RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)Laporan Final
DIKELOLA OLEH SWASTA
C. Permasalahan dan Tantangan Pengembangan Permukiman 1 Identifikasi Permasalahan Persampahan
Setiap Kab/Kota wajib menguraikan besaran masalah yang dihadapi di Kab./Kota masing-masing dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan sasaran yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic need) dan kebutuhan pengembangan (development need) yang ditinjau dari aspek teknis, keuangan dan kelembagaan. Selain itu, dilakukan inventarisasi persoalan setiap masalah yang sudah dirumuskan dengan mempertimbangkan tipologi serta parameterparameter teknis yang ada di kawasan tersebut.
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
Hasil dari kegiatan inventarisasi tersebut akan didapatkan data-data permasalahan pada sub sektor persampahan. Hasil identifikasi permasalahan dituangkan dalam bentuk tabel seperti yang dicontohkan pada tabel Berikut :
Tabel 0I-30. Permasalahan Pengelolaan Sampah Yang Dihadapi
No Aspek Pengeloaan Air
Limbah Permasalahan Tindakan Yang Sudah DIlakukan Yang Sedang Dilakukan (1) (2) (3) (4) (5) A. Kelembagaan - Bentuk Organisasi Pengelola
Blum terintegrasi antara stakeholder,
- Tata Laksana (SOP, Koordinasi, dll)
fungsi pengelola masih tercampur antara regulator dan operator
- Kualitas dan kuantitas SDM Terbatasnya SDM, Tingkat partisipasi rendah,
Sosialisasi Sosialisasi
B
Perundangan terkait sector air limbah(Perda, Pergub, Perwali,)
-
C Pembiayaan
- Sumber-sumber
pembiayaan (APBD Prov/ Kab/ Swasta/ Masyarakat)
- Retribusi Keterbatasan dana Pendapatan tidak sebanding dengan operasional Sharing Dana retribusi
D Peran Serta Masyarakat dan
Swasta Tingkat partisipasi rendah
Sosialisasi Sosialisasi E Teknsi Operasional − Dokumen perencanaan (MP, FS, DED) − Pewadahan − Pengumpulan − Penampungan Sementara − Pengangkutan − Pengolahan 3R
− Pengelolaan Akhir di TPA
− Pengendalian pencemaran di TPA
− Sarana penunjang TPA
Keterbatasan sarana dan prasarana persampahan Belum ada retribusi sampah yang sesuai
Peningkatan kualitas pelayanan Peningkatan kualitas pelayanan, Usulan pengolaan sampah terpadu
Permasalahan Pembangunan Sektor Persampahan di Indonesia, secara umum adalah: (1) Makin tingginya timbulan sampah (jumlah penduduk makin tinggi, jumlah sampah per
kapita meningkat);
(2) Belum optimalnya manajemen persampahan:
- Belum optimalnya sistem perencanaan (rencana sampai dengan monitoring dan evaluasi);
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
- Belum memadainya pengelolaan layanan perencanaan persampahan (kapasitas, pendanaan dan asset manajemen);
- Belum memadainya penanganan sampah. C.2. Tantangan Pengembangan Persampahan
Setiap Kabupaten Indragiri Hilir perlu menguraikan tantangan dan peluangsesuai karakteristik masing-masing daerah terkait pembangunan sector persampahan. Tantangan dalam sektor persampahanan meliputi peningkatan cakupan pelayanan, peningkatan kelembagaan, penggalian sumber dana dari pihak swasta, peningkatan kondisi dan kualitas TPA melalui peningkatan komitmen stakeholder Kabupaten Indragiri Hilir dalam hal alokasi pembiayaan dan inovasi teknologi pengolahan sampah, peningkatan pelaksanaan program 3R, serta peningkatan upaya penegakan hukum atas pelanggaran pembuangan sampah.
Tantangan lainnya adalah dalam rangka pemenuhan Standar Pelayanan Minimum. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen PU No.14/PRT/M/2010 yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan didalam dokumen RPI2JM bdang Cipta Karya yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelayanan pengelolaan Persampahan. Target pelayanan dasar bidang Persampahan sesuai dengan Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum dapat dilihat melalui tabel berikut:
Tabel 0I-31. SPM Persamapahan Bidang Ciptakarya Tahun 2010
Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Waktu Pencapaia n Ket Indikator Nilai Penyehatan Lingkungan Permukiman Pengelolaan sampah Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan 20% 2014 Dinas yang membidangi PU Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan 70% 2014 Dinas yang membidangi PU
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis kebutuhan Sistem Persampahan adalah uraian faktor-faktor yang mempengaruhi system pengelolaan persampahan kota, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need) maupun kebutuhan pengembangan kota (development need).
Pada bagian ini Kabupaten Indragiri Hilir harus menguraikan kebutuhan komponen pengelolaan persampahan yang meliputi aspek teknis operasional (sejak dari sumber sampai dengan pengolahan akhir sampah), aspek kelembagaan, aspek pendanaan, aspek peraturan perundangan dan aspek peran serta masyarakat, serta memperlihatkan arahan struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati.
Analisis yang terkait dengan kebutuhan persampahan adalah analisis sistem pengelolaan persampahan, analisis kualitas dan tingkat pelayanan serta analisis ekonomi. Hasil analisis kebutuhan dituangkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 0-32. Analisa Kebutuhan
No Uraian Kondisi Eksisting
Kebutuhan Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V
A. Peraturan terkait sektor persampahan - Ketersediaan Peraturan
persampahan (Perda, Pergub, Perbup, dst)
Hingga saat ini belum ada satupun Perda /
Ranperda dibidang persampahan
X X B. Kelembagaan
- Bentuk Organisasi Dikelola oleh Bidang Kebersihan, Dinas
Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman
X
- Ketersediaan tata laksana (tupoksi, SOP, dll)
Belum memiliki tupoksi,
SOP, dll. X X - Kualitas dan kuantitas SDM SDM berkualitas masih
sangat kurang (Pegawai dinas 22 orang, tenaga lapangan lepas ± 295 orang) X X C Pembiayaan
- Sumber pembiayaan (APBD Prov / Kab/ kota / swasta / masyarakat, dll)
Masih bersumber pada
APBD Kabupaten X X X X X - Tarif Retribusi Belum ada Perda Tarif
Retribusi X X
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
No Uraian Kondisi Eksisting
Kebutuhan Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Tahun V terhadap target)
D Peran swasta dan masyarakat (Sudah ada / belum ada / bentuk kontribusi, dll)
X E Teknis Operasional PS
1. Perencanaan (Dok MP, FS, DED) Dokumen perencanaan masih minim. Belum
ada Rencana Induk Persampahan Kabupaten. Telah
disusun MP Pengelolaan Sampah Tembilahan (2009). FS
belum ada dan DED TPA hingga saat ini
belum dapat dllaksanakan
X X X
2. Prasarana dan sarana Pewadahan
a. Bin/Tong Sampah
400 unit, kondisi baik.
Kap 0,25 M3/unit X X X X X Pengumpulan a. Gerobak Sampah b. Becak Sampah c. Lainnya 2 unit 17 unit X X X X X Penampungan Sementara a. Transfer Depo b. Container c. Lainnya
2 Unit (kondisi kurang baik)
18 Unit (Kondisi baik)
X X X X X
Pengangkutan a. Dump Truck b. Amroll Truck c. Pick Up
7 Unit, kondisi baik 4 Unit, Kondisi baik 4 Unit, Kondisi baiik
X X X X X Pengolahan a. Pengomposan b. Daur Ulang ( unit, kondisi) X X X X X TPA 1. Permrosesan Akhir a. Alat Berat (excavator, dll) b. Lahan TPA
2. Fasilitas Umum a. Jalan Masuk b. Air Bersih c. Kantor
2 Unit (Kondisi Baik) (.5,025 Ha)
Aspal, Kurang bagus Ada, Kondisi Sedang
X X X X X X X X
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
7.4.2.4. Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan A. Pembangunan Prasarana TPA
Kriteria kegiatan infrastruktur tempat pemrosesan akhir sampah (TPA)
Lingkup Kegiatan :
• Peningkatan Kinerja TPA
- Pembuatan tanggul keliling TPA, jalan operasional, perbaikan saluran gas dan saluran drainase serta pembuatan sel dan lapisan bawah yang kedap sesuai persyaratan sanitary landfill;
- Pengadaan alat berat setelah TPA selesai dibangun dan pemerintah kab./kota bersedia mengoperasikan TPA secara sanitary landfill;
- Pembuatan jalan akses, pagar hijau (buffer zone) di sekeliling TPA, pembangunan pos pengendali, sumur pemantau, jembatan timbang, kantor operasional oleh pemerintah kab./kota ;
- Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan dana untuk pengolahan sampah di TPA serta pengadaan alat angkut sampah (melalui MoU Pemda dan Dit. PPLP);
- TOT kepada Tim Pelatih Kabupaten Indragiri Hilir untuk dapat melaksanakan pelatihan operator Instalasi Pengolahan Leachate (IPL);
- Sosialisasi/diseminasi NSPM pengelolaan IPL;
- Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;
- Penyediaan media komunikasi (brosur, pamflet, baliho, iklan layanan masyarakat, pedoman dan lain sebagainya).
• Pengembangan TPA Regional
- Penyiapan MOU antara 2 (dua) atau lebih kab./kota untuk pengelolaan TPA bersama secara regional;
- Penetapan daerah yang akan memanfaatkan TPA, serta yang bersedia menyediakan lahan sebagai lokasi TPA regional;
- Penyerahan urusan pengelolaan teknis TPA regional kepada Provinsi, selanjutnya Pemerintah Provinsi membentuk unit pelaksana teknis pengelolaan TPA regional;
RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)
Laporan Final
• Pemanfaatan Prasarana dan Sarana yang ada - Rehabilitasi Prasarana Sarana;
- Melengkapi Prasarana Sarana yang telah ada;
- Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan.
• Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan atau Pembinaan Sistem Modul Persampahan:
- Pengadaan dan penambahan peralatan;
- Pembangunan Prasarana dan sarana;
- Pilot Project TPA.
• Piranti Lunak
- Peningkatan kelembagaan;
- Peningkatan peran serta masyarakat dan swasta;
- Penyiapan hukum dan kelembagaan.
Kriteria Kesiapan
Kondisi dan persyaratan perolehan program tersebut di atas adalah:
(1) Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;
(2) Adanya minat/permohonan dari Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir untuk prasarana yang direncanakan;
(3) Adanya dokumen Master Plan Persampahan/Studi/DED; (4) Adanya kesiapan lahan;
(5) Adanya kesiapan institusi pengelola.