• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKTOR USAHA HILIR dOWNSTREAM BUSINESS SECTOR

Dalam dokumen Annual Report 2011 for web (Halaman 100-104)

• Eisiensi Pengadaan Minyak Mentah dan Produk

Melalui kegiatan pembelian dan penjualan produk dan minyak mentah, Pertamina mampu melakukan berbagai efisiensi akibat keberhasilan memprediksi harga secara baik sehingga realisasi harga pembelian berada di bawah harga pasar. Efisiensi selama tahun 2011 yaitu sebesar US$ 311,73 juta atau sebesar Rp 2,86 triliun yang meliputi efisiensi dari pembelian Premium dan Solar senilai US$ 283 juta atau Rp 2,6 triliun, efisiensi dalam pembelian minyak mentah domestik yaitu sebesar US$ 5,87 juta atau sebesar 53,99 miliar serta efisiensi dari pembelian minyak mentah impor yaitu sebesar US$ 22,86 juta atau Rp 210,13 miliar.

Usaha Perkapalan

Selama tahun 2011, volume angkutan kargo perkapalan Pertamina tercatat mencapai 81,93 juta KL atau setara 64,11 juta long ton (LT), meningkat sekitar 4,5% dibandingkan 78,41 juta KL, atau setara 61,30 LT, pada tahun 2010. Jumlah kargo tersebut terdiri atas minyak mentah 33,45 juta KL atau setara 27,74 juta LT, BBM 37,62 juta KL atau setara 30,18 juta LT, dan Non BBM 10,86 juta KL atau sekitar 6,19 juta LT. Kegiatan pengangkutan muatan tersebut dilakukan dengan mengoperasikan sebanyak 173 unit kapal, terdiri dari 41 unit kapal milik sendiri dan 132 unit kapal charter.

Komposisi Kargo Angkutan Laut (juta KL)

Shipping cargo transportation (million KL)

Minyak Mentah/Crude Oil BBM

Non BBM

33,45 37,62

10,86

• Procurement Eficiency of Crude Oil and Products

Through the activity of buying and selling of products and crude oil, Pertamina is able to generate efficiencies due to the success of predicting the price well, therefore the realization of the buying price is below the market price. The efficiency in 2011 amounted to US$ 311.73 million or Rp 2.86 trillion which included the efficiency in the purchase of Premium and Solar valued at US$ 283 million or Rp 2.6 trillion, efficiency in the purchase of domestic crude oil amounted to US$ 5.87 million or Rp 53.99 billion as well as the efficiency in the purchase of imported crude oil amounted to US$ 22.86 million or Rp 210.13 billion.

Shipping Business

during 2011, Pertamina shipping cargo transportation volume totaled 81.93 million KL or equivalent to 64.11 million long tons (LT), increasing approximately by 4.5% compared to 78.41 million KL, or equivalent to 61.30 LT in 2010. The cargo consisted of crude oil totaling 33.45 million KL or equivalent to 27.74 million LT, fuel products totaling 37.62 million KL or equivalent to 30.18 million LT, and non fuel products totaling 10.86 million KL or equivalent to 6.19 million LT. Cargo transport activities were performed by 173 units of ship, consisting 41 self owned ships and 132 chartered ships.

dalam rangka melaksanakan angkutan laut, Perkapalan Pertamina mengembangkan bisnis di bidang penyewaan Floating Storage & Offloading (FSO) dan penyewaan kapal (charter out). Sepanjang tahun 2011, Pertamina telah melakukan upaya aktif dalam memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terkait melalui tanker market information. Selain menjalankan kegiatan angkutan laut, Perkapalan Pertamina juga memiliki 5 unit usaha yang dikembangkan dalam kegiatan jasa maritim yakni Teknik Bawah Air (TBA), Unit Usaha dok Sorong, Unit Usaha dok Pangkalan Brandan/ Pangkalan Susu (PB/PS), Unit Usaha dok Bagus Kuning dan Unit Usaha dok Balikpapan. Unit Usaha dok merupakan unit usaha yang bergerak dalam mereparasi atau merawat kapal, reparasi atau perawatan Single Point Mooring (SPM), Buoy, dan kegiatan perbengkelan lainnya milik Pertamina maupun pihak lain.

Bisnis LNG

di sektor bisnis Liquefied Natural Gas (LNG) di Indonesia, Pertamina bertindak selaku pengelola LNG mewakili Indonesia, mengelola government entitlement dari produksi Kilang LNG Bontang dan Kilang LNG Arun, dimana Pertamina memiliki penyertaan saham. Selain itu, Pertamina juga mengelola government entitlement dari Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan BP Berau.

Pada tahun 2011, Pertamina melakukan ekspor LNG dari LNG Bontang dan LNG Arun ke Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, sebesar 806.560.913 MMBTU (15,55 juta MTon) yang dilakukan dalam 294 pengapalan (mix cargo). dengan demikian, Pertamina tercatat telah melakukan lebih dari 12.200 pengapalan LNG (mix cargo) sejak pengapalan LNG pertama dari Indonesia pada tahun 1977.

In conducting its sea transportation business, Pertamina Shipping has developed a business in Floating Storage & Offloading (FSO) vessel rental and charter out. Throughout 2011, Pertamina actively provided information to all related parties through tanker market information.

In addition to sea transportation activities, Pertamina Shipping has also developed 5 business units in maritime services including Underwater Technique (TBA), Sorong dock Business Unit, Pangkalan Brandan/Pangkalan Susu (PB/PS) dock Business Unit, Bagus Kuning dock Business Unit, and Balikpapan dock Business Unit. The dock Business Unit is a business unit engaged in the repair or maintenance of ships, Single Point Mooring (SPM), Buoy, and other workshop activities owned by Pertamina or other parties.

LNG Business

In the Liquefied Natural Gas (LNG) business sector in Indonesia, Pertamina acts as the operator representing Indonesia, managing the government entitlement of the Bontang LNG Plant and Arun LNG Plant, where Pertamina has equity participation. In addition, Pertamina also manages the government entitlement of Tangguh LNG Plant operated by BP Berau.

In 2011, Pertamina exported LNG from Bontang LNG and Arun LNG to Japan, South Korea, and Taiwan, amounting 806,560,913 MMBTU (15.55 million MTon) conducted in 294 shipments (mix cargo). Therefore, Pertamina has been recorded to conduct more than 12,200 LNG shipments (mix cargo) since the first LNG shipment from Indonesia in 1977.

SEKTOR USAHA HILIR

dOWNSTREAM BUSINESS SECTOR

Selain itu, pada tahun 2011 Pertamina juga melakukan 2 pengapalan (mix cargo) LNG ke Tohoku, Jepang, yang diambil dari government entitlement di Kilang LNG Tangguh. dibandingkan ekspor tahun 2010 sebanyak 18,7 juta MTon, total ekspor LNG oleh Pertamina pada tahun 2011 terlihat menurun, terutama akibat berkurangnya pasokan feed gas ke kilang Arun dan Bontang. Selain itu, terdapat beberapa kontrak penjualan LNG yang berakhir pada tahun 2010, yang kemudian pada tahun 2011 diperpanjang hingga tahun 2020.

In addition, in 2011, Pertamina also conducted 2 LNG shipments (mix cargo) to Tohoku, Japan, taken from the government entitlement in Tangguh LNG Plant.

Compared to the export in 2010 that amounted to 18.7 million MTon, LNG total export by Pertamina in 2011 experienced a decline, mainly due to reduced supply of feed gas to Arun and Bontang LNG plants. In addition, there were several LNG sales contract that expired in 2010, later to be extended in 2011 until 2020.

As a leading energy company, Pertamina also markets and distributes oil and gas manufactured products for the business and consumer markets, comprising a wide variety of fuel products, lubricants, gas products, petrochemical and solvent products. Of the vast range of products produced by Pertamina, some of the more popular ones include:

In the domestic consumer market, Pertamina’s Special Fuel (BBK) and lubricant products are in competition with similar products produced by international oil and gas companies. At present, Pertamina markets BBK products comprising Pertamax and Pertamax Plus gasoline-engined motor vehicles, Pertamina dex for diesel-engined motor vehicles, and the latest products, Pertamina Racing, which is specially designed for race vehicles or high-performance engines.

In the lubricant segment, Pertamina produces and markets a range of products in various brand categories, among others Enduro and Enviro for motorcycles; Fastron, Mesran and Prima XP for cars; and Pertamina Coolant (radiator fluid).

To maintain customer satisfaction and expand market share, Pertamina actively engages in marketing activities for fuels, lubricants, industrial fuels and other products. To improve engagement and client satisfaction, from time to time, Pertamina organized gathering or outbond events for customers, mechanics, distributors, gas station owners, and

Dalam dokumen Annual Report 2011 for web (Halaman 100-104)