• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY Pada tahun 2011, Dewan Standar Akuntans

Dalam dokumen LKFS Bayan 30 September 2012 FINAL (Halaman 56-71)

III. Saling hapus antar instrumen keuangan Offsetting financial instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling

3. PERUBAHAN DALAM MATA UANG PENYAJIAN CHANGE IN PRESENTATION CURRENCY Pada tahun 2011, Dewan Standar Akuntans

Keuangan Indonesia menerbitkan PSAK No.10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” yang disyaratkan untuk diaplikasikan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012. Perusahaan telah mengadopsi PSAK No. 10 (Revisi 2010) secara retrospektif.

In 2011, the Indonesian Financial Accounting Standards Board issued SFAS No.10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” which is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2012. The Company has adopted SFAS No.10 (Revised 2010) with retrospective application.

Dewan Direksi berkeyakinan bahwa Dolar AS adalah mata uang fungsional Perusahaan dan mayoritas entitas anak sesuai dengan ketentuan PSAK No. 10 (Revisi 2010).

The Board of Directors believes that the US Dollar is the functional currency of the Company and the majority of the subsidiaries align with the provision under SFAS No. 10 (Revised 2010).

Untuk tujuan komparatif, laporan posisi keuangan konsolidasian dan catatan terkaitnya pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 dan laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 telah diukur kembali, sehingga Dolar AS adalah mata uang fungsional pada tanggal tersebut, menggunakan prosedur di bawah ini:

For comparative purposes, the consolidated statement of financial position and associated notes as at 31 December 2011 and 1 January 2011 and the interim consolidated statement of comprehensive income, changes in equity and cash flow for the nine month period ended 30 September 2011 have been remeasured, to US Dollar as the functional currency at that date and using the procedures outlined below:

- Pos-pos moneter dikonversikan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan kurs penutupan, sedangkan pos non-moneter termasuk ekuitas dikonversikan

dengan menggunakan kurs pada tanggal

transaksi; dan

- Pendapatan dan biaya dikonversikan dengan menggunakan kurs rata-rata tahunan, kecuali untuk beberapa transaksi signifikan yang dikonversikan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

- Monetary items were converted into US Dollars using the closing rate, while non-monetary items including equity were converted using the exchange rate at the date of the transactions; and - Income and expenses were converted using a

yearly average rate, except for several significant transactions which were converted using the exchange rate at the date of the transactions.

Perubahan dalam mata uang penyajian Change in presentation currency Dewan Direksi telah memilih untuk menyajikan

laporan keuangan konsolidasian Grup dalam Dolar AS.

The Board of Directors has also elected to present the Group’s consolidated financial statements in US Dollars.

Perubahan dalam mata uang penyajian(lanjutan) Change in presentation currency(continued) Hal ini merupakan perubahan dari tahun-tahun

sebelumnya ketika laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah.

This is a change from prior years when the consolidated financial statements were presented in Indonesian Rupiah.

Di bawah ini merupakan rangkuman dari laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011 yang disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang penyajian yang digunakan oleh Grup sebelumnya.

The following is a summary of the consolidated

statement of financial position as at

31 December 2011 and 1 January 2011 presented in Indonesian Rupiah, the previous presentation currency of the Group.

31 Desember/ 1 Januari/ December2011 January2011 Rp jutaan Rp jutaan (Rp millions) (Rp millions) (Diaudit/ (Diaudit/ Audited) Audited)

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 1,437,163 1,444,684 Cash and cash equivalents

Kas yang dibatasi penggunaannya 90,832 99,332 Restricted cash

Piutang usaha Trade receivables

- pihak ketiga 671,715 520,544 third parties-

- pihak berelasi 7,068 127,600 related parties-

Piutang non-usaha - pihak ketiga 22,522 38,871 Non-trade receivables - third parties

Piutang derivatif 21,811 63,219 Derivative receivables

Persediaan 1,299,844 621,547 Inventories

Pajak dibayar dimuka 15,614 10,985 Prepaid taxes

Uang muka 68,040 26,807 Advances

Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs

bagian jangka pendek 32,822 31,262 current portion

Jumlah aset lancar 3,667,431 2,984,851 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang non-usaha Non-trade receivables

- pihak ketiga 120 - third parties -

- pihak berelasi 10,687 76,255 related parties -

Kas yang dibatasi penggunaannya 3,627 3,596 Restricted cash

Uang muka 522,903 - Advances

Pajak dibayar dimuka 1,803,897 1,342,415 Prepaid taxes

Pinjaman pada pihak berelasi - 367,430 Loan to related party

Aset tetap, setelah dikurangi Property, plant and equipment,

akumulasi penyusutan net of accumulated

sebesar Rp 2.095.397 depreciation of Rp 2,095,397

(1 Januari 2011: Rp 1.718.970) 1,949,647 1,852,993 (1 January 2011: Rp 1,718,970) Biaya eksplorasi dan

pengembangan Deferred exploration

yang ditangguhkan, and development expenditures,

setelah dikurangi akumulasi net of accumulated

amortisasi sebesar Rp 119.061 amortisation of Rp 119,061

(1 Januari 2011: Rp 88.043) 209,563 229,048 (1 January 2011: Rp 88,043)

Aset pajak tangguhan 353,666 408,187 Deferred tax assets

Biaya pengupasan tanah yang

ditangguhkan, bersih 1,555,926 1,040,040 Deferred stripping costs, net

Biaya mobilisasi yang ditangguhkan, Deferred mobilisation costs

dikurangi bagian jangka pendek 11,100 24,830 net off current portion

Properti pertambangan 4,250,731 - Mining properties

Aset tidak lancar lainnya 46,943 42,434 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 10,718,810 5,387,228 Total non-current assets

Perubahan dalam mata uang penyajian(lanjutan) Change in presentation currency(continued) 31 Desember/ 1 Januari/ December2011 January2011 Rp jutaan Rp jutaan (Rp millions) (Rp millions) (Diaudit/ (Diaudit/ Audited) Audited)

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha Trade payables

- pihak ketiga 1,271,166 1,090,021 third parties -

- pihak berelasi 69,746 97,339 related parties -

Hutang pajak 331,850 228,557 Taxes payable

Beban yang masih harus dibayar 963,568 625,725 Accrued expenses

Pinjaman jangka pendek – pihak ketiga 1,664,344 - Short-term loans – third parties

Sewa pembiayaan 60 402 Finance leases

Liabilitas derivatif 65,081 370,655 Derivative liabilities

Hutang lain-lain – pihak ketiga 46,250 12,006 Other payables – third parties Pinjaman jangka panjang

yang akan jatuh tempo Current maturity of long-term

dalam satu tahun: borrowings:

- Pinjaman bank 1,194,827 520,583 Bank loans -

Jumlah liabilitas jangka pendek 5,606,892 2,945,288 Total current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang

akan jatuh tempo dalam satu Long-term debts, net of current

tahun: maturities:

- Pinjaman bank 731,893 1,911,734 Bank loans -

Investasi pada perusahaan asosiasi - 118,726 Investment in associate

Penyisihan imbalan kerja karyawan 29,240 20,239 Provision for employee benefits

Liabilitas derivatif - 154,593 Derivative liabilities

Liabilitas pajak tangguhan, bersih 1,535,489 152,008 Deferred tax liabilities, net

Penyisihan untuk pembongkaran, Provision for decommissioning,

pemindahan, reklamasi dan demobilisation, reclamation

restorasi 51,207 31,268 and restoration

Jumlah liabilitas jangka panjang 2,347,829 2,388,568 Total non-current liabilities

Perubahan dalam mata uang penyajian(lanjutan) Change in presentation currency(continued) 31 Desember/ 1 Januari/ December2011 January2011 Rp jutaan Rp jutaan (Rp millions) (Rp millions) (Diaudit/ (Diaudit/ Audited) Audited) EKUITAS EQUITY

Modal saham - modal dasar

12.000.000.000 lembar; Share capital - authorised

ditempatkan dan disetor penuh 12,000,000,000 shares; issued

3.333.333.500 lembar and fully paid-up 3,333,333,500

dengan nilai nominal shares with par value of

Rp 100 (nilai penuh) per saham 333,333 333,333 Rp 100 (full amount) per share

Tambahan modal disetor 1,763,137 1,763,137 Additional paid-in-capital

Modal donasi 457 457 Donated capital

Selisih nilai transaksi Difference in value from

restrukturisasi entitas restructuring transactions

sepengendali (82,260) (82,260) of entities under common control

Laba ditahan Retained earnings

- Dicadangkan 66,700 60,000 Appropriated -

- Tidak dicadangkan 2,516,702 958,343 Unappropriated -

Selisih nilai transaksi atas Difference in value from

penambahan modal anak transactions for subscription of

perusahaan (20,896) (20,896) additional shares in subsidiary

Cadangan lainnya: Other reserve:

- Selisih kurs karena penjabaran Foreign exchange difference from -

laporan keuangan 165,025 166,011 financial statement translation - Cadangan nilai wajar lindung nilai

arus kas (16,239) (238,719) Cash flow hedging reserve -

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk 4,725,959 2,939,406 of the parent

Kepentingan nonpengendali 1,705,561 98,817 Non-controlling interest

Jumlah ekuitas 6,431,520 3,038,223 Total equity

Perubahan dalam mata uang penyajian(lanjutan) Change in presentation currency(continued) 31 September/ September2011 Rp jutaan (Rp millions) (Tidak diaudit/ Unaudited) Pendapatan 9,253,891 Revenue

Biaya sehubungan dengan pendapatan (6,445,120) Cost of Revenue

Laba kotor 2,808,771 Gross profit

Beban penjualan (487,962) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (193,094) General and administration expenses

Rugi selisih kurs, bersih (43,397) Loss on foreign exchange, net

Pendapatan keuangan 30,572 Finance income

Beban keuangan (79,284) Finance costs

Rugi atas transaksi derivatif (5,899) Loss on derivative transaction

Beban lain-lain, bersih (18,814) Other expenses, net

Bagian rugi entitas asosiasi (142,482) Portion of loss of associated entity

Laba sebelum pajak penghasilan 1,868,411 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan, bersih (504,617) Income tax expense, net

Laba bersih 1,363,794 Net income

Pendapatan/(beban) komprehensif lain-lain Other comprehensive income/(loss)

Selisih kurs dari penjabaran laporan Foreign exchange difference from

keuangan dalam valuta asing (22,857) translation of financial statements

Cadangan nilai wajar lindung nilai 120,744 Fair value hedging reserve

Pendapatan komprehensif Total other comprehensive

lain-lain, bersih setelah pajak 97,887 income net of tax

Jumlah pendapatan komprehensif 1,461,681 Total comprehensive income

Laba bersih yang dapat diatribusikan

kepada: Net income attributable to:

Pemilik entitas induk 1,335,825 Owners of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 27,969 Non-controlling interest

1,363,794

Laba pendapatan komprehensif yang Total comprehensive income

dapat diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 1,434,019 Owners of the parent entity

Kepentingan non-pengendali 27,662 Non-controlling interest

Jumlah pendapatan komprehensif 1,461,681 Total comprehensive income

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban- beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.

The preparation of interim consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di periode mendatang.

The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future period.

Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian interim.

Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the interim consolidated financial statements.

(i) Estimasi cadangan (i) Reserve estimates

Cadangan merupakan estimasi jumlah produk yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalamthe Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves(theJORC Code”)of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil penelitian internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.

Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.

Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis

yang kompleks dan sulit dalam

menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.

(i) Estimasi cadangan(lanjutan) (i) Reserve estimates(continued) Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk

memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:

Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:

• Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;

Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows; • Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang

dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif dapat berubah jika beban- beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;

Depreciation, depletion and amortisation charged in the statement of comprehensive income may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;

• Beban pembuangan overburden yang

dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;

Overburden removal costs recorded in the statement of financial position or charged to the statement of comprehensive income may change due to changes in stripping ratios;

• Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset, dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatan- kegiatan ini; dan

Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and

• Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.

The carrying value of deferred tax

assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.

(ii) Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan (ii) Deferred stripping costs Biaya pengupasan tanah terjadi selama tahap

produksi. Beberapa perusahaan pertambangan membebankan biaya pengupasan tanah pada

saat terjadinya, sedangkan lainnya

menangguhkan biaya pengupasan tersebut. Dalam operasi yang mengalami fluktuasi yang material dalam rasio tanah dengan bijih selama umur tambang atau pit, penangguhan biaya pengupasan mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan yang dibebankan pada periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang mengakui biaya saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasinya dari periode ke periode.

Stripping of waste materials takes place throughout the production stage. Some mining companies expense their stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In operations that experience material fluctuations in the ratio of waste materials to ore over the life of the mine or pit, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in individual reporting period. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.

(ii) Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan (lanjutan)

(ii) Deferred stripping costs(continued)

Rasio perbandingan antara tanah dan bijih merupakan fungsi perencanaan tambang sehingga perubahan pada perencanaan tersebut akan menghasilkan perubahan terhadap rasio tersebut. Perubahan pada teknik atas parameter ekonomi lainnya yang mempengaruhi nilai cadangan juga akan berdampak pada umur tambang atau rasio pit bahkan jika hal tersebut tidak mempengaruhi perencanaan pit. Perubahan umur tambang atau rasio pit akan dicatat secara prospektif.

The waste materials to ore ratio is a function of an individual mine’s pit design and therefore changes to that design will generally result in changes to the ratio. Changes in other technical or economic parameters that have an impact on reserves will also have an impact on the life of mine or pit ratio even if they do not affect the pit design. Changes to the life of mine or pit ratio are accounted for prospectively.

Penentuan Grup mengenai apakah beberapapit dianggap merupakan operasi terpisah atau terintegrasi tergantung pada kondisi spesifik setiap tambang dan analisa yang membutuhkan pertimbangan; perusahaan lain dapat membuat penentuan terpisah atau terintegrasinya suatu pit secara berbeda dari Grup, bahkan jika terdapat pola fakta yang sama. Jika

penentuannya berbeda, maka hasil

akuntansinya juga akan berbeda.

The Group’s determination of whether multiple pits are considered separate or integrated operations depends on each mine’s specific circumstances and the analysis requires judgement; another company could make the determination that a pit is separate or integrated differently than the Group, even if the fact pattern appears to be similar. To the extent the determination is different, the resulting accounting would also be different.

(iii) Penurunan nilai aset non-keuangan (iii) Impairment of non-financial assets Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap

aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.

In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.

Penentuan nilai wajar dan nilai yang digunakan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'Estimasi cadangan' di atas), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif.

The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘Reserve estimates’ above), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the statement of comprehensive income.

(iv) Pajak penghasilan (iv) Income taxes Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam

menentukan penyisihan modal dan

pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha normal. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak

Dalam dokumen LKFS Bayan 30 September 2012 FINAL (Halaman 56-71)