ditransfer dan diambilalih oleh JRN.
On September 6, 2011, in relation to the acquistion JRMSI by JRN on February 1, 2012, JRN, AMP and JRMSI entered into a Novation Agreement. Based on this agreement, the rights and obligation of
AMP under loan agreement dated
October 1, 2007 and its amendments was transfered to and undertaken by JRN.
SPP SPP
Pada tanggal 16 Februari 2012, sehubungan dengan diakusisinya SPP oleh JRN, pada tanggal 1 Februari 2012, JRN, AMP, dan
SPP telah menandatangani Novation
Agreement pada tanggal 16 Februari 2012. Berdasarkan perjanjian tersebut, hak dan kewajiban AMP berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 1 Maret 2011 dan
perubahannya akan ditransfer dan
diambilalih oleh JRN.
On February 16, 2012, in relation to the
acquisition of SPP by JRN on
February 1, 2012, JRN, AMP and SPP have signed a Novation Agreement. Based on this agreement dated February 16, 2012, the rights and obligation of AMP under loan agreement dated March 1, 2011 and its amendments will be transfered to and undertaken by JRN.
g. Pada tanggal 31 Januari 2010, JRN mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan pengangkutan barang.
g. On January 31, 2010, JRN entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora regarding to trucking.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 31 Januari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
This agreement is valid from January 31, 2010 until January 31, 2012. This
agreement can be extended upon
agreement by both parties.
h. Pada tanggal 1 Februari 2010, JRN mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Apac Inti Corpora mengenai pelayanan jasa boga.
h. On February 1, 2010, JRN entered into cooperation agreement with PT Apac Inti Corpora in relation to catering service.
Jangka waktu kerjasama dimulai tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012. Perjanjian ini dapat diperpanjang lagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The agreement is valid from February 1, 2010 until January 31, 2012. This
agreement can be extended upon
agreement by both parties.
34. Informasi Segmen 34. Segment Information
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan pelaporan internal kepada pembuat keputusan operasional, yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ke masing-masing segmen yang dilaporkan serta menilai kinerja masing-masing segmen tersebut. Perusahaan memiliki empat (4)
segmen yang dilaporkan meliputi alat
perdagangan umum, jasa boga, real estat, transportasi dan penjualan emas.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The Company has four (4) reportable segments including general trading, catering services, real estate, transportation and sale of gold.
30 Juni/June 30, 2012
Perdagangan
umum/ Jasa boga/
General Catering Perumahan/ Transportasi/ Penjualan Emas/ Jumlah/
trading service Housing Transportation Sale of Gold Total
Rp ‘000 Rp ‘000 Rp ‘000 Rp ‘000 Rp ‘000 Rp ‘000
Laporan Laba Rugi Statement of Comprehensive
Komprehensif Income
Pendapatan usaha 470.689 1.523.854 - 358.835 602.386.320 604.739.698 Revenue
Hasil segmen Segments results
Laba kotor (28.660) (53.252) (1.346.918) 27.094 304.576.367 303.174.631 Segment gross profit
Beban umum dan General and administrative
administrasi (122.561) (396.790) (93.435) (156.852.828) (157.465.614) expenses Pendapatan lain-lain -
bersih 552.610 1.789.080 - 421.290 707.231.320 709.994.300 Other income - net
Laba (rugi) sebelum pajak 401.389 1.339.038 (1.346.918) 354.949 854.954.859 855.703.317 Income (loss) before tax Penghasilan pajak
tangguhan 30.140 97.578 - 22.977 38.572.822 38.723.517 Deferred tax benefit
Laba (rugi) bersih 431.529 1.436.616 (1.346.918) 377.926 893.527.681 894.426.834 Net income (loss)
30 Juni/June 30, 2011 Perdagangan
Umum/ Jasa boga/
General Catering Perumahan/ Transportasi/ Jumlah/
Trading service Housing Transportation Total
Rp ’000 Rp ’000 Rp ’000 Rp ’000 Rp ’000
Laporan Laba Rugi Statement of :
Komprehensif: Comprehensive Income
Pendapatan usaha 1.610.346 4.599.401 951.525 1.168.668 8.329.940 Revenues
Hasil segmen Segment result
Laba kotor (5.836) 290.710 (5.870) 364.711 643.715 Segment Gross profit
Beban umum dan General administrative
administrasi (153.974) (439.775) (90.981) (111.743) (796.473) expenses
Beban lain-lain - bersih 426 1.217 252 309 2.204 Other income - net
Laba (rugi) sebelum pajak (159.384) (147.848) (96.599) 253.277 (150.554) Income (loss) before tax
Penghasilan pajak
Tangguhan (6.516) (18.612) (3.851) (4.729) (33.708) Deferred tax benefit
Laba (rugi) bersih (165.900) (166.460) (100.450) 248.548 (184.262) Net Income (loss)
35. Informasi Peraturan Baru 35. Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013 sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements with annual periods beginning on or after January 1, 2013, as follows:
PSAK PSAK
PSAK No. 38 (Revisi 2011) Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
PSAK No. 38 (Revised 2011) Business
ISAK ISAK
SAK No. 21, Perjanjian Konstruksi Real Estat. ISAK No. 21, Real Estate Construction
Agreement.
PPSAK PPSAK
1. PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44:
Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1. PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2. PPSAK No. 10, Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganiasi
2. PPSAK No. 10, Withdrawal of PSAK 51: Accounting for Quasi-Reorganization Grup masih mengevaluasi dampak penerapan
PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAK and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.