• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI TRANSAKS

B. Pihak-Pihak dalam Perjanjian Jual Beli Melalui Transaks

Terbukanya jaringan informasi global yang serba transparan me- mungkinkan adanya transformasi secara cepat keseluruh dunia me- 63 Ahmad M.Ramli, Op-Cit, hal. 14.

lalui dunia maya, dengan teknologi internet interaksi antar manusia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Jaringan komunikasi global telah menciptakan tantangan-tantangan sekaligus permasala- han-permasalahan tersendiri terhadap cara pengaturan transaksi-tran- saksi perdagangan.

Dahulu orang melakukan transaksi jual beli dengan cara bertemu langsung antara penjual dan pembeli, dan bahkan sebelum adanya mata uang sebagai alat pembayaran transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter atau pertukaran barang antara orang yang sal- ing membutuhkan barang tersebut satu sama lain. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, telah banyak mem- pengaruhi pertumbuhan ekonomi pada saat ini, segala macam bidang kegiatan usaha manusia terasa semakin mudah, jika dibandingkan ke- tika teknologi yang digunakan belum mutakhir seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi elektronik yang sangat pesat sangat mem- pengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia termasuk dalam transaksi jual beli.

Telah diketahui secara luas bahwa jika dibandingkan dengan be- lanja di dunia nyata, belanja di internet lebih mudah, dekat, murah dan efisien bagi para pembeli (konsumen). Penjual juga mendapatkan keuntungan dari karakteristik transaksi online (E-commerce) tersebut. Berdasarkan karakteristik transaksi elektronik tersebut mereka dapat melakukan transaksi bisnis tanpa perlu melakukan pertemuan dengan konsumen.

Transaksi elektronik mempunyai potensi yang memungkinkan konsumen mendapatkan barang yang sesuai dengan keinginan mere- ka, yang dapat jadi dari belahan dunia manapun saat bergerak menuju penjual tersebut, beban pelaksanaan pengiriman dari wilayah yang paling jauh yang dapat dicapai, biaya dan syarat-syarat muatan serta asuransi hanya dapat dilakukan dalam bisnis perdagangan internasi- onal. Harga dan strategi iklan juga akan mengalami perubahan besar- besaran.64

Berdasarkan ketentuan pasal 1 ayat 2 UU ITE, menyatakan bahwa transaksi elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer, jaringan komputer dan/atau media elek- 64 Assafa Endeshaw, 2007, Op-Cit, hal. 402.

tronik lainnya. Transaksi jual beli secara elektronik merupakan salah satu perwujudan ketentuan diatas.Pada transaksi elektronik ini, para pihak yang terkait di dalamnya, melakukan suatu hubungan hukum yang dituangkan melalui bentuk perjanjian atau kontrak yang juga di- lakukan secara elektronik yaitu kontrak elektronik.

Pada transaksi elektronik, sama halnya dengan transaksi jual beli biasa yang dilakukan di dunia nyata, dilakukan oleh para pihak yang terkait, walaupun dalam transaksi elektronik ini pihak-pihaknya tidak bertemu secara langsung satu sama lain, tetapi berhubungan melalui transaksi elektronik Tidak ada perbedaan antara pihak-pihak dalam perjanjian konvensional dengan pihak-pihak dalam perjanjian trans- aksi elektronik. Begitu juga dengan hak-hak dan kewajibannya, tergan- tung dengan jenis perjanjian yang hendak dibuat oleh para pihak.

Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi jual beli melalui transaksi elektronik antara lain sebagai berikut :

1. Penjual atau merchant atau pengusaha yang menawarkan sebuah produk melalui internet sebagai pelaku usaha.

2. Pembeli atau konsumen yaitu setiap orang yang tidak dilarang oleh undang-undang, yang menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha dan berkeinginan untuk melakukan transaksi jual beli produk yang ditawarkan oleh penjual atau pelaku usaha atau merchant.

3. Bank sebagai pihak penyalur dana dari pembeli atau konsumen kepada penjual atau pelaku usaha atau merchant, karena pada transaksi jual beli secara elektronik, penjual dan pembeli tidak berhadapan langsung, sebab mereka berada pada lokasi yang berbeda sehingga pembayaran dapat dilakukan melalui peran- tara dalam hal ini bank.

4. Provider sebagai penyelenggara jasa jaringan telekomunikasi atau penyedia jasa layanan akses internet.65

Pada dasarnya pihak-pihak dalam transaksi elektronik tersebut di- atas, masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Penjual atau pelaku usaha atau merchant merupakan pihak yang menawarkan produk melalui internet, oleh karena itu seorang penjual wajib memberikan 65 Edmon Makarim, Op. Cit, hal. 224.

informasi yang benar dan jujur atas produk yang ditawarkan kepada pembeli (konsumen). Disamping itu, penjual juga tidak diperkenankan menjual barang yang bertentangan dengan peraturan perundang- undangan, tidak rusak ataupun mengandung cacat tersembunyi, se- hingga barang yang ditawarkan adalah barang yang layak untuk di- perjualbelikan. Dengan demikian, transaksi jual beli tersebut tidak menimbulkan kerugian bagi siapapun yang menjadi pembelinya (kon- sumennya).

Di sisi lain, seorang penjual atau pelaku usaha memiliki hak untuk mendapatkan pembayaran dari pembeli (konsumen) atas harga ba- rang yang dijualnya dan berhak untuk mendapatkan perlindungan atas tindakan pembeli atau konsumen yang beritikad tidak baik. Seorang pembeli atau konsumen memiliki kewajiban untuk membayar harga barang yang telah dibelinya dari penjual sesuai jenis barang dan harga yang telah disepakati antara penjual dengan pembeli tersebut. Selain itu, pembeli juga wajib mengisi data identitas diri yang sebenar-bena- rnya dalam formulir penerimaan. Di sisi lain, pembeli atau konsumen berhak mendapatkan informasi secara lengkap atas barang yang akan dibelinya dari penjual, sehingga pembeli tidak dirugikan atas produk yang telah dibelinya itu. Pembeli juga berhak mendapatkan perlind- ungan hukum atas perbuatan penjual (pelaku usaha) yang beritikad tidak baik.

Bank sebagai perantara dalam transaksi jual beli secara elektronik, berfungsi sebagai penyalur dana atas pembayaran suatu produk dari pembeli kepada penjual produk itu, karena mungkin saja pembeli atau konsumen yang berkeinginan membeli produk dari penjual melalui internet berada di lokasi yang letaknya saling berjauhan sehingga pembeli termaksud harus menggunakan fasilitas bank untuk melaku- kan pembayaran atas harga produk yang telah dibelinya dari penjual, misalnya dengan proses pentransferan dari rekening pembeli kepada rekening penjual.

Provider yang dalam hal ini sebagai penyedia jasa telekomunikasi atau penyedia jasa layanan internet berkewajiban untuk menyediakan layanan akses internet 24 jam tanpa henti kepada para pengguna. Se- hingga, dalam hal ini terdapat kerjasama antara penjual atau pelaku

usaha dengan provider dalam menjalankan usaha melalui transaksi elektronik tersebut.

C. Bentuk Perjanjian dalam Perjanjian Jual Beli melalui