• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar (LAKIP) 2015 248812

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar (LAKIP) 2015 248812"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

i ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun sesuai amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan sarana pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-2015.

Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.

(3)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ii iiii

Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menciptakan clean government dan good governance.

(4)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

iii iiiiii

IKHTISAR EKSEKUTIF

LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Laporan Kinerja Instansi Kota Denpasar Tahun 2015 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.

Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 diukur melalui pencapaian 13 (tiga belas) sasaran dengan didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator.

Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET

(1) (2) (3)

Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan local

Persentase sampah yang

terangkut 100%

Persentase Kawasan Hijau 30%

Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru

1 penghargaan

persentase pengelolaan

sampah swadaya 20%

Luas Taman di Kota

Denpasar 166.873 m2

Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya

Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam

pelestarian dan

pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah

100 sekaa kesenian

Jumlan Sanggar Tari yang

(5)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

iv iviv

Meningkatnya Kualitas dan

Kuantitas Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf

98,50%

Angka Partisipasi Kasar

(APK)

- SD/MI/Paket A 100%

- SMP/MTs/Paket B 100%

- SMA/SMK/MA/Paket C 100%

Angka Partisipasi Murni

(APM)

Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

Persentase pasangan usia

subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang

tertangani 474 Orang

Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial

14 orsos

Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance)

Hasil audit BPK WTP

Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan

85

Skor Lakip Kota Denpasar 66

Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan

Jumlah Pelanggaran lalu

lintas 400

(6)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

v vv

Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil

Prosentase keluarga yang

memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian

70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi

(AKB) 26/1000 KH

Angka Kematian Ibu (AKI)

Melahirkan 90/100.000 KH

Angka Kesakitan DBD per

100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang

melaksanakan PHBS 80%

Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan

100%

Umur harapan hidup 73,01

Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar

Jumlah PAD Kota

Denpasar Rp.724.497.965.131,00

Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak

Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga

Miskin 1000

Prevalensi gizi buruk pada

balita 3,6%

Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat

Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha

Jumlah produksi padi 28.775 Ton

Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton

Jumlah konsumsi protein

hewani 15,26 gr/kapita/hari

Jumlah produksi perikanan

tangkap 789,20 ton

Jumlah produksi perikanan

budidaya 1013,5 ton

Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing

industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport

Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar

2%

Nilai Ekspor Bersih $

364,816,843.78

Jumlah Program Inovasi

(7)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

vi vivi

Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan

Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis

masayarakat

80%

Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persentase pengelolaan sampah swadaya

Tahun 2015 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya

sebesar 20%, dengan realisasinya sebesar 13%. Bank Sampah yang

sebelumnya masih kurang aktif dalam mengelola sampah sudah mengalami

peningkatan dan mulai aktif serta adanya penambahan jumlah bank sampah yang

sebelumnya dari 32 bank sampah menjadi 37 bank sampah dan mulai tumbuhnya

kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah untuk didaur

ulang.

2. Skor LAKIP Kota Denpasar

Pada Tahun 2015 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2015 sebesar 66,

namun dalam realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 55,55. Namun hal

tersebut juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya

(8)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

vii viivi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ikhtisar Eksekutif ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah ... 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8

A. RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ... 8

B. Visi dan Misi ... 9

C. Tujuan dan Sasaran ... 10

D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 13

E. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 27

A. Metode Pengukuran Kinerja ... 29

B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Denpasar ... 30

C. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2015 ... 101

D. Prestasi Kota Denpasar tingkat propinsi dan nasional tahun 2015 ... 106

(9)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

(10)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

1 11

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wahan atau media pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar ini mendasarkan pada amanat Peraturan Perudangan sebagai berikut :

1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

Berdasarkan Peraturan tersebut, maka setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Lakip kepada Presiden, dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dengan demikian, Pemerintah Kota Denpasar menyusun Laporan Kota Denpasar Tahun 2015 sebagai bentuk laporan kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kota Denpasar.

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahaan yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2015 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetatpkan.

(11)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

2 22

Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Denpasar selama Tahun Anggaran 2015; 2. Sevagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Denpasar pada

Tahun 2015;

3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Denpasar di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang;

4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Denpasar dengan menerapkan azas transparansi, sistemik dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).

Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah

1. Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar

Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 berdasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu sebagai Daerah Otonom, yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Kota Denpasar

Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Denpasar adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Denpasar.

Urusan Pemerintah Daerah pada Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar ada 26 urusan wajib yang diampu oleh 32 SKPD/Unit Kerja dan 3 Urusan Pilihan yang diampu oleh 2 SKPD/Unit kerja yaitu Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan menangani urusan kelautan dan perikanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menangani urusan perindustrian dan perdagangan.

(12)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

3 33

masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab.

Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Denpasar yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

a. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah.

2. Pengorganisasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknik Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan.

3. Pengoorganisasian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah. 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah.

c. Dinas Daerah

Sebagai unsur pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

(13)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

4 44

d. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidangnya, dengan fungsinya :

1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2. Penyediaan pelayanan penunjang.

3. Pemberiaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Kecamatan

Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan.

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat

Kecamatan.

6. Membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan.

7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan.

f. Kelurahan

(14)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

5 55

3. Struktur Organisasi

Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, mengingat Peraturan Pemerintah pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 belum ditetapkan.

(15)

BAG. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL

BAG. PEREKONOMIAN

BAG. PROGRAM PEMBANGUNAN

BAG. KESEJAHTERAAN RAKYAT

BAG. KERJASAMA

BAG. KEUANGAN

BAG. UMUM

BAG. PENGELOLAAN ASET DAERAH

BIDANG HUKUM DAN POLITIK

BIDANG PEMERINTAHAN

BIDANG PEMBANGUNAN

BIDANG KEMASYARAKATAN DAN SDM

INSPEKTORAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSAMA

LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN

DESA

BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN

PENANAMAN MODAL

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

KECAMATAN

KELURAHAN DINAS DAERAH

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA

DINAS KESEHATAN

DINAS PEKERJAAN UMUM

DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN

DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

DINAS PERHUBUNGAN

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN

DINAS KEBUDAYAAN

DINAS PARIWISATA

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

DINAS PENDAPATAN

SEKRETARIAT DPRD

KETERANGAN

: GARIS KOMANDO

: GARIS KOORDINASI

(16)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

7 77

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Namun demikian, agar LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka sistematika penyajian disajikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar, kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja

Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Denpasar serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama Tahun 2015.

Bab IV Penutup

(17)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

(18)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

8

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Ditetapkannya Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dimana dalam undang – undang tersebut menetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan erat dengan perencanaan, dimana data yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP) didasarkan dari proses perencanaan. Maka Pemerintah Kota Denpasar menyusun perencanaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan daerah.

(19)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

9

Visi merupakan wawasan dan cara pandang, baik mengenai ruang, waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar adalah

Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung terwujudnya pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut : 1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali;

2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif;

3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement);

4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society);

5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan.

“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN BUDAYA

DALAM KESEIMBANGAN MENUJU

(20)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

10

Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran pembangunan ini merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai bandar madani yang didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan berkomitmen lingkungan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak 36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi Kota Denpasar adalah sebagai berikut :

1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali, bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama b. Melestarikan dan mengembangkan budaya

c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani

e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali

f. Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota

2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :

a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local

c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat

(21)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

11

Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk : a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat

c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah

4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society), bertujuan untuk :

a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social

d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak

e. Menanggulangi kemiskinan

f. Mengatur pos dan telekomunikasi

g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemuda dan olah raga

h. Mencegah dan menanggulangi bencana

5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :

a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya Unggulan

b. Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni

(22)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

12

f. Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul

i. Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport

(23)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

13

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) atau disebut juga sebagai Indikator Kinerja Kunci sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen pemerintahan yang transparan, partisipasif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.

(24)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

14

Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, bahwa Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, diharapkan komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

(25)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

15

SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET

(1) (2) (3)

Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari

berdasarkan kearifan local

Persentase sampah yang

terangkut 100%

Persentase Kawasan Hijau 30%

Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru

1 penghargaan

persentase pengelolaan

sampah swadaya 20%

Luas Taman di Kota

Denpasar 166.873 m2

Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya

Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam

pelestarian dan

pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah

100 sekaa kesenian

Jumlan Sanggar Tari yang

mengikuti pentas budaya 120 sanggar tari

Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas

Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf

98,50%

Angka Partisipasi Kasar

(APK)

- SD/MI/Paket A 100%

- SMP/MTs/Paket B 100%

- SMA/SMK/MA/Paket C 100%

Angka Partisipasi Murni

(26)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

16

Meningkatnya Kesejahteraan

Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

Persentase pasangan usia

subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang

tertangani 474 Orang

Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial

14 orsos

Terwujudnya tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance)

Hasil audit BPK WTP

Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan

85

Skor Lakip Kota Denpasar 66

Meningkatnya Pengelolaan Lalu

lintas Angkutan Jalan Jumlah Pelanggaran lalu lintas 400

angka kecelakaan 200

Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil

Prosentase keluarga yang

memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk

yang memiliki Kartu Tanda Penduduk

100% Prosentase kepemilikan

Akta Kelahiran 90%

Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian

70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi

(AKB) 26/1000 KH

Angka Kematian Ibu (AKI)

Melahirkan 90/100.000 KH

Angka Kesakitan DBD per

100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang

melaksanakan PHBS 80%

Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan

100%

(27)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

17

Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar

Jumlah PAD Kota

Denpasar Rp.724.497.965.131,00 Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak

Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga

Miskin 1000

Prevalensi gizi buruk pada

balita 3,6%

Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat

Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha

Jumlah produksi padi 28.775 Ton

Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton

Jumlah konsumsi protein

hewani 15,26 gr/kapita/hari

Jumlah produksi perikanan

tangkap 789,20 ton

Jumlah produksi perikanan

budidaya 1013,5 ton

Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing industri,

iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport

Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar

2%

Nilai Ekspor Bersih $

364,816,843.78 Kota Denpasar sebagai Kota

Kreatif berbasis Budaya unggulan

Jumlah Program Inovasi

Kota Denpasar 3 Inovasi

Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis

masayarakat

80%

(28)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

18

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan sarana dan

prasarana persampahan serta

mengembangkan sumber daya

manusia melalui pendidikan dan

pelatihan

2. Meningkatkan perans serta

masyarakat dan swasta dalam

pengelolaan persampahan

3. Memperindah wajah kota dengan

peningkatan pemeliharaan dan

penataan taman kota

4. Meningkatkan peranan

masyarakat dalam pengelolaan

kebersihan dan keindahan kota

1. Program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan

2. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam

3. Program pengembangan dan pengelolaan pertamanan

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan kecintaan

masyarakat terhadap budaya

2. Reaktualisasi nilai nilai

kearifan local sebagai salah satu

dasar pengembangan etika

pergaulan sosial untuk

memperkuat identitas Nasional

1. Program pengembangan budaya 2. Program pengembangan nilai budaya 3. Program pengembangan kekayaan

budaya

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini

1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan

(29)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

19

pendidikan masyarakat miskin

pada jenjang wajib belajar

pendidikan dasar sembilan

tahun melalui jalur formal atau

non formal termasuk melalui

upaya penarikan kembali siswa

putus sekolah jenjang SD

termasuk SDLB, MI, paket A dan

jenjang SMP/MTs/paket B serta

lulusan SD termasuk SDLB, MI,

paket A yang tidak melanjutkan

kejenjang pendidikan

SMP/MTs/paket B

2. Menurunkan secara signifikan

jumlah penduduk yang buta

aksara melalui tingkatan

intensifikasi perluasan akses

dan kualitas penyelenggaraan

pendidikan keaksaraan

fungsional yang didukung

dengan upaya penurunan angka

putus sekolah khususnya pada

kelas – kelas awal jenjang SD

termasuk SDLB dan MI atau yang

sederajat serta mengembangkan

budaya baca untuk menghindari

terjadinya buta aksara kembali

dan menciptakan masyarakat

belajar

3. Meningkatkan ketersediaan

pendidik dan tenaga

kependidikan dalam jumlah dan

kualitas yang memadai untuk

dapat melayani kebutuhan

pendidikan bagi masyarakat

miskin

2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun

3. Program pendidikan menengah 4. Program pendidikan non formal 5. Program meningkatkan mutu pendidik

(30)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

20

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatnya kualitas hidup

bagi PMKS terhadap pelayanan

sosial dasar, fasilitas pelayanan

public dan jaminan

kesejahteraan sosial

2. Mengembangkan dan

menyelaraskan kebijakan untuk

penanganan masalah – masalah

strategis yang menyangkut

masalah kesejahteraan social

3. Meningkatkan kualitas

pelayanan dan bantuan dasar

kesejahteraan sosial bagi PMKS

4. Meningkatkan prakarsa dan

peran aktif masyarakat termasuk

masyarakat mampu, dunia usaha

dan orsos atau LSM dalam

penyelenggaraan pembangunan

kesejahteraan social secara

terpadu dan bekelanjutan

5. Memperkuat kelembagaan,

koordinasi , dan jaringan

pengarusutamaan gender dan

anak dalam perencanaan

pelaksanaan, pemantuan dan

evaluasi dari berbagai kebijakan,

program dan kegiatan

pembangunan di segala bidang

termasuk pemenuhan komitmen

komitmen Internasional,

penyediaan data dan statistik

gender serta peningkatan

1. Program pemberdayaan fakir miskin dan PMKS

2. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

3. Program pembinaan penyandang cacat dan trauma

4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 5. Program penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak 6. Program Keluarga Berencana

(31)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

21

partisipasi masyarakat

6. Mengendalikan tingkat kelahiran

penduduk melalui upaya

memaksimalkan akses dan

kualitas pelayanan KB terutama

bagi keluarga miskin

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Menuntaskan penanggulangan

penyalahgunaan kewenangan

dalam bentuk praktek – praktek

KKN

2. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan administrasi

Negara

3. Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan

1. Program penerapan prinsip – prinsip penerapan kepemerintahan yang baik 2. Program peningkatan pengembangan

sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

3. Program penataan peraturan perundang – undangan

4. Program peningkatan kualitas pelayanan publik

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan kelancaran

pelayanan angkutan jalan secara

terpadu

2. Pemasangan fasilitas dan rambu

jalan

3. Meningkatkan keselamatan lalu

lintas jalan secara komprehensif

dan terpadu dari berbagai aspek

(pencegahan, pembinaan dan

penegakan hukum, penanganan

1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

2. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan

3. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas

4. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kenaraan bermotor

5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

(32)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

22

dampak kecelakaan dan daerah

rawan kecelakaan, sistem

informasi kecelakaan lalu lintas

dan kelayakan sarana serta ijin

pengemudi di jalan)

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Memantapkan pelaksanaan tertib

administrasi kependudukan dan

catatan sipil

1. Program penataan administrasi kependudukan

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam

pengembangan pelayanan

kesehatan masyarakat miskin

2. Meningkatkan pengetahuan

masyarakat miskin tentang

pencegahan penyakit menular,

lingkungan sehat, kelangsungan

dan perkembangan anak, gizi

keluarga, serta perilaku hidup

sehat

3. Mengutamakan penanggulangan

masalah kesehatan masyarakat

miskin seperti TBC, malaria,

rendahnya status gizi dan akses

kesehatan reproduksi

1. Program upaya kesehatan masyarakat

2. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit

3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program promosi kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

5. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan

kependudukan serta pencatatan sipil

(33)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

23

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Mengembangkan pariwisata

sebagai percepatan sebagai

lokomotif pembangunan

2. Meningkatkan pembangunan

industri dan perdagangan

terutama yang berskala mikro,

kecil dan menengah dengan pola

koperasi atas dasar ekonomi

kerakyatan serta pemberdayaan

lembaga perkreditan desa

1. Program pengembangan pemasaran pariwisata

2. Program pengembangan destinasi pariwisata

3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah

4. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

5. Program memperluas jangkauan distribusi produk didalam dan luar negeri

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Pemenuhan Hak atas Pangan

2. Pemenuhan Hak atas Layanan

Kesehatan

3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan

dan Usaha

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program pemberdayaan usaha skala

mikro

9. Terwujudnya pengembangan perekonomian

(34)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

24

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan dalam

kemampuan petani dan nelayan

serta pelaku pertanian dan

perikanan lain serta penguatan

lembaga pendukungnya

2. Pengamanan ketahanan pangan

1. Program peningkatan ketahanan pangan

2. Program peningkatan produksi pertanian atau perkebunan

3. Program pengembangan budidaya perikanan

3. Meningkatkan produktivitas,

produksi, daya saing dan nilai

tambah produk pertanian serta

perikanan

(35)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

25

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Mengembangkan usaha kecil dan

menengah (UKM) yang diarahkan

untuk memberikan kontribusi

yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi, peciptaan

lapangan kerja, dan peningkatan

daya saing; sedangkan

pengembangan usaha mikro

diarahkan untuk memberikan

kontribusi dalam peningkatan

pendapatan pada kelompok

masyarakat berpendapatan

rendah

2. Memperluas basis dan

kesempatan berusaha serta

menumbuhkan wirausaha baru

berkeunggulan untuk mendorong

pertumbuhan, peningkatan ekspor

dan penciptaan lapangan kerja

3. Memperkuat kelembagaan dengan

menerapkan prinsip-prinsip tata

kepemerintahan yang baik (good

governance) dan berwawasan

gender terutama untuk

memperbaiki lingkungan usaha

dan menyederhanakan prosedur

perijinan

1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif

2. Program Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 3. Program Peningkatan Kualitas

Kelembagaan Koperasi

(36)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

26

KEBIJAKAN PROGRAM

1. Meningkatkan daya tarik industri

di bidang ekonomi kreatif

2. Meningkatkan jumlah

wirausahawan kreatif sebagai

lokomotif industri di bidang

ekonomi kreatif

3. Meningkatkan inovasi

bermuatan lokal untuk

menciptakan keunggulan

kompetitif

4. Menciptakan penghargaan HKI

(Hak Kekayaan Intelektual) dan

sosialisasi pentingnya HKI

5. Meningkatkan apresiasi

terhadap budaya bangsa dan

kearifan local

6. Meningkatkan kesadaran dan

penghargaan dunia internasional

terhadap produk kreatif

Indonesia dan daerah

1. Program peningkatan insan kreatif dan pola pikir kreatif

2. Program pengembangan industri yang unggul dipasar dalam negeri dan luar negeri dengan peran dominan wirausahawan lokal

3. Program pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif 4. Program peningkatan konsumsi

produk lokal dan pemasyarakatan HKI

(37)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

(38)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 masih mendasarkan format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indicator kinerja dengan target indicator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.

(39)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

28

Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

1. 91 ≥ Sangat Tinggi

2. 76 ≤ 90 Tinggi

3. 66 ≤ 75 Sedang

4. 51 ≤ 65 Rendah

5 ≤50 Sangat Rendah

Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010

Kategori Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

No. Katagori Nilai Angka Interpretasi

1 AA > 85-100 Memuaskan

2 A > 75-85 Sangat Baik

3 B > 65-75 Baik

4 CC > 50-65 Cukup Baik

5 C > 30-50 Agak Kurang

(40)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

29

METODE PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:

a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:

b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:

Atau:

Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.

Capaian indikator kinerja = ����� � �

�������� %

Capaian indikator kinerja = �������− ����� � �−�������

������� � %

Capaian indikator kinerja = 2� ������� −����� � �

(41)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

30

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian IKU, dan kinerja sasaran (PK) yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam IKU dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.

CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA DENPASAR

Persentase sampah Kota Denpasar yang terangkut

Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar yang dibuang ke TPA Suwung. Total sampah Kota Denpasar yang terbuang ke TPA Suwung berdasarkan angkutan sampah dari armada DKP, Swakelola, PD, Pasar, Dinas PU dan Swasta mencapai 1.294.696 m3 atau terealiasasi sebesar 96,92% dari perkiraan sampah Kota ini berarti sisa sampah yang belum terbuang ke TPA merupakan sampah tercecer yang belum dijangkau oleh layanan DKP ataupun

TUJUAN 1 : MISI PENGUATAN JATI DIRI MASYARAKAT KOTA

DENPASAR BERLANDASKAN BUDAYA BALI

Sasaran Strategis 1.1 : Terciptanya Kawasan Kota yang Bersih, Indah dan

(42)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

31

masyarakat. Berikut data sampah yang dibuang ke TPA Suwung selama Tahun 2011-2015 :

Tahun Volume sampah Kota Denpasar

2013 1.217.494,00 1.070.308 87,91%

2014 1.280.299,55 1.247.769 97,46%

2015 1.335.819,48 1.294.696 96,92%

Terjadinya penurunan pengangkutan sampah ke TPA Suwung bila dibandingkan dengan pengangkutan sampah dari Tahun 2014 disebabkan karena adanya pengolahan sampah di TPS 3R menjadi kompos, bio gas dan sampah an organik yang bisa didaur ulang, serta pembentukan Bank-Bank Sampah, Swakelola Sampah sesuai dengan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan PP No.81 Tahun 2012 pengelolaan sampah 3R. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata sampah kota Denpasar yang dapat ditangani 5 tahun terakhir hanya sebesar 87,78%

0

Perbandingan Volume Sampah Kota Denpasar dengan Volume Sampah yang

diangkut

volume sampah Kota Denpasar

sampah ke TPA Suwung

(43)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

32

dan sisanya tidak tertangani oleh pelayanan kebersihan DKP Kota Denpasar, masyarakat dan swasta. Sisa sampah tersebut harus segera ditangani agar tidak mengganggu keindahan wajah kota dan tidak menimbulkan lingkungan kotor dan tidak sehat. Pelaksanaan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA dilakukan oleh DKP, PD Pasar, Swakelola, Swasta dan DPU Kota Denpasar. Jumlah volume sampah Kota Denpasar yang terangkut dari sumber ke TPA sebesar 1.294.696 m3 yang diantaranya DKP 1,065.016 m3, PD Pasar 41.970 m3, Swakelola 46.298 m3, Swasta 111.016 m3 dan DPU Kota Denpasar 30.396 m3. Target pengangkutan sampah hanya dilakukan 97% dari volume sampah kota setahun yaitu sebesar 1.295.744,90 m3 karena belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Denpasar.

Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, pengembangan teknologi pengolahan persampahan, bimbingan teknis persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan dan penyediaan jasa pelayanan kebersihan dengan target anggaran sebesar Rp. 44.656.961.520,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.800.163.560,00 sehingga capaian kinerja anggaran sebesar 93,60%

Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar

(44)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

33

terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam di Kota Denpasar.

Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:

 kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;

 kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;  area pengembangan keanekaragaman hayati;

 area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan;  tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;

 tempat pemakaman umum;

 pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan;  pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;

 penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria pemanfaatannya;

 area mitigasi/evakuasi bencana; dan

(45)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

34

Adapun realisasi Jumlah Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar pada Tahun 2015 adalah sebesar 36,28% dari Target sebesar 30%, sehingga capaian kinerja sebesar 120,93%. Hal tersebut juga menunjukan terjadi peningkatan persentase kawasan hijau dibandingkan tahun lalu, Tahun 2014 sebesar 36%.

Untuk mendukung indikator tersebut dan juga dalam rangka meningkatkan keindahan dan keteduhan dari pohon penghijauan di Kota Denpasar maka dilakukan penanaman bibit pohon perindag atau pohon penghijauan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, khususnya di ruas jalan baru dan ruas jalan yang pohon penghijauannya sudah tua, bibit pohon tersebut di tanam sebagai peremajaan.

Pada tahun 2015 telah disediakan 31.155 bibit pohon yang terdiri dari jenis pohon aspek estetika seperti jempiring, puring, jaburan, andong, palem kuning dan sejenis lainnya sebanyak 27.405 pohon, bibit pohon penghijauan seperti tabebuya dan trambesi sebanyak 600 pohon, dan 3.150 pohon tanaman langka seperti intaran, majegau, nagasari, sandat dan cempaka.

Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator ini dapat dilihat pada anggaran program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pemeliharan ruang terbuka hijau dengan target anggaran sebesar Rp. 1.825.000.000,00 dengan realisasi anggaran Rp. 1.388.043.750,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 76,06%.

36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%

Persentase Kawasan Hijau

Perbandingan Persentase Kawasan Hijau Tahun 2014 dan 2015

(46)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

35

Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru

Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menciptakan suasana nyaman dengan melibatkan langsung masyarakat serta peran serta pihak swasta telah berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan yakni penghargaan Trophy Adipura Kategori Kota Besar. Denpasar berhasil menduduki peringkat dua setelah Kota Malang dan posisi ketiga diduduki oleh Kota Banjarmasin, selain itu Kota Denpasar juga berhasil memperoleh 3 Besar Predikat Plakat Adipura kategori Pasar Terbaik di Indonesia. Penghargaan bergengsi dibidang Lingkungan Hidup (LH) ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar.

Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada Pemerintah Kota/Kabupaten dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik maupun pengelolaan lingkungan perkotaan pada ruang terbuka hijau yang bersih, sehat, dan asri. Melalui penghargaan Adipura diharapkan Bupati dan Walikota dapat terus memotivasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berperilaku dan berbudaya hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik secara individu maupun kelompok. Penghargaan Adipura bukan satu-satunya tujuan, namun filosofi yang terkandung didalamnya adalah terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan asri yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.

(47)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

36

Denpasar merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program ATM Sampah. Saat ini yang perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah untuk menjadi peluang bisnis, karena sampah anorganik dapat diolah dengan penerapan sistem 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Hal ini perlu ditingkatkan untuk menjadikan Denpasar sebagai kota yang bersih dan hijau. “Kedepan saya berharap dengan diraihnya prestasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik. Dan yang lebih penting masyarakat itu sadar bahwa kebersihan, kenyamanan, dan kelayakan Kota Denpasar bergantung pada penghuninya sendiri,

dengan demikian motto “Denpasar Kotaku Rumahku” akan dapat terwujud dengan

baik.

Persentase Pengelolaan Sampah Swadaya

Produksi sampah Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar 1.335.819,48 m3 atau sebesar 333.954,87 ton/tahun, dengan kehadiran Bank sampah dan Kelompok swakeleola mampu mengurangi 13% sampah yang terbuang ke TPA sebesar 71,83 m3 atau 17.825 ton per hari. Hal tersebut juga menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 yaitu 13%.

(48)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

37

Luas Taman di Kota Denpasar

Dalam rangka meningkatkan keindahan Kota Denpasar maka dilaksanakan pemeliharaan dan penataan Taman yang berbudaya dan kreatif. Adapun luas taman di Kota Denpasar pada Tahun 2015 seluas 166.873 m2 dari target yang telah ditetapkan seluas 166.873 m2 sehingga capain kinerjanya sebesar 100%.

Adapun luas taman di Kota Denpasar terdiri dari : 1. taman lapangan : 69.970 m2

2. taman telajakan : 43.550 m2 3. taman median : 53.353 m2

Dalam menjaga keindahan taman Kota Denpasar maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Pemeliharaan air mancur di Kota Denpasar

2. Pemeliharaan kanstein median jalan di Kota Denpasar 3. Pemeliharaan Lapangan Upacara Lumintang

4. Pemeliharaan ornamen taman lepas (pot, ball platen, topeng, kayon, wayang)

5. Pemeliharaan sistem penyiraman lapangan badung dan fasilitas umum lainnya

6. Pemeliharaan pagar tanaman

7. Pemeliharaan taman median Jl. By Pass Ngurah Rai 8. DED penataan taman batas-batas kota

9. Penataan taman patung titi banda jalan By. Pass Ngurah Rai

(49)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

38

Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini dapat dilihat dari jumlah anggaran dari program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pengembangan taman rekreasi kota dan pengembangan pengolahan taman kota menjadi taman tematik kota Budaya, dengan jumlah target anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 3.948.709.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.710.316.000 sehingga capaian kinerja sebesar 93,96%.

Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan

kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah

Masih terpelihara dan lestarinya kebudayaan Bali tidak terlepas dari adanya upaya penggalian, pelestarian dan pemberdayaan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar melalui lembaga-lembaga tradisional maupun organisasi kesenian secara berkelanjutan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Denpasar. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tentunya juga harus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk tetap mempertahankan, memelihara dan mengembangkan kesenian Bali diperlukan peran serta seluruh komponen masyarakat baik itu pemerintah maupun masyarakat termasuk sekaa kesenian, seniman dan budayawan. Peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian bali dilibatkan dalam penyelenggaraan festival budaya daerah.

Sasaran Strategis 1.2 : Terwujudnya Pelestarian dan Pengembangan

Kekayaan Budaya Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya

(50)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

39

Dimana realisasi Tahun 2015 jumlah peran serta sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 82 sekaa kesenian dari target sebanyak 100 sekaa kesenian sehingga capaian kinerja sebesar 82%.

Pada Renstra Dinas Kebudayaan terdapat target selama 5 tahun, dari Tahun 2010-2015 dimana target jumlah peran sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 500 sekaa kesenian, namun realisasinya hingga tahun 2015 tercapai sebanyak 481 sekaa kesenian, sehingga capaian kinerja sebesar 92,54%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Indikator

Kinerja Utama

Target

Renstra

Capaian/Realisasi Capaian

Akhir

Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan

0

Jumlah Peran Serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Budaya Daerah

Perbandingan setiap tahun peran serta sekaa keseniaan

(51)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

40

Pelestarian dan aktualisasi seni budaya daerah, penyusunan kebijakan tentang budaya daerah lokal, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di bidang budaya, pemberian penghargaan dalam rangka pengembangan wawasan seni sastra dan budaya lokal, penyelenggaraan kreatifitas seni, fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah, pelaksanaan pengembangan nilai budaya, dan pengembangan kreatifitas seni budaya daerah dan Pembinaan kelompok kesenian. Dari program kegiatan tersebut terdapat target jumlah anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 2.709.398.995,00 dengan realisasi sebesar Rp.2.652.700.900,00 sehingga capaian kinerja keungan sebesar 98%.

Jumlah Sanggar Tari yang Mengikuti Pentas Budaya

(52)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

41

menunjukan peningkatan jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas dari Tahun sebelumnya, Tahun 2014 yang terealisasi sebanyak 11 sanggar tari.

Adapun beberapa faktor penentu keberhasilan tercapainya sasaran ini antara lain:

1. Masyarakat Kota Denpasar masih tetap mencintai serta mempunyai kesadaran untuk memelihara dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari

generasi ke generasi

2. Nuansa tradisi masih tampak mewarnai penampilan Kota Denpasar sebagai kota budaya karena adanya komitmen dari pemerintah untuk menyediakan ruang public yang dapat mendorong kretivitas masyarakat 3. Adanya perhatian serius dari pemerintah Kota Denpasar dalam upaya menggali,

melestarikan dan memberdayakan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar secara berkelanjutan agar tetap tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dimana generasi muda telah dilatih berkesenian sejak usia dini baik seni tabuh, seni tari maupun seni rupa, sehingga kreativitas seni dan budaya dapat tumbuh dan berkembang secara berjenjang dan berkesinambungan melalui lembaga tradisional maupun organisasi kesenian.

114 115 116 117 118 119 120 121

Jumlah sanggar tari

Perbandingan Jumlah Sanggar Tari yang mengikuti Pentas dari Tahun 2014-2015

(53)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

42

Persentase penduduk yang berusia > 15 Tahun melek Huruf

Persentase angka melek huruf pada Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 98,50%, jika dibandingkan capaian di Tahun 2014 sebesar 97,95%. Capaian angka melek huruf di Kota Denpasar, jika dibandingkan dengan pemerintah kabupaten lain di Bali menduduki capaian yang tertinggi, hal ini tergambar dalam tabel berikut :

Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki dan

Perempuan

Jembrana 96,52% 88,89% 92,65%

Tabanan 97,27% 86,32% 91,64%

Badung 95,80% 88,72% 92,30%

Gianyar 95,83% 85,03% 90,44%

Klungkung 92,35% 76,81% 84,47%

Bangli 92,71% 80,98% 86,85%

Karangasem 89,18% 69,23% 79,15%

Buleleng 98,86% 84,39% 90,53%

Denpasar 99,45% 96,37% 97,95%

TUJUAN 2 : MISI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KOTA DENPASAR

BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI BUDAYA KRATIF

(54)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

43

Sumber : Bali Dalam Angka 2014

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka partisipasi kasar merupakan rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Adapun angka partisipasi kasar dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi Capaian Kinerja

- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24%

- SMP/MTs/PaketB 100% 107,58% 107,58%

- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 102,94% 102,94%

0 50 100 150

laki-laki dan perempuan

Chart Title

Jembrana Tabanan Badung

Gianyar Klungkung Bangli

(55)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

44

Pada jenjang SD diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 229,24% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 229,4%. Hal tersebut menunjukan peningkatan APK dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti Tahun 2014 sebesar 104,64% dan pada Tahun 2013 sebesar 159,51%.

Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 107,58% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 107,58%. Hal tersebut menunjukan terjadinya penurunan APK jenjang SMP dibandingkan Tahun 2014 sebesar 107,65% dan Tahun 2013 sebesar 133,08% .

Pada jenjang SMA diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 102,94% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,94%. Hal tersebut menunjukan terjadinya peningkatan APK jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 sebesar 102,67%, namun terjadi penurunan dibandingkan Tahun 2013 sebesar 115,63% .

0.00%

Perbandingan APK Jenjang SD

Tahun 2013 -2015

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

0.00%

Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMP

Perbandingan APK Jenjang SMP Tahun 2013 -2015

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

95.00%

Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMA

Perbandingan APK Jenjang SMA Tahun 2013 -2015

(56)

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

ORGANISASI

45

Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender di bidan pendidikan. Adapun angka partisipasi murni dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :

Angka Partisipasi Murni (APM) Target Realisasi Capaian Kinerja

- SD/MI/Paket A 100% 168,76% 168,76%

- SMP/MTs/Paket B 100% 79,15% 79,15%

- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 69,97% 69,97%

Pada jenjang SD diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 168,76% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 168,76%. Hal tesebut juga menunjukan terjadinya peningkatan APM dibandingkan Tahun 2014 yang hanya sebesar 96,80% dan Tahun 2013 sebesar 138,85%.

0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00%

Angka Partisipasi Murni

Perbandingan APM Jenjang SD Tahun 2013-2015

Gambar

Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan Kartu Keluarga
Grafik Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Kepemilikan KTP
grafik di

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisa pada tahap selanjutnya diperoleh nilai performansi dari biaya investasi pembelian mesin sanding, maka nilai tersebut akan dibandingkan sehingga

Berdasarkan batasan tersebut, Ben-daya & Rahim (2003) melakukan penelitian penentuan ukuran lot produksi pada sistem yang tidak sempurna dengan mempertimbangkan

Hal ini dapat dilihat dari indeks kepuasan pelanggan (CSI) yang memiliki nilai sebesar 83,10%, artinya adalah tingkat kepuasan total berada pada 0,81 – 1,00 yang

Risiko abortus meningkat sesuai dengan peningkatan umur, kecuali pada wanita hamil berusia ku- rang dari 20 tahun berisiko abortus lebih tinggi daripada usia 20-24 tahun,

Dengan menggunakan metode granulasi kering dalam pencampuran komponen asam dan basa, daun Leilem dapat diolah menjadi suatu sediaan granul effervescent yang menarik

Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897.

Tabel 43 Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Hal 43 Tabel 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan