• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkara Perdata

Dalam dokumen Laporan Tahunan MA Tahun 2013 (Halaman 88-95)

ANAJEMEN PERKARA

Graik 5 : Perbandingan perkara pidana dan pidana khusus yang diterima Mahkamah Agung RI periode 2007-

III. KEGIATAN PERKARA DI PERADILAN SELURUH INDONESIA TAHUN

1) Perkara Perdata

a) Pengadilan Tingkat Pertama – Pengadilan Negeri

Perkara perdata yang ditangani pengadilan negeri di seluruh Indonesia pada tahun 2013 berjumlah 174.764 perkara. Jumlah ini terdiri dari 142.196 perkara yang diterima tahun 2013 dan 32.568 perkara yang merupakan sisa tahun 2013. Keseluruhan jumlah tersebut terdiri dari 17.258 perkara gugatan (15,24%) dan 124.938 perkara permohonan (84,76%). Jumlah perkara perdata yang diterima pengadilan negeri tahun 2013 ini turun 37,09% dari tahun 2012 yang menerima 226.015 perkara.

Menurunnya penerimaan perkara ini ada korelasi dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XI/2013 yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya SEMA No 1 Tahun 2013 tentang Pencabutan Surat Edaran Mahkamah Agung RI Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pencatatan Kelahiran Yang Melampaui Batas Waktu Satu Tahun Secara Kolektif. Setelah SEMA ini diterbitkan, pencatatan kelahiran melampaui batas satu tahun tidak perlu dengan penetapan pengadilan negeri. Padahal tahun 2012, perkara ini di mencapai ribuan perkara.

Jumlah perkara perdata yang berhasil diputus pada tahun 2013 sebanyak 140.468 perkara (80,38%) dan 6.475 perkara dicabut (3,57%). Sisa perkara pada akhir Desember 2013 berjumlah 28.051 perkara (16,05%).

Berikut ini igur keadaan perkara perdata pada

Tabel 52 : Keadaan perkara perdata yang ditangani pengadilan negeri tahun 2013

JENIS SISA MASUK JUMLAH PUTUS CABUT SISA

Gugatan 9.368 17.258 26.626 12.880 1.456 12.290

Permohonan 23.200 124.938 148.138 127.588 4.789 15.761

Jumlah 32.568 142.196 174.764 140.468 6.245 28.051

Perkara Perdata pada Pengadilan Khusus

Pengadilan Niaga (Kepailitan dan HaKI)

Selama tahun 2013. perkara yang masuk ke pengadilan niaga berjumlah 91 perkara. Sisa perkara tahun 2012 berjumlah 57 perkara. Sehingga jumlah yang ditangani pengadilan niaga berjumlah 148 perkara. Jumlah perkara

yang masuk tersebut turun 45 % dari tahun sebelumnya

yang berjumlah 166 perkara.

Dari jumlah perkara niaga yang ditangani selama tahun 2012 tersebut. 80 perkara telah diputus oleh Pengadilan Niaga dan 3 perkara dicabut oleh para pihak. Dengan demikian rasio penyelesaian perkara niaga sebesar 54,05 %.

Pengadilan Hubungan Industrial

Pada tahun 2013. terdapat 749 perkara yang masuk ke Pengadilan Hubungan Industrial. Sisa perkara tahun 2012 terdapat 370 perkara. Sehingga jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Hubungan Industrial sebanyak 1.119 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2013 ini turun 1,96% dari perkara yang diterima pada tahun 2012 yang berjumlah 764 perkara.

Dari jumlah tersebut. perkara yang berhasil diputus berjumlah 541 perkara dan 111 perkara dicabut. Sisa perkara perselisihan hubungan industrial pada akhir Desember 2013 berjumlah 467 perkara (41,73%).

Berdasarkan perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan dengan perkara yang ditangani selama tahun 2013. tergambar bahwa rasio penyelesaian perkara PHI sebesar 48,35%.

b) Pengadilan Tinggi

Selama tahun 2013, jumlah perkara perdata yang ditangani pada tingkat banding berjumlah 6.044 perkara. Jumlah ini terdiri dari perkara yang diterima tahun 2013 sebanyak 4.810 perkara dan sisa tahun 2012 berjumlah 1234 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun ini, meningkat 9,59% dibandingkan tahun 2012 yang menerima banding perkara perdata sejumlah 4.389 perkara. Dari jumlah tersebut, perkara yang berhasil diputus sebanyak 4801 perkara, 40 perkara selesai karena dicabut. Sehingga sisa perkara pada akhir tahun berjumlah 1203 perkara (19,90%). Berdasarkan data tersebut di atas. rasio penyelesaian perkara perdata pada tingkat banding sebesar (79,43%).

Dari data perbandingan perkara perdata (gugatan) yang diputus di tingkat pertama sepanjang 2013 (12.880 perkara) dan jumlah perkara banding (4.810 perkara), dapat ditarik kesimpulan bahwa terhadap putusan perkara perdata pengadilan negeri. terdapat 27,87 % pencari keadilan yang tidak puas sehingga menempuh upaya hukum.

b. Peradilan Agama a) Pengadilan Agama

Pada tahun 2013. pengadilan agama—termasuk Mahkamah Syar’iyah—menangani perkara (perdata) yang menjadi kewenangannya berjumlah 510.919 perkara. Jumlah ini terdiri perkara masuk tahun 2013 sebanyak 429.114 perkara dan sisa perkara tahun sebelumnya berjumlah 81.805. Jumlah perkara masuk tahun 2013 ini naik 5,99% dari tahun sebelumnya yang menerima 404.857 perkara.

Dari jumlah perkara yang ditangani tersebut, pengadilan agama

berhasil memutus sebanyak 406.099 perkara dan dicabut oleh

para pihak sebanyak 25.537 perkara. Rasio penyelesaian perkara pada pengadilan agama melalui perbandingan jumlah beban perkara dan jumlah perkara putus berada di level 79, 48 %. dan sisa perkara pada akhir tahun berjumlah 79.283 (15,60 %).

Prosentase penyelesaian perkara ini naik 1,62% dari tahun sebelumnya yang mencapai 77,86%.

b) Pengadilan Tinggi Agama

Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah Syar’iyah Aceh menangani perkara yang menjadi kewenangannya pada tahun 2013 berjumlah 2.242 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah 1.988 perkara dan sisa perkara

tahun 2012 berjumlah 254perkara. Jumlah perkara masuk tahun

2013 ini turun 14,79% dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2.333 perkara.

Perkara yang berhasil diputus pada tahun 2013 berjumlah 1.832 perkara dan 15 perkara dicabut. Angka ini menggambarkan bahwa rasio penyelesaian perkara pada tingkat banding di lingkungan peradilan agama tahun 2013 sebesar 81,71% dan sisa perkara di akhir tahun sebanyak 395 (17,62%). Rasio penyelesaian perkara ini turun 7,20% dari tahun sebelumnya yang mencapai 88,91%. Dari data perkara pengadilan agama/mahkamah syar’iyah yang diputus selama tahun 2013 sebanyak 406.099 perkara dan perkara yang dimohonkan banding pada tahun yang sama (1988 perkara), menggambarkan bahwa tingkat kepuasan pencari keadilan terhadap putusan pengadilan agama mencapai 99,51%. c) Perkara Jinayat pada Mahkamah Syar’iyah

Perkara Jinayat merupakan perkara khusus pada peradilan agama yang menjadi kewenangan Mahkamah Syar’iyah di wilayah hukum provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Perkara jinayat yang saat ini sudah diterima oleh Mahkamah Syar’iyah kab/kota se-provinsi Nanggroe Aceh Darussalam adalah minum-

minuman keras/napza (khamr). perjudian (maisir). dan khalwat.

Pada tahun 2013. jumlah perkara jinayat yang ditangani oleh Mahkamah Syar’iyah kab/kota di provinsi Aceh berjumlah 100 perkara. Terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah 50

perkara dan sisa tahun 2012 berjumlah 50 perkara. Klasiikasi

perkara jinayat yang diterima oleh Mahkamah Syar’iyah pada

tahun 2013 adalah perkara maisir/perjudian 49 perkara dan

khalwat 1 perkara.

Dari jumlah perkara jinayat yang ditangani tersebut. Mahkamah Syar’iyah kab/kota di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

berhasil memutus sebanyak59 perkara, sehingga sisa perkara

jinayat pada akhir tahun berjumlah 41 perkara (41%). Dari data tersebut juga tergambarkan bahwa rasio penyelesaian perkara

jinayat pada Mahkamah Syar’iyah kab/kota se-provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berjumlah 59 %.

Tahun 2013 tidak ada perkara jinayat yang dimohonkan banding.

c. Peradilan Militer a) Pengadilan Militer

Sepanjang tahun 2013. Pengadilan Militer menangani perkara pidana sebanyak 3.305 perkara. Jumlah ini terdiri perkara masuk tahun 2013 sebanyak 2.768 perkara dan sisa perkara tahun sebelumnya berjumlah 537 perkara. Jumlah perkara masuk tahun 2013 ini turun 2,26 % dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2.832 perkara.

Klasiikasi perkara pidana yang ditangani pengadilan militer

selama tahun 2013 tersebut terdiri dari kejahatan sebanyak 2.603 perkara (94,11%) dan pelanggaran sebanyak 163 perkara (5,89%).

Dari jumlah perkara yang ditangani tersebut, pengadilan militer

berhasil memutus sebanyak2.893 perkara. Sehingga sisa akhir

tahun berjumlah 412 perkara atau (14,24%).

Dari data di atas tergambar bahwa rasio penyelesaian perkara pada pengadilan militer sebesar 87,53%. Rasio penyelesaian perkara ini meningkat 5,31% dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 82,22%.

b) Pengadilan Militer Tinggi

Jumlah perkara yang ditangani Pengadilan Militer Tinggi selama tahun 2013 berjumlah 596 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah 488 perkara dan sisa

perkara tahun 2012 berjumlah 108 perkara.

Dari jumlah perkara yang ditangani tersebut. Pengadilan Militer

Tinggi berhasil memutus sebanyak590 perkara. Sehingga sisa

akhir tahun berjumlah 6 perkara (1,01%). Hal ini mengindikasikan bahwa rasio penyelesaian perkara pada Pengadilan Militer Tinggi

sebesar (98,99 %).

Dari data perkara pengadilan militer yang diputus (kategori tindak pidana kejahatan) selama tahun 2013 (2.730 perkara) dan perkara yang dimohonkan banding pada tahun yang sama (488 perkara). menggambarkan bahwa ada 17,88% yang menyatakan tidak puas terhadap putusan pengadilan militer.

Dari jumlah perkara yang ditangani Pengadilan Militer Tinggi selama tahun 2013, 190 perkara merupakan kewenangan pengadilan militer tinggi sebagai pengadilan tingkat pertama. Jumlah tersebut terdiri dari sisa perkara tahun 2012 berjumlah 59 perkara dan yang diterima tahun ini sebanyak 131 perkara. c) Pengadilan Militer Utama

Pengadilan Militer Utama menerima perkara selama tahun 2013 berjumlah 33 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah 29 perkara dan sisa perkara tahun 2012

berjumlah 4perkara.

Dari jumlah perkara yang ditangani tersebut. Pengadilan Militer

Utama berhasil memutus sebanyak 24 perkara. Sehingga sisa

akhir tahun berjumlah 9 perkara atau (27,27%).

d. Peradilan Tata Usaha Negara a) Pengadilan Tata Usaha Negara

Sepanjang tahun 2013. Pengadilan Tata Usaha Negara menangani perkara yang menjadi kewenangannya berjumlah 2.409 perkara, terdiri dari perkara masuk tahun 2013 1.806 perkara dan sisa perkara tahun sebelumnya berjumlah 550 perkara. Jika dibandingkan dengan tahun 2012. jumlah perkara

masuk tahun 2013 naik 17,27% dari tahun sebelumnya yang

menerima 1.540 perkara.

Dari jumlah perkara yang ditangani tersebut. Pengadilan Tata

Usaha Negara berhasil memutus sebanyak 1.704 perkara.

Sehingga sisa perkara di akhir tahun 2013 berjumlah 705 perkara (29,27 %).

Dari data tersebut tergambar pula rasio penyelesaian perkara pada pengadilan tata usaha negara pada tahun 2013 sebesar 70,73%. atau turun 1,83% dari tahun sebelumnya yang mencapai 72,56 %.

b) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Perkara Banding

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) menangani perkara banding pada tahun 2013 berjumlah 1.020 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah

874 perkara dan sisa perkara tahun 2013 berjumlah 146

perkara.

Perkara banding yang berhasil diputus oleh PTTUN selama tahun 2013 berjumlah 805 perkara. Sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2013 berjumlah 215 perkara (21,08%). Data tersebut juga menggambarkan bahwa rasio penyelesaian perkara pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tahun 2013 sebesar 78,92 %.

Dari data perkara yang diputus oleh PTUN selama tahun 2013 (1.704 perkara) dan perkara banding yang diterima oleh PTTUN pada tahun yang sama sebanyak 874 perkara, menggambarkan bahwa terdapat 51,29% yang melakukan upaya hukum banding terhadap putusan pengadilan tata usaha negara.

Perkara Gugatan

Perkara gugatan/sengketa tata usaha negara tertentu yang menjadi wewenang Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai peradilan tingkat pertama sepanjang tahun 2013 berjumlah 118 perkara. Jumlah tersebut terdiri dari perkara masuk tahun 2013 berjumlah 87 perkara dan sisa perkara tahun 2012 berjumlah 146 perkara.

Perkara gugatan yang berhasil diputus oleh PTTUN selama tahun 2013 berjumlah 96 perkara. Sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2013 berjumlah 22 perkara (18,64%). Data tersebut juga menggambarkan bahwa rasio penyelesaian perkara gugatan pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara tahun 2013 sebesar (81,36%).

e. Peradilan Pajak

Selama tahun 2013, Pengadilan Pajak menangani 17.914 perkara,

yang terdiri dari sisa tahun 2012 berjumlah 9.515 perkara dan perkara yang masuk tahun 2013 berjumlah 8.399 perkara. Jumlah perkara yang diterima tahun 2013 ini meningkat 14,24% dari tahun 2012 yang berjumlah 7.352 perkara.

Klasiikasi jenis perkara yang ditangani Pengadilan Pajak sepanjang

tahun 2013 ini adalah gugatan 1.773 perkara dan banding 14.295 perkara.

Dari jumlah perkara yang ditangani sepanjang tahun 2013 ini. Pengadilan Pajak berhasil memutus 7.376 perkara. Sehingga sisa perkara akhir tahun 2013 berjumlah 10.538 perkara (58,83%). Dengan

demikian rasio penyelesaian perkara pada pengadilan pajak pada tahun 2013 sebesar (41,17%). Nilai rasio ini meningkat 0,39 % dari tahun sebelumnya yang berjumlah 40,78 %.

Terhadap putusan pengadilan pajak tersebut, diajukan permohonan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung RI sebanyak 1.025 perkara atau (13,95%).

IV. KONTRIBUSI KEUANGAN PERKARA TERHADAP KEUANGAN

Dalam dokumen Laporan Tahunan MA Tahun 2013 (Halaman 88-95)