• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prakiraan Inflasi

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 85-89)

BAB VII PROSPEK PEREKONOMIAN

83 Sumber: Biro Pembangunan Setdaprop Sulut

7.2. Prakiraan Inflasi

84

Kinerja sektor pertanian pada triwulan laporan diperkirakan akan mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebagai dampak dari letusan gunung Soputan dan Lokon yang terjadi selama bulan Juli 2011. Selain karena letusan gunung berapi, prediksi penurunan produksi pertanian juga disebabkan oleh beberapa faktor lain diantaranya: (i) kelangkaan pupuk yang terjadi bertepatan dengan waktu musim tanam di Minahasa Selatan; (ii) keterbatasan mesin pengering padi; serta (iii) keterlambatan penyaluran benih akibat terlambatnya pengiriman dari Jakarta.

Sektor PHR diperkirakan masih menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi Sulut. Pertumbuhan sektor PHR pada tiwulan III-2011 diperkirakan masih akan cenderung meningkat, yang didorong oleh faktor musiman perayaan Idul Fitri serta penyelenggaraan beberapa event lokal, nasional dan internasional, antara lain:

a. Perayaan HUT Kota Manado ke-388 yang jatuh pada 14 Juli 2011 yang ditandai dengan pelaksanaan Manado Expo 2011 seperti pameran, bazaar, perlombaan,

Tour de Bunaken, Manado carnaval dan pemilihan puteri Madex 2011;

b. Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak (KONIKA) XV yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Juli 2011 dengan peserta berjumlah 2.835 orang;

c. Pertemuan perwakilan 152 Kab/Kota dari 8 provinsi di Indonesia pada tanggal 25-27 Juli 2011 guna membahas masterplan percepatan pemberdayaan koperasi dan UMKM.

d. Pertemuan ASEAN Economics Ministers and Related Meetings (AEM) pada tanggal 9-13 Agustus 2011 yang akan dihadiri oleh 8 negara anggota ASEAN dan 10 negara mitra wicara.

Maraknya event yang dilaksanakan di Manado serta musim liburan sekolah di bulan Juli telah meningkatkan frekuensi tamu undangan maupun wisatawan yang berkunjung ke Manado, hal ini selanjutnya berdampak terhadap tingginya permintaan terhadap sektor pengangkutan khususnya pengangkutan udara.

7.2. Prakiraan Inflasi

Risiko tekanan harga Kota Manado pada triwulan III-2011 diperkirakan akan relatif stabil. Laju inflasi diperkirakan berada pada kisaran 2,25%-2,4%±1% (yoy). Dari sisi fundamental, faktor pendorong laju inflasi tahunan Kota Manado diantaranya bersumber dari harga komoditas internasional terutama harga emas dunia yang masih cenderung meningkat dan peningkatan permintaan seiring dengan dimulainya tahun ajaran baru serta perayaan hari keagamaan. Peningkatan harga komoditas serta permintaan masyarakat menjelang hari

85 Grafik 7.5.

Perkembangan dan Perkiraan Inflasi Kota Manado (% yoy)

Ket: *Proyeksi Inflasi Bank Indonesia Manado

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara

raya selanjutnya berdampak terhadap pembentukan ekspektasi masyarakat akan tingginya laju inflasi pada triwulan III-2011.

Sementara itu, dari sisi non fundamental pasokan bahan pangan pada triwulan III-2011 diperkirakan masih cukup terjaga. Bencana alam meletusnya gunung Soputan dan Lokon pada Juli 2011 memberikan dampak yang relatif minimal terhadap kenaikan harga volatile

foods karena masih tercukupinya persediaan dan lancarnya distribusi pasokan dari luar

daerah. Rencana kebijakan pemerintah seperti pencabutan subsidi minyak tanah, konversi minyak tanah menjadi LPG diperkirakan dapat berpotensi memberikan tekanan pada laju inflasi Kota Manado pada triwulan III-2011.

Faktor Fundamental

Dari sisi eksternal, berlanjutnya peningkatan harga komoditas internasional terutama harga emas dunia akibat tekanan permintaan telah mendorong tren peningkatan harga emas perhiasan domestik. Sementara dari sisi domestik, tekanan inflasi disebabkan oleh (i) peningkatan permintaan seiring pola perayaan Hari Raya Pengucapan Syukur, dimulainya tahun ajaran baru serta Hari Raya Idul Fitri (ii) meningkatnya aktivitas perekonomian yang didorong oleh maraknya perhelatan internasional

Grafik 7.6.

Perkembangan Harga Komoditas Internasional

Sumber : Bloomberg, diolah -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3*) 2009 2010 2011 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 2009 2010 2011 $/Oz

86

dan domestik di Sulut, dan (iii) meningkatnya permintaan bahan bangunan yang ditandai oleh pembangunan berbagai proyek swasta dan pemerintah pada periode laporan.

Ekspektasi konsumen terhadap harga barang dan jasa mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh pola musiman yang terjadi sepanjang triwulan III-2011, yaitu terdapat hari pengucapan syukur dan tahun ajaran baru (Juli 2011) dan bulan ramadhan serta hari raya Idul Fitri (Agustus 2011). Peningkatan ekspektasi harga tercermin dari hasil Survei Konsumen (SK) Kota Manado yang dilakukan oleh BI Manado yang menunjukkan adanya peningkatan SBT pada ekspektasi harga pada bulan Juli dan Agustus, selanjutnya ekspektasi harga tersebut akan menurun pada akhir triwulan laporan atau pada bulan September 2011 (Grafik 7.5).

Faktor Non Fundamental

Dari sisi non fundamental, beberapa kebijakan pemerintah seperti rencana kebijakan pemerintah terkait BBM bersubsidi, kebijakan konversi minyak tanah menjadi LPG dan rencana kenaikan bertahap harga LPG 50 kg dan 12 kg dapat berpotensi menekan laju inflasi Kota Manado pada triwulan III-2011.

Sementara itu, tekanan inflasi volatile foods diperkirakan akan relatif stabil. Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Manado melalui Survei Pemantauan Harga (SPH) KBI Manado, beberapa harga komoditas volatile foods masih relatif stabil dikarenakan pasokan yang masih tercukupi. Adanya bencana alam meletusnya Gunung Soputan dan Gunung Lokon pada Juli 2011 memberikan pengaruh yang relatif kecil terhadap kenaikan harga komoditas volatile foods karena masih tercukupinya persediaan dan lancarnya distribusi pasokan dari luar daerah.

Grafik 7.7.

Ekspektasi Konsumen Terhadap Harga Barang dan Jasa di Kota Manado Dalam Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

Sumber : Survei Konsumen Kota Manado

50 70 90 110 130 150 170 190 210 J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S 2010 2011

87 Kebutuhan/ bulan Kebutuhan/ bulan Prediksi Kenaikan Idul Fitri 1432 H

(Ton) (Ton) (%) Luar Daerah Produksi

Lokal

1 Beras 22.000 ton 24.200 ton 10% 30% 70%

Jatim, Sulsel, Gorontalo, Sulteng,

2 Gula 4.000 ton 6.000 ton 50% 100% - Jawa, Lampung,

3 Minyak

Goreng

2.500 ton 3.000 ton 20% - 100%

4 Terigu 2.000 ton 3.000 ton 50% 100% - P. Jawa, Sulsel

5 Mentega 400 ton 1.000 ton 150% 100% - P. Jawa

6 Susu 900 ton 1.200 ton 33% 100% - P. Jawa

7 Telur 5.000.000 btr 15.000.000

btr

200% 30% 70%

P. Jawa, Sulsel

8 Daging Ayam 400 ton 1200 ton 200% - 100%

9 Daging Sapi 350 ton 700 ton 200% - 100%

No Jenis

PASOKAN

Keterangan

Menghadapi tekanan risiko tekanan inflasi menjelang perayaan Bulan Suci Ramadhan dan perayaan Hari Raya Idul Fitri, TPID Prov. Sulut melaksanakan rapat ke-III di Ruang Rapat Asisten II, Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Berdasarkan pemantauan hingga bulan Juni 2011 dan data historis tahun-tahun sebelumnya, tekanan inflasi yang berasal dari kelompok bahan makanan akan meningkat. Hal tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Beberapa komoditi yang perlu mendapat perhatian adalah beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, cabe dan bawang merah. Selain itu, dalam pertemuan juga dibahas mengenai issue kelangkaan BBM di Sulawesi Utara. Dalam pertemuan tersebut anggota TPID menitikberatkan rekomendasi pada (i) pelaksanaan operasi pasar, (ii) penambahan kuota BBM dan penertiban pelaku penimbunan BBM (iii) pengoptimalan peran TFPED dalam menopang pertumbuhan perekonomian daerah.

Tabel 7.4.

Daya Tahan Kebutuhan Pokok

DAYA TAHAN s/d bulan

1 Beras 32.7 2 bulan

2 Gula 4.15 1 bulan

3 Minyak Goreng 750/hari Produksi

setiap hari 4 Terigu 2.8 1 bulan 5 Mentega 700 2 bulan 6 Susu 1500 2 bulan 7 Telur 5.100.000 butir 2 Minggu

8 Daging Ayam 750ton 1 bulan

9 Daging Sapi 800 ton 1 bulan

No. J E N I S STOK ( TON )

Sumber : Disperindag Sulut

Tabel 7.5.

Prognosa Kebutuhan Pokok Menjelang Idul Fitri

88

Grafik 7.8.

Indeks Ekspektasi Tingkat Suku Bunga (SBT)

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 85-89)

Dokumen terkait