• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Studi Islam di Dunia

Dalam dokumen Diktat Metodologi Studi Islam I (Halaman 38-42)

ISLAM DAN AGAMA-AGAMA

D. Pertumbuhan Studi Islam di Dunia

Pendidikan Islam pada zaman awal dilaksanakan di masjid-masjid. Muhamad Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi islam klasik adalah Mekah dan Madinah (Hijaz), Basrah dan Kufah (Irak), Damaskus dan Palestina (Syam), dan Fistat (Mesir).

1. Madrasah Mekah di pelopori oleh Mu’adz bin Jabal;

2. Madrash Madinah dipelopori oleh Abu Bakar, Umar, dan Utsman; 3. Madrasah Basrah dipelopori oleh Abu Musa al-Asy’ari dan Anas bin

Malik; madrasah Kufah dipelopori oleh Ali bin abi Thalib dan ‘Abdullah bin Mas’ud;

4. Madrasah Damaskus (Syiria) dipelopori oleh Ubadah dan Abu Darada;

5. Madrasah Fistat (Mesir) dipelopori oleh Abdullah bin Amr bin ‘ash

Pada masa kejayaan Islam, studi Islam dipusatkan di Ibu kota negara, yaitu Baghdad. Di Istana Dinasti Abbas pada zaman Al- Makmun (813-833), putra Harun al-Rasyid, didirikan bait Al-Hikmah, yang dipelopori oleh khalifah sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dengan wajah ganda : sebagai perpustakaan serta sebagai lembaga pendidikan (sekolah) dan penerjemahan karya-karya Yunani kuno kedalam bahasa arab untuk melakukan akselerasi pengembangan ilmu pengetahuan.

Disamping itu, di Eropa terdapat pusat kebudayaan yang merupakan tandingan Bagdad, yaitu Universitas Cordova yang didirikan oleh Abdul-Rahman

III (929-961 M) dari Bani Umayah di Spanyol. Di timur Islam, Bagdad, juga didirikan madrash Nizhamiyah yang didirikan oleh perdana Mentri Nizham al-Muluk; dan di Kairo Mesir didirikan Universitas Al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti Fatimiyah dari kalangan Syiah. Dengan demikian, pusat-pusat kebudayaan yang juga merupakan pusat studi islam pada zaman kejayaan Islam adalah Baghdad, Mesir, dan Spanyol. Di Timur Islam, Baghdad, juga didirikan madrasah Nizhamiah yang didirikan oleh perdana menteri Nizham Al-Muluk, dan di Kairo Mesir didirikan Universitas Al-Azhar yang didirikan oleh dinasti Fatirogram studi miah dari kalangan Syiah. Dengan demikian, pusat-pusat kebudayaan yang juga merupakan pusat studi Islam pada zaman kejayaan Islam adalah Baghdad,Mesir, dan Spanyol.

Studi Islam sekarang iniberkembang hampir di seluruh negara di dunia, baik di Dunia Islam maupun bukian neagara Islam.Di Dunia Islam terdapat pusat-pusat studi Islam seperti Universitas Al-Azhar di Mesir dan Universitas Umul Qura di Arab Saudi.Di Teheran didirikan Universitas Teheran.Di universitas ini, studi Islam dilakukan dalam satu fakultas yang disebut Kulliyat Ilahiyyat (Fakultas Agama). Di universitas Damaskus (Siria), studi Islam ditampung dalam Kuliyat Al-Syari’ah) yang didalamnya terdapat program studi ushuluddin,tasawuf dan sejenisnya.

Universitas Al-Azhar (Mesir) dapat dibedakan menjadi dua periode: pertama, periode sebelum tahun 1961, dan kedua periode setelah tahun 1961. Pada periode pertama, fakultas-fakultas yang ada sama denan fakultas-fakultas yang ada di IAIN, sedangkan setelah tahun 1961, di universitas ini diselenggarakan faklutas umum di samping fakultas agama.

Di Indonesia, studi Islam (Pendidikan Islam Tinggi) dilaksanakan di 14 institut agama Islam Negeri (IAIN) dan 39 sekolah tinggi Agama Islam (STAIN). Ada juga sejumlah perguruan tinggi swasta yang secara khusus menyelenggarakan pendidikan tinggi islam,dan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan islam tinggi sebagai salah satu bagian studinya, seperti Fakultas Agama di universitas Muhammadaiyah Jakarta dan Universitas Islam Bandung (UNISBA).

Studi Islam di Negara-negara non-Islam di selenggarakan di beberapa Negara, antara lain di India, Chicago, Long Angeles, London dan Kanada. Di Aligarch University (India), studi Islam dibagi dua: Islam sebagai doktrin dikaji di Fakultas Ushuluddin yang mempunyai dua jurusan, yaitu jurusan Mazhab Ahli Sunnah dan jurusan Mazhab Syiah. Sedangkan Islam dari aspek sejarah dikaji di Fakultas Humaniora dalam jurusan Islamic studies. Di jamiah Millia Islamia,New Delhi, Islamic Studies program dikaji di Fakultas Humaniora yang membawahi juga Arabic Studies, dan political science.

Di Chicago, kajian islam di selenggarakan di Chicago University. Secara Organisatoris, Studi Islam berada di bawah Pusat Studi Timur Tengahdan jurusan Bahasa, dan Kebudayaan Timur Dekat. Di lembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan Kajian tentang pemikiran Islam, bahasa Arab, naskah-naskah Klasik, dan bahasa-bahasa Islam non-Arab.

Di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya mengutamakan studi sejarah Islam, bahasa-bahasa Islam selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu social. Studi Islam di Amerika berada di bawah naungan pusat studi Timut Tengah dan Timur Dekat.

Di UCLA, studi Islam dinagi menjadi empat kmponen : pertama, Doktrin dan sejarah Islam, kedua, bahasa Arab, ketiga bahasa Islam dan non-Arab seperti Urdu,Turki, dan Persia, dan keempat, ilmu-ilmu sosial,sejarahn dan sosiologi. Di London, studi Islam digabungkan dalam School of Oriental and African studies (Fakultas Studi Ketimuran dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan Asia dan Afrika.16

Studi Islam sekarang ini berkembang hampir di seluruh negara di dunia, baik di negara Islam maupun bukan negara islam. Studi Islam di Negara-negara non-Islam di antaranya: Aligarch University (India), Chicago University (Chicago), Los angeles, London dan Kanada.

16 M.Atho Mudzhar, 1998: 24-9

E. Kesimpulan

Dalam studi keagamaan sering dibedakan antara kata religion dengan kata

religiosity .Kata religion yang biasa dialih bahasakan menjadi “agama”, pada

mulanya lebih berkonotasi sebagai kata kerja, yang mencerminkan sikap keberagamaan atau kesalehan hidup berdasarkan nilai-nilai ketuhanan. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, religion bergeser menjadi semacam “kata benda” ia menjadi himpunan doktrin, ajaran, serta hukum-hukum yang telah baku yang diyakini sebagai kodifikasi perintah Tuhan untuk manusia yang melalui proses sistematisasi nilai dan semangat agama, sehingga sosok agama hadir sebagai himpunan sanda Tuhan, yang terhimpun dalam kitab suci dan litelatur keagamaan karya para ulama.

Secara filosofis, kebenaran yang sebenarnya adalah satu, tunggal, dan tidak majemuk, yakni sesuai dengan realitas.Dari sisi sosiologis, ditinjau dari segi ini menjadikan kebenaran tentang pencapaian realitas tertinggi menjadi berbeda.

Komarudin Hidayat menjelaskan tentang tipologi sikap keberagamaan ada empat,yaitu : (1)Ekslusivisme, (2)Inklusivisme, (3)Pluralisme, (4)Universalisme.

Dari segi tingkatan kebudayaan agama merupakan universal cultural.Dan secara umum, studi Islam menjadi penting karena agama, termasuk Islam, memerankan sejumlah peran dan fungsi di masyarakat.

Kesalahan dan kegagalan para Ilmuwan Barat dalam mamahami masyarakat Muslim karena ketidaktahuan dan ketidak-akuratan dalam memahami masyarakat Muslim sebab kurang diperankanya teks-teks normative Islam dalam kajian masing-masing sebagai landasan normative untuk melihat historisitas Islam.

Untuk dapat menjelaskan motif-motif kesejarahan dalam normativitas Islam perlu dilakukan studi terhadap dinamika histories yang menjadi perwujudan dari ide-ide Islam, mulai dari permulaan diturunkannya Islam hingga masa akhir akhir ini baik diwilayah yang menjadi tempat turunnya Islam maupun di wilayah wilayah lain di berbagai belahan dunia.

BAB IV

Dalam dokumen Diktat Metodologi Studi Islam I (Halaman 38-42)