• Tidak ada hasil yang ditemukan

2011 1.151.341,40 933.353 81,06% 2012 1.175.161,30 986.505 83,94% 2013 1.217.494,00 1.070.308 87,91% 2014 1.280.299,55 1.247.769 97,46% 2015 1.335.819,48 1.294.696 96,92%

Terjadinya penurunan pengangkutan sampah ke TPA Suwung bila dibandingkan dengan pengangkutan sampah dari Tahun 2014 disebabkan karena adanya pengolahan sampah di TPS 3R menjadi kompos, bio gas dan sampah an organik yang bisa didaur ulang, serta pembentukan Bank-Bank Sampah, Swakelola Sampah sesuai dengan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan PP No.81 Tahun 2012 pengelolaan sampah 3R. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata sampah kota Denpasar yang dapat ditangani 5 tahun terakhir hanya sebesar 87,78%

0 500000 1000000 1500000 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Perbandingan Volume Sampah Kota Denpasar dengan Volume Sampah yang

diangkut

volume sampah Kota Denpasar sampah ke TPA Suwung

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Persentase Capaian Kinerja

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

32

dan sisanya tidak tertangani oleh pelayanan kebersihan DKP Kota Denpasar, masyarakat dan swasta. Sisa sampah tersebut harus segera ditangani agar tidak mengganggu keindahan wajah kota dan tidak menimbulkan lingkungan kotor dan tidak sehat. Pelaksanaan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA dilakukan oleh DKP, PD Pasar, Swakelola, Swasta dan DPU Kota Denpasar. Jumlah volume sampah Kota Denpasar yang terangkut dari sumber ke TPA sebesar 1.294.696 m3 yang diantaranya DKP 1,065.016 m3, PD Pasar 41.970 m3, Swakelola 46.298 m3, Swasta 111.016 m3 dan DPU Kota Denpasar 30.396 m3. Target pengangkutan sampah hanya dilakukan 97% dari volume sampah kota setahun yaitu sebesar 1.295.744,90 m3 karena belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Denpasar.

Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, pengembangan teknologi pengolahan persampahan, bimbingan teknis persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan dan penyediaan jasa pelayanan kebersihan dengan target anggaran sebesar Rp. 44.656.961.520,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.800.163.560,00 sehingga capaian kinerja anggaran sebesar 93,60%

Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar

Kawasan hijau di Kota Denpasar merupakan Ruang terbuka hijau atau area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

33

terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam di Kota Denpasar.

Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:

kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;

kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi; area pengembangan keanekaragaman hayati;

area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan; tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;

tempat pemakaman umum;

pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan; pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;

penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria pemanfaatannya;

area mitigasi/evakuasi bencana; dan

ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan perundangan dan tidak mengganggu fungsi utama RTH tersebut.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

34

Adapun realisasi Jumlah Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar pada Tahun 2015 adalah sebesar 36,28% dari Target sebesar 30%, sehingga capaian kinerja sebesar 120,93%. Hal tersebut juga menunjukan terjadi peningkatan persentase kawasan hijau dibandingkan tahun lalu, Tahun 2014 sebesar 36%.

Untuk mendukung indikator tersebut dan juga dalam rangka meningkatkan keindahan dan keteduhan dari pohon penghijauan di Kota Denpasar maka dilakukan penanaman bibit pohon perindag atau pohon penghijauan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, khususnya di ruas jalan baru dan ruas jalan yang pohon penghijauannya sudah tua, bibit pohon tersebut di tanam sebagai peremajaan.

Pada tahun 2015 telah disediakan 31.155 bibit pohon yang terdiri dari jenis pohon aspek estetika seperti jempiring, puring, jaburan, andong, palem kuning dan sejenis lainnya sebanyak 27.405 pohon, bibit pohon penghijauan seperti tabebuya dan trambesi sebanyak 600 pohon, dan 3.150 pohon tanaman langka seperti intaran, majegau, nagasari, sandat dan cempaka.

Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator ini dapat dilihat pada anggaran program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pemeliharan ruang terbuka hijau dengan target anggaran sebesar Rp. 1.825.000.000,00 dengan realisasi anggaran Rp. 1.388.043.750,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 76,06%. 36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%

Persentase Kawasan Hijau

Perbandingan Persentase Kawasan Hijau Tahun 2014 dan 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

35

Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru

Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menciptakan suasana nyaman dengan melibatkan langsung masyarakat serta peran serta pihak swasta telah berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan yakni penghargaan Trophy Adipura Kategori Kota Besar. Denpasar berhasil menduduki peringkat dua setelah Kota Malang dan posisi ketiga diduduki oleh Kota Banjarmasin, selain itu Kota Denpasar juga berhasil memperoleh 3 Besar Predikat Plakat Adipura kategori Pasar Terbaik di Indonesia. Penghargaan bergengsi dibidang Lingkungan Hidup (LH) ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada Pemerintah Kota/Kabupaten dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik maupun pengelolaan lingkungan perkotaan pada ruang terbuka hijau yang bersih, sehat, dan asri. Melalui penghargaan Adipura diharapkan Bupati dan Walikota dapat terus memotivasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berperilaku dan berbudaya hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik secara individu maupun kelompok. Penghargaan Adipura bukan satu-satunya tujuan, namun filosofi yang terkandung didalamnya adalah terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan asri yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Keberhasilan Denpasar meraih Trophy Adipura juga tidak terlepas dari pengembangan bank sampah yang telah tersebar di empat kecamatan dan Banjar-banjar, untuk menampung dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Disamping itu

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

36

Denpasar merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program ATM Sampah. Saat ini yang perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah untuk menjadi peluang bisnis, karena sampah anorganik dapat diolah dengan penerapan sistem 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Hal ini perlu ditingkatkan untuk menjadikan Denpasar sebagai kota yang bersih dan hijau. “Kedepan saya berharap

dengan diraihnya prestasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik. Dan yang lebih penting masyarakat itu sadar bahwa kebersihan, kenyamanan, dan kelayakan Kota Denpasar bergantung pada penghuninya sendiri,

dengan demikian motto “Denpasar Kotaku Rumahku” akan dapat terwujud dengan

baik.

Persentase Pengelolaan Sampah Swadaya

Produksi sampah Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar 1.335.819,48 m3 atau sebesar 333.954,87 ton/tahun, dengan kehadiran Bank sampah dan Kelompok swakeleola mampu mengurangi 13% sampah yang terbuang ke TPA sebesar 71,83 m3 atau 17.825 ton per hari. Hal tersebut juga menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 yaitu 13%.

Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator tersebut dapat dilihat pada anggaran program Pengembangan Kinerja pengelolaan persampahan dengan kegiatan Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan jumlah relaisasi anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 572.405.000,00 dari target Rp. 522.527.500,00 sehingga capaian kinerja keuangannya sebesar 91%.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

37

Luas Taman di Kota Denpasar

Dalam rangka meningkatkan keindahan Kota Denpasar maka dilaksanakan pemeliharaan dan penataan Taman yang berbudaya dan kreatif. Adapun luas taman di Kota Denpasar pada Tahun 2015 seluas 166.873 m2 dari target yang telah ditetapkan seluas 166.873 m2 sehingga capain kinerjanya sebesar 100%.

Adapun luas taman di Kota Denpasar terdiri dari : 1. taman lapangan : 69.970 m2

2. taman telajakan : 43.550 m2 3. taman median : 53.353 m2

Dalam menjaga keindahan taman Kota Denpasar maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Pemeliharaan air mancur di Kota Denpasar

2. Pemeliharaan kanstein median jalan di Kota Denpasar 3. Pemeliharaan Lapangan Upacara Lumintang

4. Pemeliharaan ornamen taman lepas (pot, ball platen, topeng, kayon, wayang)

5. Pemeliharaan sistem penyiraman lapangan badung dan fasilitas umum lainnya

6. Pemeliharaan pagar tanaman

7. Pemeliharaan taman median Jl. By Pass Ngurah Rai 8. DED penataan taman batas-batas kota

9. Penataan taman patung titi banda jalan By. Pass Ngurah Rai

10.Pengawasan penataan taman patung titi banda Jl. By Pass Ngurah Rai 11.Penataan Taman Kota

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

38

Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini dapat dilihat dari jumlah anggaran dari program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pengembangan taman rekreasi kota dan pengembangan pengolahan taman kota menjadi taman tematik kota Budaya, dengan jumlah target anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 3.948.709.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.710.316.000 sehingga capaian kinerja sebesar 93,96%.

Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah

Masih terpelihara dan lestarinya kebudayaan Bali tidak terlepas dari adanya upaya penggalian, pelestarian dan pemberdayaan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar melalui lembaga-lembaga tradisional maupun organisasi kesenian secara berkelanjutan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Denpasar. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tentunya juga harus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk tetap mempertahankan, memelihara dan mengembangkan kesenian Bali diperlukan peran serta seluruh komponen masyarakat baik itu pemerintah maupun masyarakat termasuk sekaa kesenian, seniman dan budayawan. Peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian bali dilibatkan dalam penyelenggaraan festival budaya daerah.

Sasaran Strategis 1.2 : Terwujudnya Pelestarian dan Pengembangan Kekayaan Budaya Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

39

Dimana realisasi Tahun 2015 jumlah peran serta sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 82 sekaa kesenian dari target sebanyak 100 sekaa kesenian sehingga capaian kinerja sebesar 82%.

Pada Renstra Dinas Kebudayaan terdapat target selama 5 tahun, dari Tahun 2010-2015 dimana target jumlah peran sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 500 sekaa kesenian, namun realisasinya hingga tahun 2015 tercapai sebanyak 481 sekaa kesenian, sehingga capaian kinerja sebesar 92,54%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Indikator Kinerja Utama Target Renstra Capaian/Realisasi Capaian Akhir Renstra Capaian (%) 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah peran serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah 500 Sekaa Kesenian 89 Sekaa Kesenian 117 sekaa kesenian 87 sekaa kesenian 106 sekaa kesenian 82 sekaa ksenian 481 sekaa kesenian 92,54%

Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan

0 20 40 60 80 100 120 140

Jumlah Peran Serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Budaya Daerah

Perbandingan setiap tahun peran serta sekaa keseniaan

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

40

Pelestarian dan aktualisasi seni budaya daerah, penyusunan kebijakan tentang budaya daerah lokal, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di bidang budaya, pemberian penghargaan dalam rangka pengembangan wawasan seni sastra dan budaya lokal, penyelenggaraan kreatifitas seni, fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah, pelaksanaan pengembangan nilai budaya, dan pengembangan kreatifitas seni budaya daerah dan Pembinaan kelompok kesenian. Dari program kegiatan tersebut terdapat target jumlah anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 2.709.398.995,00 dengan realisasi sebesar Rp.2.652.700.900,00 sehingga capaian kinerja keungan sebesar 98%.

Jumlah Sanggar Tari yang Mengikuti Pentas Budaya

Sejak pencanangan Denpasar sebagai Kota berwawasan budaya, berbagai program di berbagai sektor kehidupan masyarakat dirancang dengan landasan kebudayaan Bali sebagai jati diri, salah satu peneyelenggaraan berbagai event dengan melibatkan peran serta masyarakat sebagai ajang kreativitas masyarakat yang berbasis budaya unggulan di Kota Denpasar. Hal tersebut berkaitan dengan terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya Kota Denpasar, maka untuk mengukur hal tersebut digunakan juga indikator jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas budaya di Kota Denpasar dengan target tahun 2015 sebanyak 120 sanggar tari dengan realisasi sebanyak 120 sanggar tari, sehingga capaian kinerjanya 100%. Hal ini

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

41

menunjukan peningkatan jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas dari Tahun sebelumnya, Tahun 2014 yang terealisasi sebanyak 11 sanggar tari.

Adapun beberapa faktor penentu keberhasilan tercapainya sasaran ini antara lain: 1. Masyarakat Kota Denpasar masih tetap mencintai serta mempunyai kesadaran

untuk memelihara dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi

2. Nuansa tradisi masih tampak mewarnai penampilan Kota Denpasar sebagai kota budaya karena adanya komitmen dari pemerintah untuk menyediakan ruang public yang dapat mendorong kretivitas masyarakat 3. Adanya perhatian serius dari pemerintah Kota Denpasar dalam upaya menggali,

melestarikan dan memberdayakan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar secara berkelanjutan agar tetap tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dimana generasi muda telah dilatih berkesenian sejak usia dini baik seni tabuh, seni tari maupun seni rupa, sehingga kreativitas seni dan budaya dapat tumbuh dan berkembang secara berjenjang dan berkesinambungan melalui lembaga tradisional maupun organisasi kesenian.

114 115 116 117 118 119 120 121

Jumlah sanggar tari

Perbandingan Jumlah Sanggar Tari yang mengikuti Pentas dari Tahun 2014-2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

42

Persentase penduduk yang berusia > 15 Tahun melek Huruf

Persentase angka melek huruf pada Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 98,50%, jika dibandingkan capaian di Tahun 2014 sebesar 97,95%. Capaian angka melek huruf di Kota Denpasar, jika dibandingkan dengan pemerintah kabupaten lain di Bali menduduki capaian yang tertinggi, hal ini tergambar dalam tabel berikut :

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki dan

Perempuan Jembrana 96,52% 88,89% 92,65% Tabanan 97,27% 86,32% 91,64% Badung 95,80% 88,72% 92,30% Gianyar 95,83% 85,03% 90,44% Klungkung 92,35% 76,81% 84,47% Bangli 92,71% 80,98% 86,85% Karangasem 89,18% 69,23% 79,15% Buleleng 98,86% 84,39% 90,53% Denpasar 99,45% 96,37% 97,95%

TUJUAN 2 : MISI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KOTA DENPASAR BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI BUDAYA KRATIF

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

43

Sumber : Bali Dalam Angka 2014

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi kasar merupakan rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Adapun angka partisipasi kasar dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi Capaian Kinerja

- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24% - SMP/MTs/PaketB 100% 107,58% 107,58% - SMA/SMK/MA/Paket C 100% 102,94% 102,94% 0 50 100 150

laki-laki dan perempuan

Dokumen terkait