• Tidak ada hasil yang ditemukan

GURU Faktor Individu:

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Persepsi guru tentang Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

5.3.2 Persepsi Guru berdasarkan Sikap terhadap PLH

Sikap guru terhadap PLH diukur pada dua subskala, yaitu self-efficacy

belief/personal EE teaching efficacy (PETE) dan outcome expectancy/EE teaching outcome expectancy (ETOE). Skor 5 pada kedua subskala tersebut menunjukkan

bahwa guru sangat setuju terhadap pernyataan positif dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan negatif, skor 4 menunjukkan bahwa guru setuju terhadap pernyataan positif dan tidak setuju terhadap pernyataan negatif, skor 3 menunjukkan bahwa guru tidak dapat menentukan kesetujuannya, skor 2 menunjukkan bahwa guru tidak setuju terhadap pernyataan positif dan setuju

terhadap pernyataan negatif, skor 1 menunjukkan bahwa guru sangat tidak setuju terhadap pernyataan positif dan sangat setuju terhadap pernyataan negatif. Skor 5 dan 4 menunjukkan bahwa guru memiliki sikap positif, skor 3 menunjukkan bahwa guru tidak dapat menentukan sikap, sedangkan skor 2 dan 1 menunjukkan bahwa guru memiliki sikap yang negatif.

a. Efektivitas Diri Guru dalam Mengajar PLH

Subskala self-efficacy belief/personal EE teaching efficacy (PETE), mengukur kepercayaan diri guru terhadap kemampuannya untuk mengajar PLH secara efektif. Subskala efektivitas diri ini diwakili 13 pernyataan, yaitu pernyataan nomor 2, 3, 5, 6, 8, 12, 17, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 dalam kuesioner bagian sikap.

Seluruh guru menyatakan kesetujuannya terhadap pernyataan nomor 2 dengan derajat kesetujuan masing-masing, yaitu 74,19% sangat setuju dan 25,81% setuju (Tabel 18), artinya semua guru dari sekolah contoh akan terus berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam mengajar PLH. Sebagian guru (19,35%) memperoleh skor 5 dan lebih dari setengah jumlah guru (51,84%) memperoleh skor 4 pada pernyataan nomor 3, artinya sebagian besar guru memiliki persepsi bahwa jika berusaha keras, guru akan dapat mengajar PLH sebaik pada mata ajaran lainnya. Namun adapula guru yang meragukan kemampuannya mengajar PLH akan dapat sebaik pada mata ajaran lainnya meskipun telah berusaha keras (19,35%), dan ada guru yang merasa bahwa meskipun berusaha keras tetap tidak akan dapat mengajar PLH sebaik pada mata ajaran lain (6,45%). Guru tersebut tampaknya kurang memiliki kepercayaan diri untuk mengajar PLH.

Pernyataan nomor 5 berkaitan dengan pengetahuan guru akan langkah pengajaran PLH yang efektif. Sebanyak 12,90% guru sangat setuju dan 38,71% guru setuju terhadap pernyataan tersebut. Artinya guru tersebut berpandangan bahwa dirinya tahu langkah-langkah untuk mengajar PLH secara efektif. Namun ada pula guru (45,16%) yang ragu terhadap pengetahuannya akan langkah-langkah mengajar PLH secara efektif, dan 3,23% guru yang merasa bahwa dirinya tidak tahu. Persentase guru yang ragu terhadap pengetahuannya akan langkah-langkah mengajar PLH secara efektif cukup besar, sehingga perlu mendapatkan

67

perhatian. Guru yang meragukan pengetahuannya akan sulit untuk dapat menerapkan pengajaran PLH yang efektif.

Tabel 18 Persentase guru berdasarkan perolehan skor pada masing-masing pernyataan dalam subskala personal EE teaching efficacy (PETE)

No. Pernyataan

Persentase Guru pada Skor

5 4 3 2 1

% % % % %

2 Saya akan terus berupaya menemukan cara

yang lebih baik dalam mengajar PLH 74,19 25,81 0,00 0,00 0,00 3 Meskipun saya berusaha keras, saya tidak

akan dapat mengajar PLH sebaik pada mata

ajaran lainnya 19,35 54,84 19,35 6,45 0,00

5 Saya tahu langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengajar PLH secara efektif 12,90 38,71 45,16 3,23 0,00 6 Saya tidak bisa melakukan kegiatan

monitoring secara efektif 0,00 41,94 45,16 6,45 6,45

8 Secara umum saya tidak dapat mengajar

PLH secara efektif 9,68 48,39 25,81 12,90 3,23

12 Saya memahami PLH dengan cukup baik

sehingga dapat mengajar PLH secara efektif 12,90 41,94 29,03 12,90 3,23 17 Saya akan menemui kesulitan untuk

menjelaskan kepada siswa mengapa percobaan ilmiah yang melibatkan topik

lingkungan dapat dilakukan 3,23 25,81 32,26 29,03 9,68

18 Biasanya saya bisa menjawab pertanyaan

siswa tentang PLH 12,90 61,29 25,81 0,00 0,00

19 Saya tidak yakin apakah saya memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk mengajar

PLH 3,23 38,71 51,61 3,23 3,23

20 Jika diberi pilihan, saya tidak akan meminta kepala sekolah untuk mengevaluasi

pengajaran PLH saya 12,90 61,29 12,90 12,90 0,00

21 Jika siswa mengalami kesulitan untuk memahami suatu konsep PLH, biasanya saya tidak tahu bagaimana cara membantu siswa

tersebut. 25,81 48,39 19,35 6,45 0,00

22 Saat mengajar PLH, biasanya saya memberi

kesempatan kepada siswa untuk bertanya 48,39 48,39 0,00 0,00 3,23 23 Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan

untuk menarik minat siswa pada PLH 6,45 51,61 29,03 6,45 6,45

Rata-rata 18,61 45,16 25,81 7,94 3,23

Kemampuan guru untuk melakukan kegiatan monitoring secara efektif dinyatakan pada pernyataan nomor 6. Sebanyak 41,94% guru setuju terhadap pernyataan tersebut, namun 45,16% guru ragu akan kemampuannya melakukan kegiatan monitoring secara efektif, dan masing-masing 6,45% guru tidak setuju

dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Artinya lebih dari setengah jumlah guru merasa kurang atau tidak dapat melakukan kegiatan monitoring secara efektif.

Guru yang merasa dirinya secara umum dapat mengajar PLH secara efektif (pernyataan 8) sebesar 9,68% (skor 5) dan 48,39% (skor 4). Sebanyak 25,81% guru menyatakan keraguan, 12,90% guru tidak setuju dan 3,23% guru sangat tidak setuju. Persentase guru yang menyatakan memahami PLH dengan cukup baik sehingga dapat mengajar PLH secara efektif (pernyataan 12) lebih dari setengahnya (total 54,84%). Namun cukup besar pula persentase guru yang ragu akan pemahamannya terhadap PLH, dan bahkan ada pula yang tidak memahami PLH dengan cukup baik. Sebanyak 32,26% guru meragukan kemampuannya untuk menjelaskan kepada siswa mengenai relevansi percobaan ilmiah dengan topik yang dibahas, dan sebesar total 38,71% merasa tidak mampu melakukannya. Guru memandang kemampuannya menjelaskan relevansi metode dan materi kepada siswanya rendah.

Persepsi positif terhadap kemampuan guru untuk menjawab pertanyaan siswa mengenai PLH dimiliki oleh total 74,19% guru, dan 25,81% guru ragu akan kemampuannya untuk menjawab pertanyaan PLH dari siswa (Tabel 18). Sebagian besar guru (51,61%) meragukan dirinya memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengajar PLH. Jika diberi pilihan, 74,19% guru akan meminta kepala sekolah untuk mengevaluasi pengajaran PLH yang dilakukannya.

Sebagian besar guru menyatakan dirinya mengetahui cara membantu siswa memahami suatu konsep PLH (25,81% sangat setuju dan 48,39% setuju). Namun ada sebesar 19,35% guru ragu-ragu dan 6,45% tidak setuju. Sebagian besar guru setuju pada pernyataan bahwa guru biasanya memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya saat guru mengajar PLH, namun ada 3,23% guru yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Sebanyak 6,45% guru sangat setuju dan 51,61% setuju pada pernyataan bahwa guru tahu apa yang harus dilakukan untuk menarik minat siswa pada PLH. Ada 29,03% guru ragu-ragu, dan masing-masing 6,45% tidak setuju dan sangat tidak setuju pada pernyataan tersebut, yang artinya guru tersebut merasa tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk menarik minat siswa pada PLH.

69

Subskala ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi positif terhadap kemampuannya mengajar PLH secara efektif pada 10 pernyataan (lebih dari 50% guru setuju dengan derajat kesetujuan berbeda), dan persepsi negatif pada 3 pernyataan (total lebih dari 50% guru yang menyatakan ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju). Kecenderungan persepsi negatif dinyatakan guru berkaitan dengan kemampuan guru untuk melakukan monitoring secara efektif, kemampuan untuk menjelaskan relevansi metode dengan materi yang diajarkan, dan penguasaan keterampilan yang diperlukan untuk mengajar PLH secara efektif.

Sebagian besar guru menyatakan akan terus berusaha keras menemukan cara yang lebih baik dalam mengajar PLH, guru percaya akan dapat mengajar PLH sebaik pada mata ajaran lainnya jika berusaha keras, guru percaya dirinya mengetahui langkah-langkah yang diperlukan untuk mengajar PLH secara efektif dan secara umum dapat mengajar PLH secara efektif, guru percaya bahwa dirinya memahami PLH dengan cukup baik sehingga dapat mengajar PLH secara efektif, dapat menjawab pertanyaan siswa tentang PLH, dapat membantu siswa memahami suatu konsep PLH, memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan tahu apa yang harus dilakukan untuk menarik minat siswa pada PLH. Namun demikian guru mengakui bahwa dirinya kurang menguasai kemampuan untuk melakukan monitoring, kemampuan untuk menjelaskan relevansi metode dengan materi yang diajarkan dan kurang menguasai keterampilan yang diperlukan untuk mengajar PLH secara efektif.

Sia (1992) menemukan bahwa calon guru memiliki persepsi rendah (persepsi positif hanya pada 3 pernyataan dari 13 pernyataan) terhadap kemampuannya mengajar PLH. Moseley et al. (2002) menemukan hal yang berlawanan, yaitu bahwa calon guru memiliki persepsi tinggi terhadap kemampuannya mengajar PLH (self-efficacy) di luar kelas sebelum dan setelah program pengajaran PLH di luar kelas, namun persepsi tersebut menurun saat diukur 7 minggu setelah program pengajaran yang diduga disebabkan oleh evaluasi ulang yang dilakukan calon guru terhadap kemampuannya mengajar PLH sejalan dengan pembelajaran yang didapat calon guru tersebut mengenai metode pengajaran.

Hasil temuan dalam penelitian ini sejalan dengan Moseley et al. (2002) dalam hal guru memiliki persepsi tinggi/positif terhadap efektivitas dirinya dalam mengajar PLH secara umum. Temuan dalam penelitian ini juga sejalan dengan temuan Sia (1992) dalam hal persepsi rendah/negatif yang dimiliki guru berkaitan dengan penguasaan keterampilan, monitoring dan kemampuan menjelaskan relevansi metode dan materi yang dimiliki oleh guru. Persepsi guru yang rendah/negatif terhadap kemampuan dirinya dalam ketiga hal tersebut menunjukkan bahwa guru membutuhkan peningkatan kemampuan berkaitan dengan ketiga hal tersebut, yang bisa dilakukan melalui berbagai kegiatan.

b. Harapan Guru terhadap Hasil Pengajaran PLH

Harapan guru terhadap hasil pengajaran PLH diukur dengan menggunakan subskala EE teaching outcome expectancy (ETOE). Outcome expectancy adalah harapan seseorang bahwa perilaku tertentu akan menghasilkan luaran yang diinginkan (Sia 1992). Subskala ETOE diwakili oleh 10 pernyataan, yaitu pernyataan nomor 1, 4, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15, dan 16.

Persentase guru yang mendapatkan skor 5 dan 4 pada sembilan pernyataan (1, 4, 7, 9, 11, 13, 14, 15 dan 16) lebih besar daripada guru yang mendapatkan skor 3 serta skor 2 dan 1 (Tabel 19). Persentase guru yang mendapatkan skor 3 (ragu-ragu) pada salah satu dari kesembilan pernyataan tersebut (pernyataan nomor 7) sebesar 25,81%. Persentase yang cukup besar, sehingga jika ditotalkan persentase guru yang mendapatkan skor 3, 2 dan 1 menjadi sebesar 51,61%. Dengan demikian pada pernyataan ini guru dapat dikelompokkan memiliki persepsi negatif atau rendah. Pada pernyataan nomor 10 persentase guru yang mendapatkan skor 5 dan 4 sama dengan persentase guru yang mendapatkan skor 2 dan 1. Artinya pada pernyataan tersebut jumlah guru yang setuju dengan pernyataan tersebut sama dengan jumlah guru yang tidak setuju, dan dengan adanya guru yang ragu akan pernyataan tersebut, maka persepsi guru pada pernyataan tersebut digolongkan kedalam persepsi negatif. Jadi pada subskala ini, guru memiliki persepsi negatif pada dua pernyataan, yaitu pernyataan nomor 7 dan 10.

71

Tabel 19 Persentase guru berdasarkan perolehan skor pada masing-masing pernyataan dalam subskala EE teaching outcome expectancy (ETOE)

No. Pernyataan

Skor

5 4 3 2 1

% % % % %

1 Saat siswa menunjukkan hasil yang lebih baik dalam PLH dibandingkan biasanya, seringkali karena gurunya telah

melakukan upaya lebih dalam mengajar. 45,16 54,84 0,00 0,00 0,00 4 Saat hasil belajar PLH siswa meningkat,

seringkali karena gurunya telah menemukan cara mengajar yang lebih

efektif 48,39 48,39 0,00 0,00 3,23

7 Jika siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran PLH, kemungkinan karena

pengajaran PLHnya tidak efektif 9,68 38,71 25,81 19,35 6,45 9 Kurangnya latarbelakang PLH siswa

dapat diatasi dengan pengajaran yang

baik 32,26 45,16 16,13 3,23 3,23

10 Guru tidak dapat disalahkan atas rendahnya hasil belajar sebagian

siswanya. 9,68 32,26 16,13 32,26 9,68

11 Jika seorang siswa yang hasil belajarnya rendah menunjukkan kemajuan belajar dalam PLH, biasanya disebabkan perhatian ekstra yang diberikan oleh

gurunya. 12,90 51,61 12,90 19,35 3,23

13 Peningkatan upaya pengajaran PLH hanya menghasilkan sedikit perubahan

pada hasil belajar sebagian siswa. 9,68 64,52 12,90 12,90 0,00 14 Secara umum guru bertanggung jawab

terhadap hasil belajar siswa dalam PLH. 32,26 51,61 0,00 16,13 0,00 15 Hasil belajar siswa dalam PLH

berhubungan langsung dengan efektivitas

gurunya dalam pengajaran PLH 32,26 64,52 0,00 3,23 0,00 16 Jika orangtua berkomentar bahwa

anaknya menunjukkan minat yang lebih terhadap PLH di sekolah, hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kinerja

gurunya. 22,58 70,97 3,23 3,23 0,00

Rata-rata 25,48 52,26 8,71 10,97 2,58

Pernyataan nomor 7 terkait dengan pandangan guru bahwa pengajaran PLH yang tidak efektif sebagai penyebab siswa tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sebesar 25,81% guru menyatakan ragu-ragu, 19,35% guru menyatakan tidak setuju dan 6,45% guru menyatakan sangat tidak setuju.

Pernyataan nomor 10 berkaitan dengan kesalahan guru atas rendahnya hasil belajar sebagian siswa. Persentase guru yang merasa bahwa rendahnya hasil belajar siswa merupakan kesalahan guru seimbang dengan persentase guru yang merasa bahwa guru tidak dapat disalahkan atas rendahnya hasil belajar sebagian siswa, dan ada 16,13% guru yang menyatakan keraguannya akan pernyataan tersebut.

Persentase guru yang menyatakan kesetujuan dengan derajat kesetujuan masing-masing pada 8 pernyataan lainnya lebih besar dari pada guru yang menyatakan ketidak setujuan. Persentase guru yang menyatakan kesetujuan berkisar antara 9,68% sampai 48,39% (skor 5) dan 32,26% sampai 70,97% (skor 4), sedangkan guru yang menyatakan ragu-ragu (skor 3) berkisar antara 0,00% sampai 16,13%, tidak setuju (skor 2) berkisar antara 0,00% - 19,35%, dan sangat tidak setuju berkisar antara 0,00% sampai 3,23%. Hasil tersebut menunjukkan guru percaya bahwa hasil belajar siswa dalam PLH dapat ditingkatkan dengan pengajaran PLH yang efektif, namun merasa bahwa hasil belajar siswa yang rendah bukan sepenuhnya kesalahan guru maupun pengajaran PLH yang tidak efektif.

Persepsi guru tentang penyelenggaraan PLH yang diukur menggunakan subskala PETE dan ETOE menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi tinggi terhadap efektivitas dirinya (persepsi positif pada 10 dari 13 pernyataan), serta persepsi tinggi terhadap luaran yang diharapkannya (persepsi positif pada 8 dari 10 pernyataan). Guru menyadari bahwa kemampuannya terkait monitoring, keterampilan mengajar PLH serta penguasaan metode dan materi PLH rendah (persepsi negatif pada 3 pernyataan dalam subskala PETE), namun guru percaya bahwa pengajaran PLH yang efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam PLH (persepsi positif pada subskala ETOE). Paduan persepsi tersebut semakin menegaskan adanya kebutuhan guru akan peningkatan kapasitas guru dalam pengajaran PLH. Hal tersebut juga berimplikasi pada kesediaan dan kesiapan guru untuk menerima berbagai program kegiatan untuk meningkatkan kapasitasnya.

73

5.3.3 Persepsi Guru tentang Penyelenggaraan PLH dan Faktor yang