• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INFLASI 1 INFLASI TAHUNAN (yoy)

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 33-37)

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. PERKEMBANGAN INFLASI 1 INFLASI TAHUNAN (yoy)

32 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 1 Bahan Makanan 21.82 4.75 -0.82 5.82 -2.19 6.39 18.14 15.23 21.69 14.72 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 8.03 7.5 6.15 4.88 8.13 5.96 4.83 5.36 0.43 1.50 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 3.54 2.07 -0.15 0.44 1.45 1.83 2.58 2.35 1.85 2.14 4 Sandang 6.05 4.94 4.67 6.37 2.83 6.84 7.02 5.15 5.03 4.28 5 Kesehatan 9.16 5.43 4.84 4.12 4.98 2.56 1.87 0.96 0.61 2.62 6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 2.58 2.03 2.63 1.81 1.97 1.75 1.19 1.62 0.91 0.86 7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 1.05 -8.66 -8.76 -5.33 1.63 2.60 3.26 0.59 0.80 -0.38 8.85 2.25 -0.01 2.31 1.84 4.21 7.38 6.28 6.90 5.15 2010 2011 2009 No Kelompok Umum

2.1. PERKEMBANGAN INFLASI

2.1.1 INFLASI TAHUNAN (yoy)

Secara tahunan, inflasi Kota Manado pada triwulan II-2011 tercatat 5,15% (yoy), mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,90% (yoy) dan masih lebih rendah dibandingkan laju inflasi nasional sebesar 5,45% (yoy). Penurunan laju inflasi tahunan pada triwulan laporan terutama disebabkan oleh berkurangnya tekanan inflasi pada kelompok pangan. Hal ini ditandai oleh mulai menurunnya harga beberapa komoditas pangan bergejolak (volatile foods) setelah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi di awal tahun 2011. Namun demikian, laju inflasi tahunan pada triwulan II 2011 masih lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar 4,21% (yoy). Hal ini terutama disebabkan masih berlanjutnya kenaikan harga emas dunia yang berimbas pada kenaikan harga emas perhiasan domestik. Selain itu, peningkatan daya beli pada triwulan laporan yang disebabkan oleh peningkatan pendapatan masyarakat seperti kenaikan gaji PNS/TNI/Polri serta naiknya harga komoditas unggulan Sulawesi Utara seperti cengkih, kopra dan pala pada tahap selanjutnya memberikan tekanan inflasi inti melalui jalur ekspektasi konsumen terhadap harga barang dan jasa.

Berdasarkan kelompoknya, kelompok bahan makanan dan kelompok sandang mencatat inflasi tertinggi dibandingkan kelompok lainnya. Angka inflasi kelompok bahan makanan tercatat 14,72% (yoy) pada triwulan laporan yang disebabkan oleh meningkatnya harga bumbu-bumbuan, ikan segar, daging dan hasil-hasilnya, ikan diawetkan, padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya. Sementara itu, kelompok sandang tercatat mengalami inflasi sebesar 4,28% (yoy) yang terutama dipicu oleh peningkatan harga emas perhiasan domestik.

Tabel 2.1.

Inflasi Tahunan Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%)

33

Grafik 2.3.

Inflasi Triwulanan Sub Kelompok Bahan Makanan TriwulanI II-2011 (0.54) 1.33 (1.14) (0.68) 1.52 1.76 0.36 1.11 (26.02) (0.38) (0.95) -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5

Padi-padian, Umbi-umbian & Hasilnya Daging & Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu & Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak & Minyak Lainnya

Sub Kelompok

2.1.2 INFLASI TRIWULANAN (qtq)

Searah dengan inflasi tahunan, tekanan inflasi Kota Manado selama triwulan II-2011 cenderung lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara triwulanan, inflasi Kota Manado pada triwulan I2011 tercatat -1,43% (qtq), lebih rendah dibandingkan triwulan I-2011 yang tercatat sebesar 1,31% (qtq) dan masih lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,2% (qtq).

Berdasarkan kelompoknya, deflasi terutama terjadi pada kelompok bahan makanan yaitu sebesar 5,51% (qtq). Deflasi pada sub kelompok bahan makanan didorong oleh penurunan tekanan inflasi pada sub kelompok bumbu-bumbuan, padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, ikan segar dan ikan diawetkan apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan terutama disebabkan oleh membaiknya kondisi pasokan apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Tabel 2.2.

Inflasi Triwulanan Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa (%)

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

1 Bahan Makanan 6.58 -7.86 0.84 6.86 -1.50 0.23 11.98 4.23 4.03 -5.51 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1.54 1.07 1.85 0.34 4.68 -0.95 0.77 0.84 -0.22 0.10 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar -0.26 -0.29 0.23 0.77 0.74 0.09 0.96 0.55 0.24 0.38

4 Sandang 3.97 -1.93 0.92 3.36 0.52 1.89 1.09 1.56 0.40 1.17

5 Kesehatan 1.18 2.32 0.99 -0.42 2.02 -0.04 0.32 -1.32 1.66 1.96

6 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.57 0.22 0.91 0.10 0.72 0.01 0.36 0.52 0.02 -0.04 7 Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -7.03 0.28 -0.02 1.57 -0.20 1.23 0.62 -1.06 0.02 0.05 1.18 -2.08 0.74 2.50 0.72 0.20 3.81 1.44 1.31 -1.43

2011

Umum

34

Grafik 2.5.

Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado Menurut Kelompok Barang & Jasa April 2011 Grafik 2.4.

Laju Inflasi Kota Manado vs Nasional (mtm)

2.1.3 INFLASI BULANAN (mtm)

Secara bulanan, tekanan inflasi Kota Manado sepanjang triwulan II-2011 menunjukkan tren peningkatan. Pada April 2011 Kota Manado tercatat mengalami deflasi 1,43% (mtm), kemudian kembali mengalami deflasi pada Mei 2011 sebesar 0,07% (mtm) dan pada Juni 2011 mengalami inflasi menjadi 0,07% (mtm).

APRIL 2011

Memasuki triwulan II tahun 2011, Kota Manado tercatat mengalami deflasi sebesar -1,43% (mtm). Deflasi terutama terjadi pada kelompok bahan makanan tercatat -4,88% (mtm) dengan sumbangan sebesar -1,55% terhadap total inflasi bulanan. Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya cabe rawit, bawang merah, beras, mujair, cabe merah, daging ayam ras, daging babi, minyak goreng, bayam, dan nike. Penurunan harga disebabkan oleh kembali normalnya kondisi pasokan

setelah mengalami gangguan pada triwulan I 2011 yang berdampak pada tingginya harga komoditas bahan pangan di awal tahun 2011.

Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara , diolah

-3 -2 -1 0 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2010 2011 % mtm Manado mtm Nasional -4.88 0.05 0.13 0.64 0.34 0.00 -0.21 -1.50 0.01 0.03 0.04 0.01 0.00 -0.03 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 Bahan Makanan Makanan jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

35

 MEI 2011

Laju deflasi Kota Manado pada Mei 2011 tercatat sebesar 0.07% (mtm) atau mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Deflasi pada Mei 2011 masih didominasi oleh deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,41% (mtm). Beberapa komoditas makanan yang mengalami penurunan harga adalah daun bawang, bawang putih, daging babi, cakalang, bawang merah, anggur, lemon cina, cumi-cumi, dan jahe. Sementara itu laju deflasi tertahan oleh meningkatnya harga pada kelompok lainnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Mei 2011 antara lain beras, emas perhiasan, kangkung, asuransi, kue kering, cabe rawit, pasta gigi, angkutan udara, apel, dan sabun cair/cuci piring.

 JUNI 2011

Pada akhir triwulan II 2011, laju perkembangan harga barang dan jasa secara umum terus menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi Kota Manado pada Juni 2011 tercatat sebesar 0,07% (mtm). Tekanan inflasi pada Juni 2011 terutama disebabkan oleh mulai merangkak naiknya harga beberapa komoditas pangan akibat tekanan permintaan setelah mengalami penurunan harga pada awal triwulan II 2011. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan Juni 2011 antara

Grafik 2.6.

Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa Mei 2011

Sumber: BPS SulawesiUtara , diolah.

Grafik 2.7.

Inflasi dan Andil Inflasi Kota Manado Menurut Kelompok Barang dan Jasa Maret 2011

Sumber: BPS SulawesiUtara , diolah. -0.41 0.03 0.04 0.10 0.44 -0.03 0.13 -0.41 0.03 0.04 0.10 0.44 -0.03 0.13 -1 0 0 0 0 0 1 Bahan Makanan Makanan jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

Andil Inflasi (mtm) Mei 2011

-0.25 0.03 0.20 0.42 1.16 0.14 -0.01 -0.07 0.00 0.05 0.03 0.04 0.00 0.02 -1 0 1 2 Bahan Makanan Makanan jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transportasi

36

lain daging ayam ras, beras, bawang merah, daging babi, mie, emas perhiasan, daun bawang, semen, pepaya, dan parfum. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabe rawit, gula pasir, bawang putih, minuman ringan, sandal kulit, telur ayam ras, cakalang asap, kentang, jeruk nipis/limau, dan cabe merah.

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 33-37)

Dokumen terkait