• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learning and Growth Perspective)

Fungsi, Manfaat, dan Tujuan Analisis SWOT

PENGETAHUAN NASABAH

6. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ( Learning and Growth Perspective)

Perspektif terakhir yang diikutsertakan dalam pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan analisis balanced scorecard adalah persepektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif inilah yang mendorong

peningkatan proses bisnis internal yang disertai dengan peningkatan kepuasan dan tingkat kepercayaan pelanggan, yang pada akhirnya akan dapat

meningkatkan alur keuangan perusahaan. Proses pembelajaran dan pertumbuhan ini bersumber dari factor sumber daya manusia, system dan prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan perbaikan individu dan organisasi.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ini mengukur kinerja perusahaan dengan membaginya dalam ukuran sebagai berikut:

5. Kemampuan Pekerja (Employee Capabilities)

Dalam hal ini perusahaan harus mempunyai pegawai yang

kompetan dan mempunyai keahlian serta kemampuan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Hingga saat ini Perum Pegadaian Syari'ah sangat

menyadari bahwa peranan yang penting bagi kemajuan perusahaan adalah dari sumber daya manusia yang sudah dianggap sebagai mitra untuk mencapai keberhasilan di setiap usaha dan kegiatan yang ada di perusahaan.

Oleh karena itu, Perum Pegadaian Syari'ah terus melakukan pengembangan sumber daya manusianya, seperti job training bagi setiap

karyawan yang baru diterima bekerja di perusahaan sesuai dengan jabatan atau jenis pekerjaan karyawan. Apalagi, biasanya pegawai yang bekerja pada divisi syari'ah menjadi prioritas utama untuk mengikuti pelatihan tersebut.

Sedangkan untuk karyawan perusahaan yang sudah lama bekerja, secara berkala diberikan tranining seperti kursus singkat dan

seminar-seminar. Serta diadakan mutasi keliling (Circular System) yang juga dilakukan secara berkala. Dalam mengukur tingkat kemampuan pekerja, penulis menggunakan tolak ukur atas hasil kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut ini dapat dilihat hasil dari kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan yang telah dilaukan penulis:

Tabel 5.5 Mengukur Tingkat Kemampuan Pekerja

Variabel Nomor Responden Output

Transformasi (YT) 5. 0.942 6. 0.917 7. 0.942 8. 0.923 9. 0.942 10. 0.893 11. 0.812 12. 0.942 13. 0.959

Tingkat kemampuan pekerja

14. 0.959

Total Output Transformasi 9.231

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat kepuasannya.

Bila ditarik rata-rata secara keseluruhan, dengan jumlah responden sebanyak 10 karyawan, maka didapatkan hasil kepuasan karyawan secara keseluruhan sebagai berikut:

X = 9.231 = 0.923 10

Apabila ditarik rentang skala, evaluasi tingkat kemampuan pekerja Perum Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika terlihat sebagai berikut:

SR R CT ST 0.1 0.551 0.708 0.886 0.923 1.0

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya, CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk evaluasi tingkat kemampuan pekerja menunjukkan skor 0.923 yang berarti mayoritas karyawan merasakan sangat tinggi tingkat kepuasannya terhadap kemampuannya dalam melakukan pekerjaan. Karena dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan skor 0.923 yang berarti sangat tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap kemampuan kerja yang dilakukannya. Hal ini disebabkan dari kerjasama antar sesama rekan kerja

yang baik dan sistem pola kerja yang diterapkan serta pelatihan kerja yang diberikan oleh Perum Pegadaian Syari'ah.

6. Kemampuan Sistem Informasi (Information System Capabilities)

Bagaimanapun juga, meski motivasi dan keahlian pegawai telah mendukung pencapaian tujuan perusahaan namun masih juga diperlukan informasi-informasi yang terbaik. Apalagi di zaman sekarang ini, yang mensyaratkan adanya kemampuan baru yang harus dimiliki oleh

perusahaan yaitu pengelolaan sistem informasi. Kali ini, dalam mengukur kemampuan sistem informasi, penulis menggunakan tolak ukur atas hasil kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut ini dapat dilihat hasil kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan yang dilakukan oleh penulis:

Tabel 5.6 Mengukur Kemampuan Sistem Informasi

variabel Nomor Responden Output Transformasi (YT) 0.822 0.934 0.907 0.822 0.870 0.822 0.721 0.822 0.934 Tingkat kemampuan sistem informasi

0.979

Total Output Transformasi 8.633

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat kepuasannya.

Bila ditarik rata-rata secara keseluruhan, dengan jumlah responden sebanyak 10 karyawan, maka didapatkan hasil kepuasan karyawan secara keseluruhan sebagai berikut:

X = 8.633 = 0.863 10

Apabila ditarik rentang skala, evaluasi tingkat kemampuan sistem informasi yang telah dilakukan Perum Pegadaian Syari'ah Cabang Dewi Sartika terlihat sebagai berikut:

SR R CT ST 0.1 0.551 0.708 0.863 0.886 1.0

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya, CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

kepuasannya.

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk tingkat kemampuan sistem informasi menunjukkan skor 0.863 yang berarti mayoritas karyawan merasakan cukup tinggi tingkat kepuasannya terhadap peran sistem informasi di dalam mendukung setiap pekerjaan yang dilakukan. Karena dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0

didapatkan skor 0.863 yang berarti Perum Pegadaian Syari'ah sudah cukup baik dalam manajemen sistem informasinya. Hal itu didapatkan dari penggunaan berbagai macam perangkat sistem informasi yang ada, seperti teknologi informasi yang semakin dimaksimalkan penggunaannya demi terciptanya tujuan perusahaan yang lebih baik.

7. Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan (Motivation, empowerment,

alignment)

Manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang mempunyai kemampuan untuk belajar dan tumbuh. Manusia juga merupakan satu-satunya sumber daya yang menjajikan keunggulan bagi perusahaan. Oleh karena itulah sumber daya manusia harus benar-benar dipelihara dengan baik dan dikembangkan dengan selaras agar terhindar dari segala macam penurunan kualitas dalam bekerja. Sudah barang tentu, itu semua

memerlukan dukungan motivasi yang besar dari pihak Perum Pegadaian Syari'ah tentunya.

Dalam mengukur motivasi, pemberdayaan dan keselarasan, penulis menggunakan tolak ukur hasil kuisioner pembelajaran dan pertumbuhan. Berikut merupakah hasil kuisioner tersebut:

Tabel 5.7 Mengukur Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan

Sumber: Hasil kuisioner responden

Dengan skor 1 = Sangat rendah tingkat kepuasannya, 2 = Rendah tingkat kepuasannya, 3 = Cukup tinggi tingkat kepuasannya, 4 = Sangat tinggi tingkat kepuasannya.

Keterangan:

SR: Sangat rendah tingkat kepuasannya, R: Rendah tingkat kepuasannya, CT: Cukup tinggi tingkat kepuasannya, ST: Sangat tinggi tingkat

Dari hasil kuisioner, rata-rata keseluruhan kinerja untuk tingkat motivasi kerja menunjukkan skor 0.87 yang berarti mayoritas karyawan merasakan cukup tinggi tingkat kepuasannya terhadap motivasi kerja yang telah diberikan oleh Perum Pegadaian Syari'ah. Karena dalam rentang skala 0.1 sampai dengan 1.0 didapatkan skor 0.87 yang berarti cukup tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap motivasi yang telah diberikan kepada mereka. Berarti hampir semua karyawan mengakui bahwa

motivasi dan hubungan karyawan dengan perusahaan terjalin dengan cukup baik.

V. Analisis Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.8 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi

Laki-laki 2

Perempuan 8

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VI.Analisis Responden Berdasarkan Unit Kerja

Tabel 5.9 Profil Responden Berdasarkan Unit Kerja

Unit Kerja Frekuensi

Divisi usaha syari'ah 4 Kantor CPS Dewi Sartika 3 Kantor CPS Margonda 3

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VII. Analisis Responden Berdasarkan Usia

Tabel 6.0 Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi

< 25 th 0

25-35 th 6

> 40 th 0

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

VIII. Analisis Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 6.1 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi

SMU atau sederajat 0 Akademi atau D3 0 Sarjana atau S1 10 > sarjana atau S1 0

Jumlah 10

Sumber: Hasil kuisioner responden

IX.Analisis Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 6.2 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi

< 1 th 0

1-3 th 1

4-6 th 3

> 6 th 6

Jumlah 10

BAB V