• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Dalam dokumen Financial Report - PT PRASIDHA ANEKA NIAGA (Halaman 169-180)

wit h independent auditors’ report

STATEMENTS As of December 31, 2014 and

12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

a. PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) a. PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued) Pinjaman jangka pendek dari DBS tersebut

dikenakan tingkat bunga tahunan sebesarcost of fund ditambah dengan persentase margin sebesar 2,75% dan dibayar setiap 3 (tiga) bulanan.

The short-term bank loan from DBS bears interest at annual rate equal to the cost of fund plus a certain margin rate of 2.75% and payable quarterly.

Fasilitas pinjaman jangka pendek ini dijamin oleh tanah Perusahaan, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan (termasuk tanah dan mesin dan peralatan yang dahulu dimiliki PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) dan PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSKPF”), entitas anak), piutang usaha, persediaan, klaim asuransi, tanah yang dimiliki pihak-pihak yang berelasi, seluruh penyertaan saham milik Perusahaan atas PT Aneka Coffee Industry, entitas anak, dan jaminan pribadi oleh Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo dan H. Sjamsul Bachri Uding, masing-masing sebagai komisaris dan direksi Perusahaan (Catatan 6, 8 dan 11).

The short-term facilities are secured by the Company’s land, buildings and improvements, machineries and equipment (including the land and machineries and equipment formerly owned by PT Aneka Sumber Kencana (“ASK”) and PT Lampung Sumber Kencana Pelleting Factory (“LSKPF”), subsidiaries), trade receivables, inventories, insurance claim, land owned by related parties, all the Company’s shares in PT Aneka Coffee Industry, a Subsidiary, and covered by personal guarantees of Mansjur Tandiono, Made Sudharta, Jeffry Sanusi Soedargo and H. Sjamsul Bachri Uding, the Company’s commissioners and directors, respectively (Notes 6, 8 and 11).

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi, menjual aset tetap, memberikan jaminan untuk pihak-pihak lain, menjaminkan aset kepada pihak ketiga, mengubah bentuk usaha, mengubah Anggaran Dasar, pemegang saham atau manajemen dan modal saham, memperoleh fasilitas pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan membagikan dividen.

Without the prior written agreement from DBS, the Company is not permitted to, among others, enter into mergers or consolidation, sell fixed assets, provide guarantee to other parties, pledge assets to third parties, change nature of business, make changes in Articles of Association, shareholders or management and capital stock, obtain new loan facility from other banks/financial institutions and declare dividends.

Setiap tiga bulan, Perusahaan harus mempertahankan rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) sebesar minimum 2 kali, rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 1,50 kali dan rasio utang terhadap EBITDA maksimum sebesar 4,25 kali. Di samping itu, Perusahaan juga harus mempertahankan rasio lancar sebesar minimum 100% dan nilai aset neto sebesar minimum Rp125 milyar. Menurut perjanjian kredit, pembatasan keuangan di atas dapat berubah tergantung dari hasil penilaian keuangan yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan DBS atas proyeksi keuangan Perusahaan.

The Company shall, on a quarterly basis, maintains an interest coverage ratio at a minimum of 2 times, a maximum debt to equity ratio of 1.50 times and a maximum debt to EBITDA ratio of 4.25 times. In addition, the Company shall also maintain a current ratio at a minimum of 100% and total net worth at a minimum of Rp125 billion. According to the credit agreement, the above financial covenants may change subject to financial due diligence conducted by and at the sole discretion of DBS on the Company’s financial projections.

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

a. PT Bank DBS Indonesia (”DBS”) (lanjutan) a. PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) (continued) Pada tanggal 31 Desember 2014,

Perusahaan tidak memenuhi persyaratan di atas mengenai rasio kemampuan membayar bunga (interest coverage ratio) dan rasio utang terhadap EBITDA. Namun, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, tidak ada kewajiban pelunasan yang diajukan oleh DBS.

As of December 31, 2014, the Company has not complied with the above requirements about interest coverage ratio and maximum debt to EBITDA ratio. However, up to the completion date of these financial statements no call of defaults has been made by DBS.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan memenuhi persyaratan di atas.

As of December 31, 2013, the Company has complied with the above requirement.

Sehubungan dengan Amandemen Ketujuh (7) Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan Agunan dengan DBS dan Sucofindo pada tanggal 11 April 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan DBS menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet remah) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut. Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$4.500 per lokasi atau sebesar US$2.900 per lokasi jika dilaksanakan Collateral Monitoring pada saat dan lokasi yang sama. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$113.128 dan Rp28.093.060 pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: US$121.154 dan Rp25.966.343).

In accordance with the seventh (7) amendement Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with DBS and Sucofindo on April 11, 2011. Based on this agreement, the Company and DBS appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facilities with the details of services as stipulated in the related agreement. As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$4,500 per location or amounting to US$2,900 per location if there were Collateral Monitoring in the same time and same location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$113,128 and Rp28,093,060 for the year ended December 31, 2014 (the year ended December 31, 2013: US$121,154 and Rp25,966,343).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo utang yang timbul atas transaksi tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, there were no outstanding payables arising from the transaction.

b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (”BDI”) b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”) Pinjaman jangka pendek kepada BDI

merupakan utang untuk fasilitasopen account financing (“OAF”).

Short-term bank loans to BDI represents open account financing facility (“OAF”).

Perjanjian pinjaman ini telah beberapa kali diubah, yang terakhir pada tanggal 16 September 2014 di mana BDI menyetujui peningkatan penarikan atas fasilitas OAF menjadi sebesar US$12.000.000 dengan persyaratan yang sama dengan fasilitas modal kerja sebelumnya dan memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman sampai dengan 26 September 2015.

This loan agreement has been amended for several times and recently on September 16, 2014 that BDI agreed to increase the credit facility of OAF into US$12,000,000 with the same requirements with prior facility and extend the loan facility period until September 26, 2015.

KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (”BDI”) (lanjutan)

b. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“BDI”) (continued)

Perjanjian pinjaman dengan BDI dijamin dengan jaminan fiducia atas piutang usaha, persediaan barang dan tanah milik PT Aneka Bumi Kencana, entitas anak (Catatan 6, 8 dan 11).

The credit agreement with BDI is collateralized with fiduciaries of trade receivables, inventory and land owned by PT Aneka Bumi Kencana, a subsidiary (Notes 6, 8 and 11).

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BDI, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain, menjual harta/kekayaan, aset tetap, menjaminkan asetnya kepada pihak ketiga, memberikan jaminan kepada pihak ketiga, menerima atau memberikan pinjaman dari/kepada bank lain/institusi keuangan atau kepada pihak lainnya, merubah sifat dari bisnis, melakukan perubahan anggaran dasar, pemegang saham, manajemen, saham dan melakukanmergeratau akuisisi.

Without the prior written agreement from BDI, the Company is not permitted to, among others, sells fixed assets, pledges its assets to third parties, provides guarantee to other parties, obtains or provides new loan facility from/to other banks/financial institutions or to other parties, changes its nature of business, makes changes in Articles of Association, shareholders, management and capital stock and enters into mergers or acquisitions. Setiap tiga bulan, Perusahaan harus

mempertahankan rasio lancar minimum 125%, rasio utang terhadap ekuitas maksimum sebesar 3 kali dan rasio EBITDA terhadap kewajiban bunga dan pokok pinjaman jangka panjang minimum sebesar 1,25 kali.

The Company shall, on a quarterly basis, maintain a current ratio at a minimum of 125%, a maximum debt to equity ratio at 3 times and a minimum EBITDA to interest and principal of 1.25 times.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan pinjaman yang relevan pada tanggal-tanggal pelaporan.

The Company has complied with relevant loan covenants at reporting dates.

Sehubungan dengan Perjanjian Kredit, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengawasan atas Jaminan dengan BDI dan PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) pada tanggal 23 November 2009. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan BDI menunjuk Sucofindo untuk mengawasi pergerakan barang (slabs, blanket dan karet remah) yang terdapat di tempat penyimpanan yang ditunjuk dengan rincian aktivitas seperti yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

In accordance with the Credit Agreement, the Company entered into a Collateral Monitoring Agreement with BDI and PT (Persero) Superintending Company of Indonesia (“Sucofindo”) on November 23, 2009. Based on this agreement, the Company and BDI appointed Sucofindo to monitor the movement of the goods (rubber-slabs, rubber-blanket and crumb rubber) at the appointed storage facilities with the details of services as stipulated in the related agreement.

Sebagai kompensasi, Perusahaan harus membayar biaya jasa bulanan sebesar US$750 per lokasi. Biaya jasa yang dibayarkan ke Sucofindo sebesar US$13.071 dan Rp3.173.764 pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 (tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013: US$14.021 dan Rp3.000.078).

As a compensation, the Company shall pay a monthly fee amounting to US$750 per location. The fees paid to Sucofindo amounted to US$13,071 and Rp3,173,764 for the year ended December 31, 2014 (the year ended December 31, 2013: US$14,021 and Rp3,000,078).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo utang yang timbul atas transaksi tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, there were no outstanding payables arising from the transaction.

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Utang usaha terutama timbul atas pembelian bahan baku, bahan penolong, dan bahan lainnya, serta penggunaan jasa yang dibutuhkan untuk operasi Perusahaan dan entitas anak. Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:

Trade payables primarily arise from purchases of raw materials, supplies and other materials as well as purchases of services required for the Company and subsidiaries’ operations. The details of this account are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013

Pihak ketiga Third Parties

Rupiah 6.774.473.236 6.373.865.140 Rupiah

Dolar AS US Dollar

(US$11.611 pada tahun 2014 (US$11,611 in 2014

dan US$32.653 pada tahun 2013) 144.443.577 398.007.417 and US$32,653 in 2013)

Euro Euro

(EUR16.253 pada tahun 2014 (EUR16,253 in 2014

dan EUR17.833 pada tahun 2013) 245.960.875 299.984.141 and EUR17,833 in 2013)

Dolar Singapura Singapore Dollar

(SGD162 pada tahun 2014 (SGD162 in 2014

dan SGD2.671 pada tahun 2013) 1.526.380 25.720.212 and SGD2,671 in 2013)

Yen Yen

(JP¥251.226 pada tahun 2013) - 29.184.924 (JP¥251,226 in 2013)

Total 7.166.404.068 7.126.761.834 Total

Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade payables is as follows: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 Desember 31, 2013

Kurang dari 31 hari 7.166.404.068 7.092.724.499 Less than 31 days

31 sampai 60 hari - 34.037.335 31 up to 60 days

Total 7.166.404.068 7.126.761.834 Total

14. BEBAN AKRUAL 14. ACCRUED EXPENSES

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013

Jasa tenaga ahli 1.224.800.000 1.140.000.000 Professional fee

Listrik, air dan telepon 1.106.710.334 2.571.432.542 Electricity, water and telephone

Bunga 713.209.941 905.231.355 Interest

Komisi penjualan (Catatan 7b) 193.457.301 244.637.252 Sales commissions (Note 7b)

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below

Rp200 juta) 350.938.624 423.719.338 Rp200 million)

KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 15. UNEARNED REVENUE

Saldo pendapatan diterima di muka adalah sebagai berikut:

The balances of unearned revenue are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013

Pihak ketiga Third Parties

PT Varuna Tirta Prakasya - 210.000.000 PT Varuna Tirta Prakasya

Lain-lain (masing-masing di bawah Others (each below

Rp100 juta) 30.930.303 95.189.958 Rp100 million)

Total 30.930.303 305.189.958 Total

Tidak terdapat saldo pendapatan diterima di muka dari pihak-pihak berelasi.

There were no balances of unearned revenue from related parties.

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

Utang pajak terdiri dari: Taxes payable consist of: 31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/

December 31, 2014 Desember 31, 2013 Taksiran utang pajak

penghasilan - dikurangi dengan Estimated income tax payable

pembayaran pajak di muka - net of tax prepayments

(Rp22.309.276.791 pada tahun 2013) - 4.788.554 (Rp22,309,276,791 in 2013)

Utang pajak lainnya Other taxes payable

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4(2) 71.986.772 325.737.640 Article 4(2) Pasal 21 1.924.910.607 1.918.510.313 Article 21 Pasal 22 271.231.170 238.633.829 Article 22 Pasal 23 222.169.102 169.148.874 Article 23 Pasal 25 1.777.515.791 1.788.881.833 Article 25 Pasal 26 - 20.263.353 Article 26

Pajak pertambahan nilai 726.986.046 1.191.611.084 Value-added tax Total Utang Pajak 4.994.799.488 5.657.575.480 Total Taxes Payable

Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan laba fiskal (akumulasi rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income (loss) before tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and taxable income (accumulated tax loss) of the Company is as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Laba (rugi) sebelum beban

pajak sesuai dengan laporan Income (loss) before tax expense

laba rugi komprehensif per consolidated statement

konsolidasian (18.967.883.663) 43.237.563.647 of comprehensive income

Laba entitas anak sebelum Income of subsidiaries before

beban pajak (13.268.126.183) (58.482.682.861) tax expense

Rugi sebelum manfaat Loss before tax benefit

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan laba fiskal (akumulasi rugi fiskal) Perusahaan adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The reconciliation between income (loss) before tax expense, as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and taxable income (accumulated tax loss) of the Company is as follows: (continued)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Beda waktu: Temporary differences:

Penyisihan imbalan kerja karyawan 3.891.546.157 2.643.191.604 Provision for employees benefits Depreciation of assets Penyusutan aset sewa pembiayaan 327.364.801 818.037.088 under finance lease Penyusutan aset tetap 229.655.844 248.969.878 Depreciation of fixed assets

Biaya bunga atas transaksi Interest expense

sewa pembiayaan 61.392.968 172.167.481 from finance lease

Pembayaran imbalan kerja karyawan (68.200.000) (1.387.129.130) Payments of employees benefits

Beban sewa (575.149.396) (1.517.109.772) Rent expense

Sub-total 3.866.610.374 978.127.149 Sub-total

Beda tetap: Permanent differences:

Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employees’

karyawan 6.546.682.089 5.724.241.070 welfare

Jamuan, sumbangan dan Entertainment, donations and

representasi 2.290.155.821 1.836.395.953 representation

Perbaikan dan pemeliharaan 218.664.439 208.417.784 Repairs and maintenance

Komunikasi 132.768.239 116.547.149 Communication

Beban pajak 132.217.873 - Tax expense

Surat Ketetapan Pajak - 311.554.725 Tax Assessment Letter

Penghasilan bunga yang telah Interest income already subjected to dikenakan pajak bersifat final (178.694.186) (131.601.563) final tax

Penghasilan sewa yang telah Rent income already subjected to

dikenakan pajak bersifat final (570.346.816) (760.659.091) final tax

Sub-total 8.571.447.459 7.304.896.027 Sub-total

Taksiran rugi Estimated fiscal loss

fiskal - Perusahaan (19.797.952.013) (6.962.096.038) - the Company

Kompensasi rugi fiskal Tax loss carried forward

tahun-tahun sebelumnya (7.277.955.464) (315.859.426) from prior years

Akumulasi rugi fiskal Accumulated tax loss

KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

Perhitungan beban pajak tahun berjalan dan taksiran utang pajak penghasilan (tagihan pajak penghasilan) adalah sebagai berikut:

The computation of current tax expense and estimated income tax payable (claim for tax refunds) is as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income

(dibulatkan) (rounded-off)

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 41.836.387.000 85.320.758.000 Subsidiary

Beban pajak - tahun berjalan Tax expense - current

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 10.459.096.750 21.330.189.500 Subsidiary

Beban pajak - final Tax expense - final

Perusahaan - 46.065.910 The Company

Entitas anak 51.955.517 - Subsidiary

Ketetapan pajak - 1.144.735.200 Tax assesment

Beban pajak dalam laporan laba rugi Tax expense per consolidated

komprehensif konsolidasian 10.511.052.267 22.520.990.610 statement of comprehensive income

Pajak penghasilan dibayar di muka Tax expense - current

Perusahaan 922.047.404 983.875.845 The Company

Entitas anak 22.843.507.618 21.325.400.946 Subsidiary

Taksiran utang pajak penghasilan Estimated taxable income

(tagihan pajak penghasilan) (claim for tax refunds)

Pasal 29 - Perusahaan (922.047.404) (983.875.845) Article 29 - The Company Pasal 29 - Entitas anak (12.384.410.868) 4.788.554 Article 29 - Subsidiary

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba (rugi) sebelum beban pajak, dan beban pajak, sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between tax expense is calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income (loss) before tax expense, and tax expense, as shown in the consolidated statement of comprehensive income is as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Laba (rugi) sebelum beban

pajak sesuai dengan laporan Income (Loss) before tax expense

laba rugi komprehensif per consolidated statement

konsolidasian (18.967.883.663) 43.237.563.647 of comprehensive income

Laba entitas anak sebelum Income of subsidiaries before

beban pajak (13.268.126.183) (58.482.682.861) tax expense

Rugi sebelum manfaat Loss before tax benefit

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

As of December 31, 2014 and for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Manfaat pajak berdasarkan Tax benefit based on

tarif pajak yang berlaku 8.059.002.461 3.811.279.803 applicable tax rates Tax effects on the permanent Pengaruh pajak atas beda tetap (2.142.861.865) (1.826.224.007) differences

Manfaat (beban) pajak berdasarkan Tax benefit (expense) based on

laporan laba rugi komprehensif the Company’s statement of

Perusahaan 5.916.140.596 1.985.055.796 comprehensive income

Valuation allowance Cadangan atas aset pajak tangguhan (4.949.488.003) (1.740.524.009) on deferred tax assets

Pajak final - (46.065.910) Final tax

Ketetapan pajak - (1.144.735.200) Tax assessment

Beban pajak sesuai laporan Tax expense based on subsidiaries’

laba rugi komprehensif entitas anak (10.174.021.262) (20.969.045.490) statement of comprehensive income

Beban pajak sesuai Tax expense per

laporan laba rugi consolidated statement of

komprehensif konsolidasian (9.207.368.669) (21.915.314.813) comprehensive income

Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax benefit are as follows:

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31

2014 2013

Pengaruh beda waktu pada tarif Tax effects of temporary differences at

pajak yang berlaku applicable tax rate

Perusahaan The Company

Penyisihan imbalan kerja

karyawan 972.886.539 660.797.901 Provision for employees benefits Penyusutan aset sewa pembiayaan 81.841.200 204.509.272 Depreciation of assets under finance lease Penyusutan aset tetap 57.413.961 62.242.470 Depreciation of fixed assets

Biaya bunga atas transaksi Interest expense

sewa pembiayaan 15.348.242 43.041.869 from finance lease

Beban sewa (143.787.349) (379.277.443) Rent expense

Pembayaran imbalan kerja karyawan (17.050.000) (346.782.282) Payments of employees benefits

Entitas anak subsidiaries

Penyisihan imbalan kerja

karyawan 772.322.901 656.918.639 Provision for employees benefits Amortisasi biaya tangguhan hak

atas tanah 40.529.375 40.529.375 Amortization of deferred land rights Penyusutan aset tetap (279.498.771) 37.148.657 Depreciation of fixed assets Laba selisih kurs - pinjaman bank - 9.707.892 Gain on foreign exchange - bank loan Cadangan kerugian penurunan nilai Allowance for impairment losses

piutang usaha (812.500) 1.750.000 of trade receivables

Pembayaran imbalan kerja karyawan (195.510.000) (384.910.553) Payments of employees benefits Manfaat pajak tangguhan 1.303.683.598 605.675.797 Deferred tax benefit

KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS As of December 31, 2014 and

for The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

Pengaruh pajak yang signifikan atas beda waktu antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/ December 31, 2014 Desember 31, 2013

Perusahaan The Company

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Liabilitas imbalan kerja

karyawan 6.086.127.209 5.130.290.669 Employees benefits liability Kewajiban sewa pembiayaan 73.808.248 202.247.355 Obligation under finance lease Uang muka kepada pemasok 174.615.744 174.615.744 Advances to suppliers

Uang jaminan 65.821.200 96.601.046 Security deposits

Piutang lain-lain 95.522.894 95.522.894 Other receivables

Piutang usaha 23.063.185 23.063.185 Trade receivables

Aset tetap 17.672.960 19.629.849 Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Aset sewa pembiayaan (155.372.905) (327.364.801) Assets under finance lease Aset pajak tangguhan, neto 6.381.258.535 5.414.605.941 Deferred tax assets, net

Entitas anak Subsidiaries

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Liabilitas imbalan kerja karyawan 3.754.611.575 3.177.798.674 Employees benefits liability Penyisihan kerugian penurunan Allowance for impairment losses nilai piutang usaha 937.500 1.750.000 of trade receivables

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Aset tetap (4.194.492.852) (3.914.994.081) Fixed assets

Biaya tangguhan hak atas

tanah (243.176.250) (283.705.625) Deferred land rights

Liabilitas pajak tangguhan, neto 682.120.027 1.019.151.032 Deferred tax liabilities, net

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kepastian bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari kerugian fiskal dapat direalisasikan di masa yang akan datang. Sehingga, manfaat pajak tangguhan yang terkait tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

As of December 31, 2014 and 2013 the management believes that there is no certainty that the deferred tax asset arising from fiscal loss can be realized in the future. Hence, the related deffered tax benefit was not recognized in the consolidated financial statements.

Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi

Dalam dokumen Financial Report - PT PRASIDHA ANEKA NIAGA (Halaman 169-180)