• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pengendalian Penyakit dan Surveilans

Dalam dokumen LKPJ lkpjkukar2014 (Halaman 63-70)

NO PROGRAM / KEGIATAN KINERJA TARGET CAPAIAN KINERJA ANGGARAN REALISAS

Q. Program Pengendalian Penyakit dan Surveilans

1. Pelayanan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

100 % 39,80 % 350.000.000 139.284.500

2. Pelayanan Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

100 % 75,23 % 250.000.000 188.077.060

3. Peningkatan Survellance Epidemiologi dan

Penanggulangan Wabah

100 % 40,10 % 1.171.183.200 469.663.200

4. Peningkatan Imunisasi 100 % 88,92 % 300.000.000 266.757.000

c.

Alokasi dan Realisasi Anggaran

Anggaran Belanja Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 sebesar Rp. 356.557.955.604,23 (Tiga Ratus Lima Puluh Enam Milyar Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu enam Ratus Empat Rupiah) terdiri dari :

 Belanja tidak langsung Rp. 90.165.595.945,23

 Belanja langsung Rp. 266.392.359.659,00

1. Belanja Pegawai Rp. 3.289.643.470,00

2. Belanja Barang Jasa Rp. 203.985.925.054,00

3. Belanja Modal Rp. 59.116.791.135,00

Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Kab Kutai Kartanegara tahun 2014 sebesar Rp. 328.714.488.527,00 (Tiga ratus dua puluh delapan milyar tujuh ratus empat belas juta

                 

empat ratus delapan puluh delapan lima ratus dua puluh tujuh rupiah) terdiri dari :

 Belanja tidak langsung Rp. 90.111.434.171,00

 Belanja langsung Rp. 236.603.054.356,00

1. Belanja Pegawai Rp. 2.879.487.885,00

2. Belanja Barang Jasa Rp. 183.162.637.831,00

3. Belanja Modal Rp. 52.560.928.640,00

Adapun pelaksana urusan desentralisasi ini Dinas Kesehatan dibantu oleh UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS), UPTD Jamkesda, UPTD Gudang Farmasi serta UPTD Elektromedik dan jaringannya.

d.

Permasalahan dan Solusi

1) Permasalahan

Permasalahan di bidang Kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2014 adalah masih kurang optimalnya cakupan dan kualitas Pelayanan Kesehatan, hal ini mengakibatkan belum tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang Kesehatan, diantaranya adalah relatif masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB), masih rendahnya kualitas Sanitasi, masih ditemukan kasus balita dengan Gizi Buruk, pelayanan kesehatan kepada anak Sekolah Dasar yang kurang masih rendah.

Pelayanan yang kurang optimal disebabkan oleh:

a) Input

 Belum proporsionalnya distribusi tenaga teknis

kesehatan yang ada meskipun secara kuantitas jumlah tenaga teknis kesehatan telah mencukupi akan tetapi sebagian besar tenaga kesehatan yang ada bekerja di kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu dan Loa Janan sedangkan di kecamatan lainnya masih belum memenuhi standar jumlah tenaga yang diperlukan. Tenaga Kesehatan yang dimaksud adalah dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, Gizi, Apoteker, Sanitarian dan Laboran. Disisi yang lain, masih banyak Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pusban) dan Pondok Bersalin Desa (Polindes)belum terpenuhinya tenaga tersebut.

 Lemahnya kepemimpinan (leadership) pada

sebagian Kepala Puskesmas.

 Lemahnya perencanaan baik di Puskesmas

maupun di Dinas Kesehatan sehingga berpengaruh terhadap kegiatan program.

 Kurangnya sarana transportasi ambulans dan

mobil operasional pada Puskesmas di daerah hulu yang mengakibatkan system rujukan tidak berjalan dengan baik. Pada Puskesmas yang mempunyai ambulans juga kurang tepat karena

                 

ambulan yang ada seharusnya double garden sedangkan yang ada single garda sehingga pada saat merujuk dengan infra struktur jalan yang kurang baik maka sarana ini tidak efektif. Dengan lemahnya system rujukan ini mengakibatkan besarnya angka kematian yang tinggi, terutama pada kasus rujukan ibu bersalin.

 Program kesehatan yang ada masih

terfragmentasi dan belum terintegrasi, baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.

 Kurangnya tenaga teknis kesehatan tertentu

seperti dokter umum, dokter gigi, apoteker, asisten apoteker, analisis laboratorium, ahli madya gizi, ahli madya epidemiologi, ahli madya administrasi kesehatan dan sanitarianmenyebabkan adanya tugas rangkap dan menambah beban kerja.

b). Proses

Lemahnya proses juga menjadi penyebab kurangnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan, diantaranya belum optimalnya kegiatan monitoring dan evaluasi karena supervisi terpadu yang dilaksanakan selama tahun 2014 belum merekomendasikan hasil supervisi kepada masing- masing pemegang program sehingga berpengaruh kepada pencapaian program.

2) Solusi

Penguatan input ( jumlah dan jenis tenaga, sarana medis dan penunjangnya;, sarana non medis, sarana tranportasi dan ambulan, listrik; perencanaan dan penganggaran; System Informasi kesehatan (SIMPUS), Jejaring System Rujukan dan leadership , harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna. Penguatan input juga harus diimbangi dengan penguatan proses monitoring dan evaluasi melalui supervisi terpadu yang sudah terbentuk dan terpola dengan baik.

Guna meningkatkan motivasi petugas kesehatan yang ada maka pola “Reward and Pusnishment” bagi petugas tenaga Kesehatan, baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas sebaiknya diaplikasikan.

RSUD AM. PARIKESIT

a.

Program dan kegiatan

RSUD AM. Parikesit Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai 11 program yaitu ;

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,

dilaksanakan melalui 14 kegiatan.

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,

dilaksanakan melalui 11 kegiatan, dirasionalisasi menjadi 10 kegiatan.

                 

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dilaksanakan

melalui 1 kegiatan.

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur, dilaksanakan melalui 5 kegiatan.

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dilaksanakan melalui 2 kegiatan.

6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dilaksanakan

melalui 4 kegiatan dirasionalisasi menjadi 3 kegiatan.

7) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat, dilaksanakan melalui 2 kegiatan.

8) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit

Menular, dilaksanakan melalui 1 kegiatan.

9) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,

dilaksanakan melalui 5 kegiatan dirasionalisasi menjadi 4 kegiatan.

10)Program Pengadaan dan Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata, dilaksanakan melalui 11 kegiatan, dirasionalisasi menjadi 10 kegiatan.

11)Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata, dilaksanakan melalui 8 kegiatan dirasionalisasi menjadi 7 kegiatan.

b.

Pencapaian program dan kegiatan

1. Pelayanan Gawat Darurat

Ada 8 indikator mutu pelayanan gawat darurat dengan pencapaian 7 indikator 87,50%, indikator yang tidak tercapai adalah kematian pasien < 24 jam, permasalahannya pasien yang datang sudah dalam keadaan kritis.

2. Pelayanan Rawat Jalan

Ada 7 indikator mutu pelayanan rawat jalan dengan pencapaian 6 indikator 85,71%, indikator yang tidak tercapai adalah dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis masih ada yang digantikan oleh dokter umum, dikarenakan ada beberapa poliklinik hanya memiliki 1 orang dokter spesialis, apabila ada tugas keluar akan digantikan oleh dokter umum.

3. Pelayanan Rawat Inap

Ada 12 indikator mutu pelayanan rawat inap dengan pencapaian 11 indikator 91,76%, indikator yang tidak tercapai adalah kejadian pulang paksa dikarenakan karena masalah biaya, pasien merasa sehat/sembuh, memilih pengobatan yang lebih dekat dari rumah, karena tidak ada penunggu, tidak mau dilakukan tindakan/operasi.

                 

Ada 7 indikator mutu pelayanan rawat bedah sentral dengan pencapaian 6 indikator 85.71%, indikator yang tidak tercapai adalah waktu tunggu operasi elektif, dikarenakan jumlah kamar operasi yang kurang, hanya 4 ruangan.

5. Pelayanan Persalinan dan Perinatologi

Ada 8 indikator mutu pelayanan persalinan dan perinatologi dengan pencapaian 7 indikator 87,50%, indikator yang tidak tercapai adalah pertolongan

persalinan melalui sect i on caesar i a, tinggi diakibatkan

karna RSUD AM. Parikesit sebagai rumah sakit rujukan terdekat dari hulu mahakam, pasien yang datang dengan kondisi yang sudah jelek, sehingga perlu dilakukan operasi.

6. Pelayanan Intensif

Ada 2 indikator mutu pelayanan intensif dengan pencapaian 1 indikator 50%, indikator yang tidak tercapai adalah pemberi pelayanan unit intensif untuk dokter sudah sesuai namun untuk perawat masih ada perawat dengan pendidikan DIII tanpa sertifikat ICU, karna berbenturan dengan peraturan perawat dengan status honor tidak biasa dikirim untuk mengikuti pelatihan.

7. Pelayanan Radiologi

Ada 4 indikator mutu pelayanan radiologi dengan pencapaian 4 indikator 100%, seluruh indikator terpenuhi.

8. Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

Ada 4 indikator mutu pelayanan laboratorium patologi klinik dengan pencapaian 4 indikator 100%, seluruh indikator terpenuhi.

9. Pelayanan Rehabilitasi Medik

Ada 3 indikator mutu pelayanan rehabilitasi medik dengan pencapaian 3 indikator 100%, seluruh indikator terpenuhi.

10.Pelayanan Farmasi

Ada 4 indikator mutu pelayanan farmasi dengan pencapaian 4 indikator 100%, seluruh indikator terpenuhi.

11.Pelayanan Gizi

Ada 3 indikator mutu pelayanan gizi dengan pencapaian 3 indikator 100%.

12.Pelayanan Tranfusi Darah

Ada 2 indikator mutu pelayanan tranfusi darah dengan pencapaian 1 indikator 50%, indikator yang tidak tercapai adalah kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi, dikarenakan stok bank darah yang masih terbatas di PMI, sehingga pemberian trasfusi diberikan 2 kantong sehari.

13.Pelayanan Masyarakat Miski

Ada 1 indikator mutu pelayanan masyarakat miskin dengan pencapaian 1 indikator 100%.

                 

14.Pelayanan Rekam Medik

Ada 4 indikator mutu pelayanan rekam medik dengan pencapaian 3 indikator 75%, indikator yang tidak tercapai adalah kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan.

15.Pelayanan Pengelolaan Limbah

Ada 2 indikator mutu pelayanan pengelolaan limbah dengan pencapaian 2 indikator 100%.

16.Pelayanan Aministrasi dan Manajemen

Ada 9 indikator mutu pelayanan aministrasi dan manajemen dengan pencapaian 8indikator 88,89%, indikator yang tidak tercapai adalah karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun, dengan target >60% dikarenakan keterbatasan anggaran.

17.Pelayanan Ambulans dan Kereta Jenazah

Ada 3 indikator mutu pelayanan ambulans dan kereta jenazah dengan pencapaian 3 indikator 100%.

18.Pelayanan Pemulasan Jenazah

Ada 1 indikator mutu pelayanan pemulasan jenazah dengan pencapaian 1 indikator 100%.

19.Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

Ada 3 indikator mutu pelayanan pemeliaraan sarana rumah sakit dengan pencapaian 2 indikator 66,67%, kecepatan menanggapi kerusakan, dikarenakan menunggu suku cadang alat khusus untuk alat-alat medis.

20.Pelayanan Laundry

Ada 2 indikator mutu pelayanan laundry dengan pencapaian 1 indikator 50%, indikator yang tidak tercapai adalah ketepatan pemberian linen untuk ruang rawat inap, dikarenakan sarana pengelolaan linen yang masih terbatas dan jumlah linen yang kurang.

21.Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Ada 3 indikator mutu pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan pencapaian 3 indikator 100%.

Tabel Capaian Program dan kegiatan

NO URAIAN PROGRAM & KEGIAT AN T ARGET KINERJA CAPAIAN KINERJA JUMLAH DANA REALISASI KEUANGAN

(Rp) %

1 2 3 4 5 6

I Program Pelayanan

Administ rasi Perkant oran 20. 808. 938. 225 18. 241. 697. 333

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.420 Materai 1120 Materai 10.130.750 7.695.998 75,97

2 Penyediaan Jasa Komunikasi,

sumber daya air dan Listrik 12 Bulan 12 Bulan 2.494.680.000 1.934.143.619 73,52

3 Penyediaan Jasa Peralatan

dan Perlengkapan Kantor 900 Tabung 808 Tabung 127.750.000 75.987.250 59,48

4

Penyediaan Jasa Pemeliharan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Oprasional

46 Unit/Kendaraa 45 Unit/ kendaran 24.430.000 21.615.500 88,48

5 Penyidaan Jasa Administrasi Keuangan 102 Orang 95 Orang 3.577.561.500 2.907.605.751 81,27

6 Penyediaan Alat Kebersihan

                 

7 Penyediaan Alat Tulis Kantor 53 Jenis 53 Jenis 511.736.000 477.281.000 93,27

8 Penyediaan Barang Cetak dan

Pengadaan 1.875. 600 lembar Lembar 862.399.375 826.248.945 95,81 9 Penyediaan Komponen Instalasi listrik/Penerangan Bangunan Kantor 2620 Buah/un it 1500 Buah/unit 100.000.000 99.821.500 99,82 10

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- perundangan 12.996 Eksempl ar 12.591 Eksempla r 70.120.000 49.042.100 69,94

11 Penyediaan Makanan dan

Minuman 10000 Porsi 6725 Porsi 400.000.000 390.402.500 97,60

12 Penyediaan Bahan Logistik

Kantor 29 Jenis 25 Jenis 149.759.000 149.494.500 99,82

13 Rapat rapat koordinasi dan

kunsultasi ke luar daerah 98

kali

rapat 85 kali rapat 1.272.617.400 1.197.205.355 94,15

14 penyediaan jasa tenaga

pendukung non PNS 328 Orang 328 Orang 8.467.767.600 7.552.731.940 89,19

II Program Peningkatan Saran

Dan Prasarana Aparatur 1. 725. 023. 100 1. 696. 704. 700

1 Pengadaan Kendaraan Dinas

Operasional 33 Unit 32 Unit 1.725.023.100 1.696.704.700 98,36

2 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 156 Unit 150 Unit 536.170.800 464.402.300 86,61

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung kantor 1 Gedung kantor 1 Gedung kantor 423.613.928 284.391.100 67.13

4 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/oprasional 25 Unit 25 Unit 795.542.240 592.412.034 74,47

5 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Perlengkapan Gedung kantor 150

perlengk apan kantor 150 perlengka pan kantor 145.799.400 127.218.400 87,26

6 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 94

Mesin tik, compute r dll 67 Mesin tik, computer dll 161.614.800 105.270.903 65,14

7 Pengadaan Peralatan Gedung

Kantor 8 Unit 7 Unit 165.318.000 64.971.600 39,19

8 Pengadaan Mebeleur 1497 Unit 1222 Unit 2.964.553.250 2.742.809.500 92.52

9 Penyediaan sarana dan

prasarana aparatur 7 Rumah 5 Rumah 150.000.000 100.540.400 67,03

10 Pemeliharaan rutin / berkala mobil jabatan 25 Unit 22 Unit 215.746.896 153.042.442 70,94

11 Pemeliharaan rutin / berkala

kendaraan dinas /operasional 25 Unit 10 Unit 949.302.176 714.364.176 75,25

III Program peningkatan

disiplin Aparatur 1. 204. 624. 425 1. 135. 864. 725

1 Pengadaan Pakaian Dinas berserta perlengkapannya 1.175 Stell 1.175 Stell 1.204.624.425 1.135.864.725 94,29

IV

Program Peningkatan Kapasitas sumber daya aparatur

4. 387. 817. 912 3. 716. 137. 751

1 Bimbingan Teknis penerapan

PPK BLUD AM,Parikesit 15 Orang 13 Orang 514.720.200 347.861.000 67,58

2 Pendidikan dan pelatihan

kariyawan RSUD AM,Parikesit 94 Orang 90 Orang 2.807.747.712 2.607.576.221 92.87

3 Magang perawat/bidan PPKC 2 Kali/kun

jungan 2 Kali/kunj ungan 392.128.500 75.405.200 88,77 4 Magang perawat ICU,ICCU,PICU/NIC0.dan pernatalogi 8 Orang 5 orang 306.907.000 211.893.930 69,04

5 In House perawat / bidan

BTCLS Audit Keperawatan 60 Orang 60 orang 366.314.500 232.083.300 63,36

V

program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerj a dan Keuangan

93. 180. 200 64. 370. 800

1

penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

6 Dokumen 5 dokumen 78.960.600 58.111.200 73,60

2 penyusunan laporan keuangan akhir tahun 1 dokumen 1 dokumen 14.219.600 6.259.600 44.02

VI Program Upaya kesehatan

Masyarakat 1. 787. 893. 825 1. 697. 057. 776

1

Kunjungan Dokter Spesialis Patologi Anatomi dan Jiwa ke puskesmas dan ke RS AM,Parikesit 96 Kunjung an Kunjunga n 116.076.300 100.784.300 86,63

                  3

Pembiayaan Biaya Operasional dan

Pemeliharaan / sewa feri 2 Feri 2 Feri 1.596.475.675 1.588.705.675 99.51

VII

Dalam dokumen LKPJ lkpjkukar2014 (Halaman 63-70)

Dokumen terkait