• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Bahan Galian Emas

D. Isu Utama Lingkungan Hidup di Provinsi Jambi Tahun 2014

2. Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Bahan Galian Emas

a. Status

Pada tahun 2013 kegiatan pertambangan tanpa izin (PETI) bahan galian emas berlangsung secara intensif di wilayah Provinsi Jambi dengan lokasi kegiatan berada pada 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, dan Kabupaten Sarolangun. Areal pertanian yang dirambah oleh kegiatan ini mencapai 2.071,5 hektar dengan jumlah mesin tambang (dompeng) sebanyak 737 unit, eskavator sebanyak 70 unit, dan tenaga kerja mencapai 4.054 orang.

Pada tahun 2014 kegiatan ini masih berlangsung dan cenderung merambah areal produktif lainnya termasuk areal pekarangan dari kawasan pemukiman penduduk dan kawasan perkantoran milik pemerintah. Bahkan lahan di sekitar bangunan Kantor Camat Pangkalan Jambu di Kabupaten Merangin nyaris habis tergerus akibat aktivitas ini. Tumpukan tanah hasil penambangan tampak menggunung di bagian belakang kantor camat dan pagar pembatas kantor camat nyaris roboh tergerus penambangan.

Data yang berhasil dihimpun BLHD Provinsi Jambi menunjukkan bahwa pada tahun 2014 di wilayah Kabupaten Merangin terdapat 200 lebih lokasi pertambangan tanpa izin bahan galian emas ini, yang dilengkapi sejumlah alat berat dan tersebar di wilayah Kecamatan Tabir Ulu, Kecamatan Tabir Lintas, Kecamatan Rantau Panjang, Kecamatan Sungai Manau, dan Kecamatan Pangkalan Jambu tepatnya di Desa Perentak sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.13. Di wilayah Kabupaten Bungo terdapat 165 pertambangan tanpa izin bahan galian emas yang tersebar pada 10 wilayah kecamatan. Di Kabupaten Sarolangun tepatnya di wilayah Kecamatan Limun beroperasi 400 mesin tambang (dompeng) dengan pelaku sebanyak 3.000 orang. Sementara tidak ada aktivitas serupa yang terdapat di wilayah Kabupaten Tebo.

Gambar 1.13. Aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Bahan Galian Emas di Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2014.

b. Tekanan

Kegiatan ini menyebabkan terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan secara bersamaan. Kerusakan lingkungan terjadi pada wilayah kegiatan dimana lahan pertanian produktif dan lahan pekarangan produktif beralih fungsi menjadi kubangan-kubangan yang menghilangkan sama sekali lapisan tanah dan hanya menyisakan batu-batu koral dan kerikil. Sementara pencemaran lingkungan terjadi pada wilayah kegiatan dan wilayah hilir dari kegiatan tersebut. Sumber daya alam yang mengalami pencemaran berat adalah air tanah dan air sungai sehingga menyebabkan masyarakat mengalami kekurangan air bersih.

Di wilayah Kabupaten Merangin tepatnya di aliran Sungai Batang Masumai airnya sudah sedemikian keruh dan kental seperti air susu sehingga tidak layak lagi bila digunakan untuk MCK. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Bungo, di mana air Sungai Batang Bungo dan air Sungai Batang Pelepat kondisinya sudah sangat membahayakan bila digunakan untuk MCK sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.14. Sementara di wilayah Kabupaten Sarolangun, air Sungai Batang Limun sudah tidak layak lagi digunakan untuk MCK karena sudah sangat keruh.

Gambar 1.14. Aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) Bahan Galian Emas di Wilayah Perairan Kabupaten Bungo Tahun 2014.

c. Respon

Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten dalam mengatasi kegiatan ini pada tahun 2014 adalah dengan melanjutkan upaya-upaya yang telah dilakukan pada tahun 2013 yaitu melalui cara-cara persuasif dan represif.

Secara persuasif dilakukan melalui kegiatan penyuluhan/sosialisasi hukum mengenai dampak buruk dari kegiatan pertambangan tanpa izin bahan galian emas yang dilakukan oleh Tim Terpadu baik dari Pemerintah Provinsi Jambi maupun dari pemerintah kabupaten yang terdiri dari instansi teknis terkait meliputi BLHD, Dinas ESDM, Kejaksaan, dan Biro/Bagian Hukum Setda Provinsi/Kabupaten, dengan sasaran objek penyuluhan/sosialisasi meliputi para Camat dan staf, para Lurah, Kepala Desa dan Ketua LKMD, Tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh pemuda/organisasi kepemudaan serta LSM. Kepada para penambang dihimbau agar beralih profesi menjadi penambang pasir atau usaha lainnya.

Di samping pada tahun 2014 dengan diprakarsai oleh Polda Jambi telah dibentuk forum diskusi bersama yang melibatkan Pemerintah Daerah, Korem, Kejaksaan

dan Pengadilan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan operasi penertiban tidak ada kekerasan.

Secara represif dilakukan melalui operasi penertiban oleh Tim Terpadu Tingkat Provinsi maupun Tim Terpadu Tingkat Kabupaten yang melibatkan pihak Kepolisian dari Tingkat Polres sampai Polda dan Pol PP Kabupaten. Sasaran operasi mulai dari lokasi penambangan, pengangkutan, penimbunan sampai kepada penjualan. Memutuskan mata rantai kegiatan dengan cara memanggil para pemilik SPBU yang menyalurkan BBM solar agar tidak melayani pembelian solar dalam partai besar serta memanggil pimpinan beberapa toko yang diduga menjual mesin penambangan emas agar tidak menjual mesin Dompeng serta peralatan pertambangan lainnya termasuk air raksa.

Beberapa operasi penertiban yang dilakukan selama tahun 2014 meliputi : 1. Polda Jambi membentuk tim terpadu penanggulangan pertambangan tanpa izin

bahan galian emas dan secara rutin melakukan razia pemberantasan pertambangan tanpa izin bahan galian emas di wilayah-wilayah kabupaten dengan hasil dihancurkannya 48 unit mesin tambang (dompeng) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.15. dan ditahannya beberapa orang pelaku.

Gambar 1.15. Penghancuran Mesin Tambang (Dompeng) Hasil Operasi

Penertiban Oleh Polda Jambi.

2. Tanggal 17 Februari 2014 Polres Merangin melakukan penggerebekan terhadap pertambangan tanpa izin bahan galian emas di pinggiran kawasan hutan di wilayah Kabupaten Merangin dan berhasil menyita 2 unit mesin tambang (dompeng), sementara para pelaku melarikan diri masuk ke dalam hutan.

3. Tanggal 19 September 2014 Aparat Kepolisian Polres Bungo bersama-sama dengan Satuan TNI dari Kodim 0416 Bungo Tebo dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bungo melakukan penggerebekan aktivitas pertambangan tanpa izin

bahan galian emas di wilayah Kabupaten Bungo tepatnya di kawasan Sungai Buluh Kecamatan Rimbo Tengah dan berhasil menyita 10 unit mesin tambang (dompeng), sementara para pelaku berhasil melarikan diri karena takut ditangkap petugas.