c. Mendorong GCG sebagai budaya perusahaan melalui peningkatan pemahaman terhadap code of conduct/ etika usaha dan tata perilaku.
KERJA SAMA DALAM RANGKA PENCEGAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI
dalam rangka upaya pencegahan tindak pidana korupsi, di tahun 2011 Perseroan menjalin hubungan kerja sama dengan instansi/lembaga serta perusahaan yang mempunyai reputasi internasional sehingga diharapkan etika pekerja Perseroan menjadi lebih profesional dan mempunyai integritas yang semakin tinggi.
Kerja sama tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama:
a. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
Pada tanggal 19 Oktober 2011, direktur Utama bersama Kepala PPATK menandatangani kesepakatan bersama dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lain di lingkungan Perseroan.
Tujuan Kesepakatan Bersama ini adalah untuk menetapkan upaya atau langkah-langkah pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana pencucian uang di lingkungan Perseroan. di samping itu terdapat keterkaitan antara tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK dengan tugas, fungsi, dan kewenangan Perseroan.
b. General Electric – Italy
Pada tanggal 21 September 2011, Pertamina menandatangani kerja sama dengan General Electric yaitu sebuah perusahaan multinasional yang mempunyai integritas dan reputasi internasional.
c. Push GCG as a corporate culture through an increased understanding of the code of conduct/business ethics and conduct of behavior.
COOPERATION FOR THE PREVENTION OF
CORRUPTION
In the framework of the prevention of corruption, in the year 2011 the Company established a cooperative relationship with the agencies/institutions as well as with companies with international reputation, expecting the Company’s employee’s ethic to be more professional and with higher integrity.
The cooperation was realized with the signing of the Memorandum of Understanding (MoU) with:
a. Center For Reporting and Analysis of Financial Transactions
On 19 October 2011, the President director and Head of PPATK signed a joint agreement in the prevention and eradication of money laundering or other criminal acts within the Company.
The purpose of this Memorandum of Understanding is to establish efforts or measures of prevention and eradication of money laundering or other crimes related to money laundering within the Company. In addition, there are linkages between the tasks, functions and PPATK authority with the duties, functions, and authority of the Company.
b. General Electric – Italy
On 21 September 2011, Pertamina signed a cooperation with General Electric, which is a multinational company that has international integrity and reputation.
Tujuan kerja sama tersebut antara lain adalah untuk meningkatkan implementasi GCG di masing-masing perusahaan, selain itu Pertamina maupun General Electric Oil & Gas terkait dengan program kepatuhan dan integritas.
PROGRAM PERTAMINA CLEAN – ANTI KORUPSI
Sesuai dengan momentum transformasi di seluruh bidang dan untuk mendorong implementasi GCG, Pertamina menjalankan program GCG, Etika Bisnis dan Anti Korupsi. Sejak tahun 2006 Pertamina melaksanakan program Pertamina Clean. Tujuan dari Pertamina Clean adalah menanamkan budaya kerja yang bersih kepada pekerja Pertamina dan para mitra usaha dari praktik korupsi, benturan kepentingan, penipuan, pelanggaran terhadap hukum atau peraturan internal Perseroan dan perilaku tidak terpuji lainnya.
Pada tahun 2011, Fungsi Compliance membuat program yang menekankan pada percepatan implementasi GCG dan penanaman salah satu nilai perusahaan yaitu “clean”. Hasil yang diharapkan dari program tersebut adalah terciptanya lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, meningkatnya kepercayaan diri pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dan mengambil keputusan, serta peningkatan citra positif Perseroan di mata para stakeholders.
HASIL IMPLEMENTASI GCG 2011
dalam kurun waktu tahun 2011, Pertamina telah melakukan kegiatan baik yang terkait dengan GCG, bisnis Ethics dan Anti Korupsi, adapun kegiatan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Pernyataan Conflict of Interest (CoI) oleh direksi dan dewan Komisaris dan pekerja.
2. Pengisian pernyataan CoC, pelaporan LP2P, Pelaporan Gratifikasi yang dilakukan secara Online System.
The purpose of such cooperation among other goals is to increase the GCG implementation in each company, in addition, Pertamina and General Electric Oil & Gas are related with the programs of compliance and integrity.
PERTAMINA CLEAN – ANTI CORRUPTION PROGRAM
In accordance with the momentum of transformation in all areas and to encourage implementation of GCG, Pertamina carries out the functions of GCG, Business Ethics and Anti Corruption. Since 2006 Pertamina has implemented the program Pertamina Clean. The purpose of Pertamina Clean is to instill Pertamina’s clean work culture workers and business partners from the practices of corruption, conflict of interest, fraud, violation of laws or internal regulations of the Company and other improper behavior.
In 2011, the Compliance function assigned a program that emphasizes on accelerating the implementation of GCG and the implantation of a Company’s value, which is “clean”. The expected outcome of the program is the creation of a work environment that is clean and comfortable, increasing the confidence of workers in carrying out the work and making decisions, and increasing the Company’s positive image in the eyes of stakeholders.
SUCCESSFUL GCG IMPLEMENTATION 2011
In the 2011 period, Pertamina has conducted activities related to both GCG, Business Ethics and Anti Corruption, these activities are as follows:
1. Conflict of Interest (CoI) Statement by the Board of directors, Board of Commissioners and workers. 2. Completing the CoC statement, LP2P reporting, Gratuities
Reporting through an Online System.
IMPLEMENTASI GCG PERTAMINA
3. Penyempurnaan Compliance Online System secara berkesinambungan sehingga sesuai dengan yang diharapkan.
4. daftar Kepemilikan Saham direksi dan dewan Komisaris sesuai ketentuan dalam UU No. 40/2007, yang mengatur bahwa direksi dan dewan Komisaris Perseroan beserta keluarga wajib membuat daftar Kepemilikan Saham di perusahaan lain dan Surat Pernyataan Konflik Kepentingan (Conflict of Interest), Perusahaan telah melaporkan salinan kedua dokumen tersebut kepada Menteri BUMN sebagai Pemegang Saham Perusahaan. 5. Penunjukan Sekretaris Perusahaan sebagai Chief
Compliance Officer.
Komitmen terhadap penegakan GCG juga ditandai dengan inisiatif penyempurnaan Surat Perintah direksi yang menunjuk Corporate Secretary sebagai Chief Compliance Officer (CCO) sebagai pejabat tertinggi yang bertanggung jawab atas program kepatuhan Perusahaan, berfungsi sebagai badan independen dan obyektif yang melakukan review dan evaluasi atas permasalahan kepatuhan dalam Perseroan. Memastikan bahwa direksi, manajemen dan pekerja mematuhi baik peraturan dan ketentuan pemerintah, Perseroan maupun ketentuan lain yang berlaku, serta perilaku organisasi sesuai dengan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku perusahaan (Code of Conduct ).
6. Sosialisasi GCG kepada seluruh pekerja (Korporat, direktorat, Unit Usaha, Anak Perusahaan, Perusahaan Afiliasi termasuk vendor).
7. Laporan Kepemilikan Saham direksi dan dewan Komisaris di perusahaan lain.
8. Partisipasi aktif direksi dalam kegiatan GCG sebagai pembicara di beberapa acara dan kesempatan.
9. Membangun hubungan kerja sama (MoU) dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK – RI) yang bertujuan untuk melakukan pertukaran ilmu dan pengetahuan serta pengalaman (sharing knowledge). 10. Membangun hubungan kerja sama (MoU) dengan
General Electric (GE) yang bertujuan untuk pertukaran informasi, ilmu dan pengetahuan serta pengalaman (sharing knowledge).
11. Independent Assessment GCG 2011 yang dilakukan oleh Konsultan GCG.
12. External Diagnostic Survey (EdS) yaitu suatu aktivitas yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan External Assessment. Pelaksanaan EdS ditujukan untuk memotret aktivitas operasional Perusahaan dibandingkan dengan prinsip-prinsip GCG, dimana hasil yang diperoleh tidak mempengaruhi score GCG.
13. Pengelolaan WBS yang meliputi analisa laporan awal WBS, pembuatan tanggapan awal, pengumpulan data dan dokumen, analisa data, koordinasi dengan fungsi terkait serta konfirmasi rencana tindak lanjut kasus.
3. Improvement of sustainable Compliance Online System so as to work as expected.
4. List of Share Ownership of the Board of directors and the Board of Commissioners Pursuant to Law no. 40/2007, which provides that the Board of directors and Board of Commissioners and their families must make a List of Share Ownership in other companies and the Statement on Conflict of Interest, the Company has reported both copies of the documents to the Minister of SOE as a Shareholder of the Company.
5. Appointment of the Corporate Secretary as the Chief Compliance Officer.
The commitment to uphold good corporate governance is also characterized by the improvement initiative on the Board of directors’ Instruction Letter that appoints the Corporate Secretary as the Chief Compliance Officer (CCO) as the top official in charge of the Company’s compliance program, serving as an independent and objective body to review and evaluate compliance issues within the Company, and ensuring that the Board of directors, management and employees comply with both the rules and regulations of government, Company and other applicable provisions, as well as organizational behavior consistent with the Code of Business Ethics and the Company’s Code of Conduct.
6. dissemination of GCG to all workers (Corporate, directorate, Business Unit, Subsidiary, Affiliate Company including vendor).
7. Report of Share Ownerships of the Board of Commissioners and directors in other companies.
8. Active participation of directors in GCG activities as speakers in several events and opportunities.
9. Build cooperative relationships (MoU) with the Center for Reporting and Analysis of Financial Transactions (PPATK - RI) which aims to exchange knowledge and experience (knowledge sharing).
10. Build cooperative relationships (MoU) with the General Electric (GE) which aims to exchange knowledge and experience (knowledge sharing).
11. Independent Assessment GCG 2011 which is done by GCG Consultants.
12. External diagnostic Survey (EdS), which is an activity performed in conjunction with the implementation of External Assessments. EdS is intended to highlight the execution of operational activities of the Company as compared with the principles of GCG, where the results obtained do not affect the GCG score.
13. WBS management covering early report analysis, initial response preparation, document and data collection, data analysis, coordination with related functions and confirmation of action plans for cases.
14. Investigasi meliputi pelaksanaan investigasi, presentasi hasil investigasi, koordinasi dengan fungsi terkait, serta rencana tindak lanjut dan pembuatan rekomendasi. 15. Pembuatan media kit untuk komunikasi Pertamina
Clean meliputi penulisan artikel di media internal yaitu media cetak dan elektronik seperti Pertamina TV, Media Pertamina, Warta Pertamina. Selain itu komunikasi juga dilakukan melalui stiker, poster, banner, pocket card, dan broadcast.
16. Menyusun modul, membuat video visualisasi, contoh perilaku sesuai dengan etika (un-ethicalbehaviour) 17. Membuat modul, membuat video visualisasi WebBased
Training (WBT), untuk etika usaha dan tata perilaku (CoC)
18. Mencetak champion GCG, agen/leader Pertamina Clean yang berintegritas dan mempunyai komitmen penuh. 19. Melaksanakan pelatihan atau workshop tentang
Pertamina Clean kepada pekerja dan calon pekerja yang bergabung melalui program BPS termasuk melaksanakan upskilling pada Champion GCG dari seluruh wilayah operasi Perseroan.
20. Penandatanganan MoU antara direktur Utama dengan pimpinan PPATK tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lain di lingkungan Perseroan.
21. Pendistribusian sticker, banner, pocketcard, dan poster. 22. Membangun hubungan kerja sama dengan pihak
eksternal dan menjadi narasumber atau peserta pada berbagai aktivitas berskala nasional terkait dengan upaya pemberantasan korupsi, diantaranya bersama: a. KPK
b. KNKG
c. Kementerian BUMN dalam implementasi GCG. 23. Partisipasi pada pameran atau kegiatan hari anti korupsi
yang diselenggarakan oleh KPK, Kementerian/Instansi
14. Investigation covering the investigation implementation, presentation of investigation results, coordination with related functions, as well as action plans and making recommendations.
15. Producing media kits for Pertamina Clean communications including articles on internal media both print and electronic media namely Pertamina TV, Media Pertamina, and Warta Pertamina. In addition, communication was also done through stickers, posters, banners, pocket cards, and broadcast
16. Arranging modules, creating visualizations video developing module, on examples of ethical behavior (Un-ethical Behavior)
17. Creating video presentations for Web Based Training (WBT) for business ethics and code of conduct (CoC). 18. Producing champion GCG, Pertamina Clean agent/
leader with integrity and full commitment.
19. Organizing training or workshops on Pertamina Clean for employees and employee candidates integrated through BPS program including conducting upskilling for GCG champion of all operational areas of the Company. 20. Signing of MoU between the President director and PPATK
leadership on prevention and eradication of money laundering and other criminal acts within the Company. 21. Stickers, banners, pocket cards, and posters distribution. 22. Building cooperative relationships with external parties
and providing participants in various national scale activities related to corruption eradication efforts, including with:
a. Corruption Eradication Commission (KPK) b. National Committee of Governance Policy (KNKG) c. Ministry of SOEs in the GCG implementation. 23. Participation in the exhibition of anti-corruption day
activities organized by the Corruption Eradication