Sesuai dengan Visi PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan energi kelas dunia, maka program Good Corporate Governance (GCG) Pertamina dilaksanakan dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang setara dengan perusahaan publik dan membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis.
dalam menerapkan GCG, Pertamina merujuk kepada peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Instrumen hukum baru yang memberi arah bagi penerapan Tata Kelola Perusahaan tersebut adalah Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 (“Permen 01/2011”). dengan terbitnya Permen 01/2011 ini maka Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara tidak lagi menjadi acuan dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik di Badan Usaha Milik Negara khususnya di Pertamina.
Komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG didasari oleh pemahaman tentang persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif. Manajemen menyadari bahwa diperlukan semangat dan konsistensi untuk terus meningkatkan penerapan GCG di Pertamina dalam rangka memberikan nilai tambah yang lebih baik lagi kepada seluruh pemangku kepentingan.
Komitmen dan keseriusan Pertamina diwujudkan dalam komitmen Perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara terstruktur dan bertahap sesuai dengan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Pertamina.
In accordance with the vision of PT Pertamina (Persero) to become a world class energy company, the program Good Corporate Governance (GCG) Pertamina is carried out by applying equivalent principles of corporate governance to those of public companies and by building a healthy business environment with its business partners.
In applying GCG, Pertamina refers to legislation and regulations in force in the Republic of Indonesia. The new legal instrument that gives direction for the implementation of Corporate Governance is the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated 1st August 2011 (“Permen 01/2011”). With the publication of Permen 01/2011, decree of the Minister of State Owned Enterprises (“SOEs”) Number: Kep-117/M-MBU/2002 dated 31st July 2002 on Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises is no longer a reference in the application of good corporate governance in State Owned Enterprises, including in Pertamina.
Pertamina’s commitment in implementing the principles of good corporate governance is based on an understanding of the competitive business world which is increasingly competitive. Management realizes that it takes passion and consistency to continue to improve the implementation of GCG at Pertamina in order to provide better added value.
Pertamina’s commitment and seriousness are embodied in the Company’s commitment to apply the principles of good corporate governance in a structured and phased manner in accordance with the implementation of the Long Term Plan of
Adapun prinsip-prinsip GCG tersebut adalah:
1. Transparansi (Transparency)
Pertamina bersifat terbuka dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan mengutamakan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai Perusahaan. dalam proses pengambilan keputusan, manajemen Pertamina terikat pada mekanisme sebagaimana diatur dalam Board Manual (Panduan dewan), dan dalam mengungkapkan informasi material Pertamina menyampaikannya melalui Corporate Secretary.
2. Akuntabilitas (Accountability)
dalam menjalankan kegiatan perusahaan, Pertamina memiliki sistem pengelolaan perusahaan yang mendukung terciptanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas antara lain pelaporan direksi kepada dewan Komisaris mengenai rencana anggaran tahunan, penyampaian laporan keuangan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, pembentukan Audit Internal dan penunjukan Auditor Eksternal, serta pemberlakuan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct), Pedoman Konflik Kepentingan serta Pedoman Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Gratifikasi).
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
dalam menjalankan kegiatan perusahaan, Pertamina memiliki sistem pengelolaan perusahaan yang menitikberatkan pada kejelasan tugas dan tanggung jawab setiap personel, sehingga masing-masing insan Pertamina dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan efektif. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip responsibilitas antara lain pembuatan laporan LP2P, laporan penerimaan cinderamata atau gratifikasi, laporan conflictofinterest. Setiap pekerja juga diwajibkan untuk patuh dan taat terhadap aturan internal maupun aturan perundangan. Perusahaan juga memperhatikan reward and consequences atas tiap insan Pertamina dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
4. Independensi (Independency)
Pertamina memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan secara independen tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Manajemen puncak dan seluruh pekerja Pertamina secara rutin setiap tahun membuat pernyataan terkait dengan benturan kepentingan. Selain itu, saat ini Pertamina memiliki 2 (dua) orang Komisaris Independen.
The principles of good corporate governance are:
1. Transparency
Pertamina is open in implementing the decision making process and prioritizes transparency in disclosing information and relevant materials concerning the Company. In the process of decision-making, the management of Pertamina is obligated to the mechanisms as regulated in the Board Manual, and Pertamina discloses material information through the Corporate Secretary.
2. Accountability
In the running of the company, Pertamina has a corporate so that management is supports the creation of clarity of functions, implementation and accountability of the Company’s management so that the management is effectively implemented. The steps taken to enforce the principle of accountability are, among others, the Board of Commissioners’ report on the Board of directors regarding the annual budget plan, submission of financial statements in the Annual General Meeting of Shareholders (AGM), Internal Audit establishment and appointment of external auditors, as well as the imposition of Business Ethics and Code of Conduct, Conflict of Interest Guidelines as well as the Guidelines for Acceptance of Gifts/Souvenirs and Entertainment (gratuities).
3. Responsibility
In the conduct of its activities, Pertamina has set in place a corporate governance system that emphasizes clear definition of the duties and responsibilities of all personnel, enabling the effective implementation of the responsibilities of the respective personnel. Measures to enforce the principle of responsibility include submission of LP2P reports, gift and gratuity receipt reports, and conflict of interest reports. Each employee is also required to comply with internal rules as well as prevailing laws. The Company also pays attention to rewards and consequences for all Peratamina personnel in their day-to-day activities.
4. Independency
Pertamina ensures that the management of the Company is done independently without any conflicts of interest and influence/pressure from any party that does not comply with legislation and the principles of a healthy corporation. Top management and all employees on an annual basis declare a statement relating to conflict of interest. In addition, Pertamina currently has 2 (two) Independent Commissioners.
5. Kewajaran Dan Kesetaraan (Fairness)
Pertamina menerapkan perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan, dalam hal ini adalah masyarakat umum, pemerintah, investor, pekerja serta pemangku kepentingan lainnya. Hubungan dengan pekerja dijaga dengan memperhatikan hak dan kewajibannya secara adil dan wajar sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama, selain itu Pertamina memberikan ruang kepada pekerja untuk bergabung dalam Serikat Pekerja Perseroan.
TUJUAN IMPLEMENTASI GCG
Semangat terbarukan Pertamina tercermin dalam penerapan tata kelola korporasi Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilaksanakan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG). Tujuan implementasi GCG Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar Perseroan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Perseroan.
3. Mendorong agar Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan senantiasa dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan.
4. Meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional. 5. Meningkatkan iklim investasi nasional.
ROADMAP PENERAPAN GCG
Sejak tahun 2008 Pertamina telah membuat roadmap penerapan GCG yang dimulai dengan adanya program Transformasi di seluruh bidang. Komitmen Pertamina terhadap penerapan GCG terlihat dengan adanya Surat dewan Komisaris No. 10/K/dK/2006 tanggal 16 Januari 2006 kepada direktur Utama, perihal penetapan unit organisasi dan Champion GCG di jajaran direksi sebagai counterpart Komite GCG.
Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, dibentuklah fungsi Management GCG di bawah organisasi Sekretaris Perusahaan, menggantikan fungsi Legal Advisor yang telah ada sebelumnya. Fungsi ini bertugas untuk menjalankan program pengembangan dan penerapan GCG, dan pada tahun 2009 fungsi Manajemen GCG berubah menjadi fungsi Compliance.
5. Fairness
Pertamina implements a fair and equal treatment in fulfilling the rights of Stakeholder arising based on agreement and legislation, in this case, with the general public, governments, investors, employees and other stakeholders. Relationships with employees are maintained with respect to the rights and obligations in a fair and reasonable manner in accordance with the Labor Cooperation Agreement, in addition, Pertamina provides space for workers to join the Company’s Worker Union.
GCG IMPLEMENTATION OBJECTIVES
Pertamina’s renewable spirit is reflected in the implementation of Pertamina’s corporate governance as a State Owned Enterprises (SOEs) that is implemented in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG). GCG implementation goals are as follows:
1. To maximize the corporate value by increasing the principles of transparency, accountability, trustworthy, responsibility, and fairness, ensuring that the Company has strong competitiveness, both nationally and internationally. 2. To encourage the management of the Company in a
professional, transparent and efficient manner, as well as empowering the functions and increase the independence of the Company.
3. To encourage the Company to make decisions and execute actions based on high moral values and compliance with applicable laws and regulations, as well as awareness of corporate social responsibility towards stakeholders and the environment around the Company.
4. Increase contribution to the national economy. 5. Increase the national investment climate.
ROADMAP OF GCG IMPLEMENTATION
Since 2008, Pertamina has followed the GCG implementation roadmap that begins with the Transformation program across all sectors. Pertamina’s commitment to the implementation of GCG is shown by the Board of Commissioners’ Letter No. 10/K/dK/2006 dated 16 January 2006 to the President director, regarding the establishment of organizational units and Champion GCG in the ranks of directors as a counterpart of the GCG Committee.
As a follow-up to that letter, GCG Management function was established under the Corporate Secretary organization, replacing the existing Legal Advisor function. This function is responsible for running the GCG development and implementation program, and in 2009, GCG Management function became Compliance.
LANDASAN IMPLEMENTASI GCG PERTAMINA
Untuk memonitor kegiatan GCG di Perusahaan, di tahun 2010 dewan Komisaris membentuk Komite SdM, Umum dan Teknologi. Sementara, untuk mendukung kegiatan operasional, dewan Komisaris membentuk beberapa komite antara lain Komite Audit, Komite Remunerasi, Komite Pengolahan, serta Komite Pemasaran dan Niaga.
FASE PENERAPAN GCG PT Pertamina (PERSERO)
GCG & TRANSFORMASI
Compliance Kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan
Regulatory driven
Conformance Pengendalian internal dan penerapan Manajemen risiko secara efektif
Ethic driven
Perfomance Kinerja perusahaan yang profesional dan etikal - centre of excellence
Market driven
Sustainability GOOD GOVERNANCE & VALUE CREATION
2008 2011 2013 2015
PENYEMPURNAAN SOFT STRUCTURE GCG
Sebagai tindak lanjut atas berlakunya Peraturan Menteri BUMN nomor 01 tahun 2011 dan usaha perbaikan terus menerus/continuous improvement, Perseroan secara konsisten melengkapi soft structure/panduan GCG yang meliputi: a. Anggaran dasar
Sejak tahun 2011, Perseroan melakukan revisi anggaran dasar sebagai tindak lanjut diberlakukannya Peraturan Menteri BUMN nomor 01 tahun 2011 dan Peraturan Menteri BUMN nomor 236 tahun 2011 serta usaha perbaikan terus menerus/continuous improvement sesuai dengan perkembangan operasional Perseroan.
b. Soft structure dan peraturan internal PT Pertamina (Persero)
Code of Conduct (CoC) merupakan Pedoman Etika dan Tata Perilaku bagi Perseroan dan para pekerjanya. Sejak tahun 2011, Perseroan melakukan revisi Code of Conduct sebagai tindak lanjut diberlakukannya Peraturan Menteri BUMN nomor 01 tahun 2011 dan Peraturan Menteri BUMN nomor 236 tahun 2011 serta usaha perbaikan terus menerus/continuous improvement sesuai dengan perkembangan operasional Perseroan.
To monitor GCG activities at the Company, in the year 2010 the Board of Commissioners established the Committee of Human Resources, General Affairs, and Technology. Meanwhile, to sustain operational activities, the Board of Commissioners established several committees including the Audit Committee, Remuneration Committee, Refining Committee, as well as Marketing and Trading Committee.
GCG IMPLEMENTATION PHASES OF PT Pertamina (PERSERO)
GCG SOFT STRUCTURE REFINEMENT
As a follow up on the enactment of SOE Minister Regulation number 01of 2011 and the efforts of continuous improvement, the Company has been consistently completing the soft structure/ GCG guidelines that include:
a. Articles of Association
Since 2011, the Company has revised the Articles of Association as a follow-up to the enactment of SOE Minister Regulation number 01 of 2011 and Minister of SOE decree number 236 of 2011 as well as the business’ continuous improvement in accordance with the development of the Company’s operations.
b. Soft structure and internal regulations at PT Pertamina (Persero)
The Code of Conduct (CoC) is a Code of Ethics and Behavior for the Company and its employees. Since 2011, the Company has revised the Code of Conduct as a follow-up to the enactment of state regulation number 01 of 2011 and Minister of SOE decree number 236 of 2011 as well as the business’ continuous improvement in accordance with the development of the Company’s operations.
ASSESSMENT GCG PERTAMINA 2011
dalam usaha peningkatan kinerja Perseroan, kepatuhan pada perundang-undangan dan budaya kerja, Perseroan terus-menerus melakukan upaya perbaikan, yang terlihat dari terus meningkatnya score GCG. dalam kurun waktu 2008 - 2011, terjadi peningkatan score GCG Perseroan secara signifikan yaitu tahun 2008 sebesar 80,03, tahun 2009 sebesar 83,56, tahun 2010 sebesar 86,79 dan untuk tahun 2011 mencapai 91,85, dimana angka tersebut termasuk dalam predikat “SANGAT BAIK”.
Score GCG ditetapkan sebagai salah satu parameter tingkat kesehatan Perseroan, yang pada tahun 2011 ini ditargetkan minimal mencapai score 88%, dengan stretchtarget sebesar 89% atau masuk predikat “BAIK” dalam penilaian versi Kementerian Negara BUMN sesuai surat edaran No. S-168/ MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, perihal Assessment Program GCG di BUMN.
Assessment Good Corporate Governance di PT Pertamina (Persero) (selanjutnya disebut Perseroan atau Perusahaan) dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: S-168/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, yang bertujuan untuk menilai implementasi good corporate governance di Perseroan dengan kajian yang meliputi 5 (lima) aspek pokok dengan total nilai yang diperoleh oleh Perseroan adalah sebesar 91,850 dari total nilai maksimal yaitu sebesar 100 yang setara dengan 91,85%, dengan penjabaran pencapaian nilai tersebut adalah sebagai berikut:
No Aspek Pengujian Assessment GCG Aspects AssessmentEvaluated in GCG
I Hak/Tanggung Jawab Shareholders 8.15 6.61 9 Right/Responsibility of Shareholders II Kebijakan Good Corporate
Governance
7.47 7.29 8 Good Corporate Governance Policies III Penerapan Good Corporate
Governance
60.66 59.86 66 Good Corporate Governance
Implementation
IV Pengungkapan Informasi 6.51 4.65 7 Information disclosure
V Komitmen 9.05 8.39 10 Commitment
T O T A L 91.85 86.79 100 T O T A L
Score Capaian Pertamina 2011
Score Capaian Pertamina
2010 Nilai Maksimal
Adapun program peningkatan praktik-praktik GCG pada tahun 2011 ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a. Menyelesaikan dokumen-dokumen korporasi sebagai usaha peningkatan kepatuhan/compliance terhadap peraturan perundangan yang ada.
b. Meningkatkan transparansi dengan melakukan disclosure/keterbukaan informasi perusahaan untuk para stakeholder, melalui berbagai media.
2011 GCG PERTAMINA ASSESSMENT
In efforts to increase the Company’s performance, adherence to legislation and work culture, the Company continues to make efforts to improve, shown in the increasing GCG score. In the 2008 – 2011 period, the Company’s GCG scores increased significantly where in 2008 the score was at 80.03, in 2009 was at 83.56, the year 2010 was at 86.79 and for the year 2011 reached 91.85, where this figure is in the category of “VERY GOOd”.
A GCG Score is established as one of the parameters of the Company’s health, which in 2011 was targeted to achieve a minimum score of 88%, with a stretch target of 89% or the predicate “GOOd” in the assessment version of the Ministry of State Enterprises in accordance with the circular No. S-168/MBU/2008 dated 27 June 2008, on the SOE’s GCG Assessment Program.
Good Corporate Governance’s Assessment in PT Pertamina (Persero) (hereinafter called the Company) was carried out by using the criteria and methodology established by the Office of the Ministry of State Owned Enterprises No. S-168/MBU/2008 dated 27 June 2008, which aims to assess the implementation of good corporate governance in the Company with a study that includes 5 (five) basic aspects with the total value obtained by the Company of 91.85 out of 100, with detailed values of:
The improvement program of GCG practices in 2011 include the following activities:
a. Resolving corporate documents as efforts to increase adherence/compliance to existing regulations. b. Improve transparency by making disclosure of
corporate information to stakeholders, through various media.