PEMERINTAH KOTA DENPASAR
i ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun sesuai amanat Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 disusun berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan sarana pelaporan kinerja tahunan sebagai pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis Pemerintah Kota Denpasar untuk mewujudkan tujuan, visi dan misi Pemerintah Kota Denpasar yang berisikan ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Denpasar Tahun 2010-2015.
Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Denpasar tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintahan daerah baik dari dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ii iiii
Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015. Semoga laporan ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program atau kegiatan yang akan datang serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan untuk menciptakan clean government dan good governance.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
iii iiiiii
IKHTISAR EKSEKUTIF
LAKIP tidak hanya sekedar alat akuntabilitas, tetapi juga sebagai sarana yang stratregis untuk mengevaluasi diri dalam rangka peningkatan kinerja kedepan. Dengan langkah ini setiap SKPD dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Laporan Kinerja Instansi Kota Denpasar Tahun 2015 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Denpasar. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran.
Kinerja Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 diukur melalui pencapaian 13 (tiga belas) sasaran dengan didukung oleh 55 (lima puluh lima) indikator.
Secara umum, beberapa capaian utama kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang
terangkut 100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan
persentase pengelolaan
sampah swadaya 20%
Luas Taman di Kota
Denpasar 166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
iv iviv
Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni
(APM)
Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang
tertangani 474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu lintas Angkutan Jalan
Jumlah Pelanggaran lalu
lintas 400
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
v vv
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang
memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi
(AKB) 26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI)
Melahirkan 90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang
melaksanakan PHBS 80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
Umur harapan hidup 73,01
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota
Denpasar Rp.724.497.965.131,00
Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak
Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada
balita 3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein
hewani 15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan
tangkap 789,20 ton
Jumlah produksi perikanan
budidaya 1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing
industri, iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78
Jumlah Program Inovasi
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
vi vivi
Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya unggulan
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis
masayarakat
80%
Masih ada beberapa indikator kinerja yang capaiannya belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga perlu perhatian pada tahun – tahun berikutnya. Adapun indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :
1. Persentase pengelolaan sampah swadaya
Tahun 2015 ditargetkan persentase pengelolaan sampah swadaya
sebesar 20%, dengan realisasinya sebesar 13%. Bank Sampah yang
sebelumnya masih kurang aktif dalam mengelola sampah sudah mengalami
peningkatan dan mulai aktif serta adanya penambahan jumlah bank sampah yang
sebelumnya dari 32 bank sampah menjadi 37 bank sampah dan mulai tumbuhnya
kesadaran serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah untuk didaur
ulang.
2. Skor LAKIP Kota Denpasar
Pada Tahun 2015 ditargetkan mendapat skor LAKIP Tahun 2015 sebesar 66,
namun dalam realisasinya skor LAKIP Kota Denpasar sebesar 55,55. Namun hal
tersebut juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
vii viivi
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Ikhtisar Eksekutif ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah ... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 8
A. RPJMD Kota Denpasar Tahun 2010-2015 ... 8
B. Visi dan Misi ... 9
C. Tujuan dan Sasaran ... 10
D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 13
E. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 27
A. Metode Pengukuran Kinerja ... 29
B. Capaian Kinerja Pemerintah Kota Denpasar ... 30
C. Capaian Kinerja Keuangan Tahun 2015 ... 101
D. Prestasi Kota Denpasar tingkat propinsi dan nasional tahun 2015 ... 106
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
1 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wahan atau media pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaraan pemerintahan. Untuk itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 secara garis besar berisi informasi mengenai rencana kinerja maupun capaian kinerja selama Tahun 2015. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar ini mendasarkan pada amanat Peraturan Perudangan sebagai berikut :
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
Berdasarkan Peraturan tersebut, maka setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon II) diminta untuk menyampaikan Lakip kepada Presiden, dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan serta sebagai alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dengan demikian, Pemerintah Kota Denpasar menyusun Laporan Kota Denpasar Tahun 2015 sebagai bentuk laporan kemajuan penyelenggaraan Pemerintah Kota Denpasar.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah untuk memberikan gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintahaan yang jelas, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pencapaian target sasaran dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2015 serta sebagai wujud akuntabilitas kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetatpkan.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
2 22
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja Pemerintah Kota Denpasar selama Tahun Anggaran 2015; 2. Sevagai bahan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah Kota Denpasar pada
Tahun 2015;
3. Hasil evaluasi yang berupa kritik saran diharapkan menjadi bahan acuan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Pemerintah Kota Denpasar di tahun selanjutnya serta masa yang akan datang;
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota Denpasar dengan menerapkan azas transparansi, sistemik dan akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan).
Gambaran Umum Organisasi Perangkat Daerah
1. Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar
Kedudukan Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015 berdasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yaitu sebagai Daerah Otonom, yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan.
2. Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Kota Denpasar
Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintah Kota Denpasar adalah menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas desentralisasi di Kota Denpasar.
Urusan Pemerintah Daerah pada Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Denpasar ada 26 urusan wajib yang diampu oleh 32 SKPD/Unit Kerja dan 3 Urusan Pilihan yang diampu oleh 2 SKPD/Unit kerja yaitu Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan menangani urusan kelautan dan perikanan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menangani urusan perindustrian dan perdagangan.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
3 33
masyarakat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip dan semangat otonomi daerah yang bertanggung jawab.
Selanjutnya untuk melaksanakan urusan Daerah dimaksud telah dijabarkan menjadi tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Denpasar yang bertujuan mewujudkan aspirasi masyarakat secara profesional, transparansi, partisipatif dan akuntabel. Adapun tugas pokok dan fungsi SKPD Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
a. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah, dengan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan kebijakan pemerintahan daerah.
2. Pengorganisasian pelaksanaan tugas Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknik Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan.
3. Pengoorganisasian dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah. 4. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggungjawab kepada pimpinan DPRD dan secara administrasi bertanggungjawab kepada Walikota. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan daerah.
c. Dinas Daerah
Sebagai unsur pelaksanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dengan fungsi, sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
4 44
d. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis sebagai unsur penunjang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidangnya, dengan fungsinya :
1. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2. Penyediaan pelayanan penunjang.
3. Pemberiaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya.
4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
e. Kecamatan
Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintah di Kecamatan, dengan fungsi sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang – undangan.
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah di tingkat
Kecamatan.
6. Membina penyelenggaraan pemerintah kelurahan.
7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan / atau yang belum dapat dilaksanakan di pemerintahan Kelurahan.
f. Kelurahan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
5 55
3. Struktur Organisasi
Kota Denpasar masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah, mengingat Peraturan Pemerintah pengganti PP Nomor 41 Tahun 2007 belum ditetapkan.
BAG. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL
BAG. PEREKONOMIAN
BAG. PROGRAM PEMBANGUNAN
BAG. KESEJAHTERAAN RAKYAT
BAG. KERJASAMA
BAG. KEUANGAN
BAG. UMUM
BAG. PENGELOLAAN ASET DAERAH
BIDANG HUKUM DAN POLITIK
BIDANG PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBANGUNAN
BIDANG KEMASYARAKATAN DAN SDM
INSPEKTORAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSAMA
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN
DESA
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU DAN
PENANAMAN MODAL
BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KECAMATAN
KELURAHAN DINAS DAERAH
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
DINAS KESEHATAN
DINAS PEKERJAAN UMUM
DINAS TATA RUANG DAN PERUMAHAN
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
DINAS PERHUBUNGAN
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
DINAS KEBUDAYAAN
DINAS PARIWISATA
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
DINAS PENDAPATAN
SEKRETARIAT DPRD
KETERANGAN
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
7 77
SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Denpasar Tahun 2015 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Namun demikian, agar LAKIP ini dapat lebih menjelaskan kinerja Pemerintah Kota Denpasar, maka sistematika penyajian disajikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas latar belakang, kondisi Kota Denpasar, kewenangan dan struktur organisasi serta sistematika penyajian.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kerja
Menjelaskan gambaran singkat mengenai Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 - 2015, Indikator Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar serta Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan uraian pengukuran kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015, evaluasi kinerja dan akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Denpasar serta penghargaan – penghargaan yang diraih selama Tahun 2015.
Bab IV Penutup
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
8
Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Ditetapkannya Undang – undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dimana dalam undang – undang tersebut menetapkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berkaitan erat dengan perencanaan, dimana data yang disajikan dalam pelaporan (LAKIP) didasarkan dari proses perencanaan. Maka Pemerintah Kota Denpasar menyusun perencanaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan daerah.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
9
Visi merupakan wawasan dan cara pandang, baik mengenai ruang, waktu, maupun tindakan untuk mewujudkan ide-ide dan gagasan menjadi kenyataan. Visi Kota Denpasar dengan mempertimbangkan berbagai bidang pembangunan dan dampak yang ditimbulkan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar adalah
Visi tersebut selanjutnya dijabarkan secara kongkrit untuk mendukung terwujudnya pembangunan di Kota Denpasar 2010 – 2015 adalah sebagai berikut : 1. Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali;
2. Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif;
3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik (good governance) melalui Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement);
4. Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society);
5. Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan.
“DENPASAR KREATIF BERWAWASAN BUDAYA
DALAM KESEIMBANGAN MENUJU
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
10
Pemerintah Kota Denpasar menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Tujuan dan sasaran pembangunan ini merupakan kumpulan upaya untuk mewujudkan citra kota sebagai bandar madani yang didalamnya masyarakat hidup sejahtera, religius dan berkomitmen lingkungan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kota Denpasar Tahun 2010 – 2015 sebanyak 36 sasaran. Adapun tujuan dari misi – misi Kota Denpasar adalah sebagai berikut :
1. Misi Penguatan Jatidiri Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Budaya Bali, bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama b. Melestarikan dan mengembangkan budaya
c. Meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat d. Meningkatkan sportivitas dan kesegarana jasmani
e. Menata ruang kota yang nyaman dan terkendali
f. Mengelola sumber daya alam dan melestarikan fungsi lingkungan hidup g. Meningkatkan kebersihan dan keindahan kota
2. Misi Memberdayakan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan Kearifan Lokal melalui Budaya Kreatif , bertujuan untuk :
a. Meningkatkan partisipasi mayarakat dalam pembangunan kota b. Memberdayakan masyarakat kota dan institusi local
c. Meningkatkan rasa saling percaya dan mengharmoniskan antar kelompok mayarakat, merukunkan umat Bergama dan melindungi masyarakat
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
11
Penegakan Supremasi Hukum (law enforcement), bertujuan untuk : a. Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa b. Menicptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat
c. Meningkatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah
4. Misi Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Kesejahteraan Masyarakat (welfare society), bertujuan untuk :
a. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan b. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas kesehatan c. Meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan social
d. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan serta perlindungan anak
e. Menanggulangi kemiskinan
f. Mengatur pos dan telekomunikasi
g. Meningkatkan pelayanan kependudukan dan keluarga berencana dan keluarga sejahtera serta pemuda dan olah raga
h. Mencegah dan menanggulangi bencana
5. Misi Mempercepat Pertumbuhan dan Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat melalui sistem Ekonomi Kerakyatan bertujuan untuk :
a. Mengembangkan Denpasar sebagai Kota Kreatif yang berbasis Budaya Unggulan
b. Meningkatkan sarana dan prasarana (infrastruktur) dasar peremonomian c. Meningkatan dan mengembangkan sarana dan sarana sistem perhubungan d. Mengembangkan perumahan murah dan layak huni
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
12
f. Merevitalisasi pertanian agar tetap berfungsi sebagai paru-paru kota g. Mengelola peternakan, perikanan dan kelautan secara efektif dan efisien h. Mengembangkan pariwisata berwawasan budaya unggul
i. Meningkatkan daya saing industry, iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
13
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) atau disebut juga sebagai Indikator Kinerja Kunci sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya membangun sistem manajemen pemerintahan yang transparan, partisipasif, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yaitu peningkatan kesejahteraan masyarakat, kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
14
Kinerja Utama (IKU) di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan, bahwa Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, diharapkan komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
15
SASARAN STRTEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
(1) (2) (3)
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari
berdasarkan kearifan local
Persentase sampah yang
terangkut 100%
Persentase Kawasan Hijau 30%
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
1 penghargaan
persentase pengelolaan
sampah swadaya 20%
Luas Taman di Kota
Denpasar 166.873 m2
Terwujudnya pelestarian dan pengembangan kekayaan budaya
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam
pelestarian dan
pengembangan kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
100 sekaa kesenian
Jumlan Sanggar Tari yang
mengikuti pentas budaya 120 sanggar tari
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas
Pendidikan Persentase penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf
98,50%
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
- SD/MI/Paket A 100%
- SMP/MTs/Paket B 100%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100%
Angka Partisipasi Murni
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
16
Meningkatnya Kesejahteraan
Masyarakat Prosentase Realisasi penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Persentase pasangan usia
subur yang ikut KB aktif 83.31% Jumlah PMKS yang
tertangani 474 Orang
Jumlah lembaga sosial kemasyarakatan (PSM, Karang taruna dan Orsos) yang melaksanakan usaha kesejahteraan sosial
14 orsos
Terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Hasil audit BPK WTP
Skor Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) unit pelayanan
85
Skor Lakip Kota Denpasar 66
Meningkatnya Pengelolaan Lalu
lintas Angkutan Jalan Jumlah Pelanggaran lalu lintas 400
angka kecelakaan 200
Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan kependudukan serta pencatatan sipil
Prosentase keluarga yang
memiliki Kartu Keluarga 100% Prosentase penduduk
yang memiliki Kartu Tanda Penduduk
100% Prosentase kepemilikan
Akta Kelahiran 90%
Prosentase penduduk meninggal yang di lengkapi Akta Kematian
70% Meningkatnya derajat kesehatan Angka Kematian Bayi
(AKB) 26/1000 KH
Angka Kematian Ibu (AKI)
Melahirkan 90/100.000 KH
Angka Kesakitan DBD per
100.000 penduduk 240/100.000 penduduk Persentase RT yang
melaksanakan PHBS 80%
Persentase Masyarakat Miskin yang mendapat Pelayanan Kesehatan
100%
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
17
Terwujudnya pengembangan perekonomian di Kota Denpasar
Jumlah PAD Kota
Denpasar Rp.724.497.965.131,00 Jumlah Wajib Pajak 143.406 wajib pajak
Menurunnya Angka Kemiskinan Jumlah Rumah Tangga
Miskin 1000
Prevalensi gizi buruk pada
balita 3,6%
Meningkatnya Kualitas mutu dan Ketersediaan Pangan untuk Masyarakat
Tingkat produktivitas padi 66,18 Kw/Ha
Jumlah produksi padi 28.775 Ton
Jumlah Produksi daging 7.286,26 ton
Jumlah konsumsi protein
hewani 15,26 gr/kapita/hari
Jumlah produksi perikanan
tangkap 789,20 ton
Jumlah produksi perikanan
budidaya 1013,5 ton
Jumlah Konsumsi Ikan 33,90 kg/kapita/tahun Meningkatnya daya saing industri,
iklim investasi, Perdagangan dalam negeri dan eksport
Persentase Peningkatan Jumlah Investasi di Kota Denpasar
2%
Nilai Ekspor Bersih $
364,816,843.78 Kota Denpasar sebagai Kota
Kreatif berbasis Budaya unggulan
Jumlah Program Inovasi
Kota Denpasar 3 Inovasi
Persentase masyarakat yang menguasai teknologi dalam Pengelolaan produk kreatif berbasis
masayarakat
80%
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
18
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana persampahan serta
mengembangkan sumber daya
manusia melalui pendidikan dan
pelatihan
2. Meningkatkan perans serta
masyarakat dan swasta dalam
pengelolaan persampahan
3. Memperindah wajah kota dengan
peningkatan pemeliharaan dan
penataan taman kota
4. Meningkatkan peranan
masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan dan keindahan kota
1. Program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan
2. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam
3. Program pengembangan dan pengelolaan pertamanan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kecintaan
masyarakat terhadap budaya
2. Reaktualisasi nilai – nilai
kearifan local sebagai salah satu
dasar pengembangan etika
pergaulan sosial untuk
memperkuat identitas Nasional
1. Program pengembangan budaya 2. Program pengembangan nilai budaya 3. Program pengembangan kekayaan
budaya
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi 1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
1. Meningkatnya kebersihan dan keindahan Kota Denpasar
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
19
pendidikan masyarakat miskin
pada jenjang wajib belajar
pendidikan dasar sembilan
tahun melalui jalur formal atau
non formal termasuk melalui
upaya penarikan kembali siswa
putus sekolah jenjang SD
termasuk SDLB, MI, paket A dan
jenjang SMP/MTs/paket B serta
lulusan SD termasuk SDLB, MI,
paket A yang tidak melanjutkan
kejenjang pendidikan
SMP/MTs/paket B
2. Menurunkan secara signifikan
jumlah penduduk yang buta
aksara melalui tingkatan
intensifikasi perluasan akses
dan kualitas penyelenggaraan
pendidikan keaksaraan
fungsional yang didukung
dengan upaya penurunan angka
putus sekolah khususnya pada
kelas – kelas awal jenjang SD
termasuk SDLB dan MI atau yang
sederajat serta mengembangkan
budaya baca untuk menghindari
terjadinya buta aksara kembali
dan menciptakan masyarakat
belajar
3. Meningkatkan ketersediaan
pendidik dan tenaga
kependidikan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai untuk
dapat melayani kebutuhan
pendidikan bagi masyarakat
miskin
2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
3. Program pendidikan menengah 4. Program pendidikan non formal 5. Program meningkatkan mutu pendidik
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
20
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatnya kualitas hidup
bagi PMKS terhadap pelayanan
sosial dasar, fasilitas pelayanan
public dan jaminan
kesejahteraan sosial
2. Mengembangkan dan
menyelaraskan kebijakan untuk
penanganan masalah – masalah
strategis yang menyangkut
masalah kesejahteraan social
3. Meningkatkan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar
kesejahteraan sosial bagi PMKS
4. Meningkatkan prakarsa dan
peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha
dan orsos atau LSM dalam
penyelenggaraan pembangunan
kesejahteraan social secara
terpadu dan bekelanjutan
5. Memperkuat kelembagaan,
koordinasi , dan jaringan
pengarusutamaan gender dan
anak dalam perencanaan
pelaksanaan, pemantuan dan
evaluasi dari berbagai kebijakan,
program dan kegiatan
pembangunan di segala bidang
termasuk pemenuhan komitmen
– komitmen Internasional,
penyediaan data dan statistik
gender serta peningkatan
1. Program pemberdayaan fakir miskin dan PMKS
2. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
3. Program pembinaan penyandang cacat dan trauma
4. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 5. Program penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender dan anak 6. Program Keluarga Berencana
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
21
partisipasi masyarakat
6. Mengendalikan tingkat kelahiran
penduduk melalui upaya
memaksimalkan akses dan
kualitas pelayanan KB terutama
bagi keluarga miskin
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Menuntaskan penanggulangan
penyalahgunaan kewenangan
dalam bentuk praktek – praktek
KKN
2. Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan administrasi
Negara
3. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan
1. Program penerapan prinsip – prinsip penerapan kepemerintahan yang baik 2. Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
3. Program penataan peraturan perundang – undangan
4. Program peningkatan kualitas pelayanan publik
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan kelancaran
pelayanan angkutan jalan secara
terpadu
2. Pemasangan fasilitas dan rambu
jalan
3. Meningkatkan keselamatan lalu
lintas jalan secara komprehensif
dan terpadu dari berbagai aspek
(pencegahan, pembinaan dan
penegakan hukum, penanganan
1. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
2. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan jalan
3. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
4. Program peningkatan kelayakan pengoperasian kenaraan bermotor
5. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
22
dampak kecelakaan dan daerah
rawan kecelakaan, sistem
informasi kecelakaan lalu lintas
dan kelayakan sarana serta ijin
pengemudi di jalan)
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Memantapkan pelaksanaan tertib
administrasi kependudukan dan
catatan sipil
1. Program penataan administrasi kependudukan
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan pelayanan
kesehatan masyarakat miskin
2. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat miskin tentang
pencegahan penyakit menular,
lingkungan sehat, kelangsungan
dan perkembangan anak, gizi
keluarga, serta perilaku hidup
sehat
3. Mengutamakan penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat
miskin seperti TBC, malaria,
rendahnya status gizi dan akses
kesehatan reproduksi
1. Program upaya kesehatan masyarakat
2. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit
3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
5. Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
7. Meningkatnya kualitas administrasi dan pelayanan
kependudukan serta pencatatan sipil
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
23
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan pariwisata
sebagai percepatan sebagai
lokomotif pembangunan
2. Meningkatkan pembangunan
industri dan perdagangan
terutama yang berskala mikro,
kecil dan menengah dengan pola
koperasi atas dasar ekonomi
kerakyatan serta pemberdayaan
lembaga perkreditan desa
1. Program pengembangan pemasaran pariwisata
2. Program pengembangan destinasi pariwisata
3. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
4. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
5. Program memperluas jangkauan distribusi produk didalam dan luar negeri
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Pemenuhan Hak atas Pangan
2. Pemenuhan Hak atas Layanan
Kesehatan
3. Pemenuhan Hak atas Pekerjaan
dan Usaha
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Program perbaikan gizi masyarakat 4. Program pemberdayaan usaha skala
mikro
9. Terwujudnya pengembangan perekonomian
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
24
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan dalam
kemampuan petani dan nelayan
serta pelaku pertanian dan
perikanan lain serta penguatan
lembaga pendukungnya
2. Pengamanan ketahanan pangan
1. Program peningkatan ketahanan pangan
2. Program peningkatan produksi pertanian atau perkebunan
3. Program pengembangan budidaya perikanan
3. Meningkatkan produktivitas,
produksi, daya saing dan nilai
tambah produk pertanian serta
perikanan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
25
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Mengembangkan usaha kecil dan
menengah (UKM) yang diarahkan
untuk memberikan kontribusi
yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi, peciptaan
lapangan kerja, dan peningkatan
daya saing; sedangkan
pengembangan usaha mikro
diarahkan untuk memberikan
kontribusi dalam peningkatan
pendapatan pada kelompok
masyarakat berpendapatan
rendah
2. Memperluas basis dan
kesempatan berusaha serta
menumbuhkan wirausaha baru
berkeunggulan untuk mendorong
pertumbuhan, peningkatan ekspor
dan penciptaan lapangan kerja
3. Memperkuat kelembagaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip tata
kepemerintahan yang baik (good
governance) dan berwawasan
gender terutama untuk
memperbaiki lingkungan usaha
dan menyederhanakan prosedur
perijinan
1. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif
2. Program Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif Usaha Kecil Menengah 3. Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
26
KEBIJAKAN PROGRAM
1. Meningkatkan daya tarik industri
di bidang ekonomi kreatif
2. Meningkatkan jumlah
wirausahawan kreatif sebagai
lokomotif industri di bidang
ekonomi kreatif
3. Meningkatkan inovasi
bermuatan lokal untuk
menciptakan keunggulan
kompetitif
4. Menciptakan penghargaan HKI
(Hak Kekayaan Intelektual) dan
sosialisasi pentingnya HKI
5. Meningkatkan apresiasi
terhadap budaya bangsa dan
kearifan local
6. Meningkatkan kesadaran dan
penghargaan dunia internasional
terhadap produk kreatif
Indonesia dan daerah
1. Program peningkatan insan kreatif dan pola pikir kreatif
2. Program pengembangan industri yang unggul dipasar dalam negeri dan luar negeri dengan peran dominan wirausahawan lokal
3. Program pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif 4. Program peningkatan konsumsi
produk lokal dan pemasyarakatan HKI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
27
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam melakukan pengukuran capaian kinerja, Pemerintah Kota Denpasar tahun 2015 masih mendasarkan format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indicator kinerja dengan target indicator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja Pemerintah Kota Denpasar Tahun 2015.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
28
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1. 91 ≥ Sangat Tinggi
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤50 Sangat Rendah
Sumber : Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Kategori Nilai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
No. Katagori Nilai Angka Interpretasi
1 AA > 85-100 Memuaskan
2 A > 75-85 Sangat Baik
3 B > 65-75 Baik
4 CC > 50-65 Cukup Baik
5 C > 30-50 Agak Kurang
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
29
METODE PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau:
Dalam rangka pengembangan Sistem AKIP pada tahap pengukuran dan evaluasi atas kinerja, maka evaluasi kinerja tersebut juga menyajikan perbandingan capaian kinerja pada tahun sebelumnya.
Capaian indikator kinerja = ����� � �
�������� %
Capaian indikator kinerja = �������− ����� � �−�������
������� � %
Capaian indikator kinerja = 2� ������� −����� � �
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
30
Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja, melalui pengukuran tingkat pencapaian IKU, dan kinerja sasaran (PK) yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam IKU dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dimana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran kinerja kegiatan yang berhubungan dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja.
CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA DENPASAR
Persentase sampah Kota Denpasar yang terangkut
Terciptanya kawasan Kota Denpasar yang bersih, indah dan lestari berdasarkan kearifan lokal. Kegiatan pengangkutan sampah menghasilkan data berupa data kapasitas sampah yang dapat diangkut oleh armada DKP dan total volume sampah Kota Denpasar yang dibuang ke TPA Suwung. Total sampah Kota Denpasar yang terbuang ke TPA Suwung berdasarkan angkutan sampah dari armada DKP, Swakelola, PD, Pasar, Dinas PU dan Swasta mencapai 1.294.696 m3 atau terealiasasi sebesar 96,92% dari perkiraan sampah Kota ini berarti sisa sampah yang belum terbuang ke TPA merupakan sampah tercecer yang belum dijangkau oleh layanan DKP ataupun
TUJUAN 1 : MISI PENGUATAN JATI DIRI MASYARAKAT KOTA
DENPASAR BERLANDASKAN BUDAYA BALI
Sasaran Strategis 1.1 : Terciptanya Kawasan Kota yang Bersih, Indah dan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
31
masyarakat. Berikut data sampah yang dibuang ke TPA Suwung selama Tahun 2011-2015 :
Tahun Volume sampah Kota Denpasar
2013 1.217.494,00 1.070.308 87,91%
2014 1.280.299,55 1.247.769 97,46%
2015 1.335.819,48 1.294.696 96,92%
Terjadinya penurunan pengangkutan sampah ke TPA Suwung bila dibandingkan dengan pengangkutan sampah dari Tahun 2014 disebabkan karena adanya pengolahan sampah di TPS 3R menjadi kompos, bio gas dan sampah an organik yang bisa didaur ulang, serta pembentukan Bank-Bank Sampah, Swakelola Sampah sesuai dengan Undang-Undang 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan PP No.81 Tahun 2012 pengelolaan sampah 3R. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh rata-rata sampah kota Denpasar yang dapat ditangani 5 tahun terakhir hanya sebesar 87,78%
0
Perbandingan Volume Sampah Kota Denpasar dengan Volume Sampah yang
diangkut
volume sampah Kota Denpasar
sampah ke TPA Suwung
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
32
dan sisanya tidak tertangani oleh pelayanan kebersihan DKP Kota Denpasar, masyarakat dan swasta. Sisa sampah tersebut harus segera ditangani agar tidak mengganggu keindahan wajah kota dan tidak menimbulkan lingkungan kotor dan tidak sehat. Pelaksanaan pengangkutan sampah dari sumber ke TPA dilakukan oleh DKP, PD Pasar, Swakelola, Swasta dan DPU Kota Denpasar. Jumlah volume sampah Kota Denpasar yang terangkut dari sumber ke TPA sebesar 1.294.696 m3 yang diantaranya DKP 1,065.016 m3, PD Pasar 41.970 m3, Swakelola 46.298 m3, Swasta 111.016 m3 dan DPU Kota Denpasar 30.396 m3. Target pengangkutan sampah hanya dilakukan 97% dari volume sampah kota setahun yaitu sebesar 1.295.744,90 m3 karena belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kota Denpasar.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, pengembangan teknologi pengolahan persampahan, bimbingan teknis persampahan, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, monitoring, evaluasi dan pelaporan dan penyediaan jasa pelayanan kebersihan dengan target anggaran sebesar Rp. 44.656.961.520,00 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.41.800.163.560,00 sehingga capaian kinerja anggaran sebesar 93,60%
Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
33
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam di Kota Denpasar.
Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam RTRW Kota/RDTR Kota/RTR Kawasan Strategis Kota/RTR Kawasan Perkotaan, dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:
kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi; area pengembangan keanekaragaman hayati;
area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan; tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
tempat pemakaman umum;
pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan; pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria pemanfaatannya;
area mitigasi/evakuasi bencana; dan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
34
Adapun realisasi Jumlah Persentase Kawasan Hijau di Kota Denpasar pada Tahun 2015 adalah sebesar 36,28% dari Target sebesar 30%, sehingga capaian kinerja sebesar 120,93%. Hal tersebut juga menunjukan terjadi peningkatan persentase kawasan hijau dibandingkan tahun lalu, Tahun 2014 sebesar 36%.
Untuk mendukung indikator tersebut dan juga dalam rangka meningkatkan keindahan dan keteduhan dari pohon penghijauan di Kota Denpasar maka dilakukan penanaman bibit pohon perindag atau pohon penghijauan yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, khususnya di ruas jalan baru dan ruas jalan yang pohon penghijauannya sudah tua, bibit pohon tersebut di tanam sebagai peremajaan.
Pada tahun 2015 telah disediakan 31.155 bibit pohon yang terdiri dari jenis pohon aspek estetika seperti jempiring, puring, jaburan, andong, palem kuning dan sejenis lainnya sebanyak 27.405 pohon, bibit pohon penghijauan seperti tabebuya dan trambesi sebanyak 600 pohon, dan 3.150 pohon tanaman langka seperti intaran, majegau, nagasari, sandat dan cempaka.
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator ini dapat dilihat pada anggaran program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pemeliharan ruang terbuka hijau dengan target anggaran sebesar Rp. 1.825.000.000,00 dengan realisasi anggaran Rp. 1.388.043.750,00 sehingga capaian kinerja keuangan sebesar 76,06%.
36% 36% 36% 36% 36% 36% 36%
Persentase Kawasan Hijau
Perbandingan Persentase Kawasan Hijau Tahun 2014 dan 2015
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
35
Jumlah Penghargaan/ Tropi Adipura, Adiwiyata dan Kalpataru
Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar dalam menjaga kebersihan lingkungan serta menciptakan suasana nyaman dengan melibatkan langsung masyarakat serta peran serta pihak swasta telah berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tertinggi dibidang pengelolaan kebersihan yakni penghargaan Trophy Adipura Kategori Kota Besar. Denpasar berhasil menduduki peringkat dua setelah Kota Malang dan posisi ketiga diduduki oleh Kota Banjarmasin, selain itu Kota Denpasar juga berhasil memperoleh 3 Besar Predikat Plakat Adipura kategori Pasar Terbaik di Indonesia. Penghargaan bergengsi dibidang Lingkungan Hidup (LH) ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemerintah kepada Pemerintah Kota/Kabupaten dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup yang baik maupun pengelolaan lingkungan perkotaan pada ruang terbuka hijau yang bersih, sehat, dan asri. Melalui penghargaan Adipura diharapkan Bupati dan Walikota dapat terus memotivasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berperilaku dan berbudaya hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan, baik secara individu maupun kelompok. Penghargaan Adipura bukan satu-satunya tujuan, namun filosofi yang terkandung didalamnya adalah terciptanya lingkungan yang sehat, bersih, dan asri yang benar-benar dirasakan manfaatnya secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
36
Denpasar merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program ATM Sampah. Saat ini yang perlu ditingkatkan kembali kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah untuk menjadi peluang bisnis, karena sampah anorganik dapat diolah dengan penerapan sistem 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle. Hal ini perlu ditingkatkan untuk menjadikan Denpasar sebagai kota yang bersih dan hijau. “Kedepan saya berharap dengan diraihnya prestasi ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk berbuat yang lebih baik. Dan yang lebih penting masyarakat itu sadar bahwa kebersihan, kenyamanan, dan kelayakan Kota Denpasar bergantung pada penghuninya sendiri,
dengan demikian motto “Denpasar Kotaku Rumahku” akan dapat terwujud dengan
baik.
Persentase Pengelolaan Sampah Swadaya
Produksi sampah Kota Denpasar Tahun 2015 sebesar 1.335.819,48 m3 atau sebesar 333.954,87 ton/tahun, dengan kehadiran Bank sampah dan Kelompok swakeleola mampu mengurangi 13% sampah yang terbuang ke TPA sebesar 71,83 m3 atau 17.825 ton per hari. Hal tersebut juga menunjukan angka yang sama dengan Tahun 2014 yaitu 13%.
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
37
Luas Taman di Kota Denpasar
Dalam rangka meningkatkan keindahan Kota Denpasar maka dilaksanakan pemeliharaan dan penataan Taman yang berbudaya dan kreatif. Adapun luas taman di Kota Denpasar pada Tahun 2015 seluas 166.873 m2 dari target yang telah ditetapkan seluas 166.873 m2 sehingga capain kinerjanya sebesar 100%.
Adapun luas taman di Kota Denpasar terdiri dari : 1. taman lapangan : 69.970 m2
2. taman telajakan : 43.550 m2 3. taman median : 53.353 m2
Dalam menjaga keindahan taman Kota Denpasar maka dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan air mancur di Kota Denpasar
2. Pemeliharaan kanstein median jalan di Kota Denpasar 3. Pemeliharaan Lapangan Upacara Lumintang
4. Pemeliharaan ornamen taman lepas (pot, ball platen, topeng, kayon, wayang)
5. Pemeliharaan sistem penyiraman lapangan badung dan fasilitas umum lainnya
6. Pemeliharaan pagar tanaman
7. Pemeliharaan taman median Jl. By Pass Ngurah Rai 8. DED penataan taman batas-batas kota
9. Penataan taman patung titi banda jalan By. Pass Ngurah Rai
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
38
Adapun jumlah anggaran yang digunakan dalam mendukung indikator kinerja ini dapat dilihat dari jumlah anggaran dari program pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kegiatan pengembangan taman rekreasi kota dan pengembangan pengolahan taman kota menjadi taman tematik kota Budaya, dengan jumlah target anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 3.948.709.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.710.316.000 sehingga capaian kinerja sebesar 93,96%.
Jumlan peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan
kesenian Bali yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah
Masih terpelihara dan lestarinya kebudayaan Bali tidak terlepas dari adanya upaya penggalian, pelestarian dan pemberdayaan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar melalui lembaga-lembaga tradisional maupun organisasi kesenian secara berkelanjutan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Denpasar. Kesenian sebagai salah satu unsur kebudayaan tentunya juga harus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk tetap mempertahankan, memelihara dan mengembangkan kesenian Bali diperlukan peran serta seluruh komponen masyarakat baik itu pemerintah maupun masyarakat termasuk sekaa kesenian, seniman dan budayawan. Peran serta sekaa kesenian dalam pelestarian dan pengembangan kesenian bali dilibatkan dalam penyelenggaraan festival budaya daerah.
Sasaran Strategis 1.2 : Terwujudnya Pelestarian dan Pengembangan
Kekayaan Budaya Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
39
Dimana realisasi Tahun 2015 jumlah peran serta sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 82 sekaa kesenian dari target sebanyak 100 sekaa kesenian sehingga capaian kinerja sebesar 82%.
Pada Renstra Dinas Kebudayaan terdapat target selama 5 tahun, dari Tahun 2010-2015 dimana target jumlah peran sekaa kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan festival budaya daerah sebanyak 500 sekaa kesenian, namun realisasinya hingga tahun 2015 tercapai sebanyak 481 sekaa kesenian, sehingga capaian kinerja sebesar 92,54%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Indikator
Kinerja Utama
Target
Renstra
Capaian/Realisasi Capaian
Akhir
Adapun jumlah anggaran yang digunakan untuk mendukung indikator ini dapat dilihat dari anggaran program Pengembangan Nilai Budaya dengan kegiatan
0
Jumlah Peran Serta Sekaa Kesenian yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Budaya Daerah
Perbandingan setiap tahun peran serta sekaa keseniaan
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
40
Pelestarian dan aktualisasi seni budaya daerah, penyusunan kebijakan tentang budaya daerah lokal, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, pemberian dukungan penghargaan dan kerjasama di bidang budaya, pemberian penghargaan dalam rangka pengembangan wawasan seni sastra dan budaya lokal, penyelenggaraan kreatifitas seni, fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah, pelaksanaan pengembangan nilai budaya, dan pengembangan kreatifitas seni budaya daerah dan Pembinaan kelompok kesenian. Dari program kegiatan tersebut terdapat target jumlah anggaran Tahun 2015 sebesar Rp. 2.709.398.995,00 dengan realisasi sebesar Rp.2.652.700.900,00 sehingga capaian kinerja keungan sebesar 98%.
Jumlah Sanggar Tari yang Mengikuti Pentas Budaya
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
41
menunjukan peningkatan jumlah sanggar tari yang mengikuti pentas dari Tahun sebelumnya, Tahun 2014 yang terealisasi sebanyak 11 sanggar tari.
Adapun beberapa faktor penentu keberhasilan tercapainya sasaran ini antara lain:
1. Masyarakat Kota Denpasar masih tetap mencintai serta mempunyai kesadaran untuk memelihara dan mempertahankan tradisi yang telah diwariskan dari
generasi ke generasi
2. Nuansa tradisi masih tampak mewarnai penampilan Kota Denpasar sebagai kota budaya karena adanya komitmen dari pemerintah untuk menyediakan ruang public yang dapat mendorong kretivitas masyarakat 3. Adanya perhatian serius dari pemerintah Kota Denpasar dalam upaya menggali,
melestarikan dan memberdayakan berbagai budaya unggul yang dimiliki Kota Denpasar secara berkelanjutan agar tetap tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Dimana generasi muda telah dilatih berkesenian sejak usia dini baik seni tabuh, seni tari maupun seni rupa, sehingga kreativitas seni dan budaya dapat tumbuh dan berkembang secara berjenjang dan berkesinambungan melalui lembaga tradisional maupun organisasi kesenian.
114 115 116 117 118 119 120 121
Jumlah sanggar tari
Perbandingan Jumlah Sanggar Tari yang mengikuti Pentas dari Tahun 2014-2015
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
42
Persentase penduduk yang berusia > 15 Tahun melek Huruf
Persentase angka melek huruf pada Tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 98,50%, jika dibandingkan capaian di Tahun 2014 sebesar 97,95%. Capaian angka melek huruf di Kota Denpasar, jika dibandingkan dengan pemerintah kabupaten lain di Bali menduduki capaian yang tertinggi, hal ini tergambar dalam tabel berikut :
Kabupaten/Kota Laki-laki Perempuan Laki-laki dan
Perempuan
Jembrana 96,52% 88,89% 92,65%
Tabanan 97,27% 86,32% 91,64%
Badung 95,80% 88,72% 92,30%
Gianyar 95,83% 85,03% 90,44%
Klungkung 92,35% 76,81% 84,47%
Bangli 92,71% 80,98% 86,85%
Karangasem 89,18% 69,23% 79,15%
Buleleng 98,86% 84,39% 90,53%
Denpasar 99,45% 96,37% 97,95%
TUJUAN 2 : MISI MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT KOTA DENPASAR
BERLANDASKAN KEARIFAN LOKAL MELALUI BUDAYA KRATIF
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
43
Sumber : Bali Dalam Angka 2014
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka partisipasi kasar merupakan rasio jumlah siswa berapapun usianya yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. Adapun angka partisipasi kasar dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Angka Partisipasi Kasar (APK) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 229,24% 229,24%
- SMP/MTs/PaketB 100% 107,58% 107,58%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 102,94% 102,94%
0 50 100 150
laki-laki dan perempuan
Chart Title
Jembrana Tabanan Badung
Gianyar Klungkung Bangli
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
44
Pada jenjang SD diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 229,24% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya sebesar 229,4%. Hal tersebut menunjukan peningkatan APK dibandingkan tahun-tahun sebelumnya seperti Tahun 2014 sebesar 104,64% dan pada Tahun 2013 sebesar 159,51%.
Pada jenjang SMP diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 107,58% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 107,58%. Hal tersebut menunjukan terjadinya penurunan APK jenjang SMP dibandingkan Tahun 2014 sebesar 107,65% dan Tahun 2013 sebesar 133,08% .
Pada jenjang SMA diperoleh realisasi APK Tahun 2015 sebesar 102,94% dari target sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya sebesar 102,94%. Hal tersebut menunjukan terjadinya peningkatan APK jenjang SMA dibandingkan Tahun 2014 sebesar 102,67%, namun terjadi penurunan dibandingkan Tahun 2013 sebesar 115,63% .
0.00%
Perbandingan APK Jenjang SD
Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
0.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMP
Perbandingan APK Jenjang SMP Tahun 2013 -2015
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
95.00%
Angka Partisipasi Kasar Jenjang SMA
Perbandingan APK Jenjang SMA Tahun 2013 -2015
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
ORGANISASI
45
Angka Partisipasi Murni (APM)
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan MDGs dalam mengukur pencapaian kesetaraan gender di bidan pendidikan. Adapun angka partisipasi murni dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Angka Partisipasi Murni (APM) Target Realisasi Capaian Kinerja
- SD/MI/Paket A 100% 168,76% 168,76%
- SMP/MTs/Paket B 100% 79,15% 79,15%
- SMA/SMK/MA/Paket C 100% 69,97% 69,97%
Pada jenjang SD diperoleh realisasi APM Tahun 2015 sebesar 168,76% dari target sebesar 100% sehingga capaian kinerja sebesar 168,76%. Hal tesebut juga menunjukan terjadinya peningkatan APM dibandingkan Tahun 2014 yang hanya sebesar 96,80% dan Tahun 2013 sebesar 138,85%.
0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00%
Angka Partisipasi Murni
Perbandingan APM Jenjang SD Tahun 2013-2015