• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONDISI UMUM

4.2 Hong Kong

4.1.2 Proses Perancangan Lanskap

Pada pengerjaan kegiatan perancangan lanskap, BCI memiliki proses perancangan terstruktur yang menjadi standar prosedur perancangan di BCI. Proses perancangan ini didapatkan dari pengalaman BCI selama bertahun-tahun sebagai konsultan perancangan. Gambar 7 menunjukkan standar proses perancangan di BCI.

Belt Collins International (Singapore) Pte Ltd.

President/Managing Director Allan Kerton Vice President/ Design Director John Anderson Associate Peter Chen

Senior Landscape Architect/Designer/Project Manager (Key Contact Person)

Landscape Architect/Designer/Horticulturist Vice President/ Design Director Gregory Kunak Vice President/ Design Director Lam Kim Cheong

Associate Dzaki Mustafi

Associate Pang Hui Onn

Associate C. Ounvises

Technical and Supporting Staff

Site Meeting/ Technical Meeting Plant Procurement Visit to Nursery Project Nursery Visit Preliminary Concept Design Final Concept Design Preliminary Design Development Calling Tender Tender Interview Tender Review and Evaluation Tender report and Recommendation Final Design Development Hardscape Softscape Concept Design Design Development Hardscape Working Drawing Softscape Working Drawing Tender Process Site Supervision Site Defect Meeting Site Maintenance Report Maintenance (Defect Liability Reports) Implementation Working Drawings Design Process Mobilization

Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing tahapan: 1. Mobilization

Tahapan ini mencakup pertemuan awal antara konsultan dengan klien dan kunjungan ke lokasi tapak. Pada pertemuan awal dengan klien, konsultan mendiskusikan tentang rancangan lanskap yang akan dibuat, konsep tapak yang ingin dicapai, kebutuhan dan keinginan klien terhadap tapak, serta pertukaran informasi dan data yang diperlukan antara konsultan dan klien. Pertemuan ini juga mencakup hingga penandatanganan kontrak antara konsultan dengan klien. Sedangkan pada kunjungan ke lokasi tapak dilakukan pengambilan data foto tapak dan pemahaman kondisi biofisik eksisting, serta analisis secara langsung pada tapak.

2. Design Process

Setelah tahap mobilization selesai, BCI melaksanakan design process. Pada tahap design process dibagi menjadi dua tahapan produk yang akan dicapai, yaitu concept design dan design development.

a. Concept Design

Pada tahapan ini konsep perancangan lanskap yang telah dihasilkan dari hasil mobilization dituangkan ke dalam bentuk gambar tapak oleh BCI. Proses pengerjaan concept design berupa pekerjaan perancangan di dalam studio. Pekerjaan ini mencakup studi konsep, analisis gambar tapak, hingga menjadi bentuk gambar lanskap. Produk yang dihasilkan pada tahap ini berupa gambar site plan, potongan, perspektif, serta imagery boards untuk memberikan gambaran rekomendasi softscape maupun hardscape yang akan digunakan. Tahap ini terbagi menjadi dua tahapan diantaranya adalah:  Preliminary Concept Design (PCD)

Pada tahap ini, konsep dituangkan dalam gambar yang berfungsi memberikan informasi awal kepada klien secara grafis. Pemberian informasi pada tahap ini berupa gambar conceptual siteplan, enlargment area serta dilengkapi dengan imagery board. Penggambaran grafis pada tahap ini masih berupa sketsa tangan dan simbol-simbol tanaman belum diklasifikasikan secara detail.

Final Concept Design (FCD)

Final concept design adalah tahapan perbaikan dari PCD. Perbaikan merupakan hasil dari komentar klien terhadap PCD. Komentar-komentar ini menghasilkan penyesuaian-penyesuaian terhadap gambar rencana tapak PCD yang perlu diperbaiki ataupun dikembangkan untuk menghasilkan konsep final. Penggambaran pada tahap ini ditatasajikan lebih detail dibandingkan dengan tahap PCD. Penggambaran jenis-jenis tanaman maupun material hardscape lebih jelas dan telah diklasifikasikan dengan penggambaran simbol yang berbeda.

b. Design Development (DD)

Design development merupakan pengembangan dari concept design. Pada tahap ini BCI membuat informasi yang diperlukan untuk menggambarkan desain elemen hardscape dan softscape. Produk dari DD berupa

coordination package yang terdiri dari plan, gambar potongan, sketsa, gambar detil, dan pemilihan perlakuan finishing atau material untuk menyampaikan karakter dan hubungan antar fitur lanskap. Penggambaran pada tahap DD biasanya dilakukan pada skala 1:20 untuk mendapatkan gambar detail yang menjelaskan karakter elemen lanskap, baik elemen

softscape maupun elemen hardscape. Coordination package diberikan kepada konsultan lain yang terkait dengan masukan akhir dan koordinasi. Tahap ini terbagi menjadi dua tahapan diantaranya adalah:

a. Preliminary Design Development

Tahap ini merupakan tahap awal DD. Tujuannya untuk merepresentasikan warna, bentuk, dan tekstur elemen lanskap yang akan terlihat dan dipakai pada tapak, misalnya pada pewarnaan, bentuk, dan tekstur yang akan dipakai pada feature wall, atau tekstur pavement yang akan terlihat pada bentuk aslinya. Penggambaran pada tahap ini biasanya menggunakan skala 1:20, sehingga warna, tekstur dan proporsi ukuran terlihat jelas. Pada tahap ini belum termasuk tahap gambar konstruksi detail.

b. Final Design Development

Tahap ini dilakukan setelah gambar preliminary design development

mendapat perbaikan dari klien. Penyajian gambar sama dengan pada tahap preliminary design development. Pada tahap ini BCI menyajikan gambar package dari karakter tekstur, warna, serta bentuk elemen

hardscape dan softscape yang akan dipakai pada pelaksanaan perancangan lanskap.

3. Working Drawings

Pada tahap ini BCI menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk semua elemen hardscape pada proyek dan pekerjaan softscape untuk tender, maupun konstruksi. Working Drawings terbagi menjadi dua, yaitu Hardscape Working Drawing dan Softscape Working Drawing. Pada Hardscape Working Drawing, pekerjaannya meliputi:

a. Mempersiapkan lanskap layout plans untuk menggambarkan level, dimensi, drainase, dan pemilihan material serta lokasi dari semua fitur hardscape. b. Mempersiapkan typical details, section, dan elevations untuk menjelaskan

desain dari semua fitur hardscape.

Sedangkan Softscape working drawing, pekerjaannya meliputi:

a. Menyajikan detailed softscape plans dan penjelasan penulisan spesifikasinya yang menunjukkan lokasi, jumlah, ukuran, kuantitas, kondisi, termasuk: spesifikasi untuk pembubutan, pengairan, perawatan, pencangkokan, peralatan, pemupukan, dan elemen-elemen untuk pengontrolan pembasmian hama maupun jamur.

b. Mempersiapkan jumlah dari material tanaman untuk melengkapi planting plan. Hal tersebut merupakan antisipasi untuk memberikan spesifikasi tanaman dan bill of quantities kepada Quantity Surveyor dalam persiapan untuk dokumen tender, calling of tender, dan dokumen kontrak.

4. Implementation

Setelah tahap working drawing selesai, dilanjutkan kepada tahap

implementation atau pelaksanaan pekerjaan lanskap. Tahap ini terdiri dari dua bagian yaitu,

a. Tender Process

Merupakanproses tender yang dimulai secara berurutan dari calling tender, tender interview, tender review and evaluation hingga pada tender report and recommendation.

b. Site Supervision

Tahap ini merupakan kunjungan dan pengawasan pada saat pelaksanaan konstruksi tapak berlangsung. Kegiatan kunjungan dan pengawasan dilakukan secara berkala hingga proses konstruksi lanskap selesai. Beberapa pekerjaan yang termasuk dalam tahap ini adalah:

 Memberikan penjelasan jika dibutuhkan pada saat konstruksi berlangsung.

 Mendatangi tapak pada saat tahap konstruksi untuk melakukan peninjauan secara berkala dari perkembangan konstruksi lanskap, penyelesaian konstruksi, dan penyesuaian dengan dokumen-dokumen konstruksi.

 Membantu Quantity Surveyor yang ditunjuk oleh klien dalam penilaian perkembangan hak dan laporan akhir kontraktor mengenai pekerjaan-pekerjaan softscape maupun hardscape.

 Mengadakan pemeriksaan akhir pada semua pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan lanskap untuk sertifikasi pekerjaan.  Menyiapkan pemberitahuan secara tertulis dari penerimaan awal dengan

memperhatikan semua hal yang harus diperbaiki dan menetapkan tanggal awal dari periode pemeliharaan formal.

Site Supervision Process terbagi menjadi dua tahap, diantaranya adalah:  Site supervision pada softscape, merupakan kegiatan yang meliputi

kunjungan ke nursery untuk meninjau plant procurement dan tanaman bagi proyek. Dari kunjungan ini dapat dilakukan perubahan desain dan konstruksi pada softscape yang disesuaikan dengan kondisi tapak, namun tetap memegang prinsip awal desain.

Site supervision pada hardscape, merupakan kegiatan pertemuan di tapak atau secara teknis dengan klien utnuk melakukan peninjauan konstruksi yang telah selesai. Dari kunjungan ini dapat dilakukan perubahan desain

dan konstruksi pada hardscape yang disesuaikan dengan kondisi tapak, namun tetap memegang prinsip awal desain.

5. Maintenance (Defect Liability Reports)

Tahap ini merupakan proses akhir dari prosedur perancangan lanskap di BCI. Cakupan dari pekerjaan Maintenance (pemeliaharaan) di BCI terdiri dari dua proses yaitu,

a. Site Defect Meeting, merupakan laporan kerusakan-kerusakan yang terjadi setelah dilaksanakannya konstruksi lanskap. Tahap ini juga terjadi kesepakatan pelaksanaan penggantian kerusakan-kerusakan tersebut.Hal ini dilakukan pada tahap pemeliharaan. Pada tahap ini juga menjadi masukan bagi BCI dalam melaksanakan proyek terkait berikutnya.

b. Site Maintenance Report, merupakan pekerjaan pemeliharaan awal oleh BCI. Pemeliharaan ini berlangsung hingga kondisi tapak telah terbentuk sesuai dengan konsep perancangan ataupun hingga jangka waktu tertentu. 4.1.3 Teknik Persentasi Grafis

BCI Singapura menerapkan dua metode penyajian grafis dalam arsitektur lanskap, yaitu penggambaran dengan teknik hand drawing dan komputerisasi. Kedua metode tersebut biasanya dikombinasikan agar mencapai hasil yang maksimal. Penyajian gambar hand drawing umumnya dipakai dalam penggambaran awal, baik dimulai dari tahap analisis sampai pada tahap design development. Penggambaran dengan teknik hand drawing mempermudah dalam mengubah atau merevisi perbaikan gambar, serta memberikan kesan penggambaran yang lebih natural.

Penyajian gambar dengan teknik komputer dilakukan pada tahap akhir, seperti final design development hingga working drawing. Penggambaran dengan teknik ini berguna dalam memberikan ukuran yang akurat pada ukuran tapak dengan keadaan sesungguhnya yang akan dibangun. Penggambaran awal pada umumnya dilakukan oleh arsitek lanskap berupa hand drawing, kemudian di berikan kepada CAD Designer pada tahap detail, lalu di finalisasi oleh tim grafis untuk di layout dalam bentuk persentasi hardcopy package.

Penggambaran perancangan pada tahap Concept biasanya terdiri dari gambar siteplan, gambar potongan dan elevasi, gambar perspektif, serta imagery boards atau foto-foto referensi yang merepresentasikan perancangan yang akan di bangun. Sedangkan pada tahap working drawing, gambar perancangan biasanya berupa seluruh gambar elemen lanskap yang dirancang oleh BCI, baik perancangan detail hardscape maupun perancangan softscape serta jumlah tanaman yang akan dipakai. Berikut ini merupakan peralatan maupun software

yang digunakan pada teknik penggambaran hand drawing dan teknik komputerisasi:

1. Hand drawing: meja gambar, lampu penerang, pulpen gambar, pensil warna,

tracing papper, marker, penggaris skala, penggaris roller, berbagai mal penggaris, penghapus, kertas, dan kalkulator.

2. Komputerisasi:

a. Hardware: komputer, plotter A4 - plano, mesin fotokopi, scanner berbagai ukuran kertas, vellum paper, wacom, dan Internet LAN.

b. Software:Windows XP SP2, AutoCad, Adobe Photoshop, Google SketchUp, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Nero Photo Viewer, Adobe Acrobat.

BCI Singapura menerapkan jaringan komputer yang terhubung satu sama lain dengan pendataan yang teratur yang tersimpan di server komputer. Hal ini untuk memudahkan berkomunikasi dan pertukaran data antara masing-masing staf. Selain itu, jaringan internet juga dipakai untuk memudahkan komunikasi dan transfer data antara BCI dengan klien serta BCI Singapura dengan BCI Thailand dan BCI Bali. Aplikasi internet sebagai sarana komunikasi email yang dipakai pada BCI adalah Microsoft Office Outlook.

4.2 Hong Kong

Hong Kong merupakan salah satu daerah administratif khusus selain Macau dari Negara Republik Rakyat Cina (RRC). Hong Kong terletak di bagian pantai selatan Cina, berbatasan dengan delta Sungai Pearl dan Laut Cina Selatan. Hong Kong merupakan salah satu kota yang memiliki penduduk terpadat di dunia. Populasi Hong Kong terdiri dari sebagian besar etnis Cina (95%) dan sisanya (5%) merupakan etnis selain Cina. Sebagian besar etnis Cina tersebut, mayoritas

berasal dari kota Guangzhou dan Taishan, provinsi Guangdong, tetangga dari wilayah Hong Kong.

Hong Kong memiliki ruang yang sangat padat, disebabkan permintaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini yang membuat berkembangnya kota Hong Kong menjadi pusat arsitektur modern dan kota paling vertikal di dunia. Ruang yang padat tersebut juga menyebabkan jaringan transportasi yang tingkat penggunaannya lebih dari 90%, sehingga menempati urutan pertama dengan laju transportasi tertinggi di dunia.

Gambar 8. Peta Hong Kong

(Sumber:http://www.flickr.com/photos/kk_wpg/2959714511/sizes/m/in/photostre am/)