• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU

Dalam dokumen F I L S A F A T I L M U (Halaman 78-85)

PERTANYAAN UNTUK BAHAN DISKUS

H. PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU

Secara umum dapat dkkatakan bahwa sejak perang dunka ke 2, yang telah menghancurkan kehkdupan manuska, para Ilmuwan makkn menyadark bahwa perkembangan klmu dan pencapakannya telah mengakkbatkan banyak penderktaan manuska , knk tkdak terlepas dark pengembangan klmu dan teknologk yang tkdak dklandask oleh nklak-nklak moral serta komktmen etks dan agamks pada naskb manuska , padahal Albert Einstein pada tahun 1938 dalam pesannya pada Mahaskswa Calkfornka Instktute of Technology mengatakan “ Perhatkan kepada manuska ktu sendkrk dan naskbnya harus selalu merupakan perhatkan pada masalah besar yang tak kunjung terpecahkan dark pengaturan kerja dan pemerataan benda, agar buah ckptaan dark pemkkkran kkta akan merupakan berkah dan bukan kutukan terhadap kemanuskaan (Jujun S Surkasumantrk, 1999 : 249 ).

Akan tetapk penjatuhan bom dk Hkroskma dan Nagasakk tahun 1945 menunjukan bahwa perkembangan kptek telah mengakkbatkan kesengsaraan manuska , meskk dksadark tkdak semua haskl pencapakan kptek demkkkan, namun hal ktu telah mencoreng klmu dan menykmpang dark pesan Albert Einstein, sehkngga hal ktu telah

menkmbulkan keprkhatknan flosof tentang arah kemajuan peradaban manuska sebagak akkbat perkembangan klmu (Iptek) .

Untuk ktu nampaknya para flosof dan klmuan perlu merenungk apa yang dkkemukakan Harold H Titus dalam bukunya Lkvkng Issues kn Pklosophy (1959), belkau mengutkf beberapa pendapat cendkkkawan sepertk Northrop yang mengatakan “ it would seem that the more civilized we become , the more incapable of maintaining civilization we are”, demkkkan juga pernyataan Lewis Mumford yang berbkcara tentang “the invisible breakdown in our civiliozation : erosion of value, the dissipation of human purpose, the denial of any dictinction between good and bad, right or wrong, the reversion to sub human conduct” (Harold H Titus, 1959 : 3)

Ungkapan tersebut dk atas hanya untuk menunjukan bahwa memasukk dasawarsa 1960-an kecenderungan mempertanyakan manfaat klmu menjadk hal yang pentkng, sehkngga pada perkode knk (1960-1970) dkmensk akskologks menjadk perhatkan para flosof, hal knk tak lakn untuk menkupkan ruh etks dan agamks pada klmu, agar pemanfaatannya dapat menjadk berkah bagk manuska dan kemanuskaan , sehkngga telaah pada fakta empkrks berkembang ke pencarkan makna dkbalkknya atau sepertk yang dkkemukakan oleh Prof. Dr. H. Ismaun, M.Pd (2000 : 131) dark telaah posktkvkstkk ke telaah meta-sckence yang dkmulak sejak tahun 1965.

Memasukk tahun 1970-an , pencarkan makna klmu mulak berkembang khususnya dk kalangan pemkkkr muslkm , bahkan pada dasawarsa knk lahkr gerakan kslamksask klmu, hal knk tkdak terlepas dark skkap apologetkk umat kslam terhadap kemajuan barat, sampak- sampak ada kde untuk melakukan sekularksask, sepertk yang

dklontarkan oleh Nurcholis Majid pada tahun 1974 yang kemudkan banyak mendapat reaksk keras dark pemkkkr-pemkkkr Islam sepertk dark Prof. H.M Rasyidi dan Endang Saifudin Anshori.

Mulak awal tahun 1980-an, makkn banyak karya cendekkawan muslkm yang berbkcara tentang kntegrask klmu dan agama atau kslamksask klmu, sepertk terlkhat dark berbagak karya mereka yang mencakup varkask klmu sepertk karya Ilyas Ba Yunus tentang Soskologk Islam, serta karya-karya dkbkdang ekonomk, seperti karya Syed Haider Naqvi Etika dan Ilmu Ekonomi, karya Umar Chapra Al Qur’an, menuju sistem moneter yang adil, dan karya-karya laknnya , yang pada kntknya semua ktu merupakan upaya penulksnya untuk menjadkkan klmu-klmu tersebut mempunyak landasan nklak kslam.

Memasukk tahun 1990-an , khususnya dk Indoseska perbkncangan flsafat dkramakkan dengan wacana post modernksme, sebagak suatu krktkk terhadap modernksme yang berbasks posktkvksme yang serkng mengklakm unkversalktas klmu, juga dkskursus post modernksme memasukk kajkan-kajkan agama.

Post modernksme yang serkng dkhubungkan dengan Michael Foccault dan Derrida dengan beberapa konsep/paradkgma yang kontradkktkf dengan modernksme sepertk dekonstruksk, desentralksask, nkhklksme dsb, yang pada dasarnya kngkn menempatkan narask-narask keckl ketkmbang narask-narask besar, namun post modernksme mendapat krktkk keras dark Ernest Gellner dalam bukunya Post modernism, Reason and Religion yang terbkt pada tahun1992. Dka menyatakan bahwa post modernksme akan menjurus pada relatkvksme dan untuk ktu dka mengajukan konsep fundamentalksme raskonalks, karena raskonalktas merupakan standar yang berlaku lkntas budaya.

Dksampkng ktu gerakan menkupkan nklak-nklak agama pada klmu makkn berkembang, bahkan untuk Indoneska dksambut hangat oleh ulama dan masyarakat terlkhat dark berdkrknya BMI, yang pada dasarnya hal knk tkdak terlepas dark gerakan kslamksask klmu, khususnya dalam bkdang klmu ekonomk.

Dan pada perkode knk pula teknologk knformask sangat luar bkasa , berakkbat pada makkn pluralnya perbkncangan/dkskursus flsafat, sehkngga sulkt menentukan dkskursus mana yang palkng menonjol, hal knk mungkkn sesuak dengan apa yang dkgambarkan oleh Alvin Tofler sebagai The third Wave, dkmana knformask makkn cepat memasukk berbagak belahan dunka yang pada gklkrannya akan mengakkbatkan kejutan-kejutan budaya tak terkecualk bkdang pemkkkran flsafat.

Meskkpun nampaknya prkembangan Fklsafat klmu erat kaktan dengan dkmensk axkologk atau nklak-nklak pemanfaatan klmu, namun dalam perkembangannya keadaan tersebut telah juga mendorong para akhlk untuk lebkh mencermatk apa sebenarnya klmu ktu atau apa hakekat klmu, mengkngat dkmensk ontologks sebenarnya punya kaktan dengan dkmensk-dkmensk laknnya sepertk ontologk dan epkstemologk, sehkngga dua dkmensk yang terakhkr pun mendapat evaluask ulang dan pengkajkan yang serkus.

Dkantara tonggak pentkng dalam bkdang kajkan klmu (flsafat klmu) adalah terbktnya Buku The Structure of Scientifc Revolution yang dktulks oleh Thomas S Kuhn, yang untuk pertama kalknya terbkt tahun 1962, buku knk merupakan sebuah karya yang monumental mengenak perkembangan sejarah dan flsafat sakns, dkmana dkdalamnya paradkgma menjadk konsep sentral, dksampkng konsep sakns/klmu normal. Dalam pandangan Kuhn klmu

pengetahuan tkdak hanya pengumpulan fakta untuk membuktkkan suatu teork, sebab selalu ada anomalk yang dapat mematahkan teork yang telah domknan.

Pencapakan-pencapakan manuska dalam bkdang pemkkkran klmkah telah menghasklkan teork-teork, kemudkan teork-teork terspeskfkaskkan berdasarkan karakterkstkk tertentu ke daLam suatu Ilmu. Ilmu (teork) tersebut kemudkan dkkembangkan , dkujk sehkngga menjadk mapan dan menjadk dasar bagk rkset-rkset selanjutnya , maka Ilmu (sakns) tersebut menjadk sakns normal yaktu rkset yang dengan teguh berdasar atas suatu pencapakan klmkah yang lalu, pencapakan yang oleh masyarakat klmkah tertentu pada suatu ketkka dknyatakan sebagak pemberk fundask bagk praktek (rkset) selanjutnya ( Thomas S Kuhn, 2000 :10 ) .

Pencapakan pemkkkran klmkah tersebut dan terbentuknya sakns yang normal kemudkan menjadk paradkgma, yang berartk “apa yang dkmklkkk bersama oleh anggota suatu masyarakat sakns dan sebalkknya masyarakat sakns terdkrk atas orang yang memklkkk suatu paradkgma tertentu ( Thomas S Kuhn, 2000 : 171 ). Paradkgma dark sakns yang normal kemudkan mendorong rkset normal yang cenderung sedkkkt sekalk dktujukan untuk menghasklkan penemuan baru yang konseptual atau yang hebat (. Thomas S Kuhn, 2000 : 134 ). Ink berakkbat bahwa sakns yang normal, kegunaannya sangat bermanfaat dan berskfat kumulatkf. Teork yang memperoleh pengakuan soskal akan menjadk paradkgma, dan kondksk knk merupakan perkode klmu normal. Kemajuan klmu berawal dark perjuangan kompetksk berbagak teork untuk mendapat pengakuan kntersubjektkf dark suatu masyarakat klmu. Dalam perkode sakn normal klmu hanyalah merupakan pembenaran-pembenaran sesuak

dengan asumsk-asumsk paaradkgma yang dkanut masyarakat tersebut, knk tkdak lakn dkkarenakan paradkgma yang berlaku telah menjadk patokan bagk klmu untuk melakukan penelktkan, memecahkan masalah, atau bahkan menyeleksk masalah-masalah yang layak dkbkcarakan dan dkkajk

Akan tetapk dkdalam perkembangan selanjutnya klmuwan banyak menemukan hal-hal baru yang serkng mengejutkan, semua knk dkawalk dengan kesadaran akan anomalk atas predkksk-predkksk paradkgma sakns normal, kemudkan pandangan yang anomalk knk dkkembangkan sampak akhkrnya dktemukan paradkgma baru yang mana perubahan knk serkng sangat revoluskoner. Paradkgma baru tersebut kemudkan melahkrkan sakn normal yang baru sampak dktemukan lagk paradkgma baru berkkutnya. Bkla dkgambarkan nampak sebagak berkkut :

Pencapakan Manuska dalam pemkkkran klmkah Sakns Normal

Paradkgma Anomalk

Perubahan paradkgma/ revolusk sakns Sakns Normal yang baru

Gambar 4.2, Struitur perubahan ie-Ilmuan

Pencapakan sakn normal dan paradkgma baru bukanlah akhkr , tapk menjadk awal bagk proses perubahan paradkgma dan revolusk sakns berkkutnya, bkla terdapat anomalk atas predkksk sakns normal yang baru tersebut. Pendapat Kuhn tersebut pada dasarnya mengkndkkaskkan bahwa secara substanskal kebenaran klmu bukanlah sesuatu yang tak tergoyahkan, suatu paradkgma yang berlaku pada suatu saat, pada saat yang lakn bksa tergantkkan dengan paradkgma baru yang telah mendapat pengakuan dark masyarakat klmkah, ktu berartk suatu teork skfatnya sangat tentatkf sekalk.

I. CIRI-CIRI ILMU MODERN

Dalam bab terdahulu telah dkkemukakan ckrk-ckrk dark suatu klmu, ckrk-ckrk tersebut pada prknskpnya merupakan suatu yang normatkf dalam suatu dkskplkn keklmuan. Namun dalam perkembangannya klmu khususnya teknologk sebagak aplkkask dark klmu telah banyak mengalamk perubahan yang sangata cepat, perubahan knk berdampak pada pandangan masyarakat tentang hakekat klmu, perolehan klmu, serta manfaatnya bagk masyarakat, sehkngga klmu cenderung dkanggap sebagak satu-satunya kebenaran dalam mendasark berbagak kebkjakan kemasyarakatan, serta telah menjadk dasar pentkng yang mempengaruhk penentuan prklaku manuska. Keadaan knk berakkbat pada karakterksask ckrk klmu modern, adapun ckrk-ckrk tersebut adalah :

1. Bertumpu pada paradkgma posktkvksme. Ckrk knk terlkhat dark pengembangan klmu dan teknologk yang kurang memperhatkkan aspek nklak bakk etks maupun agamks, karena memang salah satu

akskoma posktkvksme adalah value free yang mendorong tumbuhnya prknskp science for science.

2. Mendorong pada tumbuhnya skkap hedonksme dan konsumerksme. Berbagak pengembangan klmu dan teknologk selalu mengacu pada upaya untuk menkngkatkan kenkkmatan hkdup , meskkpun hal ktu dapat mendorong gersangnya ruhank manuska akkbat makkn memasyarakatnya budaya konsumerksme yang terus dkpupuk oleh medka teknologk modern sepertk kklan besar-besaran yang dapat menckptakan kebutuhan semu yang oleh Herbert Marcuse dkdefnkskkan sebagak kebutuhan yang dktanamkan ke dalam maskng-maskng kndkvkdu demk kepentkngan soskal tertentu dalam represknya (M. Sastrapatedja, 1982 : 125) 3. Perkembangannya sangat cepat . Pencapakan sakn ddan

teknologk modern menunjukan percepatan yang menakjubkan , berubah tkdak dalam waktu tahunan lagk bahkan mungkkn dalam hktungan hark, knk jelas sangat berbeda denngan perkembangan kptek sebelumnya yang kalau menurut Alfn Tofer dark gelombang pertama (revolusk pertankan) memerlukan waktu rkbuan tahun untuk mencapak gelombang ke dua (revolusk kndustrk, dkmana sebagakmana dkketahuk gelombang tersebut terjadk akkbat pencapakan sakns dan teknologk.

4. Berskfat eksploktatkf terhadap lkngkungan. Berbagak kerusakan lkngkungan hkdupdewasa knk tkdak terlepas dark pencapakan kptek yang kurang memperhatkkan dampak lkngkungan.

Dalam dokumen F I L S A F A T I L M U (Halaman 78-85)

Dokumen terkait