• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Posisi Masalah yang dijelaskan - dilakukan

3.2 PERSIAPAN FISIK LAPANGAN

3.2.1 PROJECT QUALITY PLANS

Project Quality Plans (PQP) disusun pada saat Pre Construction Meeting, menjelaskan

mengenai: -informasi dan organisasi proyek (konsultan dan kontraktor), jadwal pelaksanaan. PQP merupakan alat kontrol bagi Engineer, Engineer’s Representative

maupun Kontraktor dalam melakukan pengendalian proses pelaksanaan proyek. Rencana ini mencakup jadual pelaksanaan dan prosedurnya setiap jenis pekerjaan seperti standar, prosedur, daftar inspeksi dan persyaratan uji serta instruksi kerja. Kegiatan yang mininal tercakup dalam instruksi kerja adalah:

Urutan kegiatan pelaksanaan

Prosedur kerja untuk mengawali kegiatan Pemantauan proses kegiatan

Perawatan / pemeliharaan produk-produk pekerjaan

Jaminan bahwa output suatu proses akan sesuai dengan spesifikasi

3.2.2 MOBILISASI

Mobilisasi

Kegiatan mobilisasi meliputi kegiatan persiapan dan mendatangkan:

▪ fasilitas lapangan (base camp) (misalnya: kantor untuk proyek, konsultan, kontraktor; tempat tinggal petugas proyek, bengkel, gudang, dan construction

plant)

▪ peralatan berat dan kendaraan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek

▪ peralatan laboratorium untuk pemeriksaan mutu bahan baku, mutu bahan olahan dan mutu pekerjaan jadi.

▪ personel-personel kontraktor dan konsultan.

Jangka waktu

Jangka waktu waktu mobilisasi ditentukan dalam Spesifikasi Umum, umumnya waktu yang disediakan dibatasi 60 hari terhitung sejak COW, dan seluruh peralatan laboratorium harus sudah terpasang 45 hari terhitung sejak COW.

Alat Berat dan Peralatan Laboratorium Komposisi Peralatan

Pinpro/Pinbagpro harus memeriksa kecukupan dan komposisi armada (fleet) alat-alat berat yang dimobilisasi oleh kontraktor ke lapangan; seperti: kapasitas, jenis dan jumlahnya sesuai kebutuhan,serta kondisi setempat.

Ijin Pemasukan

▪ Ijin pemasukan alat berat dan peralatan laboratorium ke lokasi proyek dikeluarkan oleh Pinpro/Pinbagpro

▪ Apabila alat berat dan peralatan laboratorium belum diproduksi atau harus import dari luar negeri, rekomendasi dari Pinpro/Pinbagpro perlu diajukan oleh kontraktor sebelum memproses sesuai presedur dan ketentuan yang berlaku.

Kondisi Akses Jalan

Akses (jalan, jembatan, dermaga) untuk mendatangkan alat berat ke lokasi pekerjaan harus diteliti terlebih dahulu oleh kontraktor guna memperhitungkan kemampuan akses tersebut. Jika ternyata tidak mampu, kontraktor melalui koordinasi dengan pihak berwenang, perlu melakukan perbaikan atau perkuatan konstruksi, biaya yang dibutuhkan harus sudah diperhitungkan kontraktor pada saat mengajukan penawaran.

Ijin menggunakan jalan / jembatan

Ijin dibutuhkan antara lain untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerusakan jalan atau ambruknya jembatan karena angkutan alat berat yang lewat melebihi batas muatan. Ijin penggunaan ditujukan kepada Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Ijin operasi peralatan / kendaraan

Ijin diperoleh dari pihak kepolisian sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Quarry Pemeriksaan

Jika di sekitar proyek tidak terdapat material yang memenuhi syarat, perlu dipilih lokasi dari deposit quarry di tempat lain. Material harus memenuhi persyaratan mutu bahan baku, dan untuk menjamin mutu konsultan harus melakukan pengujian mutu bahan baku di laboratorium, serta perkiraan volume deposit quarry yang tersedia. Kontraktor wajib membayar retribusi akibat penggunaan quarry tersebut.

Ijin menggunakan Quarry

Permohonan ijin menggunakan quarry (borrow area) diajukan kepada Pemerintah setempat oleh kontraktor, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku setempat.

Bahan-bahan

Bahan yang akan didatangkan pihak kontraktor dari luar proyek misalnya aspal, semen, besi beton, harus memperoleh persetujuan Pinpro/Pinbagpro. Persetujuan penggunaan didasarkan atas hasil pengujian di laboratorium terhadap bahan tersebut dilakukan oleh Konsultan atas perintah Pinpro/Pinbagpro.

Mobilisasi Personel

Mobilisasi personel dilakukan bertahap sesuai kebutuhan, untuk tenaga inti kontraktor, Pinpro/Pinbagpro perlu mengacu pada daftar yang diajukan kontraktor pada saat memasukkan penawaran.

3.2.3 REVIEW DESIGN

Review Design merupakan upaya untuk menyesuaikan produk original design (jalan dan

ataupun jembatan) akibat pelaksanaan konstruksi tidak dimulai tepat waktu sesuai rencana. Prinsip dasar perencanaan teknis jalan (dan jembatan) adalah menyediakan prasarana jalan yang dapat dilalui arus lalu lintas sesuai umur rencana, pada suatu tingkat pelayanan dan MST (Muatan Sumbu Terberat) tertentu.

Prinsip dasar sebagai acuan penyiapan original design sebagai berikut :

Umur rencana jalan (awal dan akhir); Kapasitas jalan (lebar jalur, jumlah lajur, lebar bahu jalan, lebar median jika ada); berdasarkan Level of Service minimal yang ditentukan; Kelas jembatan (kelas A, B, C); Struktur perkerasan jalan sesusi MST yang dipilih (8 ton atau 10 ton); Dokumen Tender / Kontrak yang mencantumkan volume pekerjaan berdasarkan pay item masing-masing pekerjaan.

Potensi timbulnya masalah sebagai akibat dari tertundanya pelaksanaan konstruksi membutuhkan koreksi antara lain karena :

Kondisi perkerasan eksisting sudah mulai rusak tidak sama dengan kondisi perkerasan awal sebagai dasar pertimbangan untuk menetapkan struktur perkerasan dalam original design.

Perubahan kondisi berakibat adanya pekerjaan tambahan (patching, levelling, atau kaji ulang desain lapis perkerasan).

Perubahan tersebut perlu direspons dengan melakukan review design agar umur rencana tetap tercapai sesuai rancangan awal. Rancangan ini berakibat bill of quantity berubah dibanding dengan original design. Review Design dilakukan melalui prosedur administratif dan prosedur teknis. Prosedur administratif dilaksanakan sesuai ketentuan umum, sedang prosedur teknis meliputi kegiatan: -pengumpulan data original desain; Survei lapangan (dalam koridor waktu mobilisasi).

Pengumpulan Data Dari Original Design

Pada prinsipnya pengumpulan data dapat diambil dari dokumen kontrak koordinasi dengan unsur Perencana. Data yang perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut : Data Teknis: LHR, CBR dan lendutan dari original design, existing pavement dan

rencana struktur pavement (Jenis, tebal dan lokasi per lapis perkerasan), typical cross section (lebar, jenis, tebal perkerasan, CBR). Data Biaya: biaya kontrak, kuantitas dan harga satuan menurut pay item.

Survei Lapangan.

Data dikumpulkan pada masa mobilisasi, informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan menggunakan standard Inventory RDS (Road Design Standard) Guide Lines yang disederhanakan dan survei rancangan, profil jalan, jembatan, drainage. (lihat lampiran). Pengumpulan data meliputi: geometrik jalan lengkap termasuk srana drainasi, struktur perkerasan jalan termasuk kerusakan dan jenisnya seperti lendutan dan kekasaran permukaan, dan perubahan jenis dan volume pekerjaan. Setiap komponen data harus dilengkapi dengan data perhitungan volume (form DL.31-M). Evaluasi Perubahan Volume Pekerjaan terjadi dari pekerjaan major menjadi minor atau sebaliknya.

Hasil Perhitungan Review Design

Secara ringkas hasil yang diperoleh dari Review Design adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8. Ringkasan Kegiatan Review Design

Program RDS ▪ Traffic Analysis – RDS ESA (Road Design Standard

– Equivalnt Single Axle Load) ▪ Sorting Data – RDS SORT ▪ Graffic Unique Section ▪ Pavement Dimension Grafik Tebal Perkerasan ▪ Menurut Original Design

▪ Menurut Review Design ▪ Alternatif Pelaksanaan

Tipikal Potongan Melintang ▪ Per segmen yang berbeda struktur maupun tebal perkerasannya

Rekapitulasi Volume dan Biaya

▪ Tabel volume dan biaya per item pekerjaan.

Dokumen terkait