• Tidak ada hasil yang ditemukan

Permasalahan dan Solus

Dalam dokumen LKPJ lkpjkukar2014 (Halaman 37-43)

BELANJA LANGSUNG 4 818 094 171 118, 56 4 138 988 817 169, 79 85,

3. Permasalahan dan Solus

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan belanj a daerah t ahun anggaran 2014 adalah :

a. Penganggaran.

1) Pada umumnya SKPD kurang memperhat ikan pedoman penyusunan anggaran, RPJMD, Renst ra sert a RKPD dan Renj a SKPD yang t elah dit et apkan sehingga penyusunan RKA t idak sesuai dengan dokumen perencanaan.

Solusi yang dapat dit empuh dengan melakukan sosialisasi pedoman penyusunan anggaran kegiat an khususnya kepada Kepala SKPD, Pej abat St rukt ural dan disert ai dengan t enaga t eknis input ing RKA sert a menekankan agar dalam penyusunan RKA memperhat ikan pedoman penyusunan anggaran besert a dokumen perencanaan (RPJM, Renst ra sert a RKPD dan Renj a SKPD).

2) Penet apan PPTK oleh PA pada sebagian SKPD dilakukan set elah DPA disahkan, yang mengindikasikan penyusunan RKA t idak dilakukan oleh PPTK yang menget ahui kondisi t eknis di lapangan dan t ersent ralisir pada salah sat u sub bagian pada Sekret ariat masing- masing SKPD yang berakibat RKA t idak sesuai kebut uhan lapangan.

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 

Solusi yang dapat dit empuh yait u dengan menginst ruksikan

penet apan PPTK oleh PA dilakukan set elah KUA dan PPAS disahkan oleh DPRD.

3) Kemampuan t im asist ensi masih beragam dan belum memadai. Selain it u diant ara t im assist ensi masih t erdapat anggot a yang belum konsist en dengan pedoman perat uran yang berlaku sehingga menyebabkan RKA hasil asist ensi masih rawan t erdapat salah penganggaran, ant ara lain dalam hal penet apan t arget kinerj a, ket idakkesesuaian ant ara j udul dengan isi/ sebaran belanj a dalam RKA, kesesuaian ant ara j udul kegiat an dan rekening belanj a sert a t idak t epat nya pembebanan rekening belanj a.

Solusi yang dapat dit empuh yait u dengan meningkat kan

pemahaman t im asist ensi dan menyamakan persepsi dalam pelaksanaan asist ensi, sert a penekanan t erhadap beberapa hal yang harus dipat uhi oleh Tim Assist ensi j uga melakukan pemilihan yang t epat t erhadap Tim Assist ensi yang mempunyai kemampuan memadai dan komit men yang konsist en t erhadap perbaikan pola assist ensi.

4) Masih t erdapat penyusunan RKA SKPD dilakukan oleh st af yang kurang memahami t ent ang dokumen perencanaan (RPJM, Renst ra, RKPD dan Renj a SKPD) yang bersangkut an, sehingga RKA yang disusun t idak sepenuhnya mendukung pencapaian t arget kinerj a dalam RPJM dan Renst ra.

Solusi yang dapat dit empuh yait u dengan memint a kepala SKPD dan j aj arannya (Pej abat St rukt ural) agar mengendalikan penyusunan RKA sesuai dengan RPJM dan Renst ra.

b. Pelaksanaan dan pert anggungj awaban anggaran

1) Terdapat kecenderungan SKPD dalam merealisasikan anggaran kegiat an lebih t erkonsent rasi pada belanj a, dan kurang memperhat ikan pencapaian t arget kinerj a dan pelaporan kegiat an. Bahkan laporan sering t erlambat dan f ormat yang t idak sesuai j uga pada saat pelaksanaan RAKORDAL banyak Kepala SKPD t idak hadir dan mewakilkan kepada pej abat st rukt ural dibawahnya/ st af , sehingga ket ika ada diskusi, banyak pej abat / st af yang t idak menguasai t upoksi dan t arget kinerj a kegiat annya bahkan t idak dapat mengambil keput usan at aupun koreksi t erhadap permasalahan yang dihadapi.

Solusi yang dapat dit empuh dengan meningkat kan kont rol PA/ KPA dalam pelaksanaan anggaran belanj a. PA harus melakukan evaluasi set iap t ahunnya t erhadap kinerj a KPA dan PPTK maupun Bendahara yang t idak sesuai dengan t arget kinerj a yang akan dicapai, sehingga akan diket ahui kelemahan/ kesalahan dari masing-masing pihak unt uk proses perbaikan/ koreksi t erhadap kinerj a dari masing-masing pihak. Selain it u adalah dengan menekankan komit men kepala SKPD dan j aj arannya t ent ang t anggung j awab pelaporan dan memberikan sanksi kepada SKPD yang t idak menyelesaikan laporan pert anggungj awaban t epat wakt u sesuai ket ent uan. Kehadiran Kepala SKPD adalah waj ib pada saat pelaksanaan RAKORDAL agar dapat menyelesaikan permasalahan dan lebih memahami t upoksinya. 2) Masih rendahnya kemampuan PPTK dalam merencanakan dan

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 

mencapai t arget kinerj a, sehingga realisasi belanj a dan pelaksanaan kegiat an t erpusat di akhir t ahun, t ermasuk kegiat an pengadaan barang dan j asa.

Solusi yang dapat dit empuh yait u dengan meningkat kan kont rol PA/ KPA, dan mengarahkan PPTK agar membuat Kerangka Acuan Kerj a (KAK) besert a Time Schedulnya.

3) Kurangnya pemahaman bendahara pengeluaran dan PPTK t ent ang pengendalian belanj a sehingga masih t erj adi permasalahan pada pelaksanaan anggaran kegiat an, ant ara lain sepert i t erj adi kesalahan beban rekening belanj a, lambat nya permint aan GU karena uang menumpuk pada PPTK dalam bent uk panj ar dan lambat dipert anggung-j awabkan.

Solusi yang dapat dit empuh yait u dengan meningkat kan

pemahaman bendahara pengeluaran dan PPTK dan meningkat kan kont rol PA/ KPA.

4) Rendahnya disiplin PPTK dalam menyelesaikan dokumen pert anggunj awaban di akhir t ahun sehingga menghambat penyusunan laporan pert anggungj awaban bendahara dan laporan keuangan SKPD.

Solusi yang dapat dit empuh dengan meningkat kan kont rol t erhadap PPTK, menyusun SOP dan melaksanakan secara t egas dan memberikan sanksi kepada PPTK yang t idak menyelesaikan pert anggungj awaban belanj a sesuai wakt u yang t elah dit ent ukan. 5) Belum opt imalnya pelaksanaan t ahapan-t ahapan dalam sist em

pengelolaan keuangan daerah, sehingga pencapaian kinerj a belum sesuai dengan t arget yang t elah dit et apkan. Solusi yang dapat

dit empuh adalah dengan memat uhi t ahapan-t ahapan dimaksud

secara konsist en agar pencapaian kinerj a dapat t erealisir secara maksimal pada akhir t ahun anggaran.

6) Pet unj uk pelaksanaan dana DAK dari depart emen/ kement erian t eknis yang bersangkut an t erlambat sampai ke daerah sehingga kegiat an t idak dapat segera dilaksanakan.

Solusi yang dapat dit empuh adalah agar inst ansi yang bersangkut an dimint a unt uk akt if dengan cara menghubungi depart emen/ kement erian t eknis unt uk mengurus pet unj uk pelaksanaan t ersebut sehingga kegiat an yang dianggarkan di dalam APBD t elah sesuai dengan j uklak yang ada.

7) Terdapat kegiat an yang dananya bersumber dari DAK yang t idak dapat dilaksanakan karena belum t ersedianya dokumen Indeks Kemahalan Konst ruksi (IKK). Pelaksanaan kegiat an harus mengacu dokumen Indeks Kemahalan Konst ruksi (IKK).

Solusi yang dapat dit empuh adalah agar Kepala SKPD besert a

j aj arannya akt if mengkoordinasikan dengan pihak t erkait mengenai penyusunan dokumen IKK t ersebut .

8) Terdapat kegiat an yang t idak dapat dilaksanakan sehingga diusulkan unt uk direalokasi kembali pada t ahun selanj ut nya, t erut ama kegiat an yang diusulkan pada APBD Perubahan. Solusi yang dapat

dit empuh adalah agar pada saat penyusunan anggaran/ pengusulan

kegiat an yang perlu diperhat ikan dan diperhit ungkan adalah ant ara wakt u penet apan/ pengesahan anggaran dengan wakt u pelaksanaan kegiat an. Selain it u yang perlu diperhat ikan adalah j enis kegiat an yang diusulkan pada APBD Perubahan adalah kegiat an yang bukan

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 

f isik at aupun penyusunan dokumen perencanaan yang anggarannya cukup besar sehingga memerlukan proses lelang dan proses pelaksanaan pekerj aan yang wakt unya t idak t ersedia lagi diakhir t ahun.

9) Ket erlambat an proses administ rasi SK PA, KPA, PPTK dan Bendahara j uga Pembent ukan Panit ia Lelang dan Pemeriksa Barang berpengaruh pada percepat an pelaksanaan kegiat an.

Solusi yang dapat dit empuh adalah sej ak awal t ahun menyiapkan dan mempercepat proses administ rasi SK PA, KPA, PPTK dan Bendahara sert a mempercepat pembent ukan panit ia lelang dan panit ia pemeriksa barang.

10) Perlu adanya koordinasi inst ansi t erkait dan kehat i-hat ian dalam menyusun perencanaan kegiat an t erut ama kegiat an f isik bangunan diat as t anah milik masyarakat yang belum j elas st at us kepemilikannya.

Solusi yang dapat dit empuh adalah pembangunan f isik bangunan

harus diat as lahan milik Pemkab Kut ai Kart anegara yang dibukt ikan dengan dokumen kepemilikan t anah.

11) Perlu adanya ident if ikasi dari Bagian Administ rasi Pert anahan t erhadap pelaksanaan pengadaan t anah.

Solusi yang dapat dit empuh dengan menent ukan kegiat an yang

priorit as at au kegiat an yang mempunyai permasalahan yang kompleks yang t elah disesuaikan dengan harga t anah.

c. Pelaporan

1) Masih kurang opt imalnya koordinasi dan pelaporan oleh dinas/ inst ansi dalam melaksanakan kegiat an yang biayanya berasal dari dana dekonsent rasi, Tugas Pembant uan, Dana Alokasi Khusus dan Bant uan Keuangan Propinsi, t ermasuk j uga APBD Kabupat en Kut ai Kart anegara sehingga kemungkinan t erj adi duplikasi anggaran kegiat an, kesalahan j udul, lokasi dan t arget kinerj a dan kode rekening pada RKA dinas/ inst ansi yang berpengaruh pada t arget penyelesaian pelaksanaan kegiat an dan berpengaruh pada ket erlambat an t ransf er dari pemerint ah Pusat dan pemerint ah provinsi.

Solusi yang dapat dit empuh adalah dinas/ inst ansi agar melakukan koordinasi yang lebih int ens dengan pemerint ah pusat dan provinsi sert a dengan Panit ia Anggaran. Selain it u dinas/ inst ansi agar menyampaikan laporan progress realisasi kegiat an f isik dan keuangan secara berkala, sehingga t ransf er dana dari pemerint ah pusat (APBN) dan pemerint ah provinsi dapat t erealisasi sesuai pencapaian t arget kinerj a f isik dan keuangan.

2) Belum j elasnya pembagian t ugas dalam TAPD it u sendiri dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiat an pembangunan. Hal t ersebut berpengaruh pada proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, j uga berpengaruh t erhadap realisasi anggaran.

Solusi yang dapat dit empuh adalah unt uk segera menyusun dan

menet apkan regulasi yang mengat ur t ugas, f ungsi dan t anggung j awab dari masing-masing TAPD sehingga proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kegiat an pembangunan dapat opt imal dilaksanakan,

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 

3) Pemahaman dan komit men unt uk melaksanakan at uran perencanaan dan penganggaran oleh pihak legilat if dan eksekut if belum opt imal sehingga menyebabkan t idak konsist ennya ant ara dokumen perencanaan dan penganggaran.

Solusi yang dapat dit empuh adalah dengan memberikan maupun

meningkat kan pemahaman dan komit men sehingga t ercipt a kesepahaman dan konsist ensi ant ara dokumen perencanaan dan pengganggaran.

4) Pet unj uk pelaksanaan dana DAK dari depart emen/ kement erian t eknis yang bersangkut an t erlambat sampai ke daerah sehingga kegiat an t idak dapat segera dilaksanakan. Solusi yang dapat dit empuh adalah agar inst ansi yang bersangkut an dimint a unt uk akt if dengan cara menghubungi depart emen/ kement erian t eknis unt uk mengurus pet unj uk pelaksanaan t ersebut sehingga kegiat an yang dianggarkan didalam APBD t elah sesuai dengan j uklak yang ada. 5) Terdapat kegiat an yang t idak dapat dilaksanakan sehingga diusulkan unt uk direalokasi kembali pada t ahun selanj ut nya, t erut ama kegiat an yang diusulkan pada APBD Perubahan.

Solusi yang dapat dit empuh adalah agar pada saat penyusunan

anggaran/ pengusulan kegiat an yang perlu diperhat ikan dan diperhit ungkan adalah ant ara wakt u penet apan/ pengesahan anggaran dengan wakt u pelaksanaan kegiat an.

Pelaksanaan kegiat an oleh SKPD belum t epat wakt u sehingga t arget pencapaian kinerj a kegiat an t idak dapat t erealisir pada akhir t ahun anggaran. Hal ini t idak dit indaklanj ut i dengan menyampaikan laporan realisasi kegiat an sehingga kegiat an dimaksud t idak dapat direalokasi pada APBD t ahun berikut nya. Solusinya agar SKPD melaksanakan kegiat an dan menyampaikan laporan t epat wakt u.

Dalam pelaksanaan pembangunan sebagaimana yang dituangkan di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 dan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara No. 12 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2013, maka pelaksanaan program – program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang termuat kedalam 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sebagai berikut :

I. URUSAN WAJIB

1) URUSAN PENDIDIKAN

a.

Program dan kegiatan

Dalam rangka melaksanakan Urusan Wajib sektor Pendidikan maka tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan sebanyak 14 program dan 263 kegiatan dengan urutan program sebagai berikut : No PROGRAM KEGIATAN % INPUT % OUTPUT % HASIL 1 2 3 4 5 6 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Komunikasi

Sumber Daya Air dan Listrik 77 100 100

2 Penyediaan Jasa Peralatan

dan Perlengkapan Kantor 49 52 52

3 Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan 55 100 100

4 Penyediaan Jasa Kebersihan

Kantor 100 100 100

5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 76 100 100

6 Penyediaan Barang Cetakan

dan Penggandaan 97 83 83

7 Penyediaan Komponen

Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

75 100 100

8 Penyediaan Bahan Bacaan dan

Peraturan Perundang- undangan

84 100 100

9 Penyediaan Makanan dan

Minuman 96 100 100

10 Rapat-Rapat Koordinasi dan

Konsultasi Ke Luar Daerah 88 100 100

11 Penyediaan Jasa Tenaga

Pendukung Non PNS 100 100 100

12 Rapat-rapat kordinasi dan

konsultasi dalam daerah 96 100 100

13 Fasilitasi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Loa Kulu

99 100 100

14 Fasilitasi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Loa Janan

100 100 100

15 Fasilitasi Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Sebulu

98 100 100

16 Fasilitasi Unit Pelaksana

                 

Dalam dokumen LKPJ lkpjkukar2014 (Halaman 37-43)

Dokumen terkait