Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT Bank Bali Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Bank Bali Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa anak perusahaan yang dikonsolidasi yang laporan keuangannya mencerminkan jumlah aktiva dan jumlah pendapatan operasional masing-masing sebesar 0,18% dan 0,02% untuk tahun 2001 dan 1,75% dan 1,53% untuk tahun 2000 dari jumlah konsolidasi. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi yang penyertaannya dalam laporan keuangan konsolidasi terlampir menggunakan metode ekuitas (equity method). Penyertaan tersebut mencerminkan 0,54% dan 0,57% dari jumlah aktiva konsolidasi masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, dan bagian atas laba/rugi bersih perusahaan asosiasi mencerminkan 7,15% dan 1,49% dari jumlah laba/rugi bersih konsolidasi masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 tersebut. Laporan-laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor-auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang yang berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi tersebut semata-mata hanya didasarkan atas laporan auditor-auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan auditor-auditor independen lain memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor-auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Bali Tbk dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia yang berlaku efektif 1 Januari 2001. Dengan diterapkannya PSAK dan PAPI tersebut, Bank telah menyajikan kembali dan mereklasifikasi beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000. Seperti diuraikan pada Catatan 45k atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 20 dan 22 November 2001, BPPN telah mengumumkan rencana penggabungan Bank dengan 4 bank lainnya. Karena pelaksanaan penggabungan Bank secara hukum dan teknis belum tersedia, tidaklah mungkin pada saat ini, untuk menentukan dampak penggabungan Bank terhadap masa depan operasional dan posisi keuangan Bank.
Seperti diuraikan pada Catatan 42 atas laporan keuangan konsolidasi, mulai pertengahan 1999, kondisi ekonomi Indonesia menunjukkan indikasi perbaikan yang ditandai antara lain dengan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan tingkat inflasi yang menurun. Walaupun demikian, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar pada tanggal 31 Desember 2000 telah terdepresiasi dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 1999 dan terus melemah pada tanggal 31 Desember 2001. Sampai dengan tanggal 28 Maret 2002, kurs tukar Rupiah terhadap US Dolar telah kembali menguat. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi oleh stabilitas sosial dan politik, keberhasilan rekapitalisasi perbankan dan restrukturisasi hutang bermasalah yang masih berlangsung. Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 45a atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 23 Juli 1999, Bank telah ditempatkan dalam pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan kemudian status Bank telah diubah menjadi Bank Take Over (BTO). Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-368/BPPN/0899 tanggal 4 Agustus 1999 Bank telah ditetapkan sebagai peserta program rekapitalisasi Bank Take Over (BTO). Untuk memenuhi persyaratan modal minimum, Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue III) sesuai dengan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-462/BPPN/1199 tanggal 29 November 1999. Pada tanggal 28 Agustus 2000, Bank telah melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III dimana, BPPN telah memesan dan membayar sebanyak 66.011.335.917 saham seri B dengan harga Rp 80,51 per saham senilai Rp 5.314.357.000.000. Dengan Penawaran Umum Terbatas III ini, modal disetor Bank telah meningkat menjadi Rp 668.645.803.835, sehingga Bank dapat kembali memiliki ekuitas positif pada tanggal 31 Desember 2000. Sehubungan dengan rekapitalisasi program tersebut, pada tanggal 29 September 2000, Bank juga telah mengalihkan dan menyerahkan semua hak dan pemilikan dari aktiva produktif “non-performing” kepada BPPN berdasarkan posisi pada tanggal 30 Juni 2000. Setelah program rekapitalisasi tersebut, Bank telah memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai dengan yang disyaratkan Bank Indonesia. Karena rekapitalisasi Bank baru selesai dilaksanakan pada bulan Oktober 2000, maka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 Bank masih mengalami rugi bersih konsolidasi sebesar Rp 1.080.362.733.762, tetapi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2001, Bank telah memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp 216.124.932.967. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan
Bank dan Anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, deposan, kreditur dan pemegang saham ke dan dari Bank dan Anak perusahaan.
PRASETIO, UTOMO & CO.
NIU-KAP 98.2.0024
Drs. Nunu Nurdiyaman NIAP 98.1.0062 28 Maret 2002
31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3) AKTIVA
KAS (Catatan 2a dan 4) Rp 185.050.541.731 Rp 367.709.738.314 GIRO PADA BANK INDONESIA (Catatan 2a dan 5) 529.617.310.848 529.391.027.895 GIRO PADA BANK LAIN (Catatan 2a, 2c, 2j dan 6) 75.816.205.944 114.230.572.489
Penyisihan kerugian ( 708.916.731 )
Bersih 75.107.289.213 114.230.572.489
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
(Catatan 2d, 2j dan 7) 766.059.748.948 2.128.876.062.935
Penyisihan kerugian ( 4.900.936.898 ) ( 20.449.828.300 )
Bersih 761.158.812.050 2.108.426.234.635
EFEK-EFEK (Catatan 2e, 2j, 8 dan 29)
Diperdagangkan 6.077.260.413 663.939.391.242
Tersedia untuk dijual - 17.727.143.280
Dimiliki hingga jatuh tempo 7.617.082.698.981 5.385.994.918.321
Jumlah efek-efek 7.623.159.959.394 6.067.661.452.843 Penyisihan kerugian ( 16.919.902.109 ) ( 794.724.618 ) Bersih 7.606.240.057.285 6.066.866.728.225
TAGIHAN DERIVATIF (Catatan 2f, 2j dan 9) 1.076.814.856 511.676.211
Penyisihan kerugian ( 10.768.160 )
Bersih 1.066.046.696 511.676.211
31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
KREDIT YANG DIBERIKAN (Catatan 2g, 2i, 2j,
2u, 10, 19 dan 29)
Pihak ketiga Rp 2.193.464.478.521 Rp 1.497.102.089.405
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.864.574.033 8.726.855.697 Pendapatan bunga ditangguhkan ( 245.621.480 ) ( 275.879.071 )
Penyisihan kerugian ( 160.038.706.536 ) ( 500.839.794.356 )
Bersih 2.036.044.724.538 1.004.713.271.675
TAGIHAN PREMI (Catatan 2k dan 11) 12.776.046.510 8.030.799.661 TAGIHAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 2j, 3 dan 12) 42.555.696.826 16.203.308.741
Penyisihan kerugian ( 425.556.976 ) ( 162.033.087 )
Bersih 42.130.139.850 16.041.275.654
AKTIVA PAJAK TANGGUHAN - Bersih
(Catatan 2z dan 21) 164.167.115.520 168.333.760.364
PENYERTAAN SAHAM (Catatan 2b, 2g, 2j dan 13)
Metode Ekuitas 80.721.341.897 67.682.496.825
Metode Biaya
Tidak dalam rangka restrukturisasi kredit 10.257.755.104 16.885.579.692
Dalam rangka restrukturisasi kredit 2.407.551.348
-Penyisihan kerugian ( 1.806.495.368 ) ( 10.379.578.300 )
Bersih 91.580.152.981 74.188.498.217
AKTIVA TETAP (Catatan 2i, 2m, 14, 29 dan 40)
Nilai tercatat 753.400.726.013 837.114.630.365
Akumulasi penyusutan dan amortisasi ( 218.087.569.470 ) ( 205.120.183.087 )
Nilai buku 535.313.156.543 631.994.447.278
AKTIVA LAIN-LAIN
Tagihan lain-lain (Catatan 15) 546.466.116.369 546.466.116.369 Bunga masih akan diterima (Catatan 15) 246.872.104.302 146.106.539.094 Agunan diambil alih - bersih (Catatan 2n dan 15) 46.709.641.665 75.260.258.693 Biaya dibayar di muka (Catatan 2l dan 15) 22.461.286.569 20.573.857.826 Lain-lain (Catatan 2b, 2m, 2o,
2p, 2q, dan 15) 98.839.137.111 81.156.883.805
Jumlah Aktiva Lain-lain 961.348.286.016 869.563.655.787
JUMLAH AKTIVA Rp13.001.599.679.781 Rp 11.960.001.686.405
31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
KEWAJIBAN SEGERA (Catatan 15 dan 16) Rp 723.580.522.708 Rp 763.857.121.323 SIMPANAN
Giro (Catatan 2i, 2r, 17 dan 29)
Pihak ketiga 2.084.991.803.377 1.561.092.386.136
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.646.036.439 12.950.145.715
Jumlah Giro 2.087.637.839.816 1.574.042.531.851
Tabungan (Catatan 2i, 2r, 18 dan 29)
Pihak ketiga 1.655.959.232.390 1.464.753.946.060
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.551.280.031 1.276.835.444
Jumlah Tabungan 1.658.510.512.421 1.466.030.781.504
Deposito berjangka (Catatan 2i, 2r, 19 dan 29)
Pihak ketiga 6.768.123.735.664 5.657.446.912.034
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11.481.440.674 9.127.991.221
Jumlah Deposito Berjangka 6.779.605.176.338 5.666.574.903.255
Jumlah Simpanan 10.525.753.528.575 8.706.648.216.610
SIMPANAN DARI BANK LAIN 17.766.835.087 17.737.652.000 KEWAJIBAN DERIVATIF (Catatan 2f dan 9) 174.880.576 284.597.583 KEWAJIBAN AKSEPTASI (Catatan 2h, 3 dan 20) 42.555.696.826 16.203.308.741 HUTANG PAJAK (Catatan 2z dan 21) 1.816.276.881 1.597.601.632 SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
(Catatan 22) 267.888.281.982 297.990.646.888
PINJAMAN YANG DITERIMA (Catatan 23) 703.744.398.255 1.443.900.408.829 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN
KONTINJENSI (Catatan 2j dan 24) 17.235.124.410 53.336.819.035
31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3) KEWAJIBAN LAIN-LAIN
(Catatan 2s, 2t, 2y, 25 dan 36) Rp 151.404.652.085 Rp 155.724.563.020
Jumlah Kewajiban 12.451.920.197.385 11.457.280.935.661
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN (Catatan 2b) 35.735.516.586 29.602.337.416 EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham untuk kelas A dan Rp 5 per saham untuk kelas B Modal dasar - 672.005.833 saham kelas A dan
92.799.416.700 saham kelas B Modal ditempatkan dan disetor penuh
-672.005.833 saham kelas A dan 66.528.577.467 saham kelas B
(Catatan 1 dan 26) 668.645.803.835 668.645.803.835
Tambahan modal disetor - agio saham - bersih
(Catatan 1 dan 26) 5.023.052.000.762 5.023.052.000.762
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Anak perusahaan (Catatan 2e dan 8) - 17.538.916.560
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
(Catatan 2b dan 27) ( 17.275.711.056 ) 140.484.752.869
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
(Catatan 2m dan 14) 43.574.050.734 43.574.050.734
Defisit ( 5.204.052.178.465 ) ( 5.420.177.111.432 )
Ekuitas - Bersih 513.943.965.810 473.118.413.328
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp13.001.599.679.781 Rp 11.960.001.686.405
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga
Bunga (Catatan 2u dan 31) Rp 1.216.751.265.007 Rp 581.516.980.793 Provisi dan komisi (Catatan 2v) 54.369.585.652 33.909.381.142
Jumlah Pendapatan Bunga 1.271.120.850.659 615.426.361.935
Beban Bunga
Bunga (Catatan 2u dan 32) 1.189.948.291.149 869.052.628.055
Provisi dan komisi (Catatan 2v) 3.280.587.388 1.475.454.501
Jumlah Beban Bunga 1.193.228.878.537 870.528.082.556
Pendapatan (Beban) Bunga - Bersih 77.891.972.122 ( 255.101.720.621 )
Pendapatan Operasional Lainnya
Imbalan (Catatan 2w dan 33) 106.856.794.591 83.715.974.817
Laba selisih kurs - bersih (Catatan 2y) 70.587.267.547 184.508.535.027
Pendapatan premi (Catatan 2k) 30.242.416.362 27.399.235.268
Pendapatan - bersih dari penyertaan saham
(metode ekuitas) (Catatan 2b dan 13) 17.661.302.260 15.786.093.412 Keuntungan bersih penjualan efek
(Catatan 2e) 8.837.423.761 893.168.066
Pendapatan dividen (metode biaya)
(Catatan 2b dan 13) 83.423.527 65.573.682
Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek
yang diperdagangkan (Catatan 2e) ( 1.772.448.382 ) 986.451.509
Lain-lain 25.177.386.092 17.787.354.547
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 257.673.565.758 331.142.386.328
Beban (Pembalikan) Penyisihan Kerugian
Aktiva Produktif (Catatan 2j) ( 121.990.591.445 ) 565.125.423.994 Beban (Pembalikan) Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi (Catatan 2j dan 24) ( 46.239.949.963 ) 9.985.009.460 Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi
(Catatan 2m, 2o dan 34) 237.013.088.666 224.139.334.706
Tenaga kerja dan tunjangan
(Catatan 2x, 35 dan 36) 188.617.166.725 174.306.518.021
Lain-lain 46.591.131.207 44.977.074.951
Jumlah Beban Operasional Lainnya 472.221.386.598 443.422.927.678
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
LABA (RUGI) OPERASIONAL (Catatan 2aa dan 30) Rp 31.574.692.690 (Rp 942.492.695.425 ) PENDAPATAN (BEBAN)
NON OPERASIONAL - Bersih
(Catatan 2b, 2m, 2n, 13, 14 dan 37) 199.674.120.869 ( 171.732.973.517 )
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN
(PENGHASILAN) PAJAK 231.248.813.559 ( 1.114.225.668.942 )
BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK (Catatan 2z dan 21)
Tahun berjalan 3.686.201.200 3.032.087.300
Tangguhan 4.166.644.844 ( 43.205.650.074 )
JUMLAH BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK ( 7.852.846.044 ) 40.173.562.774
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 223.395.967.515 ( 1.074.052.106.168 ) HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN (Catatan 2b) ( 7.271.034.548 ) ( 6.310.627.594 )
LABA (RUGI) BERSIH Rp 216.124.932.967 (Rp 1.080.362.733.762 )
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
(Catatan 2bb) Rp 3 (Rp 60 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
- 8
-PT BANK BALI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2001 Dan 2000
Modal Saham Tambahan Modal Selisih Transaksi Selisih Kurs S e lis ih Ditempatkan dan D isetor-Agio Perubahan Ekuitas karena Penjabaran Penilaian Kembali Disetor Penuh Saham - bersih Anak Perusahaan Laporan Keuangan Aktiva Tet ap Defisit Saldo 1 Januari 2000 Rp 336.002.916.500 Rp 4.517.075.500 Rp -R p 140.010.219.421 Rp 145.575.327.4 01 (R p 4.339.814.377.670 ) (Rp3.713.708.
Penawaran Umum Terbatas
Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu III (Catatan 1 dan 26
) 332.642.887. 335 5.018.5 34. 925.262
-Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2e dan 8
) -17.538.916.560
-Penyesuaian atas selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b dan 27
) 474.533.448
-Penurunan nilai aktiva tetap
(Catatan 2m dan 14 ) -( 102.001.276.667 ) -(
Rugi bersih tahun berjalan
-( 1.080.362.733.762 ) ( Saldo 31 Desember 2000 668.645.803.835 5.023.052.0 00.762 17.538.916.560 140.484.752.869 43.574.050.734 ( 5.420.177.111.432 )
Selisih Transaksi Perubahan
Ekuitas Anak Perusahaan (Catatan 2e dan 8
) -( 17.538.916.560 ) -(
Penyesuaian atas selisih kurs karena
penjabaran laporan keuangan (Catatan 2b dan 27
) -( 157.760.463.925 ) -(
Laba bersih tahun berjalan
-216.124.932.967 Saldo 31 Desember 2001 Rp 668.645.803.835 Rp 5.023.052.000.762 Rp -(Rp 17.275.711.056 ) R p 43.574.050.734 (R p 5.204.052.178.465 ) R p
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan bunga, provisi dan komisi Rp 1.272.413.839.962 Rp 600.573.076.334 Pendapatan bukan operasional - bersih 78.822.258.595 15.492.257.965 Laba (rugi) selisih kurs - bersih 85.008.531.331 259.358.535.027
Pendapatan operasional lainnya 32.346.645.761 14.839.213.806
Pendapatan premi 30.242.416.362 27.399.235.268
Pembayaran bunga, provisi dan komisi ( 1.197.338.978.131 ) ( 894.203.199.680 ) Beban operasional lainnya ( 430.334.319.406 ) ( 387.617.526.029 ) Hak minoritas atas laba bersih
Anak perusahaan ( 7.271.034.548 ) ( 6.310.627.594 )
Laba (rugi) sebelum perubahan dalam aktiva dan
kewajiban operasi ( 136.110.640.074 ) ( 370.469.034.903 )
Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi: Penurunan (kenaikan) aktiva operasi:
Penempatan pada bank lain 1.314.750.379.575 ( 183.095.939.737 ) Efek-efek - diperdagangkan 640.033.389.054 ( 496.199.104.145 ) Kredit yang diberikan ( 975.451.410.868 ) ( 340.535.621.506 )
Tagihan premi ( 4.745.246.849 ) 2.047.452.623
Aktiva lain-lain 30.994.436.905 71.297.968.574
Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi:
Kewajiban segera ( 40.276.598.615 ) ( 13.838.674.249 )
Simpanan bank dan bukan bank
Giro 539.426.318.261 ( 22.009.298.927 )
Tabungan 192.479.730.917 ( 69.383.891.437 )
Call deposits - ( 7.175.000.000 )
Deposito berjangka 1.147.482.679.082 1.530.804.121.421
Kewajiban lain-lain 4.769.544.129 ( 17.316.224.546 )
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan ( 12.130.857.832 ) 90.285.769.941
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
sebelum pembayaran pajak penghasilan 2.701.221.723.685 174.412.523.109 Pembayaran pajak penghasilan ( 3.467.525.951 ) ( 2.149.839.660 )
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 2.697.754.197.734 172.262.683.449
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva bersih satu Anak
perusahaan - setelah dikurangi
kas yang dilepaskan Rp 20.875.092.672 Rp
-Hasil penjualan aktiva tetap dan aktiva yang
tidak digunakan lagi 6.663.564.188
-Kenaikan (penurunan) hak minoritas atas aktiva
bersih Anak perusahaan 6.133.179.170 5.208.127.589
Hasil penjualan penyertaan saham 6.000.000.000
-Penerimaan dividen kas dari
penyertaan saham 1.088.423.527 65.573.682
Kenaikan (penurunan) efek-efek - tersedia
untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo ( 2.213.360.637.380 )
-Perolehan aktiva tetap ( 17.431.386.351 ) ( 20.337.923.616 )
Penurunan (kenaikan) surat-surat berharga
yang dimiliki - ( 5.185.681.499.292 )
Penurunan penyertaan saham - 1.131.130.737
Hasil penjualan aktiva tetap - 614.876.703
Kenaikan penyertaan saham - ( 27.720.000 )
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ( 2.190.031.764.174 ) ( 5.199.027.434.197 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima ( 698.467.348.829 ) 81.071.790.465 Penurunan surat-surat berharga yang diterbitkan ( 30.102.364.906 ) ( 231.133.716.727 )
Hasil dari penerbitan modal saham - 5.351.727.327.597
Pembayaran pinjaman subordinasi -
Kas Bersih yang Diperoleh dari
(Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan ( 728.569.713.735 ) 5.201.665.401.335
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS
DAN SETARA KAS ( 220.847.280.175 ) 174.900.650.587 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.011.331.338.698 836.430.688.111
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Rp 790.484.058.523 Rp 1.011.331.338.698
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2000 (Disajikan Kembali 2001 Lihat Catatan 3)
Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
Kas Rp 185.050.541.731 Rp 367.709.738.314
Giro pada Bank Indonesia 529.617.310.848 529.391.027.895
Giro pada bank lain 75.816.205.944 114.230.572.489
Jumlah Rp 790.484.058.523 Rp 1.011.331.338.698
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keluruhan.
(Dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum
PT Bank Bali Tbk (Bank) didirikan di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1954 berdasarkan akta notaris Eliza Pondaag, S.H. No. 228, pengganti dari Raden Mas Soerojo, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 22 tanggal 18 Maret 1955, Tambahan No. 292. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Suprapta, S.H., pengganti notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M No. 17 tanggal 12 Februari 2001 mengenai perubahan seluruh saham kelas A yang masih ada dalam portepel yang semula dengan nilai nominal Rp 500 per saham menjadi saham kelas B dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Perubahan ini telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan Nomor : C-00193 HT.01.04. TH.2001 tanggal 19 April 2001.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jakarta dengan alamat Jalan Jenderal Sudirman Kavling 27. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2001, Bank memiliki 243 kantor cabang dan cabang pembantu domestik. Selain kantor cabang domestik, jaringan Bank juga meliputi 2 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Los Angeles, Amerika Serikat dan Cayman Island. Kantor perwakilan Bank di Singapura dan Shanghai telah ditutup masing-masing pada bulan Mei 2001 dan September 2001.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 5 Januari 1955.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan. Di samping aktivitas kegiatan umum perbankan, Bank juga memberikan jasa penyimpanan dan penitipan, bertindak sebagai wali amanat serta pengelolaan dana pensiun.
b. Penawaran Umum Efek Bank
Pada tanggal 15 Januari 1990, berdasarkan izin Menteri Keuangan No. SI-070/SHM/MK.10/1989 tertanggal 2 Desember 1989, 3.999.000 saham Bank dengan jumlah nilai nominal Rp 3.999.000.000, telah ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 5 Juli 1990, Bank telah menempatkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I sejumlah 15.508.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 3 (tiga) saham lama berhak membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp 8.000 per saham. Kemudian berdasarkan surat persetujuan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1424/PM/1990 tertanggal 8 September 1990, saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 461/D-70/BES/IX/90 tertanggal 24 September 1990.
Berdasarkan surat persetujuan Ketua BAPEPAM No. S-1739/PM/1990 tertanggal 5 November 1990, Bank juga telah mencatatkan tambahan saham pendiri sejumlah 42.525.000 saham pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1992, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 124.064.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham memperoleh 2 (dua) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-488/BEJ.I.1/VIII/1992 tertanggal 27 Agustus 1992. Saham-saham ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 11/EMT/LIST/BES/IX/92 tertanggal 3 September 1992.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1995, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) II sejumlah 65.133.600 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 20 (dua puluh) saham lama berhak membeli 7 (tujuh) saham baru dengan harga Rp 2.000 per saham dan mendapat 4 (empat) waran atau keseluruhan berjumlah 37.219.200 waran. Setiap 1 (satu) waran dapat dikonversi menjadi 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp 1.000 dengan harga Rp 2.900 per saham. Harga pelaksanaan dan jumlah waran diubah masing-masing menjadi Rp 1.450 dan 71.629.940 waran sebagai akibat dari perubahan nilai nominal saham Bank pada tahun 1997 dan kemudian masing-masing menjadi Rp 1.090 dan 95.267.798 waran, sebagai akibat dari penerbitan saham bonus pada tahun 1998. Saham-saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. S-193/BEJ.I.2/VII/1995 tertanggal 14 Juli 1995. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. 38/EMT/LIST/BES/VII/95 tertanggal 14 Juli 1995. Pelaksanaan konversi waran menjadi saham sampai dengan 29 Agustus 2000, yang merupakan tanggal terakhir pelaksanaan konversi waran menjadi saham, adalah sejumlah 2.808.460 saham, dimana saham-saham hasil konversi ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Waran yang belum dikonversi sampai dengan tanggal 29 Agustus 2000 dan sudah kadaluarsa adalah sebesar 95.267.798 waran.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 18 Juni 1997, para pemegang saham telah menyetujui perubahan nilai nominal saham Bank dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham pada tanggal 27 Juni 1998, Bank telah menerbitkan saham bonus sejumlah 166.738.173 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dimana setiap pemegang saham yang memiliki 100 (seratus) saham memperoleh 33 (tiga puluh tiga) saham bonus. Saham bonus ini berasal dari tambahan modal disetor-agio saham yang telah dikapitalisasi ke modal saham. Saham bonus ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan surat No. Peng-14/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 20 Juli 1998 dan No. Peng-15/BEJ-1.1/SB/0798 tertanggal 31 Juli 1998. Saham bonus ini juga dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. Peng-007/PDG/CB/BES/VIII/98 tertanggal 3 Agustus 1998.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 28 Agustus 2000, para pemegang saham telah menyetujui untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) III sejumlah 66.528.577.467 saham baru kelas B, yang mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham kelas A, dengan nilai nominal Rp 5 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama dimana setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham lama berhak membeli 99 (sembilan puluh sembilan) saham baru dengan harga Rp 80,51 per saham (lihat Catatan 26). Saham - saham ini telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta berdasarkan Surat No. S-2686/BEJ.EEM/09-2000 tanggal 18 September 2000. Saham-saham ini juga telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat No. JKT-01/MKT-LIST/BES/IX/2000 tanggal 12 September 2000.
Pada tanggal 31 Desember 2001, seluruh saham Bank yang berjumlah 672.005.833 saham kelas A dan 66.528.577.467 saham kelas B yang telah tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, terdiri dari:
3.999.000 saham yang berasal dari Penawaran Umum Perdana.
15.508.000 saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) I. 42.525.000 saham pendiri.
124.064.000 saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1992.
65.133.600 saham yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) II dengan waran.
1.374.230 saham yang berasal dari konversi waran sebelum perubahan nilai nominal saham.
252.603.830 saham yang berasal dari perubahan nilai nominal saham.
166.738.173 saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor-agio saham pada tahun 1998.
60.000 saham yang berasal dari konversi waran sejak tanggal 1 Januari 1998 sampai dengan 31 Desember 1998.
672.005.833 Saham kelas A
66.528.577.467 Saham kelas B yang berasal dari Penawaran Umum Terbatas (Rights Issue) III
c. Anak Perusahaan
Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung meliputi:
Tahun Persentase Pemilikan Jumlah Aktiva Nama Mulai Operasi Tempat
Perusahaan Komersial Bidang Usaha Kedudukan 2001 2000 2001 2000
Bali International
Finance Ltd. 1981 “Deposit Taking” Hong Kong -% 99,64% Rp - Rp 196.844.856.164 PT Bali Securities 1991 Sekuritas Jakarta 95,00 95,00 25.441.804.719 23.181.296.576 PT Bali Tunas Finance 1991 Pembiayaan
Konsumen dan
Sewa Guna Usaha Jakarta 60,00 60,00 455.128.485 455.128.485 PT Asuransi BancBali
Nippon Fire 1976 Asuransi Kerugian Jakarta 51,00 51,00 112.731.696.319 98.809.540.599 Bank Perkreditan Rakyat
(17 bank) 1993 Bank Tersebar di 51,00 51,00 dan beberapa kecamatan sampai sampai
1994 di Indonesia 68,00 68,00 62.878.715.041 29.554.197.284
Dalam Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Bali Tunas Finance (BTF) (Anak perusahaan) yang diselenggarakan pada tanggal 21 Oktober 1998, yang diaktakan dengan akta notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 35 tanggal 5 November 1998, para pemegang saham menyetujui untuk melikuidasi Anak perusahaan tersebut sejak tanggal 31 Oktober 1998.
Berdasarkan surat dari Bank kepada HongKong Monetary Authority No. DIR/2001003/LN/UM tanggal 12 Maret 2001, Bank telah memutuskan untuk mencabut surat izin “Deposit Taking Company“ (DTC) yang dimiliki oleh Bali International Finance, Ltd. (BIF). Berdasarkan surat dari HongKong Monetary Authority No. CB/DTC/408 tanggal 3 April 2001, pencabutan surat izin DTC menjadi efektif sejak tanggal 4 April 2001.
Berdasarkan “Sale and Purchase Agreement” tanggal 25 September 2001 dan surat Sun Hung Kai Securities Limited (SHKSL) tanggal 11 Desember 2001, telah ditandatangani kesepakatan untuk menjual seluruh saham Bank pada Bali International Finance, Ltd (BIF) kepada SHKSL dengan harga HKD 29.772.432.
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 November 2000, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : I Nyoman Suwandha
Komisaris : Chandra Purnama
Komisaris : Emri
Komisaris : Kemas Mohamad Arief
Direksi
Direktur Utama : Dradjat Bagus Prasetyo
Direktur : Hendry Khendy
Direktur : Nandi Hendrian Hamaki
Direktur : Sjahfiri Gaffar
Direktur : Thomas Tan Tjio Tong
Direktur : Andrew Hardi Hanubrata
Direktur : Joseph Georgino Godong
Susunan dewan komisaris dan direksi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat Persetujuan No. 2/158/DGS/DPIP/Rahasia tanggal 21 Desember 2000 dan dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan surat keputusan ketua BPPN No. SK-47/BPPN/0101 tanggal 10 Januari 2001 yang berlaku surut sejak tanggal 21 Desember 2000. Dengan berlakunya keputusan ini maka keputusan ketua BPPN No. SK-328/BPPN/0799 yang diubah terakhir dengan SK-2159/BPPN/1100 tentang pembentukan Tim Pengelola dan keputusan ketua BPPN No. SK-329/BPPN/0799 yang diubah terakhir dengan No. SK-2160/BPPN/1100 tentang pembentukan Tim Pengawas dinyatakan tidak berlaku lagi. Efektif tanggal 1 Agustus 2001, Nandi Hendrian Hamaki telah mengundurkan diri sebagai Direktur Bank.
Pada tanggal 31 Desember 2001, Bank mempunyai 4.460 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk efek-efek tertentu yang dimiliki yang dinyatakan sebesar nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode ekuitas, aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali, aktiva satu Anak perusahaan yang dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya (lihat Catatan 2b), tagihan/kewajiban derivatif yang dicatat sebesar nilai wajar, serta agunan diambil alih yang dicatat sebesar nilai terendah antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai “non performing” dicatat atas dasar kas dan laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dalam laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank, pada prinsipnya telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama Ikatan Akuntan Indonesia dengan Bank Indonesia, serta praktek akuntansi dan pelaporan dalam industri perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia apabila berlaku.
Laporan keuangan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha asuransi kerugian, disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan PSAK No. 28 Revisi 1998 tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian”.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Bank dan Anak perusahaan (yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Bank) seperti disebutkan dalam Catatan 1c.
Dalam mengkonsolidasikan laporan keuangan kantor cabang Bank dan Anak perusahaan di luar negeri ke dalam laporan keuangan Bank, akun-akun aktiva dan kewajiban dalam valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia. Laporan laba rugi untuk tahun yang bersangkutan merupakan penjumlahan dari laporan laba rugi setiap bulan yang telah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs tengah rata-rata pada bulan yang bersangkutan. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dilaporkan secara terpisah pada komponen Ekuitas dalam akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada neraca konsolidasi.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun "Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak perusahaan" dalam neraca konsolidasi.
Penyertaan saham Bank dan Anak perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi penerimaan dividen kas. Bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus (straight-line method) selama 5 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi pemilikan Bank atas nilai buku aktiva bersih Anak perusahaan pada tanggal perolehan (lihat Catatan 2q).
Penyertaan saham Bank atau Anak perusahaan dengan persentase pemilikan kurang dari 20% dan penyertaan sementara dari loan restrukturisasi dinyatakan sebesar biaya perolehan (cost method).
Akun-akun dari PT Bali Tunas Finance (BTF), Anak perusahaan telah dinyatakan sebesar nilai realisasi bersihnya pada laporan keuangan konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2001, BTF memiliki nilai aktiva bersih sebesar Rp 389.324.984. Sampai dengan tanggal laporan, proses likuidasi dari BTF masih berlangsung (lihat Catatan 1c).
c. Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
d. Penempatan pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
e. Efek-efek
Efek-efek terdiri dari surat berharga dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diperdagangkan di pasar uang, exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (floating rate notes), wesel dan obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) serta saham yang tercatat di bursa efek.
Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Diperdagangkan, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
2. Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada saat realisasi.
3. Dimiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan diskonto, berdasarkan metode garis lurus.
SBI dan surat berharga pasar uang disajikan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. Obligasi (termasuk obligasi pemerintah), exchange offer, surat pengakuan hutang dengan bunga mengambang (Floating Rate Notes) yang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurangi dengan amortisasi diskonto atau premi. Biaya perolehan disesuaikan untuk memperhitungkan penurunan nilai efek yang permanen. Saham yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas. Obligasi untuk diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Wesel merupakan wesel ekspor/impor dari nasabah yang timbul karena adanya pembayaran dimuka oleh Bank kepada nasabahnya sehubungan dengan transaksi-transaksi ekspor/impor nasabah. Wesel dinyatakan sebesar saldonya.
Harga pokok efek-efek yang dijual dihitung dengan menggunakan metode nilai buku saat dijual. Penyisihan penurunan nilai pasar dan kerugian disajikan sebagai pengurang terhadap akun efek-efek.
f. PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai
Sebelum 1 Januari 2001, transaksi berjangka valuta asing dicatat sebagai komitmen dalam laporan komitmen dan kontinjensi konsolidasi sebesar nilai kontrak atau nilai nosional yang dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Laba atau rugi bersih dari revaluasi atas instrumen derivatif diakru dalam neraca konsolidasi (termasuk di dalam aktiva lain-lain atau kewajiban lain-lain sebesar nilai bersihnya) dan disajikan dalam laba rugi tahun berjalan. Dalam menentukan laba atau rugi bersih revaluasi, transaksi berjangka valuta asing direvaluasi berdasarkan kurs pada tanggal neraca untuk sisa masa kontrak. Untuk transaksi berjangka valuta asing Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank dalam rangka pendanaan (funding), premi atau diskonto yang berasal dari selisih antara kurs berjangka yang disepakati dengan kurs tunai pada tanggal transaksi diamortisasi selama masa kontrak. Amortisasi tersebut disajikan sebagai penambah atau pengurang beban bunga. Sedangkan untuk transaksi berjangka valuta asing Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank dalam rangka “trading”, selisih tersebut dikredit atau dibebankan pada operasi pada akhir masa kontrak.
Efektif 1 Januari 2001, Bank menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Instrumen derivatif terdiri dari transaksi berjangka dan swap valuta asing yang diakui di neraca konsolidasi sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar dari masing-masing kontrak. Laba atau rugi atas perubahan pada nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 1 Januari 2001, tidak ada penyesuaian transisi sebagai akibat penerapan PSAK No. 55, karena pengaruhnya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Transaksi derivatif tersebut di atas disajikan sebagai bagian dari akun “Tagihan dan Kewajiban Derivatif” pada neraca konsolidasi. Tagihan derivatif disajikan sebesar tagihan yang timbul dikurangi penyisihan kerugian.
g. Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai buku baru. Kerugian atas selisih nilai buku baru dengan saldo kredit sebelum restrukturisasi disajikan sebagai pengurang penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan disajikan sebagai pengurang dari kredit yang direstrukturisasi.
Penyertaan saham yang diterima dalam restrukturisasi kredit dengan konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur, diakui sebesar nilai wajar dan dicatat dengan metode biaya.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
h. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letters of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting Bank) dikurangi penyisihan kerugian.
i. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank dan Anak perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan yang dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, terutama berkenaan dengan beberapa akun dalam neraca konsolidasi, yaitu kredit yang diberikan, aktiva tetap, giro, tabungan dan deposito berjangka. Sifat dan luas hubungan istimewa ini diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan konsolidasi untuk masing-masing akun tersebut. Transaksi Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan BPPN dalam rangka restrukturisasi perbankan/perusahaan, tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
j. Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva produktif, komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko redit pada akhir tahun. Dalam kaitan tersebut, ketentuan Bank Indonesia (BI) tentang Pembentukan Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi digunakan sebagai acuan, dengan pedoman pembentukan penyisihan kerugian aktiva produktif sebagai berikut:
1. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1,00% dari aktiva produktif yang digolongkan lancar (aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-efek, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi).
2. Cadangan khusus untuk aktiva produktif:
Penggolongan Persentase
Dalam perhatian khusus 5%
Kurang lancar 15
Diragukan 50
Macet 100
Cadangan khusus untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah saldo pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang bersangkutan.
Aktiva produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak dapat tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada masing-masing penyisihan kerugian selama tahun berjalan.
k. Tagihan Premi
Tagihan premi Anak perusahaan dinyatakan sebesar saldo tagihan premi dikurangi dengan penyisihan kerugian. Premi diakui sebagai pendapatan setelah dikurangi premi reasuransi dan kenaikan dalam premi yang belum merupakan pendapatan.
l. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat.
m. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan pemilikan hak atas tanah dapat ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca konsolidasi.
Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 sampai 40 tahun. Kecuali hak atas tanah yang tidak diamortisasi, aktiva tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang berkisar antara 4 sampai 8 tahun dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan beberapa Anak perusahaan, dan metode garis lurus untuk Anak perusahaan lainnya.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam pendapatan/beban bukan operasional tahun yang bersangkutan.
Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Sejak tahun 2000, Bank telah menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”. PSAK No. 48 mensyaratkan bahwa jumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva tetap tersebut dikompensasikan ke “Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap” dan sisanya dibukukan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
n. Agunan Diambil Alih
Pada tahun 2000, agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai terendah antara harga pasar dan nilai yang disepakati bersama setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai agunan diambil alih, dan disajikan dalam akun “Aktiva Lain-lain” pada neraca konsolidasi. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai terendah antara harga pasar dan nilai yang disepakati bersama tersebut dibebankan pada penyisihan kerugian. Biaya-biaya sehubungan dengan pemeliharaan dan perolehan aktiva tersebut dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang terjadi akibat realisasi penjualan agunan diambil alih dilaporkan sebagai pendapatan atau beban tahun yang bersangkutan.
Berdasarkan PSAK No. 31 (revisi 2000), agunan diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan diambil alih setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara nilai agunan diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan diambil alih.
o. Beban Ditangguhkan
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembukaan cabang Bank termasuk sistem komputernya dan pengembangan produk baru ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan 4 tahun. Akun ini disajikan dalam “Aktiva Lain-lain”.
p. Proyek dalam Pelaksanaan
Biaya-biaya Bank yang terjadi sehubungan dengan pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta pengembangan produk baru disajikan sebagai “Proyek dalam Pelaksanaan” dalam akun “Aktiva Lain-lain”. Pada saat proyek tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aktiva tetap atau beban ditangguhkan yang bersangkutan. Pada tahun 2001, proyek dalam pelaksanaan tersebut telah dipindahkan ke akun aktiva tetap atau dibebankan pada tahun berjalan apabila proyek tersebut tidak lagi memiliki manfaat di masa mendatang.
q. Selisih Lebih Biaya Perolehan Penyertaan atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan
Selisih lebih pembayaran yang dilakukan oleh Bank atas aktiva bersih Bali Internatioanl Finance Ltd., Hong Kong sejak bulan September 1995 telah diamortisasi seluruhnya selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2b). Akun ini disajikan dalam “Aktiva Lain-lain”.
r. Simpanan
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban pada pemegang giro.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan pemegang deposito berjangka.
s. Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Anak perusahaan membentuk estimasi hutang klaim yang telah dilaporkan tetapi belum diselesaikan dan estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.
t. Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Premi yang belum merupakan pendapatan dari Anak perusahaan dihitung berdasarkan persentase premi bersih sebesar 40%, dimana minimum premi yang belum merupakan pendapatan harus disisihkan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999. Akun ini disajikan dalam “Kewajiban Lain-lain”.
u. Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank atas dasar akrual. Pendapatan bunga atas aktiva produktif yang diklasifikasikan sebagai “non-performing” tidak diakui dalam akun ini sampai saat diterimanya pembayaran. Pada saat aktiva produktif diklasifikasikan sebagai “non-performing”, tagihan bunga yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima, dibatalkan. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga.
Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.
v. Provisi dan Komisi
Provisi dan komisi Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan.
w. Imbalan
Imbalan Bank dan Anak perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha bank yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan namun terkait dengan jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya, antara lain jasa safe deposit box, jasa manajemen dan jasa kustodian. Imbalan yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat transaksi dilakukan, antara lain komisi transaksi ekspor/impor (L/C) dan komisi penerbitan bank garansi.
x. Dana Pensiun
Bank mempunyai program pensiun iuran pasti yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Bank Bali untuk sebagian karyawan tetap yang memilih ikut serta dan memenuhi syarat. Iuran dana pensiun ditanggung bersama oleh karyawan dan Bank dengan kontribusi masing-masing sebesar 2,5% dan 5% dari gaji tahunan karyawan.
y. Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing
Transaksi dalam valuta asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal 31 Desember 2001, aktiva dan kewajiban moneter dalam valuta asing maupun kontrak valuta asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB (Rp 10.400 untuk US$ 1, Rp 5.623,91 untuk SGD 1,00, Rp 79,20 untuk JPY 1,00, Rp 9.201,93 untuk EUR 1,00 dan Rp 5.313,89 untuk AUD 1,00 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001). Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000 menggunakan kurs tengah seperti ditetapkan oleh Bank Indonesia (Rp 9.595,00 untuk US$ 1,00, Rp 5.539,05 untuk SGD 1,00, Rp 83,57 untuk JPY 1,00, Rp 8.911,85 untuk EUR 1,00 dan Rp 5.318,53 untuk AUD 1,00 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2000). Laba atau rugi kurs yang terjadi, termasuk dari transaksi perdagangan valuta asing yang berhubungan langsung dengan nasabah dan bank koresponden dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
Pembelian tunai (spot) valuta asing yang belum diselesaikan disajikan sebagai akun di luar neraca. Laba atau rugi yang timbul dari selisih antara kurs tunai pada tanggal transaksi dengan kurs pada tanggal neraca diakru dan dicatat dalam laba rugi tahun berjalan.
z. Penghasilan (Beban) Pajak
Penghasilan (beban) pajak Bank dan Anak perusahaan (kecuali Bali International Finance Ltd., Hong Kong) dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan.
Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pelaporan fiskal, yang terutama berhubungan dengan akumulasi rugi fiskal, penyisihan kerugian aktiva produktif, beban sewa, amortisasi beban ditangguhkan dan penyusutan aktiva tetap.
aa. Informasi Segmen Usaha
Informasi segmen usaha disajikan berdasarkan aktivitas dari Bank dan Anak perusahaan. Bank dan Anak perusahaan mengklasifikasikan bisnis mereka dalam segmen sebagai berikut:
- Banking
- Deposit Taking
- Lain-lain (terdiri dari Asuransi dan Sekuritas).
bb. Laba (Rugi) Bersih per Saham
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba (rugi) bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba (rugi) bersih per saham dilusi sama dengan laba (rugi) bersih per saham dasar.
Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dasar masing-masing sebesar 67.200.583.300 pada tahun 2001 dan 18.119.480.556 pada tahun 2000.
3. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Efektif 1 Januari 2001, Bank telah mengubah kebijakan akuntansi dan penyajian laporan keuangannya sesuai dengan PSAK No. 31 (revisi 2000) tentang “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) sebagai berikut:
• Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar saldonya di neraca konsolidasi. Penyisihan kerugian atas tagihan akseptasi tersebut disajikan sebagai akun pengurang. Pada tahun sebelumnya, tagihan dan kewajiban akseptasi disajikan sebagai akun di luar neraca. Saldo 31 Desember 2000 telah disesuaikan untuk penyajian komparatif, yang menyebabkan kenaikan dalam jumlah Aktiva dan Kewajiban yang telah dilaporkan sebelumnya sebesar Rp 16.203.308.741.
• Penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet, diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pada tahun sebelumnya, pembayaran yang diterima dari akun tersebut dicatat sebagai pengurang biaya-biaya yang tertunggak (bila ada), tunggakan bunga dan pokok kredit. Saldo tahun lalu tidak disesuaikan untuk penyajian komparatif untuk perubahan metode pencatatan penerimaan dari kredit yang diragukan dan macet, karena management Bank berpendapat bahwa efek terhadap laba bersih tidak material dengan pertimbangan, atas kredit yang diragukan dan macet telah dibentuk penyisihan kerugian yang memadai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
• Komitmen dan kontinjensi pada tanggal neraca telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Sebelumnya, komitmen dan kontinjensi pada tanggal 31 Desember 2000 disajikan dalam Laporan Komitmen dan Kontinjensi Konsolidasi.
4. KAS
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2001 2000
Rupiah Rp 138.197.594.459 Rp 300.640.384.115
Valuta Asing
Dolar Amerika Serikat 34.404.338.698 50.907.222.414
Yen Jepang 6.335.722.800 3.712.262.970
Dolar Singapura 4.151.289.172 8.410.044.858
Dolar Australia 1.191.294.433 1.815.666.367
Dolar Hong Kong 175.504.214 138.598.716
Lain-lain 594.797.955 2.085.558.874 46.852.947.272 67.069.354.199 Jumlah Rp 185.050.541.731 Rp 367.709.738.314
5. GIRO PADA BANK INDONESIA Akun ini terdiri dari:
2001 2000
Rupiah Rp 462.537.310.848 Rp 483.814.777.895
Dolar Amerika Serikat 67.080.000.000 45.576.250.000
Jumlah Rp 529.617.310.848 Rp 529.391.027.895
6. GIRO PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari:
2001 2000 Rupiah Rp 13.420.750.233 Rp 8.009.856.770 Valuta Asing 62.395.455.711 106.220.715.719 Jumlah 75.816.205.944 114.230.572.489 Penyisihan kerugian ( 708.916.731 ) Bersih Rp 75.107.289.213 Rp 114.230.572.489
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas giro pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
7. PENEMPATAN PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari:
2001 2000 Rupiah Call Money Rp 356.805.690.075 Rp -Deposito Berjangka 39.373.559.521 38.052.758.428 Lain - lain 1.600.000.000 1.194.617 Valuta Asing Deposito Berjangka 368.280.499.352 2.090.822.109.890 Jumlah 766.059.748.948 2.128.876.062.935
Dikurangi penyisihan kerugian ( 4.900.936.898 ) ( 20.449.828.300 )
Bersih Rp 761.158.812.050 Rp 2.108.426.234.635
Rincian penempatan berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 (sebelum dikurangi penyisihan kerugian) adalah sebagai berikut:
2001 (dalam jutaan Rupiah)
Jenis Penempatan Deposito
Pada Bank Lain Call Money Berjangka Lain-lain Jumlah
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 356.806 14.760 1.600 373.166
1-3 bulan - 24.614 - 24.614
356.806 39.374 1.600 397.780
Valuta Asing
Kurang dari 1 bulan - 338.431 - 338.431
1-3 bulan - 29.849 - 29.849 - 368.280 - 368.280 Jumlah 356.806 407.654 1.600 766.060 2000 (dalam jutaan Rupiah)
Jenis Penempatan Deposito
Pada Bank Lain Berjangka Lain-lain Jumlah
Rupiah
1-3 bulan 17.176 - 17.176
3-6 bulan 20.877 - 20.877
Lebih dari 12 bulan - 1 1
38.053 1 38.054
2000 (dalam jutaan Rupiah)
Jenis Penempatan Deposito
Pada Bank Lain Berjangka Lain-lain Jumlah
Valuta Asing 1-3 bulan 2.058.218 - 2.058.218 3-6 bulan 32.604 - 32.604 2.090.822 - 2.090.822 Jumlah 2.128.875 1 2.128.876 Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
2001 2000
Valuta Valuta
Uraian Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah
Saldo awal tahun 9.646 10.804 20.450 223.191 - 223.191
Penyisihan selama tahun berjalan ( 8.129 ) ( 8.885 ) ( 17.014 ) ( 9.266 ) 10.804 1.538 Selisih kurs - 1.465 1.465 - - -Penghapusan selama tahun berjalan - - - ( 204.279 ) - ( 204.279 )
Saldo akhir tahun 1.517 3.384 4.901 9.646 10.804 20.450
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penempatan pada bank lain seluruhnya lancar. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
Suku bunga rata-rata tahunan adalah sebesar 15,50% pada tahun 2001 dan 9,75% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam Rupiah, serta sebesar 4,53% pada tahun 2001 dan 6,44% pada tahun 2000 untuk penempatan dalam valuta asing.
8. EFEK-EFEK
Efek-efek yang dimiliki merupakan efek-efek yang dikeluarkan oleh pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dengan Bank. Berdasarkan jenisnya efek-efek terdiri atas:
2001 2000
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi Pemerintah Rp 5.314.357.000.000 Rp 5.314.357.000.000 Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi
bunga yang belum diamortisasi sebesar
Rp 3.732.334.100 pada tahun 2001 415.017.665.900 18.000.000.000
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) 100.000.000.000
2001 2000
Obligasi - setelah ditambah/dikurangi premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 226.298.516 pada tahun 2001 dan Rp 137.142.860 pada tahun
2000 Rp 94.660.673.441 Rp 53.637.918.321
5.924.035.339.341 5.385.994.918.321
Diperdagangkan
Obligasi - setelah ditambah/dikurangi premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 146.394.808 pada tahun 2001 dan Rp 198.443.350 pada tahun
2000 3.681.297.076 1.994.390.218
Saham 1.129.243.181 590.077.359
Sertifikat Bank Indonesia - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar
Rp 499.989.951 pada tahun 2000 - 643.500.010.049 4.810.540.257 646.084.477.626 Jumlah Rupiah 5.928.845.879.598 6.032.079.395.947 Dikurangi
Penyisihan kerugian efek-efek ( 1.946.606.733 ) ( 542.505.842 ) Penyisihan penurunan nilai pasar
obligasi dan saham ( 609.659.180 ) ( 505.374.890 )
Jumlah Bersih Efek Rupiah 5.926.289.613.685 6.031.031.515.215
Valuta Asing
Dimiliki hingga jatuh tempo Exchange Offer - setelah
ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar
Rp 120.926.821.288 pada tahun 2001 1.391.724.169.888 -Obligasi Pemerintah - setelah
ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar
Rp 10.405.803.616 pada tahun 2001 197.594.196.384
-Surat Pengakuan Hutang dengan Bunga Mengambang (Floating Rate Notes) - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi
sebesar Rp 271.006.632 pada tahun 2001 103.728.993.368
1.693.047.359.640
2001 2000
Diperdagangkan
Wesel Rp 1.876.379.336 Rp 3.151.708.617
Obligasi - setelah ditambah/dikurang premi/diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.981.420.111 pada tahun
2000 - 15.208.579.889
1.876.379.336 18.360.288.506
Tersedia untuk dijual
Saham - 17.727.143.280
Jumlah Valuta Asing 1.694.923.738.976 36.087.431.786
Dikurangi
Penyisihan kerugian efek-efek ( 14.973.295.376 ) ( 252.218.776 )
Jumlah Bersih Efek Valuta Asing 1.679.950.443.600 35.835.213.010
Jumlah Bersih Efek - Efek Rp 7.606.240.057.285 Rp 6.066.866.728.225
Klasifikasi efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut (sebelum dikurangi penyisihan kerugian):
(dalam jutaan Rupiah)
2001 2000
Valuta Valuta
Jangka Waktu Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah
Kurang dari 1 bulan 515.018 - 515.018 18.000 - 18.000
3 - 12 bulan - 121.340 121.340 36.006 - 36.006
12 - 60 bulan 3.637.564 1.571.707 5.209.271 1.789.084 - 1.789.084
Lebih dari 60 bulan 1.771.453 - 1.771.453 3.542.905 - 3.542.905
Jumlah 5.924.035 1.693.047 7.617.082 5.385.995 - 5.385.995
Perubahan penyisihan kerugian adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
2001 2000
Valuta Valuta
Uraian Rupiah Asing Jumlah Rupiah Asing Jumlah
Saldo awal tahun 543 252 795 53.789 13.670 67.459
Penyisihan selama tahun berjalan 1.401 15.560 16.961 ( 51.858 ) ( 13.418 ) ( 65.276 ) Selisih kurs - ( 839 ) ( 839 ) - - -Penghapusan selama tahun berjalan - - - ( 1.468 ) - ( 1.468 ) Penerimaan kembali efek-efek yang telah dihapuskan 3 - 3 80 - 80
Saldo akhir tahun 1.947 14.973 16.920 543 252 795
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya efek-efek serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2j).
Kolektibilitas efek-efek: 2001 2000 Lancar Rp 7.623.757.408.574 Rp 6.068.166.827.733 Macet 12.210.000 Jumlah 7.623.769.618.574 6.068.166.827.733 Dikurangi
Penyisihan kerugian efek-efek 16.919.902.109 794.724.618
Penyisihan penurunan nilai pasar
obligasi dan saham 609.659.180 505.374.890
Bersih Rp 7.606.240.057.285 Rp 6.066.866.728.225
Pada tahun 1999, terdapat Rp 1,47 milyar obligasi yang diterbitkan oleh bank beku kegiatan usaha yang jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2000, dan seluruhnya dibentuk penyisihan kerugian. Obligasi ini telah dialihkan kepada BPPN, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Piutang tanggal 29 September 2000 yang telah dilegalisasi oleh Notaris No. 1181/leg/2000 (lihat Catatan 10n). Rincian penerbit obligasi, Sertifikat Bank Indonesia, SBPU, Floating Rate Notes dan exchange offer yang dimiliki hingga jatuh tempo tersebut adalah sebagai berikut:
2001 2000
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia Rp 5.511.951.196.384 Rp 5.314.357.000.000
PT Indosat Tbk 17.000.000.000 -PT Perum Pegadaian 17.000.000.000 -PT Astra International Tbk 15.936.971.957 20.475.061.183 PT Ultrajaya Tbk 15.000.000.000 -PT Semen Gresik Tbk 14.999.571.054 -PT HM Sampoerna Tbk 14.724.130.430
-PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO) - 33.162.857.138
5.606.611.869.825 5.367.994.918.321
Sertifikat Bank Indonesia
Bank Indonesia 415.017.665.900 18.000.000.000
SBPU
PT Bank Niaga 100.000.000.000
-FRN
PT Bank Mandiri (Persero) 103.728.993.368