• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM

HASIL KEGIATAN MAGANG PROYEK ELDERLY COMMUNITY HOUSING, HONG KONG

5.8 Preliminary Concept Design

5.8.2 Enlargement Plan

Enlargment Plan merupakan gambar perbesaran site plan pada tiap lokasi lanskap yang dirancang BCI. Perbesaran gambar ini berguna untuk mempresentasikan secara jelas dan fokus pada masing-masing area lanskap yang dirancang. Enlargment plan dilengkapi dengan penggambaran sections (potongan) dan perspektif, serta foto imagery yang mempresentasikan contoh desain yang memiliki karakteristik desain yang sama.

Enlargment plan pada ground level terdiri dari tiga area, yaitu main arrivall; drop-off dan pocket garden; serta activities area (area domestik). Gambar 33 merupakan keyplan dari ketiga area tersebut.

Gambar 31. Key Enlargement Plan Ground Level

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Main Arrival

Main Arrival merupakan penerimaan utama memasuki kawasan Elderly Commuinty Housing. Elemen-elemen desain yang diusulkan oleh arsitek lanskap adalah desain penanaman dan hardscape furniture.Site plan perbesaran dan foto referensi desain (imagery) kawasan main arrival dapat dilihat pada Gambar 32.

Gambar 32. Main Arrival Enlargment Plan dan Imageries

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010) 1. Elemen tanaman

Secara keseluruhan, tanaman yang dipilih pada lokasi main arrival merupakan jenis tanaman tropis. Penanaman terdiri dari tanaman penutup tanah semak dan pohon-pohonan. Jenis tanaman yang ditonjolkan pada lokasi main arrival

adalah pohon palem. Pohon palem dipilih berdasarkan jenis fisiknya yang mampu memberikan kesan ornamental tropis pada tapak. Selain itu pohon palem digunakan sebagai pengarah dan dengan tajuknya yang cukup tinggi diharapkan tidak menghalangi pengemudi saat masuk ataupun keluar tapak. 2. Hardscape furniture

Terdapat beberapa hardscape furniture yang dirancang pada lokasi ini, yaitu

Centre island/roundabout, guardhouse, signage, hardscape paving serta

a. Centre island/roundabout, berfungsi sebagai penghubung dan pengatur semua rute sirkulasi, baik yang mengarah ke area domestic maupun non-domestic. Central island ditanami pohon palem yang melingkar dan feature artwork ditengahnya sebagai point of interest pada gerbang awal penerimaan.

b. Central guardhouse, berguna untuk memisahkan sirkulasi penghuni maupun tamu yang datang. Pemisahan ini berguna sebagai peningkatan kenyamanan dan keamanan bagi penghuni.

c. Feature wall dan artworks yang mengelilingi tapak berguna untuk membatasi pandangan tapak dan memberikan kesan estetik tapak.

d. Signagememiliki fungsi pemberi informasi nama lokasi tapak yang terletak pada feature wall.

e. Hardscape paving yang digunakan merupakan jenis perkerasan modern dengan pola dan warna yang sederhana. Elemen perkerasan textured paving

pada kawasan centre island memakai jenis paving cobble stone yang berfungsi sebagai feature dan memberikan perasaan kepada pengendara agar memperlambat kendaraannya.

Gambar 33 merupakan gambar potongan lokasi main arrival. Potongan berguna untuk menunjukkan rancangan level lanskap, lebar jalan dan planting area, serta ilustrasi karakter tanaman, hardmaterial, artwork, dan furniture yang akan digunakan. Gambar 34 menyajikan gambar perspektif main arrival.

Gambar 33. Potongan Tapak Main Arrival dan Imagery

Gambar 34. Perspektif Main Arrival

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Drop-off dan Garden Courtyard

Area ini merupakan daerah bangunan perawatan kesehatan khusus bagi para lansia (Residential Care House for the Elderly (RCHE)). Lanskap pada lokasi mempertimbangkan penataan lanskap yang baik bagi kepentingan pengunjung maupun pasien yang dirawat. Gambar 35 merupakan site plan perbesaran area

drop-off dan garden courtyard. Cakupan perancangan lanskap pada lokasi ini adalah perancangan jalur sirkulasi dan drop-off; spot/daerah penanaman; taman

courtyard; dan teras tunggu. 1. Sirkulasi dan Drop-off

Perancangan sirkulasi dimaksudkan untuk mempermudah pengguna jalan untuk masuk atau keluar area ini. Sirkulasi pada lokasi ini terdiri dari sirkulasi pedestrian dan sirkulasi mobil.

a. Pada sirkulasi mobil, terdapat poket penanaman pada jalur masuk awal, berguna untuk mengatur sirkulasi kendaraan masuk dan keluar agar tidak terjadi konfik. Drop-off kendaraan di depan bangunan RCHE berguna untuk mengatur kendaraan ketika berbalik arah. Beberapa elemen desain

drop-off di buat untuk meningkatkan kualitas visual, terdapat penanaman pohon palem massal, tanaman merambat dan beberapa artwork

disekelilingnya. Pada lokasi ini juga di berikan ruang parkir dan sirkulasi keluar khusus (Gambar 35/Legenda no. 2) yang berdekatan dengan bangunan. Hal ini berguna untuk memudahkan ambulans atau kendaraan lainnya ketika memobilisasi pasien.

b. Pada sirkulasi pedestrian, desain dibuat secara kontinyu dan meminimalkan konflik dengan sirkulasi mobil. Hal untuk memudahkan akses bagi manusia, baik yang datang dari area parkir maupun dari area EVA

(Emergency Vehicle access). 2. Garden Courtyard

Taman ini merupakan taman di antara bangunan RCHE yang berfungsi sebagai relaksasi pasien maupun pengunjung. Terdapat beberapa elemen pendukung lanskap, diantaranya elemen air, elemen tanaman dan elemen hardscape

berupa timber deck, serta feature wall dengan air mancur. Elemen tanaman pada taman ini didominasi pohon palem dengan perpaduan tanaman semak

yang rapat (masif), selain itu terdapat pohon yang ditempatkan di area duduk

timber deck sebagai pohon pemberi aksen. Timber deck berfungsi sebagai area duduk bagi pengguna. Disekeliling timber deck disajikan elemen air sebagai pemberi kesan estetis pada tapak. Feature wall dengan air mancur berguna untuk membatasi pandangan dengan drop-off. Selain itu air mancur memberikan suara gemericik yang memperindah suasana taman. Gambar potongan taman courtyard dapat dilihat pada Gambar 36.

3. Poket penanaman

Poket penanaman merupakan ruang-ruang yang dapat dimanfaatkan sebagai penanaman. Beberapa tanaman berada di spot pengatur sirkulasi mobil (Gambar 35/Legenda no. 4). Tanaman pada poket penanaman ini dipilih berupa pohon jenis palem-paleman tinggi. Pohon palem tersebut diharapkan dapat mencapai pada level aktivitas diatasnya (level 1), sehingga memberikan kesan unik ketika pepohonan palem menonjol dari poket penanaman ini. Palem-paleman yang dipilih merupakan jenis pohon palem yang toleran terhadap naungan karena terdapat banyak bangunan yang menghalangi masuknya sinar matahari.

4. Teras tunggu

Teras tunggu merupakan area tunggu dan duduk-duduk. Terdapat beberapa furniture tempat duduk dan elemen hardscape diantaranya feature wall dan

water feature. Feature wall digunakansebagai penghalang pandangan ke arah

drop-off dan ke arah area EVA. Water feature berfungsi untuk meningkatkan kualitas visual bagi pengguna teras tunggu ini.

Gambar 36 menunjukkan gambar potongan pada garden courtyard, dan Gambar 37 menunjukkan perspektif di area drop-off.

Gambar 35. Drop-off dan Pocket Garden Plan (Non-Domestic Area)

Gambar 36. PotonganTapak Pocket Garden Plan (Non-Domestic Area) (Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang)

Gambar 37. Perspektif Drop-off (Non-Domestic Area) (Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Activities Area dan Pocket Gardens

Lokasi ini merupakan bangunan villa berlantai tiga yang digunakan sebagai salah satu tempat tinggal lansia. Lanskap pada lokasi villa ini terdiri dari empat ruang lanskap utama, yaitu pocket garden, cluster node, tower lounge dan kawasan penyangga (buffer).

Gambar 38. Activitiy Areas/Pocket Gardens (Domestic Area) Plan (Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

1. Pocket garden, merupakan ruang terbuka yang berlokasi di batas antara bangunan villa dengan area parkir. Perancangan lanskap pada pocket garden

ini berupa kombinasi penanaman massal yang berguna sebagai healing landscape atau lanskap yang bermanfaat sebagai relaksasi lansia. Kombinasi ini diantaranya penanaman pohon bambu secara massal, green wall, tanaman

penutup tanah rendah, pepohonan bertajuk dan berbagai palem tinggi yang ditanam dengan pola informal. Penanaman ini juga berguna sebagai penghijauan yang berfungsi untuk membatasi hunian villa dengan area parkir. Penanaman jenis bambu dipilih karena memiliki bentuk yang unik ketika ditanam secara massal. Selain itu tanaman bambu juga toleran terhadap naungan.

Gambar 39. Imagery Activitiy Areas dan Pocket Gardens (Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

2. Tower lounge adalah lanskap di sekitar lift dan tangga yang menuju ke bangunan tower berlantai 10. Lanskap yang di usulkan pada ruang ini berupa taman healing/terapi. Tema lanskap yang dipakai berupa dry landscape dan

water pond sebagai healing dan relaksasi bagi lansia. Beberapa furniturtempat duduk disajikan sebagai tempat bersantai. Penggunaan material deck berfungsi mempercantik material keras. Selain itu feature water dengan water spout juga digunakan sebagai salah satu feature yang memberikan kenyamanan dengan menimbulkan suara gemericik air.

3. Kawasan penyangga (buffer) merupakan daerah penyangga yang membatasi langsung antara ruangan terbangun dengan lanskap lahan basah (wetland park) selebar 30 meter. Fungsi dari ruang terbuka ini dapet dilihat dari dua aspek, pertama fungsi aktivitas manusia dan kedua fungsi fisik.

a. Dilihat dari fungsi aktivitas manusia, aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan ini bersifat rekreasi aktif, seperti mini golf, yoga, jogging, senam, maupun aktifitas rekreasi pasif berupa duduk-duduk dan piknik.

b. Fungsi fisik buffer adalah untuk memelihara dua daerah sehingga menghindari efek negatif yang ditimbulkan antara kedua pengguna daerah tersebut. Beberapa fungsi dari buffer ini diantaranya, menghindari pencemaran terhadap biodiversitas wetland park, sebagai kawasan resapan air, sebagai ameliorasi iklim mikro yang baik, serta sebagai pereduksi bising.

Pola penanaman pada kawasan buffer terdiri dari berbagai pola yang membentuk ruang arsitektural. Pola-pola penanaman ini terdiri dari pola grid

pada pohon bertajuk, pola informal pada pepohonan palem, pola menutup pada penanaman semak, serta pola menutup pada pepohonan boundary disekitar batas properti tapak dengan kawasan wetland park.

a. Penanaman pola grid bertujuan untuk memberikan ruang berkanopi atau beratap bagi pejalan kaki.

b. Pola informal pada penanaman palem berguna sebagai pemberi aksen atau

point of interest.

c. Penanaman pola menutup pada semak berfungsi agar memberikan ruang

semi privat bagi pengguna tapak lawn area pada masing-masing cluster.

d. Penanaman pohon boundary pada batas tapak berguna agar membatasi kawasan tapak pengembangan dengan kawasan wetland park.

4. Cluster node merupakan spot ruang terbuka yang bersifat semi-private. Semi-private merupakan ruang terbuka yang digunakan bersama-sama secara terbatas pada ketetanggan lingkup cluster. Cluster node ini terbentuk oleh

cluster bangunan yang membentuk U. Gambar perspektif pada taman cluster node dapat dilihat pada Gambar 40.

Gambar 40. Perspektif Cluster Node

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Enlargment plan pada level 1 dan level 3 terdiri dari central amenity; retail experience; drop-off dan entry experience; serta podium park. Gambar 41 merupakan keyplan dari keempat kawasan tersebut.

Gambar 41. Key Level 1 dan Level 3 Enlargement Plan

Central Amenity

Central amenity merupakan ruang terbuka yang memiliki lokasi di tengah-tengah tapak pengambangan. Raung terbuka ini menghubungkan antara bangunan pelayanan dan hotel (kawasan non-domestik) dengan bangunan hunian (area domestik). Pemanfaatan area ini berupa berbagai penggunaan pasif dan aktif. Diantaranya adalah open lawn dan amphitheatre sebagai ruang aktif. Selain itu kawasan lainnya, seperti pavilion, sitting area, dan deck sebagai ruang pasif. Gambar 42 menyajikan gambar perbesaran site plan central amenity.

Lingkup perancangan lanskap central amenity terdiri dari perancangan penanaman, perancangan muka dasar (terdiri dari open lawn, dan elemen air), dan perancangan elemen hardscape furniture (terdiri dari sirkulasi jalan, artworks furniture, pavilion, timber deck, sitting area, dan amphitheatre.

Gambar 42. Central Amenity Plan

1. Perancangan penanaman

Central amenity berada tepat diatas kawasan parkir. Berkaitan dengan hal ini, perancangan pada penanaman diperlukan studi yang cermat berkaitan dengan kebutuhan media tanah dan jenis tanaman yang akan digunakan. Secara keseluruhan, tebal tanah yang dibutuhkan pada tiap tanaman diperkirakan memerlukan kedalaman minimum 1,2 meter. Hal ini berguna untuk menyediakan media tanah yang cukup bagi tanaman. Tanaman yang dipilih diantaranya tanaman jenis palem-paleman, berbagai pohon-pohon rendah dan semak, serta dua pohon aksen pada tapak (feature trees). Pada sekeliling tapak, tanaman yang diusulkan berupa tanaman palem, pohon sedang dan berbagai semak yang dikombinasikan dengan pola masif. Sedangkan pada pohon aksen digunakan jenis pohon Ficus benjamina. Kedalaman tanah yang diusulkan untuk pohon Ficus benjamina adalah sekitar 2,5 meter. Kombinasi penanaman pada lokasi ini mengikuti konsep penanaman hutan hujan tropis. Gambar 43 merupakan gambar potongan central amenity dan Gambar 44 dan 45 merupakan gambar perspektif central amenity.

2. Perancangan muka dasar tapak

Muka dasar tapak lokasi ini secara umum terdiri dari muka tanah dan muka air yang berada di atas struktur. Pada muka tanah penggunaannya meliputi lawn area, struktur jalan, dan daerah penanaman. Kedalaman minimum yang diusulkan pada muka tanah adalah 1,2 meter. Hal ini bertujuan agar memberikan kedalaman yang cukup bagi tanaman. Pada muka air berfungsi sebagai pembentuk lagoon artifisial. Kedalaman yang diusulkan maksimum adalah 50 cm. Hal ini merupakan ketinggian maksimum agar tidak memiliki beban terlalu berat pada struktur. Drainase air yang diusulkan adalah menggunakan oculus feature (lubang terbuka yang mengalir ke kawasan parkir).

3. Hardscape Furniture

Material keras yang dipakai terdiri dari jalur sirkulasi, berupa paving dan deck, serta artworks, feature wall, pavilion, dan planter boxes.

Gambar 43. Potongan Tapak Central Amenity

Gambar 44. Perspektif Tapak Central Amenity

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Gambar 45. Perspektif Tapak Central Amenity

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Gambar 46. Central Amenity Imagery

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Retail Experience

Retail experience merupakan pusat komersial yang digunakan bagi penghuni maupun pengunjung luar. Kawasan ini belokasi di area non-domestik, dan 1 level berada diatas ground level. Lingkup perancangan lanskap pada lokasi tapak ini terdiri dari desain akses dan sirkulasi, desain focal point, dan penanaman.

1. Akses dan sirkulasi

Akses dirancang agar pengunjung dapat masuk ke kawasan komersial dengan mudah. Akses masuk kawasan ini terdiri dari akses bagi penghuni dan akses bagi pengguna dari luar tapak. Terdapat 5 akses masuk ke kawasan ini, diantaranya 2 akses dari kawasan penghuni dan 3 akses dari luar tapak.

2. Focal point

Focal point yang didesain berfungsi sebagai feature tapak. Perancangan focal point yang diusulkan diantaranya adalah decorative water feature dan water jet fountain (Legenda 2 dan 9/Gambar 47).

3. Penanaman

Konsep penanaman pada kawasan ini berupa tanaman dalam pot, dan penanaman tanaman palem yang berasal dari ground level. Konsep penanaman tanaman yang berasal dari ground level dapat dilihat pada Gambar 48 potongan tapak.

Gambar 48. Potongan Tapak Retail Experience

Drop-off dan Entry Experience

Drop-off dan entry experience berlokasi di area domestik. Drop-off

merupakan tempat kendaraan menurunkan/menaikkan penumpang. Sedangkan

Entry experience merupakan jalur jalan penghuni memasuki bangunan perumahan. Rekomendasi penanaman pada area drop-off berupa tanaman penaung pada drop-off dan pembatas pada batas properti tapak dengan kawasan luar (pedestrian). Penanaman pada entry experience berupa penanaman masif di kanan kiri jalan masuk. Pananaman padat berfungsi sebagai relaksasi dan sebagai aspek bagi pengguna jalan, terutama lansia, dapat dilihat pada gambar potongan (Gambar 50).

Lokasi tapak yang berdekatan dengan pedestrian di luar memerlukan penanaman pembatas agar memberikan kenyamanan bagi pengguna jalur terluar. Tanaman pembatas yang digunakan yaitu penanaman greenwall dan penanaman palem-paleman yang toleran terhadap naungan, seperti slinder palm dan Raphis excelsa. Penanaman ini dapat dilihat pada gambar potongan (Gambar 51).

Gambar 49. Drop-off dan Entry Experience Plan (Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Gambar 50. Potongan Tapak Entry Experience

(Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang)

Gambar 51. Potongan Tapak Drop-off Podium

Podium park/Roof Garden

Podium park/roof garden, merupakan ruang terbuka berlokasi di atas area parkir. Beberapa fungsi ruang yang di desain pada podium park diantaranya privat terrace, open lawn, seating pavilion, pathway, feature tree planting, dan lawn bowling area. Private terrace adalah halaman yang digunakan sebagai area privat bagi penghuni..Open lawn sebagai ruang transisi antara ruang privat dan ruang semi-privat. Seating pavilion diperuntukkan sebagai kawasan pasif, duduk-duduk dan berkumpul. Lawn bowling area, merupakan area aktif permainan bowling dengan lapangan rumput. Sedangkan roof garden merupakan peananaman di atas villa sebagai peningkat kualitas visual. Gambar 52 merupakan site plan podium park/roof garden. Gambar 53 merupakan gambar potongan tapak dan Gambar 54 menyajikan gambar perspektif.

Gambar 52. Podium Park dan Roof Garden Plan

Gambar 53. Potongan Tapak Podium Park

(Sumber: Digambar oleh mahasiswa magang)

Gambar 54. Perspektif Podium Park/Roof Garden

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)

Gambar 55. Podium Park/Roof Garden Imagery

(Sumber: Belt Collins International (Singapore) Pte. Ltd., 2010)