• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

4.8 PERKEMBANGAN BELANJA WAJIB DAERAH

Mandatory spending merupakan alokasi belanja wajib yang diatur undang-undang untuk

mengurangi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi daerah. Mandatory spending dalam

Kapasitas fiskal daerah kabupaten dan kota di DIY tergolong tinggi dan sedang , sementara kapasitas fiskal Pemda DIY masih rendah

78

tata kelola keuangan pemerintah daerah meliputi alokasi pendidikan, alokasi kesehatan, penggunaan dana transfer umum dan alokasi dana desa.

1. Dana Desa

Dana Desa yang dialokasikan dalam APBN TA 2020 untuk wilayah Provinsi DIY adalah sebesar 444,45 miliar untuk empat Kabupaten. Dari sisi kinerja penyaluran, realisasi penyaluran dana desa di wilayah DIY selama tahun 2020 mencapai Rp444,45 miliar (100 persen) yang terbagi dalam 3 tahap, yaitu Tahap I sebesar Rp198,37 miliar (44,63 persen), Tahap II sebesar Rp177,21 miliar (39,87 persen) dan Tahap III sebesar Rp68,86 miliar (15,49 persen).

Tabel 4.16

Pagu dan Realisasi Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD Tahun 2020

Sumber : OM-SPAN 2020 (data diolah)

Sampai dengan 30 Desember 2020, realisasi penyerapan Dana Desa dari RKD di wilayah DIY mencapai Rp284,97 miliar atau sekitar 64,12 persen dari total dana desa. Dengan demikian, sisa dana yang masih ada di RKD per 30 Desember 2020 sebesar Rp159,48 miliar atau 35,88 persen (Tabel 4.16). Terdapat sisa pagu sebesar Rp4,28 juta pada Kabupaten Sleman. Besaran tersebut merupakan sisa dana di RKUD tahun 2019 yang tidak dianggarkan kembali di tahun 2020, sehingga penyaluran tahap 2 dipotong sebesar nilai yang tidak dianggarkan tersebut.

Sesuai dengan prioritas penggunaan Dana Desa (Tabel 4.17), maka mayoritas realisasi dana desa sampai dengan 30 Desember 2020 di DIY digunakan untuk membiayai Penanggulangan Bencana Keadaan Darurat dan Mendesak Desa yang mencapai Rp180,86 miliar (47,39 persen) termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang tercatat sebesar Rp163,27 miliar, dan Pelaksanaan Pembangunan Desa sebesar Rp163,62 miliar (42,88 persen).

79

Tabel 4.17

Realisasi Penggunaan Dana Desa s.d Semester II 2020 Wilayah DIY (Dalam Rupiah)

Sumber : OM-SPAN 2020 (data diolah)

2. Dana Transfer Umum

Dana Transfer Umum adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah untuk digunakan sesuai dengan kewenangan daerah guna mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang terdiri atas DAU dan DBH. Berdasarkan UU Nomor 15 tahun 2017 pemerintah pusat

mewajibkan pemda untuk

mengalokasikan minimal 25 persen Dana Transfer Umum untuk pembangunan infrastruktur. Tahun 2020 realisasi DTU pada Prov. DIY adalah sebesar Rp5,57 triliun. Dengan realisasi terbesar pada pemerintah provinsi DIY yang mencapai Rp1,34 triliun terdiri atas DBH Rp115,82 miliar dan DAU Rp1,22 triliun. Pembangunan infrastruktur di DIY tahun 2020 masih memprioritaskan untuk proyek-proyek pendukung sektor pariwisata di antaranya percepatan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan penggantian lahan untuk pembangunan tol Jogja-Solo.

4.8.1 Belanja Daerah Sektor Pendidikan

Seluruh pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan minimal sebesar 20% sesuai amanat UUD 1945 pasal 31 ayat (4) dan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 49 ayat (1). Rata-rata pemerintah daerah

115,82 36,53 60,16 23,42 24,83 53,66 1227,65 923,21 938,35 882,57 658,09 627,25 0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Prov. DIY Bantul Sleman GK KP Kota Yk

Sumber : BPS DIY DBH DAU

Grafik 4.3 Realisasi DTU 2020

80

di Provinsi DIY mengalokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 27,78 persen. Besaran itu sebagai salah satu upaya DIY dalam mencanangkan belajar 12 tahun meski belum wajib. Penggunaan dana tersebut antara lain untuk penyediaan BOS dan

Bantuan Operasional PAUD serta tunjangan profesi guru.

Tabel 4.18

Alokasi DAK Fisik dan DAK Non Fisik Bidang Pendidikan Provinsi DIY Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No. Nama Pemda DAK Non Fisik DAK FISIK

BOS BOP PAUD BOP Kesetaraan TPG Reguler Penugasan 1 Prov. DIY 683,24 - - 262,94 33,65 74,94 2 Bantul - 24,76 4,07 155,10 8,63 - 3 Sleman - 24,75 2,35 161,90 10,67 - 4 KP - 16,30 2,00 173,99 12,94 - 5 GK - 11,69 0,99 116,49 68,22 - 6 Kota Yk - 9,66 2,43 67,38 1,26 - Sumber: OM SPAN

Alokasi DAK Non Fisik bidang pendidikan di DIY pada tahun 2020 sebesar 1,72 triliun. Alokasi anggaran DAK Non Fisik bidang pendidikan terbesar ada pada pemerintah Provinsi DIY sebesar 946,18 miliar yang digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah dan Tunjangan Profesi Guru. Adapun anggaran pendidikan melalui DAK Fisik pada Provinsi DIY yaitu sebesar 210,31 miliar. Untuk anggaran pendidikan melalui DAK Fisik reguler terbesar diperuntukkan bagi Pemda Gunungkidul yaitu 68,22 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan yang meliputi pembangunan infrastruktur sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan untuk pembangunan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB).

4.8.2 Belanja Daerah Sektor Kesehatan

Untuk sektor kesehatan, seluruh pemerintah daerah di Provinsi DIY telah mengalokasikan anggaran sektor dimaksud minimal 10 persen sesuai yang diamanatkan UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, kecuali pemerintah provinsi yang mengalokasikan hanya sebesar 4,71 persen. Alokasi anggaran kesehatan tertinggi ada pada pemerintah Kabupaten Kulon Progo

sebesar 24,71 persen. Alokasi ini sangat ideal diterapkan di Kabupaten Kulon Progo karena

tingginya angka stunting sehingga menjadi pilot project prioritas nasional pencegahan stunting.

Prov.

DIY Bantul Sleman KP GK Kota YK

Pendidikan 22,07% 29,09% 30,99% 27,12% 35,17% 22,21% Kesehatan 4,70% 19,98% 16,30% 24,70% 17,00% 21,39% Infrastruktur 33,15% 3,86% 9,59% 8,07% 3,04% 7,19%

0% 40%

Sumber : Pemda DIY

Grafik 4.4

Alokasi anggaran sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur 2020

81

Tabel 4.19

Alokasi DAK Fisik dan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2020 (dalam miliar rupiah)

No. Nama Pemda

DAK Non Fisik DAK Fisk

BO

Kesehatan BO KB Reguler Penugasan

1 Prov. DIY 10,28 5,05 2,48

2 Kab Bantul 43,62 4,11 38,77 5,49

3 Kab Sleman 29,66 3,81 28,23 3,02

4 Kab Kulon Progo 29,46 3,16 60,53 2,37

5 Kab Gunung Kidul 39,02 4,65 10,96 2,81

6 Kota Yogyakarta 20,35 1,76 25,66 1,53

Alokasi DAK Non Fisik bidang kesehatan di DIY pada tahun 2020 sebesar 189,88 miliar. Alokasi anggaran DAK Non Fisik bidang kesehatan terbesar ada pada pemerintah daerah Kabupaten Bantul sebesar 43,62 miliar. Sedangkan total anggaran DAK Fisik bidang kesehatan yaitu 186,9 miliar dengan alokasi terbesar pada pemda Kulon Progo yang sebagaian besar digunakan untuk pengadaan alat kesehatan guna pengembangan pembangunan RSUD Wates.

4.8.3 Belanja Infrastruktur Daerah

Untuk alokasi anggaran sektor infrastruktur, rata-rata pemerintah daerah mengalokasikan sebesar 10,33 persen. Alokasi anggaran infrastruktur tertinggi ada pada pemerintah daerah Provinsi DIY yaitu sebesar 13,39 persen. Sementara DAK Fisik bidang infrastuktur yang dialokasikan pada pemerintah provinsi DIY yaitu sebesar Rp99,38 miliar terdiri atas DAK

Reguler 46,73 miliar untuk 5 Kabupaten/Kota dan DAK penugasan 52,65 miliar. Penggunaan DAK bidang infrastruktur ini sebagian besar digunakan untuk pembangunan jalan yaitu sebesar 44,22 miliar atau 44,49 persen. . 15,6 7,22 10,56 2,77 10,58 5,76 17,2 3,84 12,53 5,58 7,74 0 5 10 15 20

Prov DIY Bantul Sleman KP GK Kota YK Sumber : OMSPAN

Grafik 4.5

Anggaran DAK Fisik Bidang Infrastruktur Prov. DIY 2020

Reguler Penugasan Grafik IV.5 Anggaran DAK Fisik Bidang

BAB V

PERKEMBANGAN DAN ANALISIS

PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

82

5.1. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian dalam periode tertentu.

Tabel 5.1.

Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi DIY Tahun 2020 (dalam Juta Rupiah)

Uraian 2020 Tahun 2019

Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

A. Pendapatan dan Hibah 7,262,559.22 14,583,160.46 11,839,839.53 -6.19% 12,621,117.95

I. Pendapatan Perpajakan 5,004,838.65 2,823,903.89 7,828,742.55 -9.65% 8,665,038.27

II. Pendapatan Bukan Pajak 2,257,720.55 11,757,510.54 4,197,801.62 3,657,449.44

a. Penerimaan SDA b. Pendptn Hsl Pengelolaan

Kekayaan Negara Yang Dipisahkan

c. PNBP Lainnya d. Lain-lain PAD yang Sah e. Pendapatan Transfer f. Lain Pendapatan Daerah

Yang Sah g. Pendapatan Hibah h. Pendapatan BLU - - 423,416.36- - - - - 1,834,304.19 - 238,549.83 158,739.57 969,036.28 10,276,019.46 115,165.40 - - 238,549.83 768.860,61 947,162.33 293,759.26 - 115,165.4 1,834,304.19 - 17,38% 32,07% (12,18%) - (62,34%) 14,86% - 203.227.01 582,155.94 1,078,531.05 2,671,878.81- 305,783.08 1,596,988.53 B. Belanja Negara 20,191,993.59 14,105,617.18 24,291,730.63 (8,24%) 26,471,791.13 I. Belanja Pemerintah 10,038,940.54 13,182,187.85 25,355,916.27 9,19% 23,221,128.40 II. Transfer* 10,153,053.05 923,429.32 1,070,602.23 (3,66%) 1,111,283.24 C. Surplus/(Defisit) /(A-B) (12,929,434.37) 477,543.27 (12,451,891.09) (10,10%) (13,850,673.17) D. Pembiayaan - 1,300,348.56 1,300,348.56 (1,83%) 1,324,577.38 I. Penerimaan Pembiayaan Daerah - 1,557,241.11 1,557,241.11 10,877% 1,747,223.41 II. Pengeluaran Pembiayaan

Daerah - 256,892.54 256,892.54 39,22% 422,646.02

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan

Anggaran (C+D) (12,929,434.37) 1,777,891.84 (11,151,542.52) (10,97%) (12,526,095.79)

Catatan*: Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah.

Sumber : Laporan Goverment Financial Statistic (GFS) Tahun 2020 Unaudited & Tahun 2019 Audited Kanwil DPJb DIY Provinsi DIY

5.2. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN

Pendapatan Pemerintahan Umum (General Government Revenue) atau Pendapatan Konsolidasian Tingkat Wilayah adalah konsolidasian antara seluruh pendapatan

Dokumen terkait