• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORITIS

2.2 Perpustakaan Digital

2.2.1 Pengertian Perpustakaan Digital

Perpustakaan digital juga memerlukan keahlian pustakawan untuk mengatalog buku namun perpustakaan digital lebih memerlukan teknisi digital dalam pengelolaan bahan pustaka untuk penyediaanya dalam web perpustakaan. Saleh (2010, 3) mengartikan perpustakaan digital, yaitu :

Perpustakaan digital adalah organisasi yang menyediakan sumber-sumber dan staf ahli untuk menyeleksi, menyusun, menyediakan akses, menerjemahkan, menyebarkan, memelihara kesatuan dan mempertahankan kesinambungan koleksi-koleksi dalam format digital sehingga selalu tersedia dan murah untuk digunakan oleh komunitas tertentu atau ditentukan.

Pada tahun 1990-an di Amerika Serikat dan Eropa Barat muncul suatu fenomena baru dalam pengelolaan dan pelayanan perpustakaan yaitu perpustakaan digital (digital libraries). Fenomena ini sangat cepat meluas ke berbagai negara sehingga pertumbuhannya sangat pesat. Kemajuan pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi menimbulkan peluang sekaliagus tantangan bagi berbagai pihak untuk menciptakan institusi penghimpun, pengelola, dan penyedia informasi yang semakin lama semakin luas cakupannya, dan semakin beragam jenis jasanya. Perpustakaan digital sebagai konsep dan aplikasi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Internet dan Web, bersama dengan berbagai aplikasi terbaru lainnya seperti e-learning, e-research, e-commerce, blog dan sebagainya.

8 2.2.2 Tujuan Perpustakaan Digital

Setiap organisasi memiliki tujuan agar organisasi tersebut berkembang dan semakin maju. Demikian halnya dengan perpustakaan sebagai suatu instansi yang memiliki tujuan-tujuan agar informasi yang telah dikumpulkan dan diolah dapat dinikmati oleh pemustakanya. Adapun tujuan dari perpustakaan digital menurut North American Digital Library (1995, 1) yakni:

1. Untuk memperlancar pengembangan sistematis, mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur informasi serta ilmu pengetahuan dalam bentuk digital.

2. Untuk meningkatkan secara ekonomis dan efisien pemesanan informasi untuk seluruh masyarakat pemakai, mendorong usaha kerja sama yang sangat mempengaruhi investasi sumber penelitian, komputerisasi dan jaringan komunikasi.

3. Untuk memperkuat komunikasi dan kerja sama di antara peneliti, pengusaha, pemerintah, masyarakat yang berpendidikan.

4. Untuk membawa peraturan kepemimpinan internasional dalam pembangkitan dan penyebaran ilmu pengetahuan di dalam area yang strategis.

5. Untuk memperbesar pembelajaran seumur hidup dari seluruh masyarakat.

Sedangkan menurut Suprihadi (2005, 2), tujuan perpustakaan digital adalah

Agar supaya koleksi perpustakaan tersebut cepat dan mudah di akses, ringkas dalam penyimpanan serta mudah dalam pengadaan, sehingga isi atau content sebuah digital library adalah sama dengan perpustakaan konvensional. Hanya saja bentuk format penyimpanan yang berbeda, dimana digital library menggunakan format penyimpanan yang berbeda, dimana digital library menggunakan format elektronik.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka tujuan perpustakaan digital adalah untuk memperlancar, mempengaruhi investasi, memperkuat komunikasi dan kerja sama di antara peneliti, pemerintah dan masyarakat, mempermudah dan memperingkas waktu penelusuran dan penyimpanan tanpa mengubah isi atau content sehingga tetap sama dengan perpustakaan konvensional. Perbedaan keduanya terdapat dalam format penyimpanan dimana perpustakaan digital menggunakan format elektronik.

9 2.2.3 Keuntungan Perpustakaan Digital

Secara ekonomis perpustakaan digital lebih menguntungkan dibandingkan perpustakaan konvensional karena perpustakaan digital menggunakan koleksi digital untuk dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan pustaka dalam format cetak. Koleksi digital lebih berjangka panjang sehingga mengurangi biaya pemeliharaan bahan pustaka.

Menurut Indonesian Digital Library Networking (2005, 2) keuntungan dari perpustakaan digital adalah:

1. Sebagai sumber pengetahuan

Salah satu tujuan dari perpustakaan adalah memenuhi keperluan informasi dan menyediakan bahan rujukan bagi pemustakanya. Untuk mempermudah dan mempersingkat waktu dalam pencarian informasi maka perpustakaan mengembangkan koleksinya menjadi digital. Dengan demikian pemustaka lebih cepat mendapatkan informasi sebagai sumber pengetahuannya.

2. Media penyebaran pengetahuan

Informasi dan bahan rujukan yang dimiliki oleh perpustakaan harus disebarluaskan. Jika seluruh informasi berbentuk tercetak maka akan sulit informasi tersebar, oleh karenanya koleksi pada perpustakaan konvensional harus dialihkan ke format digital. Dengan demikian informasi dan pengetahuan akan menyebar dan berkembang lebih cepat. Sehingga akan muncul ilmu-ilmu baru di lapisan masyarakat yang akan membantu masyarakat dalam kegiatannya.

3. Untuk penyimpanan

Penyimpanan koleksi digital pada perpustakaan digital sangat mudah dan hemat biaya. Dalam menyimpan koleksi digital hanya dibutuhkan media penyimpanan yang sangat kecil seperti flashdisk, CD-ROM dan hard disk untuk menyimpan. Kesulitannya adalah diperlukan akses listrik dan media komputer serta jaringan untuk dapat mengakses kembali informasi tersebut.

4. Untuk perawatan/preservasi

Pada perpustakaan konvensional, perpustakaan memerlukan obat pembasmi serangga pada buku dan biaya lainnya seperti sarana penyimpanan yakni rak buku dan lainnya. Sedangkan pada perpustakaan digital diperlukan peng-update-an anti virus untuk menjaga agar koleksi digital tidak terkena virus.

10

5. Media promosi/etalase hasil karya sivitas akademika

Selain menjadi media penyebaran pengetahuan, perpustkaan digital juga dapat digunakan sebagai media promosi bagi hasil karya sivitas akademika. Penelitian sivitas akademika sebelumnya dapat membantu peneliti selanjutnya dalam meneruskan penelitian lanjutan berikutnya atau sebagai acuan dalam mengerjakan penelitian baru.

6. Mencegah duplikasi dan plagiat

Dalam mengubah bentuk tercetak ke dalam bentuk digital perpustakaan digital harus melabel koleksi digital yang dimilikinya dan mendaftarkannya secara hukum agar mendapat perlindungan secara hukum untuk mencegah terjadinya duplikasi dan plagiarisme informasi. Layaknya koleksi bahan digital, koleksi digital pun memiliki perlindungan hukum yang mengatur dikarenakan informasi dalam bentuk digital mudah di akses dan disebarluaskan ke semua lapisan pemustaka.

2.2.4 Koleksi Perpustakaan Digital

Koleksi perpustakaan digital menurut Juansyah terdiri dari dokumen digital atau dokumen elektronik. Dokumen elektronik mempunyai format bermacam-macam antara lain format html atau hypertext mark up language, Portable Document Format (PDF), Microsoft Word atau MS-Word, Microsoft Excel terutama untuk dokumen teks. Sedangkan dokumen gambar (grafis) terdapat dalam format JPEG, GIF, dan sebagainya.

Media dalam menyimpan koleksi digital atau elektronik bermacam-macam anatara lain, dalam harddisk komputer (internal) yang tidak bebas dibawa kemana-mana. Terdapat juga di dalam media yang bisa bebas dibawa seperti harddisk eksternal, disket, CD atau CD-ROM maupun DVD, dan flash disk atau dikenal juga dengan nama handy drive. Bahkan saat ini dokumen elektronik bisa disimpan secara virtual di server internet. Jika membutuhkan dokumen tersebut maka dapat diperoleh dengan cara koneksi ke internet.

Dokumen terkait