• Tidak ada hasil yang ditemukan

PINJAMAN YANG DITERIMA

Dalam dokumen PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan (Halaman 58-63)

Sertifikat deposito dengan bunga mengambang

(FRCD) Rp 260.000.000.000 Rp 287.850.000.000

Draft yang diterbitkan 7.888.281.982 10.140.646.888

Jumlah Rp 267.888.281.982 Rp 297.990.646.888

Pada tanggal 15 Agustus 1997, Bank menerbitkan sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit)/FRCD sejumlah US$ 30.000.000, dengan sertifikat deposito masing-masing senilai US$ 250.000 pada sindikasi lembaga keuangan luar negeri. Suku bunga tahunan sertifikat deposito tersebut adalah sebesar 0,85% di atas LIBOR dan terhutang setiap bulan Februari dan Agustus. Sertifikat deposito ini akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2002. Pada tanggal 15 Juni 2001, FRCD tersebut dicairkan sebesar US$ 5.000.000.

Suku bunga tahunan FRCD tersebut masing-masing berkisar antara 4,41% sampai dengan 7,73% pada tahun 2001 dan antara 6,79% sampai dengan 7,23% pada tahun 2000.

23. PINJAMAN YANG DITERIMA

Rincian pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:

2001 2000

Rupiah

a) Pinjaman penerusan (two-step loans) Rp 93.073.396.816 Rp 109.263.226.030

b) Bank Indonesia - 96.120.297.625

c) Penempatan oleh bank lain 536.795.823 430.015.665

93.610.192.639 205.813.539.320

Valuta Asing

a) Pinjaman penerusan (two-step loans) 74.534.205.616 79.344.197.746

c) Penempatan oleh bank lain 72.800.000.000 41.688.661.745

d) Hutang jangka panjang 462.800.000.000 1.117.054.010.018

610.134.205.616 1.238.086.869.509

Jumlah Rp 703.744.398.255 Rp 1.443.900.408.829

a) Pinjaman penerusan (Two-Step Loans) Akun ini terdiri dari:

2001 2000

Rupiah

1) Export-Import Bank of Japan Rp 80.402.296.816 Rp 93.399.926.030

2) Asian Development Bank 5.978.000.000 7.686.000.000

3) International Bank for Reconstruction

and Development 6.693.100.000 8.177.300.000

93.073.396.816 109.263.226.030 Valuta Asing

2) Asian Development Bank 74.534.205.616 79.344.197.746

Jumlah Rp 167.607.602.432 Rp 188.607.423.776

1) Export-Import Bank of Japan (EIBJ)

Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas-fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar JPY 4.080.000.000 dari EIBJ. Fasilitas-fasilitas kredit tersebut terdiri dari empat tahap, yaitu EIBJ tahap kedua dengan jumlah JPY 1.000.000.000 sejak tanggal 10 November 1989, EIBJ tahap ketiga dengan jumlah JPY 1.000.000.000 sejak tanggal 4 Februari 1991, EIBJ tahap keempat dengan jumlah JPY 1.100.000.000 sejak tanggal 28 Januari 1992, dan EIBJ tahap kelima dengan jumlah JPY 980.000.000 sejak tanggal 16 Juni 1992.

Pinjaman ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 April 1993, 15 Januari 1994 dan 15 Juli 1995 masing-masing untuk tahap kedua, ketiga dan keempat. Perjanjian pendanaan ini meliputi jangka waktu 15 tahun kecuali untuk tahap kelima yang meliputi jangka waktu 11 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu dua tahun) dimulai pada tanggal 15 September 1994.

Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 13 Februari 1995, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari EIBJ sebesar JPY 600.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Desember 1997.

Berdasarkan Akta Penerusan Pinjaman tanggal 21 November 1996, Bank mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari EIBJ sebesar JPY 2.200.000.000. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 14 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Februari 2000.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 8,30% sampai dengan 15,41% pada tahun 2001 dan antara 10,72% sampai dengan 14,31% pada tahun 2000.

2) Asian Development Bank (ADB) Rupiah

Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 15.000.000 sejak tanggal 24 Januari 1990 dari ADB. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 15 Juli 1993.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,01% sampai dengan 9,67% pada tahun 2001 dan berkisar antara 9,76% sampai dengan 14,33% pada tahun 2000. Valuta Asing

Bank (melalui Bank Indonesia) memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar US$ 22.222.222 sejak tanggal 29 Desember 1993 dari ADB. Pinjaman ini meliputi jangka waktu 15 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu empat tahun) dimulai pada tanggal 1 Agustus 1997.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 7,20% pada tahun 2001 dan berkisar antara 6,96% sampai dengan 7,03% pada tahun 2000.

3) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)

Kredit investasi ini merupakan kredit jangka panjang kepada nasabah yang dibiayai oleh IBRD melalui Bank Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.000.000 sejak tanggal 27 Juli 1989 dan digunakan untuk membiayai industri-industri kecil dan menengah di Indonesia. Pinjaman yang digunakan oleh Bank adalah sebesar US$ 5.700.000. Pinjaman yang meliputi jangka waktu 15 tahun ini wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu tiga tahun) dimulai pada tanggal 1 Oktober 1992.

Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 9,25% sampai dengan 9,82% pada tahun 2001 dan antara 10,28% sampai dengan 14,79% pada tahun 2000.

Bank memperoleh fasilitas kredit lainnya dalam rangka “Agricultural Financing Project” melalui Bank Indonesia dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.300.000 sejak tanggal 20 Juni 1995. Fasilitas ini meliputi jangka waktu 12 tahun dan wajib dibayar dalam angsuran tengah-tahunan (setelah tenggang waktu 3 tahun) dimulai pada tanggal 30 September 1998. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 11,62% sampai dengan 12,53% pada tahun 2001 dan antara 11,22% sampai dengan 13,50% pada tahun 2000.

b) Bank Indonesia

Kredit likuiditas ini merupakan fasilitas-fasilitas kredit dari Bank Indonesia untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada nasabah lokal dalam bentuk sebagai berikut:

2000

Induk perusahaan

Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya

(KKPA) Rp 95.615.575.825

Kredit Investasi Kecil (KIK) 4.721.800

Anak perusahaan 500.000.000

Jumlah Rp 96.120.297.625

Fasilitas kredit untuk KIK jatuh tempo pada bulan Juni 2001, KKPA akan jatuh tempo pada bulan Februari 2007, tetapi berdasarkan surat Bank Indonesia No. 3/3/BKR/PAdk tanggal 3 Januari 2001, fasilitas KKPA sebesar Rp 95.615.575.825 telah ditarik kembali sehubungan dengan pengalihan proyek KKPA tersebut kepada BPPN. Kredit likuiditas tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 3% sampai dengan 11% pada tahun 2000.

c) Penempatan oleh Bank Lain

Akun ini merupakan saldo penempatan oleh bank lain pada Bank dan Anak perusahaan. Suku bunga tahunan selama tahun berjalan adalah berkisar antara 17,41% sampai dengan 42,00% pada tahun 2001 dan antara 16% sampai dengan 40% pada tahun 2000 untuk penempatan oleh bank lain pada BPR dalam mata uang Rupiah, serta sebesar 5,5% pada tahun 2001 untuk penempatan oleh bank lain pada Bank dalam valuta asing dan berkisar antara 10,09% sampai dengan 10,34% pada tahun 2000 untuk penempatan oleh bank lain pada BIF dalam valuta asing. d) Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang termasuk pinjaman “Revolving Credit Facility” yang diperoleh dari satu lembaga keuangan luar negeri dengan fasilitas pinjaman sejumlah US$ 30.000.000, US$ 20.000.000 dan US$ 15.000.000. Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan masing-masing sebesar 1,00%, 1,00% dan 0,70% di atas LIBOR dan telah jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 1998 dan 13 Juli 2000 serta akan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2001. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Bank diharuskan untuk mematuhi pembatasan-pembatasan tertentu, serta diharuskan memenuhi kewajiban-kewajiban tertentu pula. Bank tidak dapat memenuhi pembatasan tertentu, antara lain pergantian manajemen Bank sehubungan dengan penyerahan Bank kepada BPPN (lihat Catatan 45i).

Pada tanggal 18 Agustus 1998, Bank mengadakan perjanjian “exchange offer” melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas pinjaman sejumlah US$ 96.787.142 yang berasal dari pinjaman “Revolving Credit Facility” sejumlah US$ 30.000.000 dan US$ 20.000.000 serta yang berasal dari bank lain sejumlah US$ 46.787.142 diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 4 (empat) “tranche” dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut:

Tranche Jumlah Fasilitas Jatuh Tempo

1 tahun US$ 13.955.571 25 Agustus 1999

2 tahun 27.911.143 25 Agustus 2000

3 tahun 41.266.714 25 Agustus 2001

4 tahun 13.653.714 25 Agustus 2002

Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,75%, 3,00%, 3,25% dan 3,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun.

Fasilitas pinjaman yang sudah jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2000 dan 1999 telah dilunasi dan fasilitas yang jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2001 dan 2002 sudah dilunasi pada tanggal 25 Februari 2001.

Pada tanggal 25 Mei 1999, Bank mengadakan perjanjian “exchange offer” melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas pinjaman sejumlah US$ 15.000.000 diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 3 (tiga) “tranche” dengan jatuh tempo yang berbeda-beda sebagai berikut:

Tranche Jumlah Fasilitas Jatuh Tempo

1 tahun US$ 1.500.000 1 Juni 2002

2 tahun 6.750.000 1 Juni 2003

3 tahun 6.750.000 1 Juni 2004

Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,25%, 2,375% dan 2,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.

Pada tanggal 10 September 1993, Bank menerbitkan sertifikat deposito yang dapat diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit) sejumlah US$ 50.000.000, dengan sertifikat deposito masing-masing senilai US$ 250.000 pada sindikasi lembaga keuangan luar negeri. Suku bunga tahunan sertifikat deposito tersebut adalah sebesar 1,25% di atas LIBOR dan terhutang setiap akhir tengah tahunan. Sertifikat deposito yang jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober 1996 ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Oktober 1999 dengan suku bunga tahunan 0,78% di atas LIBOR. Pada tanggal 7 dan 8 Desember 1998 Floating Rate Certificates of Deposit masing-masing sebesar US$ 2.000.000 dan US$ 1.500.000 telah dibeli kembali.

Pada tanggal 25 Mei 1999 sertifikat deposito yang diperdagangkan dengan tingkat bunga mengambang (Negotiable Floating Rate Certificates of Deposit) sejumlah US$ 46.500.000 termasuk dalam Program Exchange Offer II, melalui dan dijamin oleh Bank Indonesia, dimana fasilitas tersebut diubah menjadi kredit baru yang terbagi atas 3 (tiga) “tranche” dengan jatuh tempo sebagai berikut:

Tranche Jumlah Fasilitas Jatuh Tempo

1 tahun US$ 4.350.000 1 Juni 2002

2 tahun 19.575.000 1 Juni 2003

3 tahun 22.575.000 1 Juni 2004

Selama tahun 2001, Exchange Offer II sebesar US$ 17.000.000 telah dibeli kembali.

Bunga dari setiap “tranche” kredit baru dibayar setiap tengah tahunan dengan suku bunga 2,25%, 2,375% dan 2,50% di atas LIBOR 6 bulanan masing-masing untuk tranche 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun.

Dalam dokumen PT Bank Bali Tbk Dan Anak Perusahaan (Halaman 58-63)

Dokumen terkait