• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Desa dan Kelurahan

Dalam dokumen Modul Pelatihan Profil Desa Dan Kelurahan (Halaman 40-48)

Pokok Bahasan PB.2. Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan: Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan

Tujuan Setelah pembahasan materi ini, peserta diharapkan mampu: 1. Memahami dan mampu menyampaikan kembali kepada peserta pelatihan tingkat lainnya menyangkut uraian konsep umum, kebijakan Pemerintah menyangkut latar belakang dan tujuan dari Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan sebagaimana yang diamanatkan dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tengang Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan

2. Menguasai dan menyampaikan kembali kepada peserta pelatihan tingkat lainnya menyangkut menyangkut pengetahuan tentang pendataan dan perkembangan desa kelurahan, terutama mengenai batasan pengertian pendataan, jenis dan cakupan data serta mekanisme pengukuran perkembangan desa yang bertolak dari data-data desa dan kelurahan yang lebih dahulu disusun menurut aturan baku yang ditentuakan dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

penyelenggaraan Data Profil Desa dan Kelurahan

Waktu 2 Jam Pelajaran = 90 menit.

: disalin atau dicopy pada fasilitas media yang tersedia agar dapat dilihat oleh peserta di depan kelas

PROSES PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Pembelajaran dan Metode Waktu Bahan/Materi/ Media

1 Pengantar

Fasilitator menjelaskan garis besar kebijakan pemerintah terhadap program pendataan perkembangan desa dan kelurahan.

15 menit

2 Ceramah

Fasilitator menyampaikan materi profil desa dan kelurahan, yang mencakup kegiatan penyusunan dan serta pendayagunaan profil.

80 menit  Lembar Bacaan Pengantar pada Modul 2.1.  Lampiran I, II, III dan IV Kepmendagri Nomor 12 Tahun 2007 3 Tanya Jawab

Fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk megajukan pertanyaan terkait hal-hal yang dirasa belum jelas dari materi yang disampaikan.

25 menit Media :  Lembar Balik  Spidol  OHP/LCD Projector  Alat dan kertas

tulis

 Pengeras suara  Komputer

Modul 2.1. Bacaan Pengantar

Kebijakan Pendataan Perkembangan Desa dan Kelurahan sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan

Untuk memberi arah kebijakan umum menyangkut pelaksanaan program kerja pendataan perkembangan desa dan kelurahan, Pemerintah menerbitkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan. Peraturan ini menjadi landasan hukum pelaksanaan pendataan perkembangan desa dan kelurahan. Selebihnya, di dalamnya termuat mekanisme dan instrumen pengumpulan data, pelaksana dan tata cara pelaksanaan dari mulai awal hingga akhir.

Bila memperhatikan kalimat “Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan Kelurahan” maka dapat ditemukan tiga kata pokok yang terdapat di dalamnya yaitu “Penyusunan”, “Pendayagunaan dan “Profil Desa dan Kelurahan”. Di dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 disebutkan pengertian dari masing-masing kata tersebut. Penyusunan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Pendayagunaan adalah berbagai upaya pemanfaatan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan.dalam sistem perencanaan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Sedangkan profil desa dan kelurahan merupakan gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan.

Dari pengertian di atas mengemuka sebutan istilah seperti “data dasar keluarga”, “data potensi desa dan kelurahan” serta “tingkat perkembangan desa dan kelurahan”. Masing-masing sebutan itu telah dicantumkan maksud pengertiannya di dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. Data dasar keluarga adalah gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga yang meliputi potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan, perkembangan pendidikan, penguasaan aset ekonomi dan sosial keluarga, partisipasi anggota keluarga dalam proses pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, berbagai permasalahan kesejahteraan keluarga, dan perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya.

Potensi desa dan kelurahan adalah keseluruhan sumber daya yang dimiliki atau atau digunakan oleh desa dan kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau keberhasilan masyarakat, pemerintrahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.

Tahapan Penyusunan profil desa dan kelurahan yang dilakukan untuk pendataan perkembangan desa dan kelurahan sebagaimana disebutkan dalam Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 pada Pasal 24 meliputi kegiatan berikut ini:

(1) penyiapan instrumen pengumpulan data;

(2) penyiapan kelompok kerja profil desa/kelurahan; (3) pelaksanaan pengumpulan data;

(4) pengolahan data; dan

(5) publikasi data profil desa dan kelurahan.

Perlu diperhatikan bahwa dalam pelaksanaannya nanti, kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 tersebut dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota sampai tingkat provinsi. Pelaksanaan kegiatan ini menjadi tugas dan tanggung jawab Kelompok Kerja (Pokja) Profil Desa dan Kelurahan. Pokja dimaksud dibentuk pada seluruh tingkatan pemerintahan, yaitu tingkat provinsi, tingkat kabupaten/kota, tingkat kecamatan dan terakhir pada tingkat desa/ kelurahan. Pedoman mengenai Pokja diatur pada pasal 27, pasal 28, pasal 29 dan pasal 30 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Kembali pada tahapan penyusunan Profil Desa dan Kelurahan, terdapat hal penting yang perlu digarisbawahi yaitu urutan pertama yang paling krusial adalah adalah pemahaman yang utuh terhadap instrumen pengumpulan data profil desa dan kelurahan. Instrumen ini terdiri dari tiga kelompok pengisian data yaitu : (1) daftar isian data dasar keluarga; (2) daftar isian potensi desa dan kelurahan; serta (3) daftar isian tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Bagaimana bentuk instrumen tersebut, dapat dilihat pada Lampiran I, II dan III Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Setelah Instrumen dikuasai, maka pemilihan sumber informasi dalam pengumpulan data profil desa dan kelurahan menjadi titik perhatian. Sumber informasi adalah kepala keluarga, pengurus RT, pengurus RW, kepala dusun, kepala lingkungan, kepala desa, lurah dan perangkat desa dan kelurahan, pengurus TP-PKK dan lembaga kemasyarakatan serta unit pelaksana teknis satuan kerja perangkat daerah dan perangkat pusat yang ada di desa, kelurahan dan kecamatan. Hal tersebut dicantumkan pada Pasal 31 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan yang telah dikumpulkan dari berbagai informan, selanjutnya akan dilakukan pengolahan. Kegiatan pengolahan data tersebut dilaksanakan secara berjenjang, dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota sampai tingkat provinsi oleh masing-masing tingkatan Pokja dari tingkatan desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi. Pengolahan data dasar keluarga, potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan menggunakan alat bantu program aplikasi profil desa dan kelurahan serta profil RIAD (software), alat pengolah data (hardware) serta dukungan sumber daya manusia (brainware) yang ditetapkan menurut standar nasional. Yang perlu diperhatikan bahwa, pengolahan dimaksud di atas dilaksanakan melalui klarifikasi, tabulasi, kompilasi dan rekapitulasi baik melalui program aplikasi maupun secara manual. Hal tersebut sebagaimana disebutkan pada Pasal 32 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Panduan teknis operasional pengolahan data dasar keluarga dan RIAD, data potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan secara manual dan menggunakan alat bantu program aplikasi sebagaimana dimaksud tercantum dalam Lampiran IV Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Hasil pengolahan data profil desa dan kelurahan tersebut di atas, akan tersaji berupa data tentang : (1) kualitas ibu dan anak di tingkat dusun dan lingkungan hasil RIAD; (2) tingkatan potensi umum desa dan kelurahan; (3) potensi pengembangan desa dan kelurahan;(4) tipologi pengembangan desa dan kelurahan sesuai potensi unggulan; (5) laju perkembangan desa dan kelurahan; (6) klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan; (7) kategori status kemajuan desa dan kelurahan; (8) permasalahan kualitas keluarga, tingkatan potensi umum, factor pembatas pengembangan potensi dan laju perkembangan, tingkat dan kategori perkembangan desa dan kelurahan; dan (9) indikasi program pembangunan desa dan kelurahan tahun selanjutnya. Kesembilan rupa data yang disebutkan tertuang dalam pasal 34 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Selanjutnya, adalah tahapan publikasi hasil pengolahan data. Data yang telah diolah tersebut disajikan dalam bentuk hardcopy seperti buku dan papan profil desa dan kelurahan serta bentuk softcopy seperti compact disc room, flash disc atau audio video agar mudah diakses oleh seluruh pelaku pembangunan desa dan kelurahan dari tingkat masyarakat sampai dunia usaha dan institusi pemerintahan pada berbagai tingkatan. Legalitas dan mekanisme tata cara publikasi ini diatur pada pasal 35, pasal 36, pasal 37 dan Pasal 38 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Rangkaian tahapan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan tersebut di atas, dilaksanakan dalam periodeisasi waktu kerja yang baku, sebagaimana disebutkan pasal 39 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007. Periode waktu kerja dimaksud yakni ; bulan Agustus sampai September adalah masa bagi

Pokja melakukan pendistribusian Daftar isian data dasar keluarga kepada masing-masing kepala keluarga dan melakukan pengumpulan kembali daftar isian tersebut. Selanjutnya, bulan Oktorber sebagai masa waktu untuk Pokja mengisi Daftar isian data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Disusul, bulan November sebagai masa kerja bagi Pokja melakukan pengolahan data profil desa dan kelurahan. Terakhir, bulan Desember Pokja harus sudah melakukan publikasi data profil desa dan kelurahan.

Selain itu, Pasal 40 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 juga mengatur perbedaan jarak waktu tahunan dalam memperbaharui atau peremajaan antar data. Persisnya disebutkan bahwa kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data potensi desa dan kelurahan dilaksanakan setiap tiga tahun. Tingginya dinamisasi data dasar keluarga mendorong untuk dilakukan peremajaan data setiap tahun. Sedangkan data tingkat perkembangan desa dan kelurahan dilakukan setiap lima tahun.

Dalam kerangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan, sebagaimana disebutkan pada Pasal 43, Pasal 44 , Pasal 45, dan Pasal 46 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 bahwa perlu penyampaian laporan tertulis pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan secara berjenjang yaitu berturut-turut dari tingkat desa dan kelurahan dilaporkan oleh Kepala Desa/Lurah kepada Camat. Seterusnya Camat menyampaikan laporan pelaksanaan tingkat kecamatan kepada Bupati/Walikota. Seterusnya, Bupati/Walikota melaporkan kepada Gubernur dan Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Terakhir, laporan oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Menyangkut bentuk laporan terdapat pada Lampiran V Permendagri Nomor 12 Tahun 2007.

Pada fase hilir dari keberadaan profil desa dan kelurahan ini adalah aspek pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Disebutkan pada pasal 41 dan pasal 42 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 bahwa pendayagunaan data profil desa dan kelurahan diarahkan pada pemanfaatan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan sebagai data dasar bersama pelaku pembangunan desa/kelurahan dalam mendukung perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelestarian kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa, kelurahan dan lembaga kemasyarakatan serta penataan wilayah adminstrasi pemerintahan.

Harapannya, data tersebut dapat berdayaguna pemanfaatannya untuk : a. mengetahui karakteristik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,

perkembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, kesadaran politik dan peranserta masyarakat, kinerja lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan kelurahan serta permasalahan pembangunan di setiap desa dan kelurahan;

b. mengukur kecepatan perkembangan desa dan kelurahan sebagai dampak sinergitas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, kelembagaan dan prasarana dan sarana serta hasil kegiatan pembangunan yang dilaksanakan setiap tahun;

c. mengukur status kemajuan dan kategorial tingkat perkembangan desa dan kelurahan swadaya ke swakarya menuju swasembada;

d. menjadi input strategis dalam musyawarah perencanaan pembangunan partisipatif berbasis potensi dan tingkat perkembangan masyarakat tingkat desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional; e. menjadi pedoman dalam penentuan arah pengembangan desa dan

kelurahan sesuai dengan tipologi potensi dan perkembangan masyarakat; f. koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi kebijakan dan program

pembangunan masuk desa dan kelurahan;

g. menjadi alat deteksi permasalahan yang menghambat laju perkembangan kemajuan masyarakat;

h. penataan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

i. penyediaan bahan penilaian dan pengukuran kinerja pembangunan desa dan kelurahan melalui perlombaan desa dan kelurahan; dan

j. penentuan lokasi sasaran dan keluarga penerima berbagai program penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Untuk menjamin terlaksananya penyusunan profil desa dan kelurahan sebagaimana yang diharapakan, maka diperlukan pembinaan dan pengawasan yang berjenjang dengan masing-masing peran dan tanggung jawab pembinaan. Sebut saja sebagaimana disebutkan pada pasal 48 Permendagri Nomor 12 Tahun 2007 bahwa Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelenggaraan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan. Sedangkan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan mengawasi teknis pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.

Pembinaan Pemerintah Pusat diantaranya meliputi (1) memberikan pedoman dan standar pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (2) memberikan bimbingan, supervise, monitoring, evaluasi dan koordinasi pelaksanaan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (3) melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada pengelola profil desa dan kelurahan di daerah dan desa/kelurahan; (4) memberikan pedoman pelatihan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; dan pembinaan lainnya yang diperlukan.

Pembinaan Pemerintah Provinsi, diantaranya: (1) memfasilitasi penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di kabupaten/kota; (2) menetapkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (3) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan skala provinsi;(4) melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat provinsi; (5) melaksanakan orientasi dan pelatihan bagi pengelola profil desa dan kelurahan di tingkat provinsi; dan (6) memfasilitasi pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan dalam proses formulasi, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan di tingkat provinsi.

Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten/Kota, diantaranya meliputi: (1) menetapkan bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten/kota untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; (2) memfasilitasi penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di kecamatan, desa dan kelurahan; (3) melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan skala kabupaten/kota; (4) melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota; (5) melaksanakan orientasi dan pelatihan bagi kelompok kerja pengelola profil desa dan kelurahan di tingkat kabupaten/kota; kecamatan dan desa/kelurahan; dan (6) memfasilitasi pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan di tingkat kabupaten/kota dalam proses perencanaan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di desa/kelurahan.

Pembinaan teknis dan pengawasan camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (2), meliputi: (1) memfasilitasi dukungan pendanaan dalam anggaran pendapatan dan belanja desa serta anggaran kelurahan untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan; (2) memfasilitasi pembentukan kelompok kerja profil desa dan kelurahan di tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; (3) mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi serta pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan di wilayah kecamatan; (4) memfasilitasi penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat kecamatan; (5) melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat desa/kelurahan dan kecamatan; dan (6) memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat kecamatan.

Pokok Bahasan 3

Dalam dokumen Modul Pelatihan Profil Desa Dan Kelurahan (Halaman 40-48)

Dokumen terkait